1 / 44

Presentasi Kasus Dermatitis Numularis

Presentasi Kasus Dermatitis Numularis. Reiva Wisdharilla MD Samuel Raymond RW Wahyu Permatasari. Ilustrasi Kasus. Anamnesis (7 Mei 2013). Riwayat Penyakit Sekarang. RPD. RPK. Pemeriksaan Penunjang. Diagnosis Kerja. DD. Tatalaksana. Prognosis. Tinjauan Pustaka.

pearl
Download Presentation

Presentasi Kasus Dermatitis Numularis

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PresentasiKasusDermatitis Numularis ReivaWisdharilla MD Samuel Raymond RW WahyuPermatasari

  2. IlustrasiKasus

  3. Anamnesis (7 Mei 2013)

  4. RiwayatPenyakitSekarang

  5. RPD

  6. RPK

  7. PemeriksaanPenunjang

  8. Diagnosis Kerja

  9. DD

  10. Tatalaksana

  11. Prognosis

  12. TinjauanPustaka

  13. DERMATITIS NUMULARIS • Dermatitis peradanganpadakulit yang merupakanresponterhadappengaruhfaktoreksogendanataufaktor endogen, menimbulkankelainanklinisberupaefloresensi yang polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dankeluhangatal. • Dermatitis numularis suatuperadangandenganlesi yang menetap, dengankeluhangatal, yang ditandaidenganlesiberbentukuanglogam, sirkularataulesi oval berbatastegas, umumnyaditemukanpadadaerahtangandan kaki. Lesiawalberupapapuldisertaivesikel yang biasanyamudahpecahsehinggabasah (oozing). • Dermatitis numularismemilikinama lain yakni, ekzemdiskoid, ekzemnumular, nummular eczematous dermatitis. • Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. DalamBuku Ajar IlmuPenyakitKulitdanKelamin. EdisiKelima. Jakarta: BalaiPenerbitFakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2009.

  14. EPIDEMIOLOGI • Dermatitis numularisbanyakterjadipadapriadibandingkanwanita. • Seringditemukanpadausiadewasadenganangkakejadiantertinggipadausiaantara 50 hingga 65 tahun. • Penyakitinijarangterjadipadabayidananak-anak, frekuensinyacenderungmeningkatsesuaidenganpeningkatanumur. • Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. DalamBuku Ajar IlmuPenyakitKulitdanKelamin. EdisiKelima. Jakarta: BalaiPenerbitFakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2009. • James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.

  15. ETIOLOGI • Padasebagianbesarkasus, penyebab dermatitis numularisbelumdiketahui. • FaktorPredisposisi: • angkakejadianatopidan level IgE • Infeksi (Staphylokokkusdanmikrokokus) • Tekananemosional • Trauma lokalsepertigigitanserangga • Kontakdenganbahankimia • Musimdingin • Kulitkering • Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. DalamBuku Ajar IlmuPenyakitKulitdanKelamin. EdisiKelima. Jakarta: BalaiPenerbitFakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2009. • Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007. • Adachi A, Horikawa T, Takashima T, Ichihashi M. Mercury-induced nummular dermatitis. J Am AcadDermatol. Aug 2000;43(2 Pt 2):383-5.

  16. PATOFISIOLOGI • Kulityang keringfissurapadapermukaankulit yang keringdangatal masuknyaalergen peradanganpadakulit. • ↑ usia ↑sensitivitasterhadapbahan-bahanpencetusalergi • Miller JL. Nummular Dermatitis. Available at : http://www.emedicine.com • Aoyama H, Tanaka M, Hara M, Tabata N, Tagami H. Nummular eczema: An addition of senile xerosis and unique cutaneousreactivities to environmental aeroallergens. Dermatology. 1999;199(2):135-9.

  17. PATOFISIOLOGI • Pelepasanhistamindan mediator inflamasilainnyaberasaldarimast cellberinteraksidenganneural C-fibers menimbulkanreaksigatal. • Substansi P dankalsitonin yang terikatrantai peptide meningkatpadadaerahlesi menstimulasipelepasansitokinsehinggamemicutimbulnyainflamasi • Mast cellpada dermis ↓aktivitasenzimchymase ↓penguraianneuropeptidadan protein  ↓kemampuanenzimuntukmenekanprosesinflamasi. • Horsmanheimo L, Harvima IT, Jarvikallio A, Harvima RJ, Naukkarinen A, Horsmanheimo M. Mast cells are one major source of interleukin-4 in atopic dermatitis. Br J Dermatol. Sep 1994;131(3):348-53. • Jarvikallio A, Naukkarinen A, Harvima IT, Aalto ML, Horsmanheimo M. Quantitative analysis of tryptase- and chymase-containing mast cells in atopic dermatitis and nummular eczema. Br J Dermatol. Jun 1997;136(6):871-7. • Jarvikallio A, Harvima IT, Naukkarinen A. Mast cells, nerves and neuropeptides in atopic dermatitis and nummular eczema. Arch Dermatol Res. Apr 2003;295(1):2-7.

  18. GEJALA KLINIS • Timbul rasa sangatgatal • Lesikulit yang antaralain papul, vesikel, atauplak: • Bentuknumular (sepertikoin). • Terutamapadatangandan kaki. • Umumnyamelebardanmenyebar. • Lembabdenganpermukaan yang keras. • Kulitbersisikatauekskoriasi. • Kulit yang kemerahanatauinflamasi. • Lesicenderunghilangtimbulataumenetap • Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. DalamBuku Ajar IlmuPenyakitKulitdanKelamin. EdisiKelima. Jakarta: BalaiPenerbitFakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2009. • Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007.

  19. GEJALA KLINIS

  20. PEMERIKSAAN PENUNJANG • Pemerikaanmikroskopispreparatdarikerokanlesidengan KOH. • Biopsikulit • patch testdanprick test • Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. DalamBuku Ajar IlmuPenyakitKulitdanKelamin. EdisiKelima. Jakarta: BalaiPenerbitFakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2009. • Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007.

  21. DIAGNOSIS • Berdasarkan anamnesis dangejalaklinis. • Distribusilesi • PemeriksaanPenunjang

  22. DIAGNOSIS BANDING • Dermatitis atopi • Psoriasis • TineaKorporis

  23. Dermatitis Atopi • Merupakanperadangankulit yang kronisdanresidif, disertaigatal, umumnyaterjadipadamasabayidananak-anak, seringberhubungandenganpeningkatankadarIgEdalam serum danriwayatatopipadakeluargaataupenderita. • Patch testdanprick testdapatpositif • Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. DalamBuku Ajar IlmuPenyakitKulitdanKelamin. EdisiKelima. Jakarta: BalaiPenerbitFakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2009.

  24. Psoriasis • Psoriasis adalahpenyakitautoimun, bersifatkronikdanresidif, ditandaidenganadanyabercak-bercakeritemaberbatastegas, denganskuama yang kasar, berlapis, dantransparan. • Disertaifenomenatetesanlilin, auspitz, dankoebner. • Djuanda A. DermatosisEritroskuamosa. DalamBuku Ajar IlmuPenyakitKulitdanKelamin. EdisiKelima. Jakarta: BalaiPenerbitFakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2009.

  25. TineaKorporis • Merupakan penyakit jamur yang menyerang kulit, yakni, pada jaringan yang mengandung zat tanduk, yang disebabkan oleh dermatofita.Dapatterlihatlesipinggiraktifdanterdapat central healing. • Padadermatitis numularisbagiantepilebihvesikulerdenganbatasrelatifkurangtegasdibandingkantinea. • Dapatdicarihifadarisediaanlangsunguntukmenegakkan diagnosis. • Budimulja U. Mikosis. DalamBuku Ajar IlmuPenyakitKulitdanKelamin. EdisiKelima. Jakarta: BalaiPenerbitFakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2009.

  26. PENATALAKSANAAN • Menemukanpenyebabataufaktor yang memprovokasiterjadinya dermatitis. • Melindungikulitdari trauma. • Emollients • Pengobatantopikal: • ObatAntiinflamasi (ter, glukokortikoid, takrolimus, pimekrolimus) • Kompres • PengobatanSistemik: • Antibiotik • Antihistamin oral • Steroid sistemik • Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. DalamBuku Ajar IlmuPenyakitKulitdanKelamin. EdisiKelima. Jakarta: BalaiPenerbitFakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2009. • James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.

  27. PROGNOSIS • Umumnya prognosis daripenyakitiniadalahbaikdandapatsembuhdenganpengobatan. • Pasienperluuntukdiberitahukantentangperkembanganatauperjalananpenyakitdari dermatitis numular yang cenderungseringberulang. • Mencegahataumenghindaridarifaktor-faktorpredisposisi • 22% sembuh, 25% pernahsembuhbeberapamingguhinggatahun, dan 53% tidakbebaslesitanpapengobatan. • Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. DalamBuku Ajar IlmuPenyakitKulitdanKelamin. EdisiKelima. Jakarta: BalaiPenerbitFakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2009.

  28. PIODERMA • adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh staphylococcus, streptococcus, atau oleh kedua-duanya. Dapat juga disebabkan oleh kuman gram negatif. • Faktor predisposisi: • Higiene yang kurang • Menurunnya imunitas • Adanya penyakit lain di kulit. • Klasifikasi: • Pioderma primer • Piodermasekunder • Penyakit kulit yang disertai pioderma sekunder disebut impetigenisata. • Djuanda A. Pioderma. DalamBuku Ajar IlmuPenyakitKulitdanKelamin. EdisiKelima. Jakarta: BalaiPenerbitFakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2009.

  29. PIODERMA • Pemeriksaanpenunjang: • Gram • Kultur • Tatalaksana • Non medikamentosa: • Menjaga higiene • Mengatasi penyakit primer • Medikamentosa: • Antibiotik sistemik maupun topikal. (penisilin, klindamisin, eritromisin, atau sefalosporin.) • Djuanda A. Pioderma. DalamBuku Ajar IlmuPenyakitKulitdanKelamin. EdisiKelima. Jakarta: BalaiPenerbitFakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2009.

  30. Pembahasan

  31. Diagnosis Anamnesis Keluhan Utama: : berrcak merah yang terasa gatal pada kedua tungkai bawah sejak 1 tahun sebelum masuk rumah sakit. Diagnosis banding: • Dermatitis atopi • Dermatitis numularis • Dermatitis kontak iritan • Dermatitis kontak alergi • Dermatitis stasis • Psoriasis • Tinea Korporis • Pioderma

  32. Status Dermatologikus • “Padasepanjangregiotibialis bilateral tampaklesisebagianeritematosadansebagianhiperpigmentasi, berukurannumular, berbentukbulathinggalonjong, danberbatastegas; • terdiriataspapuldanvesikelmultipelberukuranmilier yang berkonfluensi, diatasnyaterdapateksudasi (oozing) sertakrusta, yang berwarnakuningkemerahan.”

  33. Psoriasis • Ditandai bercak-bercak eritema, berbatas tegas dengan skuama kasar, berlapis-lapis dan transparan. • Pada pasien, tidak ditemukan skuama  tidak sesuai • Tinea Korporis • Lesi bulat, lonjong, berbatas tegas, eritema, dengan bagian tepi lesi lebih aktif (lebih jelas tanda-tanda peradangan). • Tidak sesuai dengan lesi pasien • James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.

  34. Riwayat Penyakit Sekarang • Keluhan yang muncul 2 tahun lalu, di kedua tungkai dan lengan atas pasien. Bercak berwarna kemerahan, disertai lenting berisi air, dan terasa sangat gatal. Lesi juga sempat mengering kemudian timbul kembali. • Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik: • Polimorfik • Gatal • Lesi berbentuk koin • Berbatas tegas • Papulovesikel, mudah pecah,basah, • Hal ini sesuai dengan lesi dermatitis numularis. • James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.

  35. Dermatitis Kontak Alergi dan Iritan • Pada tungkai kanan pasien, tidak didapatkan riwayat kontak: celana longgar, koas kaki (-), sale (-), dll • Riwayat mengoleskan obat cina, setelah lesi muncul,tidak bersesuaian waktu. • Diagnosis dapat disingkirkan. Dermatitis Stasis • Ekstremitas bawah didapatkan akral hangat, tidak ada edema, dan tidak ditemukan pelebaran vena. • Dari anamnesis, diketahui pasien tidak mengalami kaki bengkak bila berdiri terlalu lama. • Berdasarkan hal tersebut, dermatitis stasis dapat disingkirkan. • Daili ESS, Menaldi SL, Wisnu IM. Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia Sebuah Panduan Bergambar. Jakarta: Medical Multimedia Indonesia. 2005; 11=20

  36. Dermatitis Atopi Tidak Sesuai • Tidak ditemukan lesi pada daerah lipatan kulit, ataupun tempat lain yang merupakan predileksi • Pasien tidak memiliki riwayat asma ataupun sering batuk pilek (rinitis alergi). Pada keluarga inti tidak ada atopi Sesuai • Keluhan gatal meningkat saat malam hari atau tidak ada aktivitas, serta saat mengalami stres • Kulit pasien tampak kering Belum diketahui • Riwayat atopi pada keluarga besar tidak diketahui Diagnosis dermatitis atopi belum dapat disingkirkan. • Daili ESS, Menaldi SL, Wisnu IM. Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia Sebuah Panduan Bergambar. Jakarta: Medical Multimedia Indonesia. 2005; 11=20

  37. PIODERMA • Penyakit kulit disebabkan Staphylococcus, dan/ Streptococcus • Riwayat higiene pasien yang kurang • Keluhan gatal  garuk  risiko adanya infeksi sekunder. • Terlihat krusta yang berwarna kekuningan • Perjalanan penyakit kronis pada pasien tidak sesuai dengan pioderma primer yang akut. • Pioderma sekunder dengan ada penyakit sebelumnya, pada pasien ini dermatitis numularis, mungkin terjadi. • Pewarnaan gram : bakteri kokus gram positif. Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang dapat ditegakan infeksi pioderma sekunder. • Djuanda A. Pioderma. DalamBuku Ajar IlmuPenyakitKulitdanKelamin. EdisiKelima. Jakarta: BalaiPenerbitFakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2009.

  38. Diagnosis • Dermatitis Numularis impetigenisata • Dd/ Dermatitis Atopi

  39. Terapi • Nonmedikamentosa : • Edukasi pasien mengenai penyakit pasien yang memang berjalan kronis dan sering kambuh. • Melindungi kulit dari trauma, misalnya tidak menggaruk daerah lesi ataupun daerah sekitarnya yang masih sehat. • Menggunakan pelembab untuk mengurangi kekeringan pada kulit. • Menggunakan sabun yang mengandung pelembab.

  40. Terapi [2] • Medikamentosa berupa: Topikal: • Kompres dengan permanganas kalikus 1 : 10.000. • Triamsinolon krim 0,1 % pada lesi, 2 kali sehari sebagai antiinflamasi. Sistemik: • Eritromisin 2 x 500 mg/hari. Antibiotik sistemik diberikan berdasarkan pemeriksaan pewarnaan gram tampak bakteri kokus gram positif sehingga menunjang adanya infeksi bakterial sekunder. • Loratadin 1 x 10 mg/hari digunakan sebagai antipruritus.

  41. TERIMA KASIH

More Related