1 / 8

KASUS-KASUS PERKOPERASIAN KASUS 1

KASUS-KASUS PERKOPERASIAN KASUS 1.

shawna
Download Presentation

KASUS-KASUS PERKOPERASIAN KASUS 1

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KASUS-KASUS PERKOPERASIANKASUS 1 • Terdapat 200 peternak sapi perah di suatu daerah tertentu yang bekerja sendiri-sendiri tanpa organisasi koperasi.Di kota tetangganya ada 25 pengusaha yang masing-masing mengeluarkan modal Rp100 juta secara merata.dengan modal Rp 2,5 milyar ini mereka mendirikan pabrik pengelolahan susu segar untuk membuat susu bubuk dan susu segar yang siap untuk diminum.Lalu mereka juga membeli armada angkutan untuk mengumpulkan susu segar dari peternakan sapi di desa sekitar pabriknya. 1.Apakah organisasi tersebut merupakan koperasi? Bukan,karena organisasi tersebut tidak memiliki AD-ART dan tidak terdaftar di surat berita negara. 2.Ditinjau dari sudut jiwanya,apakah usaha tersebut sebuah koperasi? Ya,karena memiliki jiwa kekeluargaan dan saling gotong royong,serta mencoba mensejahterakan anggotanya. 3.Dilihat dari aspek kelayakan,usaha dan kepentingannya,apakah organisasi ini juga koperasi? Ya,layak dikatakan koperasi karena telah memiliki anggota dan sektor,serta tujuan yang jelas.Usaha dan kepentingannya juga sangat jelas,yaitu mencoba untuk mensejahterakan anggotanya.

  2. KASUS 2. • Para peternak dalam kasus 1 bergabung mendirikan koperasi dengan lingkup pekerjaan yang terbatas pada pembinaan,pembinaan,dan produktifitas,peningkatan kesehatan sapi,pegumpulan dan penjualan susu segar.Koperasi sebagai wadah tunggal ini lalu berhadapan dengan usaha pabrik tadi.Karena petani sudah melakukan pengumpulan susu dari para anggotanya dan berhasil mengusahakan transportasinya sendiri,maka pengusaha susu membubarkan armada angkutannya.Sekarang mereka hanya menunggu koperasi peternak susu mengantarkan susu segarnya untuk dibeli dan diproses.Dengan demikian,terdapat dua buah organisasi.Yang pertama adalah organisasi peternak.Di sisi lain,terdapat kelompok dua puluh lima pemodal besar yang mendirikan pabrik pengolahan susu yang berbentuk koperasi juga dengan pemilikan modal merata masing-masing sebesar Rp100 juta. Yang perlu dikaji lebih dalam adalah apakah pabrik pengolahan susu ini adalah koperasi yang dimaksud UUD 1945? Bukan, karena berdasarkan kepentigan individu2 untuk memperoleh laba untuk kepentingan pribadi. Jika dikaji lebih dalam meninjau UUD 1945 maka pabrik pengelolahan susu ini bukanlah koperasi,tetapi hanya merupakan badan usaha yang bersifat koperasi,karena koperasi yang sesuai dengan UUD1945 haruslah memenuhi persyaratan sebagaimana yang telah ditetapkan,diantaranya terdaftar dalam surat berita negara dan memiliki AD-ART.

  3. Kasus 3 KOPERASI ANGKUTAN • Di desa yang sama dengan Kasus 1 dan 2, muncul pemilik mobil angkutan barang yang bergabung menjadi satu mendirikan koperasi angkutan. koperasi petani tadi rela membubarkan unit transportasi nya, karena merasa solider dengan rekan-rekan dari koperasi angkutan dari desanya sendiri. • Sekarang sudah ada tiga macam organisasi yang masing-masing merasa dirinya koperasi, karena semuanya merasa bahwa kepemilikan adalah sama rata, sama rasa, one share one vote atau one man one vote. • Selanjutnya, apakah koperasi angkutan ini adalah juga koperasi yang dimaksud oleh UUD 1945. • Jawab :Koperasi menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1 merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan anggotanya. Anggota koperasi terdiri dari perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi, Badan hukum koperasi yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup yang lebih luas. Mekanisme pendirian Koperasi terdiri dari beberapa tahap pertama-tama adalah pengumpulan anggota, Karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan minimal 20 anggota, Kedua para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota untuk melakukan pemilihan pengurus Koperasi (Ketua, sekertaris, dan bendahara), Setelah itu Koperasi tersebut harus merencanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi itu. Lalu meminta perizinan dari negara. Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa karekteristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha yang lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda, Fact Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Prinsip Koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi yaitu : -Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, -Pengelolaan dilakukan secara demokratis, -Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, -Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, - Kemandirian, -Pendidikan Perkoperasian, -Kerjasama antar koperasi. Jenis koperasi terdiri dari Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Konsumen, Koperasi Produsen, Koperasi Produsen, Koperasi Pemasaran, Koperasi Jasa. Bilamana memenuhi persyaratan- persyaratan di atas dapat dikatakan sebagai Koperasi Angkutan.

  4. KASUS 4 KOPERASI PETERNAK SAPI MENJADI KONGLOMERAT Persaingan akan semakin keras, teknologi informasi semakin canggih, sumber daya manusia semakin menguasai ilmu dan teknologi, dan peran modal semakin menentukan. Dalam hal ini koperasi petani sapi perah yang menyadari hal itu terus berpacu untuk lebih berkembang dan memupuk modal terus-menerus, sehingga mampu membeli pabrik pengolahan milik 25 orang pemodal tadi. Koperasi peternak ini lalu memaksa membeli pabrik pengolahan dengan ancaman akan mendirikan pabrik sendiri, dan pabrik pengolahan tadi tidak akan mendapatkan susu segar lagi. Koperasi pengolahan susu bertekuk lutut dan akhirnya menjual seluruh pabriknya kepada koperasi para peternak susu perah. Koperasi peternak susu sapi perah yang mulanya jelas-jelas koperasi, baik dalam bentuk maupun dalam jiwanya, sekarang sudah bergaya pemodal besar, memaksa, dan memakan pabrik milik pemodal besar. Koperasi peternak sapi perah sudah menjadi lebih besar dari pada unit produksi pabrik pengolahan dari pada pemodal. Manajemen ini sudah profesional, rasional, dan sangat efisien, seperti yang diharapkan, supaya koperasi menjadi besar, kaya, dan kuat menggaji para manajer yang professional. Karena hebatnya manajemen yang sudah terdiri dari tenaga-tenaga yang bukan pemilik, dan sektornya memang sektor yang berpotensi raksasa, koperasi ini berkembang terus. Cakupan geografisnya sudah sangat luas, dan jumlah anggotanya sudah sangat besar. Mereka lalu mendirikan asosiasi asuransi jiwa sendiri, yang berkembang menjadi koperasi asuransi jiwa yang besar, seperti Asuransi Bumiputera 1912.

  5. Pertanyaan berikutnya adalah, apakah kemajuan dan perkembangan koperasi peternak sapi perah tersebut sudah membuatnya mampu untuk memasuki pasar global? IY, Jelaskan dari berbagai aspek, terutama koperasi sebagai badan usaha ; Koperasi peternak perah tersebut telah memiliki sumber daya ekonomis untuk menghasilkan laba, selain dari itu juga memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta berbadan hokum layaknya perseroan terbatas lainnya.

  6. KOPRASI SIMPAN PINJAM • Sejarah singkat • KoperasiSimpanPinjamJasadididirikanolehparapengusahakecildanmenengahpadadekade 1970-an yang memberisolusidalammengatasikesulitanuntukmendapatkanbantuanpermodalan, karenapadaumumnyamerekamengelolausahanyasecaratradisional. • Modal utama A. Berawaldari modal kecil B. RedefinisiVisi: Kepercayaan VISI TerwujudnyaKoperasiSimpanPinjam yang mandiridantangguhdenganberlandaskanamanahdalammembangunekonomibersamadanberkeadilandi Indonesia. MISI Upayauntukmewujudkan VISI, KoperasiSimpanPinjamJasamelakukanaktifitassebagaiberikut :  a.    Mengajakseluruhpotensi yang adadalammasyarakatdengantanpamembedakansuku,ras,golongandan agama, agar merekadapatbersama -sama, bersatupadudanberitikadbaikdalammembangunekonomikerakyatansecarabergotongroyongdalambentukkoperasi. b.    Membantuparapedagangkecildanmenengahdidalammobilisasipermodalandemikelancaranusahasehinggadapatmeningkatkankesejahteraanmereka. c.    TurutmembantupembangunanekonomidanmenunjangpelaksanaankegiatanusahasecaraaktifdenganmengajakmitrausahalainnyabaikBUMN,swasta, perbankanmaupungerakankoperasilainnya.

  7. Kasus.1 RangkapJabatan. • Tidak dapat diterima, karena rangkap jabatan tidak memperdayakan anggota lainya sehingga akan membuat kebijakan dan pengendalian berada dalam satu pihak. • Perlu, karena bagaimana pun kinerja suatu koperasi / koperasi akan lebih maksimal jika dilakukan spesialisasi jabatan.

  8. KASUS 2 KASUS GAJI PENGURUS YANG DISERAGAMKAN • Mulanya, ketentuan honor pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) di Kabupaten Kendal adalah sangat variatif. Kemudian ada kekhawatiran di kalangan KPRI sendiri akan terjadi “kecemburuan sosial” di antara para pengurus. Maka untuk menghilangkan kecemburuan sosial tersebut Ketua Pengurus PKPRI (Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia) memberikan solusinya sebagai berikut. • Ukuran honor pengurus dihitung berdasarkan persentase modal yang dimiliki masing-masing KPRI. Bagi koperasi yang modalnya kurang dari Rp20juta, honor pengurus adalah 7 permil dari modal tersebut. Sedangkan bagi Koperasi yang melebihi dari Rp20juta, besar honornya adalah 4 per mil. • Pertanyaannya adalah: • Apakah sistem penggajian seperti ini mampu memotivasi pengelola/pengurus koperasi untuk mengembangkan koperasinya? • Tidak, karenabagianggota yang modalnyakecilataukurangdari 20 jttidakakanbekerjasecaramaksimalbagikoperasitersebutdikarenakantidakmeratanyapembagianpendapatanberdasarkan modal yang disetoranggotatersebut • Apabila koperasi tersebut sudah memasuki pasar global, bagaimana sistem penggajian yang tepat untuk pengelola koperasi? • Pengkajian yang tepatadalahberdasarkan modal disetoranggotadenganmenitikberatkanpadakinerjamasing-masinganggota. • Apakah perlu dibuat sistem penggajian khusus menurut prinsip-prinsip koperasi? • Ya. Perlu.

More Related