1 / 44

DIARE CAIR AKUT DAN DISENTRI

DIARE CAIR AKUT DAN DISENTRI. UK Gastrohepatologi IDAI Cabang DKI Jakarta. Tujuan Pelatihan. Menunjukkan lima lintas tatalaksana diare Mempelajari pentingnya Zinc Mempelajari komponen New oralit Mempelajari diare berdarah (disenteri). Pendahuluan. Latar belakang dilakukan pelatihan

phoebe
Download Presentation

DIARE CAIR AKUT DAN DISENTRI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DIARE CAIR AKUT DAN DISENTRI UK Gastrohepatologi IDAI Cabang DKI Jakarta

  2. TujuanPelatihan • Menunjukkan lima lintastatalaksanadiare • MempelajaripentingnyaZinc • MempelajarikomponenNeworalit • Mempelajari diare berdarah (disenteri)

  3. Pendahuluan Latarbelakangdilakukanpelatihan • Diare masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang dannegaramaju • Diare di Indonesia  penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama usia di bawah 5 tahun

  4. Penyebab Kematian Umur 0-12 bulan Riskesdas 2007

  5. Penyebab Kematian Umur 1 – 4 tahun Riskesdas 2007

  6. Batasan • Diare Cair Akut • BAB lembek atau cair / berupa air saja, frekuensi > 3X atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam dan < 14 hari • Pada 0-2 bulandengan ASI ekslusif,frekuensi BAB bisa mencapai 8-10 kali sehari dengan tinja yang lunak, sering berbiji-biji, dan berbau asam • Disentri Diare akut yang pada tinjanya ditemukan darah terlihat secara kasat mata

  7. Etiologi • Diarecairakut • 20%-80% anak di dunia rotavirus • Penelitian di 6 rumah sakit (Indonesia) 55% kasus diare akut pada balita rotavirus • Disentri • WHO  sebagianbesarShigella • Penelitian di 6 rumah sakit (Indonesia) Shigella, Salmonella, Campylobacter jejuni, Escherichia coli (E. coli) dan Entamoeba histolytica

  8. DIAGNOSIS Tentukan • Persistensinya  lebih dari14 hari? • Etiologi adadarah? • DerajatDehidrasi • Asupan peroral ? • frekuensi miksi/urin ? • Frekuensi serta volume tinja dan muntah ? • Pernahperiksa / mengkonsumsiobattertentu ?

  9. MenentukanDerajatDehidrasi

  10. Lima LintasTatalaksana

  11. Rehidrasi Sesuaiderajatdehidrasi • Tanpadehidrasi rencanaterapi A • Dengandehidrasitakberat rencanaterapiB • Dengandehidrasiberat rencanaterapi C

  12. RENCANA TERAPI AUNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH(penderita diare tanpa dehidrasi) • GUNAKAN CARA INI UNTUK MENGAJARI IBU: • Teruskan mengobati anak diare di rumah • Berikanterapiawalbilaterkenadiare • MENERANGKAN EMPAT CARA TERAPI DIARE DI RUMAH • 1. BERIKAN ANAK LEBIH BANYAK CAIRAN DARIPADA BIASANYA UNTUK MENCEGAH DEHIDRASI • Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti oralit, makanan yang cair (seperti sup, air tajin) dan kalau tidak ada air matang gunakan larutan oralit untuk anak, seperti dijelaskan dalam kotak di bawah (Catatan: jika anak berusia kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberi oralit dan air matang daripada makanan cair). • Berikan larutan ini sebanyak anak mau, berikan jumlah larutan oralit seperti di bawah. • Teruskanpemberianlarutaninihinggadiareberhenti. • 2. BERI TABLET ZINC • Dosis zinc untukanak-anak: • Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg(1/2 tablet) per hari • Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari • Zinc diberikan selama 10 han berturut-turut, meskipun anak telah sembuh dari diare. • Cara pemberian tablet zinc: • Untukbayi, tablet zinc dapatdilarutkandengan air matang, ASI, atauoralit. Untukanak-anak yang lebihbesar, zinc dapatdikunyahataudilarutkandalam air matangatauoralit. • Tunjukkancarapenggunaan tablet zinc kepadaorangtuaatauwalianakdanmeyakinkanbahwapemberian tablet zinc harusdiberikanselama 10 hariberturut-turutmeskipunanaksudahsembuh.

  13. 3. BERI ANAK MAKANAN UNTUK MENCEGAH KURANG GIZI • Teruskan ASI • Bilaanaktidakmendapatkan ASI berikansusu yang biasadiberikan. Untukanakkurangdari6 bulanataubelummendapatmakananpadat, dapatdiberikansusu. • Bilaanak 6 bulanataulebihatautelahmendapatmakananpadat: • Berikanbubur, bilamungkincampurdengankacang-kacangan, sayur, daging, atauikan. Tambahkan 1 atau 2 sencloktehminyaksayurtiapporsi. • Berikan sari buah atau pisang halus untuk menambahkan kalium. • Berikan makanan yang segar. Masak dan haluskan atau tumbuk makanan dengan balk. • Bujuklah anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya 6 kali sehari. • Berikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan berikan porsi makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu. • 4. BAWA ANAK KEPADA PETUGAS KESEHATAN BILA ANAK TIDAK MEMBAIK DALAM 3 HARI ATAU MENDERITA SEBAGAI BERIKUT : • Buang air besarcairlebihsering • Muntahterusmenerus • Rasa haus yang nyata • Makanatauminumsedikit • Demam • Tinjaberdarah • 5. ANAK HARUS DIBERI ORALIT DI RUMAH APABILA: • Setelah mendapat Rencana Terapi B atau C. • Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diare memburuk. • Memberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang datang ke petugas kesehatan merupakan kebijakan pemerintah.

  14. JIKA AKAN DIBERIKAN LARUTAN ORALIT DI RUMAH, • MAKA PERLU DIPERLUKAN ORALIT DENGAN FORMULA BARU • Formula oralit baru yang berasal dari WHO dengan komposisi sebagai berikut: • Natrium : 75 mmol/L • Klorida : 65 mmol/L • Glukosa, anhidrous : 75 mmol/L • Kalium : 20mmol/L • Sitrat : 10 mmol/L • Total Osmolaritas : 245 mmol/L • KETENTUAN PEMBERIAN ORALIT FORMULA BARU: • Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru. • Larutkan 1 bungkus orallt formula baru dalam 1 liter air matang, untuk persediaan 24 jam. • Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan ketentuan sebagai berikut : • Untuk anak berumur kurang dari 2 tahun: berikan 50 sampai 100 ml tiap kali buang air besar. • Untuk anak berumur 2 tahun atau lebih: berikan 100 sampai 200 ml tiap kali buang air besar. • Jika dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan itu harus dibuang. • TUNJUKKAN KEPADA IBU CARA MEMBERIKAN ORALIT • Berikan satu sendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun. • Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak yang lebih tua. • Bila anak muntah, tunggulah 10 menit. Kemudian berikan cairan lebih lama (misalnya satu sendoktiap 2-3 menit). • Biladiareberlanjutsetelahoralithabis, beritahuibuuntukmemberikancairan lain sepertidijelaskandalamcarapertamaataukembalikepadapetugaskesehatanuntukmendapatkantambahanoralit.

  15. RENCANA TERAPI BUNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH(penderita diare dengan dehidrasi ringan-sedang) • Pada dehidrasi ringan-sedang, cairan rehidrasi oral diberikan dengan pemantauan yang dilakukan di Pojok Upaya Rehidrasi Oral selama 4-6 jam. • Ukur jumlah rehidrasi oral yang akan diberikan selama 4 jam pertama • Jika anak minta minum lagi, berikan. • Tunjukkan kepada orang tua bagaimana cara memberikan rehidrasi oral • Berikan minum sedikit demi sedikit • Jika anak muntah, tunggu 10 menit lalu lanjutkan kembali rehidrasi oral pelan-pelan • Lanjutkan ASI kapanpun anak meminta • Setelah 4 jam : • Nilai ulang derajat dehidrasi anak • Tentukan tatalaksana yang tepat untuk melanjutkan terapi • Mulai beri makan anak di klinik • Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B • Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah. • Berikan oralit untuk rehidrasi selama 2 hari lagi seperti dijelaskan dalam Rencana Terapi A. • Jelaskan 4 cara dalam Rencana Terapi A untuk mengobati anak di rumah • Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya • Beri tablet zinc • Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi • Kapan anak harus dibawa harus kembali kepada petugas kesehatan

  16. RENCANA TERAPI C RENCANA TERAPI CUNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH(penderita diare dengan dehidrasi berat) • Ikuti arah anak panah. Bila jawaban dari pertanyaan adalah YA, teruskan ke kanan. Bila TIDAk, teruskan ke bawah. • Mulai diberi cairan IV (intravena) segera. Bila penderita bisa minum, • berikan oralit, sewaktu cairan IV dimulai. Beri 100ml/kgBB cairan Ringer • Laktat (atau cairan normal salin, atau ringer asetat bila ringer laktat tidak • tersedia), sebagai berikut : • Diulangi lagi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba • Nilai kembali penderita tiap 1-2jam. Bila rehidrasi belum tercapai, percepat • tetesan intravena • Juga berikan oralit (5ml/KgBB/jam) bila penderita bisa minum, biasanya • setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) • Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak), nilai lagi penderita menggunakan • tabel penilaian. Kemudian pilihlah rencana terapi yang sesuai (A,B, atauC) • untuk melanjutkan terapi. Apakah saudara dapat menggunakan cairan IV secepatnya? Ya Tidak • Kirim penderita untuk terapi intrevena • Bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan tunjukkan cara • memberikannya selama perjalanan Ya Apakah ada terapi IV terdekat (dalam 30 menit)? Tidak • Mulai rehidrasi mulut dengan oralit melalui pipa nasogastrik atas mulut. Berikan 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg) • Nilailah penderita tiap 1-2jam : • Bila muntah atau perut kembung berikan cairan pelan-pelan • Bila tehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam, rujuk penderita untuk terapi intravena • Setelah 6 jam nilai kembali penderita dan pilih rencana terapi yang sesuai Apakah saudara dapat menggunakan pipa nasogastrik untuk rehidrasi ? Ya Tidak Catatan : o Bila mungkin, amati penderita sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi untuk memastikan bahwa ibu dapat menjaga mengembalikan cairan yang hilang dengan memberi oralit o Bila umur anak diatas 2 yahn dan kolera baru saja berjangkit di daerah saudara, pikirkan kemungkinan kolera dan berikan antibiotik yang tepat secara oral setelah anak sadar. Segera rujuk anak untuk rehidrasi melalui nasogastrik atau intravena

  17. Oralit Lama VS OralitBaru

  18. DukunganNutrisi • Tetap diteruskan sesuai umur anak menu sama pada anak sehat • ASI tetap diteruskan  frekuensi lebih sering dari biasanya • Tujuan mencegah gizi buruk • Adanyaperbaikan nafsu makan  fase kesembuhan

  19. Suplementasizinc • Pemberian zinc • Mengurangi lama danberatnyadiare • Mencegahberulangnyadiareselama 2-3 bulan • Mengembalikannafsumakananak • Dosis zinc untukanak • Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg(1/2 tablet) per hari • Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari • Diberikan selama 10-14 hari berturut-turutmeskipunanaksudahsembuhdaridiare

  20. Zinc • Kofaktor enzim superoxide dismutase (SOD) • Stabilisator intramolekular • Mencegah pembentukan ikatan disulfida • Berkompetisi dengan tembaga (Cu) dan besi (Fe) • Mampumenghambat sintesis nitric oxide (NO) oleh enzim nitric oxide synthase type-2

  21. Zinc berperan • Antioksidan • Penguatsistemimun • Aktivasilimfosit T • Menjagakeutuhanepitelusus

  22. Cara Kerja Zinc Kofaktor enzim superoxide dismutase (SOD) katalase

  23. Menghambat enzim nitric oxide synthase type 2

  24. Regulasi sistem imun

  25. Regulasi transkripsi

  26. AntibiotikSelektif • Indikasi Diareberdarah (disentri) dankolera

  27. NasihatKepadaOrangTua • Kembali segera jika • Demam • Tinja berdarah • Muntah berulang • Makan atau minum sedikit • Anaksangat haus • Diare makin sering • Belum membaik dalam 3 hari

  28. Etiologi disentri • S sonnei • S boydii • S flexneri • S dysenteriaetipe 1 • Campylobacter jejuni • E coli enterovasif • E coli entero-hemoragik • Salmonella non tifoid • Entamoebahistolytica

  29. S flexneri

  30. S. dysenteriae

  31. S sonnei

  32. Campilobacter

  33. E coli

  34. Salmonella

  35. Amuba

  36. Non infeksi • Alergi susu sapi • Intususepsi • Def vit K • Henoch-SchönleinPurpura • Kolitisulserativa • PenyakitCrohn’s • NEC

  37. Manifestasikilinis • Darahdalamtinja • Demam • Nyeriperut • Nyeripadarektum • Tenesmus

  38. Komplikasi • Perforasiusus • Megacolontoksik • Prolapsrektal • Kejang • Sepsis • Sindromahemolitikuremik • Hiponatremia • Protein losing enteropathy

  39. Pasien rawat jalan dianjurkan pemberian sefalosporin generasi ketiga seperti sefiksim 5 mg/kgBB/hari per oral • Pasien rawat inap dapat diberikan sefolosporin intra vena, seperti seftriakson 50 – 80 mg/kg BB single dose

  40. WHO • Golongan Quinolon seperti Ciprofloxacin dengan dosis 30-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 5 hari • Pantausetelah 2 hari pengobatan : demam, diareberkurang, darahdalamfeses, peningkatannafsumakan • Membaik  Teruskan selama 5 hari • Tidakmembaik  hentikan pemberian antibiotik sebelumnya dan berikan antibiotik yang sensitif terhadap shigella berdasarkan area • Jika kedua jenis antibiotika tersebut di atas tidak memberikan perbaikan maka amati kembali adanya penyulit atau penyebab selain disentri

  41. Kontrol • Tidak membaik atau bertambah berat • Panas tinggi • Kejang • Penurunan kesadaran • Tidak mau makan dan menjadi lemah

  42. ya Giziburuk Rujukke RS tidak Antimikroba tidak ya Membaik 2 hari Lanjutkanpengobatan Sampai 5 hari tidak Dehidrasi < 1 tahun Campak 6 mg terakhir ya Rujukke RS tidak Ganti anti mikroba tidak ya Membaik 2 hari Lanjutkanpengobatan sampai 5 hari tidak Rujuk ke RS Atau berikan pengobatan amubiasis

  43. Terimakasih

More Related