1 / 19

NANING NUGRAHINI Kasubdit Diare , ISP dan Hepatitis - Direktorat PPML

NANING NUGRAHINI Kasubdit Diare , ISP dan Hepatitis - Direktorat PPML Pertemuan LP-LS Wilayah Layanan Kerja BBTKLPP Jakarta Bekasi 3 Oktober 2013. SINKRONISASI KEGIATAN P ENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG DI WILAYAH LAYANAN BBTKLPP JAKARTA. ANALISA SITUASI KEBIJAKAN P2ML

gunnar
Download Presentation

NANING NUGRAHINI Kasubdit Diare , ISP dan Hepatitis - Direktorat PPML

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. NANING NUGRAHINI KasubditDiare, ISP dan Hepatitis - Direktorat PPML Pertemuan LP-LS Wilayah LayananKerja BBTKLPP Jakarta Bekasi 3 Oktober 2013 SINKRONISASI KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG DI WILAYAH LAYANAN BBTKLPP JAKARTA

  2. ANALISA SITUASI KEBIJAKAN P2ML INDIKATOR & CAPAIAN SINKRONISASI KEGIATAN KESIMPULAN LINGKUP PRESENTASI

  3. Direktorat P2ML bertanggungjawabterhadappengendalianpenyakit: • Diare, ISP dan Hepatitis: • Diaremerupakansalahsatupenyebabutamakematianpadabayidanbalita, Tifoidmerupakansalahsatupenyebabkesakitanutamapadaanaksekolahkhususnyausia <15 tahun; Hepatitis Indmerupakannegara dg endemisitastinggi, estimasipengidap hepatitis B & C diInd 25 juta, 50% akankronis, 10% drygkronispotensialmenjadisirosis/kankerhati. Sedangkanhep A dan E seringmunculsebagai KLB danpenularanmelalui fecal oral ygterkait dg kebersihanlingkungandan air bersih ANALISA SITUASI

  4. Direktorat P2ML bertanggungjawabterhadappengendalianpenyakit: • AIDS dan PMS: Termasukdlmepidemiterkonsentrasi, kasus AIDS terbanyakberadapadawilayahini, prevalensimendekati 0,5%), IMS : Sifilis (22%), CT-NG (45%) • TB, ISPA, danKusta • Pada 5 wilayahini, merupakanmasalahkesehatanygutama. Indonesia merupakansalahsatunegaraendemikkustadiantara 17 negaradidunialainnya • Frambusia, terdapatdibeberapakotadi 4 wilayah, FaktorrisikoPHBS kurang • Aksesterhadap air bersihkurang HarusadaPenyediaan air bersih ANALISA SITUASI

  5. KEBIJAKAN P2ML

  6. KEBIJAKAN PROGRAM PPML • Program dikembangkanberdasarkanbukti • Intervensiberdasarkanpadahasilkajianepidemiologis & faktorrisiko • Penemuanpenderitamelalui unit pelayanankesehatan /UPK dansurveikhusus • Obat-obatan TB, HIV/AIDS, Kusta, Frambusia, ISPA, dansebagiandisediakanoleh program • Pengendaliandilakukandenganupayaspesifik : Eradikasi, Eliminasi & Kontrol

  7. Pengembangan & intensifikasi program pengendalian penyakit menular langsung PendukungRoadmapReformasiBidangKesehatan PencapaianMDGs 2015 TerkendalinyapenyebaranPenyakitMenularLangsung MenurunkanangkakesakitandankematianakibatPenyakitMenularLangsung Meningkatkan Kesiapsiagaan & respon thd pandemi influenza TercapainyaEradikasiFrambusiapadatahun 2013 TUJUAN PROGRAM PPML

  8. Melakukantindakanpenemuanpenderita • Dilakukanbersamamasyarakat, LP/LSdimana • Mendorongkemandiriandanpartisipasimasyarakat. • Dilaksanakanberdasarkanpadahasilkajiansurveillansepidemiologi. STRATEGI

  9. INDIKATOR

  10. Renstra RPJMN Inpres MDGs Pantauan UKP4 INDIKATOR

  11. SINKRONISASI KEGIATAN PROGRAM

  12. Kegiatan Program yang yapatdilakukan: • SistemKewaspadaanDini : pelaksanaansurveilans, pemantauanfaktorrisiko, mapping lokasirawan KLB, identifikasipermasalahanlokalpelaksanaan SKD. • Bantuan KLB: investigasi/ PE, pemeriksaanetiologisaat KLB padapenderita, sampellingkungan(air & makanan), pemeriksaan V.cholera, Shigella, Amuba, Giardia lamblia, Rotavirus,. Hepatitis A : pemeriksaan serologi IgM, anti HAV,pemeriksaan spesimen lingkungan dg PCR (menemukan virus hepatitis A ), Upaya desinfeksi saat KLB; TIFOID :Pemeriksaan widal dan kultur, HFMD :Upaya desinfeksi saat KLB • Paska KLB : Pengendalianfaktor risiko. pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Dini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota PROGRAM PENGENDALIAN DIARE, ISP & HEPATITIS

  13. PROGRAM PENGENDALIAN AIDS & PMS

  14. Aktifdalamjejaringlaboratoriummikroskopis TB, paling tidaksebagailaboratoriumrujukancross check • Melakukanpemeriksaanmikroskopis BTA melalui “panel testing” danmelakukanlatihanmandiridenganberkoordinasidenganBalailaboratoriumKesehatan • Monitoring penangananlimbahdilaboratorium TB PROGRAM PENGENDALIAN TB

  15. RuanglingkupkegiatanmeliputiPengendalian pneumonia, Kewaspadaanpandemi, pengendalianfaktorrisiko ISPA Kolaborasikajianfaktorrisiko: Polusiudaradalamruangan (rumahtangga) kejadian/perburukankasus ISPA, Kebakaranhutan  ledakankasus ISPA (daerahrawankebakaran: Riau, Kalsel, Jambi, dll), Bencanaalam lain (debuvulkanik, banjir, dll), Polusiindustri (tambang, semen, dll) Kolaborasipemeriksaanlaboratorium: Pengembangan Sentinel ISPA Beratkewilayah lain (2013  6 RS:Lubuk PakamWonasari, Mataram, Kanujoso, Bitung, Haulussy), dukunganpemeriksaanspesimen influenza (PCR) PROGRAM PENGENDALIAN ISPA

  16. Melakukankajianlingkunganterhadappenyakitkusta & Frambusia Promositandadinikusta & frambusiadankampanyepenurunan stigma Membantudalampenemuansuspekkusta & frambusia PROGRAM PENGENDALIAN KUSTA & FRAMBUSIA

  17. KESIMPULAN & SARAN

  18. Bahwadukungan BBTKL Jakarta dalamPengendalian Program P2ML diperlukanterutamaterkaitdenganpengendalianfaktorrisiko, peningkatanpengetahuandankepedulian, pemeriksaanlaboratorium, SKD KLB danpenanggulangan KLB Perludiskusilebihlanjuttentangoperasionalpelaksanaankegiatansecarateknissehinggatidakterjadi overlapping antara BBTKL, DirektoratdanDinkesterkait KESIMPULAN & SARAN

More Related