1 / 35

Diare Pada Anak

Diare Pada Anak . Nur Auliyah F, S.ST. Pendahuluan . Diare masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia Penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada anak Di dunia → 6 juta anak meninggal setiap tahun karena diare. Sumber: RISKESDAS 2007. Definisi dan klasifikasi.

kipling
Download Presentation

Diare Pada Anak

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Diare Pada Anak Nur Auliyah F, S.ST

  2. Pendahuluan • Diare masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia • Penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada anak • Di dunia→ 6 juta anak meninggal setiap tahun karena diare

  3. Sumber: RISKESDAS 2007

  4. Definisi dan klasifikasi • Definisi diare → meningkatnya frekuensi BAB dan berubahnya konsistensi menjadi lebih lunak atau bahkan cair. • Berdasarkan ada tidaknya darah: • Diare cair akut • Diare berdarah • Berdasarkan lamanya: • Diare akut <14 hari • Diare persisten >14 hari

  5. Diare cair akut • BAB lembek atau cair, dapat berupa air saja, frekuensi >3 kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam, berlangsung <14 hari. • Etiologi diare cair akut: • Rotavirus • Enterovirus

  6. Disentri (diare berdarah) • Episode diare akut yang pada tinjanya ditemukan darah → terlihat secara kasat mata • Sindrom disentri: diare dg darah dan lendir dalam feses dan adanya tenesmus • Etiologi disentri: • Shigella • Salmonella • Campylobacter jejuni • E. coli • Entamoeba hystolitica

  7. Disentri menyebabkan 15-25% kematian akibat diare pada anak <5 tahun • Lebih lama sembuh dibanding DCA • Komplikasi lebih berat • Karena bakteri bersifat invasif → mengeluarkan toksin → kerusakan sel epitel mukosa usus → berdarah → tampak pada tinja

  8. Klasifikasi dehidrasi

  9. Tanda dehidrasi Mata cowong Turgor kulit yang jelek (menurun)

  10. Tatalaksana Lima Lintas Tatalaksana Diare: • Rehidrasi • Dukungan nutrisi • Suplemen zinc • Antibiotik selektif • Edukasi orang tua

  11. Tatalaksana rehidrasi • Diare tanpa dehidrasi → Rencana Terapi A • Diare dehidrasi tak berat → Rencana Terapi B • Diare dehidrasi berat → Rencana Terapi C

  12. Rencana Terapi Auntuk mengobati diare di rumah • Gunakan cara ini untuk mengajari ibu: • Teruskan mengobati anak diare di rumah • Berikan terapi awal bila terkena diare • Menerangkan terapi diare di rumah • Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk mencegah diare • Cairan rumah tangga (makanan cair, oralit) • Berikan larutan ini sebanyak anak mau • Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti

  13. 2. Beri tablet zinc • <6 bulan: 10mg (1/2 tablet) per hari • >6 bulan: 20mg (1 tablet) per hari • Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut → meskipun anak sudah sembuh dari diare 3. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi • Teruskan ASI • Bila anak tidak mendapat ASI → berikan susu yg biasanya diberikan • Bila >6 bulan yg telah mendapat makanan padat: • Berikan bubur dg campuran sayur, daging, ikan, minyak sayur 1-2 sendok teh • Berikan sari buah, pisang halus menambah kalium • Berikan makanan segar • Bujuk anak untuk makan • Berikan makanan yg sama setelah diare berhenti, berikan porsi makanan tambahan setiap hari selama 2 mgg

  14. 4. Bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau menderita: • BAB cair lebih sering • Muntah terus menerus • Rasa haus yg nyata • Makan atau minum sedikit • Demam • Tinja berdarah 5. Anak harus diberi oralit di rumah apabila: • Setelah mendapat rencana terapi B atau C • Tidak dapat kembali kpd petugas kesehatan bila diare memburuk

  15. Ketentuan pemberian oralit formula baru • Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru • Larutkan 1 bungkus oralit dlm 1 liter air matang utk persediaan 24 jam • Berikan larutan oralit pd anak setiap kali BAB • Anak <2 tahun: berikan 50-100 ml setiap kali BAB • Anak >2 tahun: berikan 100-200 ml setiap kali BAB • Jika dlm 24 jam tersisa → harus dibuang

  16. Tunjukkan kepada ibu cara memberikan oralit: • <2 tahun: berikan 1 sendok teh tiap 1-2 menit • Anak yg lebih tua: berikan beberapa teguk dari gelas • Bila anak muntah → tunggu 10 mnt → berikan cairan lebih lama • Bila diare berlanjut setelah oralit habis → kembali kpd petugas kesehatan

  17. Dukungan nutrisi • Makanan tetap diteruskan sesuai usia anak → pengganti nutrisi yg hilang → mencegah gizi buruk • Perbaikan nafsu makan → menandakan kesembuhan • Teruskan ASI

  18. Suplementasi Zinc • Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut • Terbukti mengurangi lama dan beratnya diare, mencegah berulangnya diare selama 2-3 bln • Fungsi zinc: • Sebagai antioksidan • Menguatkan sistem imun • Menjaga keutuhan epitel usus

  19. Cara pemberian tablet zinc • Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh (tablet akan larut dlm 30 detik)→ segera berikan pd anak • Apabila anak muntah sekitar 30mnt setelah pemberian tablet Zinc → ulangi pemberian dg cara memberikan potongan lebih kecil → dilarutkan bbrp kali → hingga 1 dosis penuh • Ingatkan ibu utk memberikan tablet Zinc setiap hari selama 10 hari penuh, meskipun diare sudah berhenti • Bila dehidrasi berat → perlu cairan infus → tetap berikan Zinc segera setelah anak bisa minum / makan

  20. Antibiotik selektif • Antibiotik hanya diberikan pada disentri dan kolera • Kotrimoksasol • Ciprofloksasin • Cephalosporin generasi ketiga • Pemberian yang tidak rasional dpt memperpanjang diare → AAD (antibiotic-associated diarrhea) → diare presisten

  21. Edukasi orang tua Nasihat untuk kembali segera bila ada: • Demam • tinja berdarah • muntah berulang • makan/minum sedikit • sangat haus • diare makin sering atau blm membaik dlm 3 hari

  22. Rencana Terapi B:Penanganan Dehidrasi Ringan dengan Oralit • Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam

  23. Tentukan jumlah oralit untuk 3 jam pertama. • Digunakan UMUR hanya bila BB anak tidak diketahui Jumlah oralit yg diperlukan = BB (dalam Kg) x 75 ml • Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih banyak dari pedoman di atas • Untuk anak <6 bulan yg tidak menyusu berikan juga air matang 100 – 200 ml selama periode ini

  24. Tunjukkan cara memberikan larutan oralit • Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/gelas • Jika muntah → tunggu 10 menit → berikan lagi lebih lambat • Lanjutkan ASI selama anak mau • Berikan tablet Zinc selama 10 hari • Setelah 3 jam: • Ulangi penilaian → klasifikasikan kembali derajat dehidrasi • Pilih Rencana Terapi yg sesuai utk melanjutkan pengobatan • Mulailah memberi makan anak

  25. Rencana Terapi C • Beri cairan iv secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut sementara infus disiapkan. Beri 100 ml/kg RL (bila tidak tersedia gunakan cairan NaCl) yg dibagi sbb: • *ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah/ tidak teraba • Periksa kembali anak setiap 15-30 mnt. Jika nadi belum teraba, beri tetesan lebih cepat. • Beri oralit (+5ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum;biasanya sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri juga tablet Zinc • Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan dehidrasi dan pilih Rencana Terapi yg sesuai untuk melanjutkan pengobatan. MULAI DI SINI YA Dapatkah saudara segera memberi cairan intravena? TIDAK Adakah fasilitas pemberian cairan IV terdekat (dlm 30 mnt) YA Rujuk SEGERA utk pengobatan iv Jika anak bisa minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukkan cara meminumkan pada anaknya sedikit demi sedikit selama dlm perjalanan TIDAK Apakah saudara terlatih menggunakan pipa orogastrik untuk rehidrasi? • Mulailah rehidrasi dg oralit melalui NGT / OGT: beri 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg) • Periksa kembali anak setiap 1-2 jam: • Jika anak muntah terus atau perut makin kembung, beri cairan lebih lambat • Bila setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak utk pengpobatan iv • Sesudah 6 jam periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi. Lanjutkan Rencana Terapi yg sesuai utk melanjutkan pengobatan. YA TIDAK Apakah anak masih bisa minum? TIDAK RUJUK SEGERA untuk pengobatan IV/NGT/OGT CATATAN: Jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah rehidrasi utk meyakinkan bahwa ibu dapat mempertahankan hidrasi dg memberikan larutan oralit per oral

  26. DIARE PERSISTEN • Diare persisten: • Diare akut dengan atau tanpa disertai darah yang berlangsung selama 14 hari atau lebih • Etiologi: • → diare akut • Faktor risiko: • Usia bayi < 4 bulan • Tidak mendapat ASI • Diare akut dg etiologi bakteri invasif • Tatalaksana diare akut yg tidak tepat → pemakaian antibiotik yg tdk sesuai

  27. Patogenesis • Kerusakan mukosa usus • Intoleransi laktosa berkepanjangan • Pd malnutrisi → imun tubuh rendah → motilitas usus menurun → regerasi sel mukosa usus lambat

  28. Berdasarkan derajat dehidrasi: • Diare persisten ringan • Tidak didapat tanda dehidrasi • Tidak perlu rawat inap • Diare persisten berat • Terdapat tanda dehidrasi • Perlu rawat inap

  29. Diare Persisten Ringan • Rawat jalan • Vitamin dan mikronutrien (folat, zinc, Vitamin A, Fe, Magnesium) • Pencegahan dehidrasi → Rencana Terapi A • Identifikasi adanya infeksi sistemik: • Jangan memberikan antibiotik secara rutin → tidak efektif • Nutrisi → hati-hati dlm pemberian makan → sulit mencerna susu yg berasal dari hewan • Edukasi membawa anak kontrol atau cepat kembali bila diare >>

  30. Diare Persisten Berat • Rawat inap • Tentukan derajat dehidrasi → Rencana Terapi yg sesuai • Rehidrasi oral → kadang tidak efektif • Tentukan adanya infeksi sistemik lain • Vitamin dan mikronutrien (folat, zinc, Vitamin A, Fe, Magnesium) • Tx antibiotik oral → pada diare berdarah • Nutrisi → hati-hati • Pelacakan etiologi

  31. Diare Persisten dengan Intoleransi Laktosa • Laktosa → karbohidrat utama susu • Metabolisme laktosa → perlu enzim laktase • Enzim laktase diproduksi pd vili usus superfisial • Kekurangan enzim laktase → laktosa tdk dpt dicerna → terakumulasi dlm usus → osmolaritas terganggu → air masuk ke lumen usus → diare INTOLERANSI LAKTOSA

  32. Tanda-tanda klinis intoleransi laktosa: • Diare berbau asam • Meteorismus • Flatulens • Kolik abdomen • Diaper rash • Pemeriksaan penunjang: • pH tinja <6 • Kadar gula dalam tinja (dg clinitest) • Laktosa loading test • Biopsi mukosa usus halus • Tes pernapasan hidrogen

  33. Tatalaksana diare persisten dg intoleransi laktosa • Susu rendah laktosa (low lactose milk) • Susu bebas laktosa (free lactose milk) • Selama 2-3 bln → kembali lagi ke susu formula biasa • Pada intoleransi laktosa primer → susu bebas laktosa, yoghurt atau susu kedelai (soya)

  34. Komplikasi diare persisten • Perforasi usus • Megakolon toksik • Sepsis • Hipoglikemia • Kejang • Malnutrisi • Sindrom Uremik Hemolitik (trias: anemia hemolitik, gagal ginjal akut, trombositopenia)

  35. TERIMA KASIH

More Related