1 / 12

DIARE

DIARE. Diare akut  keluarnya BAB 1x/ lebih yg berbentuk cair dlm 1 hari/ lebih & berlangsung < 14 hari (Cohen MB) Diare episode keluarnya tinja cair sebanyak 3x/ lebih, atau lebih dari 1x keluarnya tinja cair yg berlendir atau berdarah dalam 1 hari (Shahid NS)

rossa
Download Presentation

DIARE

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DIARE Diare akut keluarnya BAB 1x/ lebih yg berbentuk cair dlm 1 hari/ lebih & berlangsung < 14 hari (Cohen MB) Diare episode keluarnya tinja cair sebanyak 3x/ lebih, atau lebih dari 1x keluarnya tinja cair yg berlendir atau berdarah dalam 1 hari (Shahid NS) Faktor2 yang mempengaruhi kejadian diare: Lingkungan kebersihan lingkungan & perorangan Gizi pemberian makanan Kependudukan insiden diare pd daerah kota yg padat/ kumuh lebih  Pendidikan pengetahuan ibu Perilaku masyarakat kebiasaan2 Sosial ekonomi

  2. ETIOLOGI DIARE • Faktor infeksi a. Infeksi enteral infeksi pada GIT (penyebab utama) • Bakteri : Vibrio cholerae, Salmonella spp, E. coli dll • Virus : Rotavirus (40-60%), Coronavirus, Calcivirus dll • Parasit: Cacing (Ascaris, Oxyuris,dll), Protozoa (Entamoba histolica,Giardia Lambia, dll) Jamur (Candida Albicans) b. Infeksi parenteral infeksi di luar GIT (OMA, BP, Ensefalitis,dll) • Faktor malabsorbsi : KH, Lemak, P • Faktor makanan : basi/ beracun, alergi • Faktor psikologis : takut dan cemas

  3. PATOFISIOLOGI • VIRUS masuk enterosit (sel epitel usus halus) infeksi & kerusakan fili usus halus • Enterosit rusak diganti oleh enterosit baru (kuboid/ sel epitel gepeng yg blm matang) fungsi blm baik • Fili usus atropi tdk dpt mengabsorbsi makanan & cairan dgn baik Tek Koloid Osmotik   motilitas   DIARE • BAKTERI NON INFASIF (Vibrio cholerae, E. coli patogen) masuk lambung duodenum berkembang biak  mengeluarkan enzim mucinase (mencairkan lap lendir) bakteri masuk ke membran mengeluarkan subunit A & B mengeluarkan (cAMP) meransang sekresi cairan usus, menghambat absobsi tampa menimbulkan kerusakan sel epitel tersebut volume usus  dinding usus teregang DIARE

  4. BAKTERI INFASIF(Salmonella spp, Shigella spp, E. coli infasif, Champylobacter)  prinsip perjalanan hampir sama, tetapi bakteri ini dapat menginvasi sel mukosa usus halus  reaksi sistemik (demam, kram perut) dan dapat sampai terdapat darah • Toksin Shigella masuk ke serabut saraf otak  kejang BERDASARKAN PATOFISIOLOGI • Diare osmotik : diare akibat adanya bahan yang tidak dapat diabsorbsi oleh lumen usus  hiperosmoler hiperperistalsis • Diare sekretorik : terjadi akibat stimulasi primer dari enterotoksin atau oleh neoplasma • Diare akibat gangguan motilitas usus : gangguan pada kontrol otonomik

  5. KOMPLIKASI • Kehilangan air dan elektrolit  Dehidrasi, Hipokalemia, Asidosis metabolik, Kejang, Alkalosis metabolik • Gangguan sirkulasi darah  Syok hipovolemik • Gangguan gizi Hipoglikemia, Malnutrisi energi protein, Intolerasi laktosa sekunder PENENTUAN DERAJAT DEHIDRASI • Berdasarkan BB • Ringan pe↓ BB < 5 % • Sedang pe↓ BB 5 – 10 % • Berat pe↓ BB > 10 % • Menurut Haroen Noerasid (modifikasi) • Ringan Rasa haus & Oliguria ringan • Sedang Tanda diatas + turgor kulit↓, • ubun2 & mata cekung • Berat Tanda diatas + somnolen, • sopor, koma, syok, nafas kussmaul

  6. Berdasarkan ketonusan cairan • Dehidrasi Isotonis • Kehilangan air dan Na dalam proporsi yang sama • Merupakan dehidrasi yang terjadi karena diare • Tanda sangat cepat, haus ekstremitas dingin dan berkeringat, kesadaran menurun dan muncul gejala syok hipovolemik • Dehidrasi Hipertonis • Terdapat kekurangan cairan air dan Na tetapi proporsi kehilangan air lebih banyak (Na >150 mmol/L) • Tanda anak sangat haus,iritabel • Dehidrasi Hipotonis • Terdapat kekurangan cairan air dan Na tetapi proporsi kehilangan Na lebih banyak (Na >130 mmol/L) • Tanda anak letargi, kejang

  7. PENGKAJIAN KEPERAWATAN • Riwayat • Jumlah dan konsistensi tinja • Muntah • Rasa haus • Episode diare • Pemeriksaan Fisik • Keadaan umum klien gelisah, mudah marah, lemah, kesadaran • Tanda–tanda vital • BB • Status hidrasi  CRT, kecekungan ubun-ubun, Urin Output, Mukosa membran,Turgor kulit, Kecekungan kelopak mata, Air mata • Tanda2 hipokalemi Bising usus, distensi usus, Menurunnya kemampuan kontraksi otot • Pola pernafasan Pernafasan Kussmaul

  8. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan tinja Makroskopis dan mikroskopis Ph dan kadar gula dalam tinja Kultur dan uji resistensi Pemeriksaan keseimbangan asam basa  AGD Urinalisis : Bj, endapan Pemeriksaan kadar ureum kreatinin faal ginjal Pemeriksaan keseimbangan cairan & elektrolit  Hb-Ht, Na, K, Ca dan F Pemeriksaan intubasi duodenum EKG  menilai deplesi elektrolit (biasanya kalium)

  9. MASALAH KEPERAWATAN • Defisit volume cairan • Resiko tinggi gangguan keseimbangan asam basa • Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan • Resiko tinggi gangguan integritas kulit • Resiko tinggi injuri : kejang • Kurang pengetahuan orang tua SESUAIKAN DENGAN KONDISI KLIEN

  10. INTERVENSI KEPERAWATAN • Berikan cairan sesuai indikasi • Jumlah • Syok • 20-30 cc/kgBB (guyur dan boleh diulang s.d 3X sampai teratasi), jika teratasi • Untuk 1st 24 jam hitung cairan sesuai kebutuhan, 50% diberikan 8 jam dikurangi waktu pemberian inisial, 50% diberikan pada waktu sisa • Dehidrasi Berat • 20-30 cc/kgBB (2-4 jam) 70-80 cc/kgBB (20-22 jam) • Dehidrasi Sedang • 50 -100 cc/kgBB (2-4 jam) • Setiap BAB 50-100 cc (< 24 bulan), 100-200 cc (> 24 bulan) • Dehidrasi Ringan • 25-50 cc/kgBB (2-4 jam) • Setiap BAB 50-100 cc (< 24 bulan), 100-200 cc (> 24 bulan)

  11. Pilihan Cairan • Beri Rl (utama) atau NaCl • Jika pasiennya tidak dapat makan diberi Dekstros dan RL • Jika muntah2 maka berikan Dekstros dan NaCl, tetapi jika pasien muntah + diare utamakan RL • Oralit • Cara Pemberian • IV  Untuk dehidrasi berat • Enteral Untuk dehidrasi ringan, sedang tetapi anak tidak mau/ tidak dapat minum atau jika kesadaran menurun • Oral Bila kesadaran anak baik, anak mau minum, biasanya diberikan untuk dehidrasi ringan dan sedang • Observasi kondisi fisik klien terutama status hidrasi • Kolaborasi • Pemeriksaan labolaturium • Medikasi : antibiotik, antiparasitik • Penkes • Pemberian Cairan • Berikan ASI eksklusif 4-6 bulan Menjaga kebersihan payudara

  12. Terus menyusui bayi ketika sedang sakit maupun ketika sehat • Cara menjaga ASI supaya tetap baik dikonsumsi bayi jika Ibu bekerja • Jenis dan jumlah cairan yang dapat diberikan kepada anak jika anak diare, DLL • Diet • Berikan makanan tambahan sesuai dengan usia anak • Berikan diet secara bervariasi • Cara memasak dan menyajian makanan yang sehat (misal: menggunakan cangkir daripada botol, wadah harus bersih, makanan hangat, DLL) • Penggunaan air • Air yang digunakan untuk makan/ minum harus direbus matang • Sumber air dan jamban yang layak • Perilaku sehat • Cuci tangan

More Related