1 / 97

SPEKTRUM KONSELING Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd.,Kons Parung, 30 Oktober 2009

SPEKTRUM KONSELING Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd.,Kons Parung, 30 Oktober 2009. Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd.,Kons. Universitas Negeri Semarang Jl. Dewi Sartika Raya 3C Semarang (024) 8310363 ; 081 225229922 s_dyp@yahoo.com. Konsep Dasar. Pelayanan : Konseling Perorangan

josh
Download Presentation

SPEKTRUM KONSELING Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd.,Kons Parung, 30 Oktober 2009

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SPEKTRUM KONSELING Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd.,Kons Parung, 30 Oktober 2009

  2. Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd.,Kons. Universitas Negeri Semarang Jl. Dewi Sartika Raya 3C Semarang (024) 8310363; 081225229922 s_dyp@yahoo.com

  3. Konsep Dasar Pelayanan : • Konseling Perorangan • Bimbingan Kelompok • Konseling Kelompok • Konsultasi • Mediasi

  4. Skenario • Konsep Dasar Konseling • Setting : Perorangan Kelompok • Konsultasi • Mediasi

  5. Konseling PeroranganIsu di Lapangan

  6. Penstrukturan konseling tidak jelas • Penggalian data tidak sistematis • Konselor larut dalam konseling • Hanya omong-omong biasa • Hanya bersifat nasihat biasa • Tanpa melalui tahap-tahap konseling

  7. Tanpapenggalianperasaan, sikapdankepribadianklien • Klientidaksiapkonseling • K’lorkurangmampumendifinisikanmasalahsiswa (padatahapawal) • K’lorkurang terampildalammengaplikasikantehnik-tehnikkonseling

  8. Kebanyakan k’lor kurang memahami tahapan-tahapan konseling • Sering menampilkan “profil orang tua” daripada “profil konselor” • Masalah yang dibahas sering masalah sekunder bukan masalah “primer”

  9. Konsep Dasar Prinsip-prinsip Kunci

  10. Kalau kita ingin menjadi seorang konselor, mari, memulai berpikir, berdiskusi, dan bertindak sebagai seorang konselor…… mulai di sini dan sekarang

  11. BANTUAN memecahkan masalah tumbuh-kembang optimal KLIEN tumbuh kembang optimal ke arah yang dipilihnya peningkatan kualitas effective daily living 11

  12. 1. Konseling : Didasari dan dikembangkan atas pandangan potensi positif manusia Klien adalah individu yang memiliki kemampuan untuk memilih tujuan, membuat keputusan, dan mampu bertanggung jawab

  13. 2. Konseling : “Berangkat dari kondisi “pesimis” berakhir dalam kondisi “optimis”

  14. 3. Konseling : Proses Pencerahan

  15. Kebahagiaan menanti… ……… Bagai embun pagi hari Bunga-bunga mekar lagi Berkembang harapan hati Hari bahagia menanti…

  16. 4. Konseling : Proses Pembelajaran (sadar, terencana, sistematis, akuntabel : terjadi proses belajar pada diri klien)

  17. 5. Konseling : Proses “bantuan”, “fasilitasi” : untuk klien, bukan untuk konselor atau untuk yang lain Keberadaan konselor untuk klien

  18. KTPS • Aku mau mendampingi dirimu • Aku mau cintai kekuranganmu • Slalu bersedia bahagaikanmu • Apapun terjadi, kujanjikan aku ada…

  19. 6. Konseling : Berfokus pada saat ini dan masa depan… Berfokus pada perubahan tingkah laku, bukan hanya membantu klien menyadari masalahnya.

  20. 7. Konseling : Statement Comitment Action

  21. Konseling = Wanita • Kalau kau benar-benar sayang padaku • Kalau kau benar-benar cinta • Tak perlu kaukatakan semua itu… cukup tingkah laku….

  22. Tujuan Memfasilitasi klien agar terbantu untuk : • menyesuaikan diri secara efektif terhadap diri sendiri dan lingkungannya • mengarahkan dirinya sesuai dengan potensinya yang dimilikinya ke arah perkembangan yang optimal • meningkatkan pengetahuan dan pemahaman diri

  23. memperkuat motivasi untuk melakukan hal-hal yang benar • mengurangi tekanan emosi melalui kesempatan untuk mengekspresikan perasaannnya • meningkatkan pengetahuan dan kapasitas untuk mengambil keputusan yang efektif • meningkatkan hubungan antar pribadi.

  24. ASAS KONSELING(Etika Dasar) • Kesukarelaan • Kerahasiaan • Keputusan diambil oleh klien sendiri

  25. KOMPONEN KONSELING 1. KONSELOR Seseorang yang karena kewenangan dan keahliannya memberi bantuan (konseling) kepada klien. Aktor yang secara aktif mengembangkan proses konseling untuk mencapai tujuan konseling sesuai dengan prinsip-prinsip dasar konseling. Memiliki seperangkat kompetensi 25

  26. Kompetensi Personal yang diharapkan : Memiliki keyakinan yang mantap tentang hidup, manusia, dan masalah-masalahnya Mampu mereduksi kecemasan, tidak tertekan, tidak menunjukan sikap bermusuhan, tidak membiarkan diri “menurun” kapasitanya. Memiliki kemampuan untuk hadir bagi orang lain Respek dan apresiatif terhadap diri sendiri Berorientasi untuk tumbuh dan berkembang 26

  27. 2. Klien Individu yang sedang mengalami masalah, atau setidak-tidaknya sedang mengalami sesuatu yang ingin disampaikan kepada orang lain. Melalui konseling klien menginginkan : mendapatkan suasana fikiran yang jernih perasaan yang lebih nyaman, nilai tambah, hidup yang lebih berarti hal-hal positif lainnya yang bermakna dalam menjalani hidup sehari-hari . 27

  28. Klien datang dan bertemu konselor dengan cara yang berbeda-beda kemauan sendiri untuk menemui konselor perantara orang lain datang karena terpaksa (diperintah oleh pihak lain) Apapun latar belakang kedatangan klien dan bagaimanapun kondisi klien, harus disikapi, diperhatikan, diterima, dan dilayani sepenuhnya oleh konselor. 28

  29. 3. Konteks Hubungan Konselor-Klien Hubungan konselor -klien : hubungan membantu (helping relationship) : meningkatkan pertumbuhan, kematangan, fungsi, dan cara menghadapi kehidupan dengan memanfaatkan sumber-sumber internal pada pihak klien Karakteristik dinamika dan keunikan hubungan konselor-klien : (a) afeksi, (b) intensitas,(c) pertumbuhan dan perubahan, (d) privasi, (e) dorongan, (f) kejujuran 29

  30. Peluncuran Konseling Perorangan

  31. Kelompok

  32. Bagaimana Pelaksanaannya ?

  33. Defensif Proaktif

  34. CINTA SENYUM

  35. Mensyukuri Keindahan Hari ini… …. Terlepaslah segala kenangan duka Kan tercapai harapan hidup bahagia Tiada seindah kini duduk berdampingan Alangkah indahnya hari ini…

  36. KP, BKp, KKp

  37. P elayanan L atihan P rofesional G ratis

  38. BERPIKIR POSITIF

  39. Tertutup,defensif Terbuka, fleksibel

  40. CINTA SENYUM

  41. MARI MULAI BELAJAR…..

  42. ISU KONSELING PERORANGAN • Penstrukturankonseling tidak jelas • Klientidaksiapkonseling • Penggalian data tidaksistematis • Konselorlarutdalamkonseling

  43. Hanyaomong-omongbiasa • Hanyabersifatnasihatbiasa • Tanpamelaluitahap-tahapkonseling • K’lorkurang terampildalammengaplikasikantehnik-tehnikkonseling • Seringmenampilkan “profilorangtua” daripada “profilkonselor” • Masalah yang dibahasseringmasalahsekunderbukanmasalah “primer”

  44. SOLUSINYA ADALAH…

  45. KONSELING TRAIT AND FACTOR

  46. KONSELING PROFESIONAL • Dapatdipertanggungjawab- kandasarkeilmuandan teknologinya • Berdasaracuandarimodelkonselingtertentu

  47. MODELKONSELING • Sistem konseling yang dirancang dan didesain berdasarkan teori-teori dan terapan-terapannya sehingga muwujud-kan suatu struktur performansi konseling • Bagi konselor, penggunaan pendekatan konseling merupakan pertanggung jawaban ilmiah dan teknologis dalam menyelenggaraan konseling.

  48. Konsep Dasar • Individuadalah unik dalamberbagaiaspektingkah lakunya. • Dalamketerbatasanfaktorgenetik, tingkahlakudapatdiubah, dalambatas-batasfungsiorganismedanlingkungan. • Ciri-ciritingkahlakuindividucukupkonsistensehinggamemungkinkandilakukangeneralisasidalammendeskripsikantingkahlakudariwaktukewaktu.

  49. Tingkahlakuindividumerupakanhasildaristatusnyasekarang, pengalaman-pengalaman, dansetingsosialdanfisik. • Tingkah laku individu dapat diatur dan diukur, (dimensi pengukuran menjadi elemen pokok dalam konseling Trait & Factor ). • Perbedaanindividudapatdiidentifikasisecaraobjektif • Perbedaan-perbedaansaatiniberhubungandenganperilakusosialdimasayad

More Related