1 / 19

LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA. A. PERNYATAAN Pernyataan adalah kalimat yang hanya bernilai benar saja atau salah saja, tidak bisa sekaligus benar dan salah. Suatu pernyataan biasanya dilambangkan dengan huruf kecil seperti :a, b, c , dll. Contoh:. a : 2 adalah bilangan genap (bernilai benar)

nani
Download Presentation

LOGIKA MATEMATIKA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LOGIKA MATEMATIKA A. PERNYATAAN Pernyataan adalah kalimat yang hanya bernilai benar saja atau salah saja, tidak bisa sekaligus benar dan salah Suatu pernyataan biasanya dilambangkan dengan huruf kecil seperti :a, b, c , dll. Contoh: a : 2 adalah bilangan genap (bernilai benar) b : 4 habis dibagi 3 (bernilai salah) Pernyataan yang benar dikatakan mempunyai nilai kebenaran B (benar), sedangkan pernyataan yang salah dikatakan mempunyai nilai kebenaran S (salah). Kata nilai kebenaan dilambangkan dengan  (tau). Contoh: a: 8 adalah bilangan genap, merupakan pernyataan yang benar, (a)=B p : 5 lebih kecil dari 4, merupakan pernyataan yang salah, (p)=S

  2. S p ~p B. KALIMAT TERBUKA Kalimat terbuka adalah yang memuat peubah/variable, sehingga belum dapat ditentukan nilai kebenarannya (benar/salah) Contoh: 1. 2. itu adalah benda cair A. NEGASI Jika p merupakan sebuah pernyataan, maka ingkaran atau negasi dari p ditulis dengan lambang ~p Dan dibaca bukan p atau tidak benar p. Contoh: p: 7 adalah bilangan prima , maka ~p: 7 bukan bilangan prima q : 3+2 sama dengan 6 , maka ~q: 3+2 tidak sama dengan 6 Hubungan ingkaran pernyataan dengan komplemen himpunan Tabel kebenaran

  3. B. DISJUNGSI Disjungsi adalah gabungan dari dua pernyataan yang dirangkai dengan menggunakan kata hubung atau. Disjungsi pernyataan p dan pernyataan q, ditulis dengan lambang: Dibaca p atau q Tabel kebenaran disjungsi adalah sebagai berikut: Hubungan disjungsi pernyataan dengan gabungan dua himpunan Kalimat untuk mengingat : “ anak – anak besok kalian harus membawa pensil atau pulpen ”

  4. C. KONJUNGSI Konjungsi adalah pernyataan yang dibentuk dari dua pernyataan yang dirangkai dengan kata hubung dan. Konjungsi pernyataan p dan pernyataan q, ditulis dengan lambang: Dibaca p dan q Hubungan konjungsi pernyataan dengan irisan dua himpunan Tabel kebenaran Kalimat untuk mengingat : “ anak – anak besok kalian harus membawa buku dan pulpen ”

  5. D. IMPLIKASI Implikasi adalah pernyataan majemuk yang dibentuk dari dua pernyataan p dan pernyataan q dalam bentuk jika p maka q Implikasi jika p maka q ditulis dengan lambang: • Dibaca jika p maka q atau • p hanya jika q • q jika p • p syarat cukup bagi q • q syarat perlu bagi p Tabel kebenaran implikasi adalah sebagai berikut: Hubungan implikasi pernyataan dengan himpunan bagian Kalimat untuk mengingat : “ jika kamu lulus ujian maka kamu saya beri hadiah “

  6. E. BIIMPLIKASI Biimplikasi dari pernyataan-pernyataan p dan q dapat dituliskan sebagai berikut: dibaca : p jika dan hanya jika q Jika p maka q dan jika q maka p p syarat perlu dan cukup bagi q q syarat perlu dan cukup bagi p Tabel kebenaran Hubungan biimplikasi pernyataan dengan kesamaan dua himpunan Cara mengingat : + x + = + + x − = − − x + = − − x − = +

  7. PERNYATAAN MAJEMUK P q B B S S B S BS Pernyataan majemuk adalah pernyataan yang dibentuk dari beberapa pernyataan tunggal (componen) yang dirangkai dengan menggunakan kata hubung logika. Contoh pernyataan majemuk: 1. 2. Contoh: Tentukan nilai kebenaran dari Untuk menentukan nilai kebenaran, biasanya menggunakan tabel kebenaran B B B S S B S B B B S B Jadi nilai kebenaran dari adalah B,B,B,S Atau ditulis: B B B S

  8. ~ , , S B S B B B S S B B S B B B S S B B B S B S B S Jadi nilai kebenaran dari adalah B,B,B,S Atau ditulis: B B B S Urutan pengerjaan dalam operasi LOGIKA dari yang paling kuat sampai yang terlemah

  9. Jadi pernyataan merupakan tautologi TAUTOLOGI Tautologi adalah sebuah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Contoh: Tunjukkan bahwa pernyataan majemuk adalah sebuah tautologi Tabel B B B S B B B B KONTRADIKSI Kontradiksi adalah sebuah pernyataan majemuk yang selalu salah untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya.

  10. DUA BUAH PERNYATAAN MAJEMUK YANG EKUIVALEN Dua buah penyataan majemuk dikatakan ekuivalen, jika kedua pernyataan majemuk itu memiliki nilai kebenaran yang sama untuk semua kemungkinan nilai kebenaran pernyataan komponen-komponennya Lambang dari dua buah pernyataan majemuk yang equivalen adalah Ekuivalen

  11. p : Mama mengantar adik , q : Saya belajar (p V q) : Mama mengantar adik atau saya belajar ~(p V q) : (~p~q) =Mama tidak mengantar adik dan saya tidak belajar p : Saya naik kelas , q : Saya dapat hadiah pq : Jika Saya naik kelas maka Saya dapat hadiah ~(pq) =(p~q) : Saya naik kelas danSaya tidak dapat hadiah Saya naik kelas tetapiSaya tidak dapat hadiah

  12. Pada disjungsi dan konjungsi berlaku sifat komutatif, asososiatif dan ditributif Sifat Komutatif Sifat Asosiatif Sifat Distributif Distributif konjungsi terhadap disjungsi Distibutif konjungsi terhadap disjungsi

  13. . HUBUNGAN KONVERS, INVERS, DAN KONTRAPOSISI DENGAN IMPLIKASI Jika kita mempunyai sebuah implikasi , maka kita bisa membuat beberapa buah implikasi yang lain, yaitu , disebut konvers dari implikasi , disebut invers dari implikasi , disebut kontraposisi dari implikasi B B S S B S B S S S B B S B S B B S B B B S B B B B S B B B S B ≡ Implikasi ekuivalen dengan kontraposisinya ≡ Konvers ekuivalen dengan invers

  14. 2 -2 2 P(x)  Q(x) IMPLIKASI LOGIS Implikasi logis adalah implikasi dimana antara P(x) dengan Q(x) ada hubungannya Hubungan yang dimaksud yaitu tiap pengganti nilai x yang menyebabkan kalimat P(X) benar akan menyebabkan kalimat Q(X) benar juga Contoh 1. Jika x > 2, maka x2 > 4 Implikasi diatas bernilai BENAR karena setiap kita mengambil nilai x > 2 maka pastilah x2 > 4 Tapi jika arahnya dibalik maka kalimat tersebut menjadi salah 2. Jika x2 > 4, maka x > 2 MENGAPA ??? 3. Jika x – 1 = 0, maka x2 – 1 = 0 4. Jika x2 – 1 = 0, maka x – 1 = 0

  15. KUANTOR UNIVERSAL Semua siswa Kelas X SMA Saint Peter pandai. Kata semua atau setiap merupakan kuantor universal (umum) Lambang dari kuator universal adalah: dibaca, untuk semua x berlakulah p(x)atau dibaca, untuk semua x anggota S berlakulah p(x) KUANTOR EKSISTENSIAL Beberapa siswa kelas X SMA Saint Peter pandai. Kata beberapa atau ada merupakan kuantor eksistensial (khusus) Misalkan: U=himpunan semua siswa SMA di Jakarta A=himpunan semua siswa SMA Saint Peter B=himpunan semua siswa kelas X SMA Saint Peter yang pandai Pernyataan “Beberapa siswa kelas X SMA Saint Peter pandai”, dapat ditulis dengan lambang berikut: dibaca: Beberapa siswa SMA Saint Peter pandai, atau Sekurang-kurangnya ada seorang ada seorang siswa kelas X SMA Saint Peter yang pandai.

  16. INGKARAN PERNYATAAN BERKUANTOR Contoh: p : Semua siswa Saint Peter rajin belajar ~p : Ada siswa Saint Peter yang tidak rajin belajar q : Ada siswa Saint Peter yang rumahnya di Kelapa Gading ~q : Semua siswa Saint Peter rumahnya tidak di Kelapa Gading r : Jika semua siswa kelas satu naik kelas maka Saya senang ~r : Semua siswa kelas satu naik kelas dan Saya tidak senang ~r : Semua siswa kelas satu naik kelas tetapi Saya tidak senang

  17. Penarikan kesimpulan Proses penarikan kesimpulan terdiri atas beberapa pernyataan yang diketahui nilai kebenarannya disebut premis Kemudian dengan menggunakan prinsip logika dapat diturunkan pernyataan baru (kesimpulan/ konklusi) Penarikan kesimpulan tersebut sering juga disebut argumentasi Suatu argumentasi dikatakan sah jika premis-premisnya benar, maka konklusinyajuga benar SILLOGISME premis 1 premis 2 kesimpulan/konklusi Contoh: Jika hari ini hujan, maka saya tidak berangkat ke sekolah premis 1 Jika saya tidak berangkat sekolah, maka ayah akan marah premis 2 Maka konklusinya adalah: Jika hari ini hujan, maka ayah akan marah

  18. Modus ponen premis 1 premis 2 kesimpulan/konklusi Contoh: Jika saya punya uang banyak, maka saya akan membeli rumah premis 1 Saya punya uang banyak premis 2 Maka konklusinya adalah Saya akan membeli rumah

  19. Modus tolen premis 1 premis 2 kesimpulan/konklusi Contoh: Jika hari ini cuaca cerah , maka saya datang ke pestamu premis 1 Saya tidak datang ke pestamu premis 2 Maka konklusinya adalah Hari ini cuaca tidak cerah Suatu argumentasi dikatakan sah jika konjungsi dari premis-premisnya berimplikasidengan konklusinya merupakan TAUTOLOGI

More Related