1 / 27

RAKORNAS RISTEK 2013 -KOMISI ENERGI- KEYWORD: STAGNANT dan INOVASI

RAKORNAS RISTEK 2013 -KOMISI ENERGI- KEYWORD: STAGNANT dan INOVASI. Ketua komisi : Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto Wakil Ketua : Dr. Andy Eka Sakya Sekretaris : Dr. Idwan Suhardi Presenter : 1. Dr. Agus Rusyana Hoetman 2. F.X. Sutijastoto, M.A.

clea
Download Presentation

RAKORNAS RISTEK 2013 -KOMISI ENERGI- KEYWORD: STAGNANT dan INOVASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RAKORNAS RISTEK 2013-KOMISI ENERGI-KEYWORD: STAGNANT dan INOVASI Ketua komisi : Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto Wakil Ketua : Dr. Andy Eka Sakya Sekretaris : Dr. Idwan Suhardi Presenter : 1. Dr. Agus Rusyana Hoetman 2. F.X. Sutijastoto, M.A. Pembahas : DRN, AIPI, KIN, KEN, dan lain-lain

  2. RisetDasar RisetTerapan KapasitasSistemProduksi PercepatanDifusi & PemanfaatanIptek RisetUnggulan Kebijakan Nasional Iptek UUD - 1945 Kesehatan & Obat-obatan Pertahanan UU No. 18/2002Sinas P3 IPTEK Informasi & Komunikasi Transportasi Energi Terbarukan+MATMA RPJP2004 - 2025 VisiIptek2005 - 2025 Ketahanan Pangan Buku Putih2005 - 2025 Visi & MisiKIB JakstranasIptek2009-2014 Program INSENTIF ARN2009 - 20014 RPJM

  3. PENGGUNAAN ENERGI Trasportasi 40,6 % Industri 44,2 % Komersial 3,7% Rumah Tangga 11,4% BBN, BB ALTERNATIF ListrikKapasitas Besar 47.9% ENERGI KAPASITAS KECIL - SEDANG DibutuhkanPasokanEergi/ListrikkapasitasbesaruntukJamali + Sumatera

  4. ISU STRATEGIS ENERGI NASIONALTerciptanya Ketahanan Energi KONDISI 2025 KONDISI SAAT INI PERPRES NO. 5/2006 RANCANGAN KEN OLEH DEN Keterangan: EBT = Energi Baru dan Tebarukan KEN = Kebijakan Energi Nasional DEN = Dewan Energi Nasional

  5. UU No. 30/2007 Tentang Energi • Mengatur penyediaan dan pemanfaatan energi secara berkelanjutan • Memprioritaskan penyediaan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan serta konservasi energi • Pemerintah dan pemerintah daerah menyediakan kemudahan/insentif bagi pengembang energi baru terbarukan dan konservasi energi

  6. ARAH KEBIJAKAN ENERGI UNTUK SOLUSI ENERGI(UU No. 30/2007 tentang Energi& UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Minerba) EKSPLORASI INTENSIFIKASI ENERGI SUPPLY SIDE POLICY JAMINAN PASOKAN OPTIMASI & DIVERSIFIKASI PRODUKSI Supply Side Management Intensifikasi (pencarian sumber energi) SHIFTING PARADIGM KETAHANAN ENERGI HARGA ENERGI SUBSIDI LANGSUNG DIVERSIFIKASI PENGURANGAN KONSUMSI MINYAK DEMAND SIDE POLICY KESADARAN MASYARAKAT KONSERVASI (EFISIENSI) Demand Side Management Sosialisasi dan peningkatan peran masyarakat

  7. Target ARN Bidang Fokus Energi • Mendukung tercapainya program Bauran Energi Nasional sesuai KEN untuk ketahanan energi nasional • Terciptanya SDM sektor energi dan riset bidang energi sesuai dengan kuantitas dan kualitas untuk mendukung pelaksanaan program KEN • Terciptanya kegiatan energi yang memiliki nilai tambah untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. • Berhasilnya meningkatkan kandungan lokal dalam semua produk-produk untuk mendukung sektor energi nasional. • ARN Bidang Energi dijadikan sebagai acuan dalam kegaitan Riset secara Nasional di semua sektor untuk mendukung KEN

  8. Kriteria & Prioritas ARN Bidang Fokus Energi • Kemandiriannasional (local content). Padasaatrasioelektrifikasi 100% (tahun 2030), local content sudahmencapai rata-rata 70%. • Ketersediaansumberenerginasional. Imporenergi di bawah 20%/sesuaidenganKebijakanEnergiNasional. • Energibersihdanterjagasustainability-nya. Padatahun 2025, emisikarbonsecaranasionalberkurang 40% dariBaU (Bussiness as Usual). • Peningkatan capacity building (SDM)

  9. FOKUS R&D NASIONAL DALAM RANGKA KETAHANAN ENERGI • I. Intensifikasi pencarian berbagai sumber energi • Intensifikasi eksplorasi dan eksploitasi untuk mempertahankan produksi migas • Pengembangan EBT • II. Mengurangi Pemakaian BBM • Pemanfaatan batubara dengan CCT (Clean Coal Technology) • Penyiapan infrastruktur gas dan konversi BBM to BBG • Penerapan dan Pembinaan Standar dan Label Sarana dan Prasarana Produksi Peralatan Dalam Negeri • Sosialisasi dan penerapan skema Insentif dan disinsentif Penghematan Energi

  10. Agenda Riset Nasional untuk bidang Energi TemarisetPeningkatanElektrifikasiNasional. mencakuppengembanganEnergiPanasbumi, EnergiAngin, Energi Surya – PV, Fuel Cell, EnergiNuklir, EnergiLaut. TemarisetBahanBakardariEnergiBarudanTerbarukan, mencakupBiofuel, Biomass & Biogas, Batubara PeringkatRendah, Surya Thermal, Hidrogen, danCoal Bed Methane (CBM). TemarisetKonservasiEnergi.difokuskanuntukmewujudkantercapainyaelastisitasenergikurangdarisatupadatahun 2025

  11. PRIORITAS LITBANG ENERGI DAN PENERAPAN IPTEK DALAM ARN 2015-2019 • Garis Besar Riset Unggulan Energi dalam ARN 2015 – 2019 (Lampiran) termasuk PLTN • 5 (LIMA) Unggulan Riset Bidang Energi: • intensifikasi pencarian dan pengembangan sumber energi (migas, panas bumi, angin, biomasa, energi laut, matahari, air) • pengembangan biofuel (penyiapan refinery, proses, engineering, manufaktur, tata niaga) • pengembangan teknologi batubara bersih • pengembangan energi non BBM termasuk nuklir • konservasi energi termasuk pengembangan PJU pintar dan smart grid

  12. STRATEGI IMPLEMENTASI R&D ENERGI DALAM ARN 2015-2019 • Penguatan dasar hukum Kebijakan Agenda Riset Nasional (ARN) • Sinergi Kelembagaan Pelaksanaan R&D Energi • Pengembangan sistem pendukung R & D Energi

  13. Maksimalkan penggunaan Energi terbarukan (panas bumi, tenaga air, biomasa/biofuel, solar, energi laut, dan angin), untuk mendukung keamanan pasokan dan mengurangi emisi, dengan tetap menjaga tercapainya biaya energi yang bersaing dan terjangkau. Minimalkan pemakaian minyak bumi untuk tenaga listrik, industri, dan rumah tangga. Optimalkan pemakaian gas dan energi baru (seperti CBM) dengan memperhatikan merit keekonomiannya. Batubara digunakan untuk penyeimbang ketahanan energi dan biaya dengan meminimalkan bahaya emisi gas buangnya,menggunakan teknologi “ CLEAN COAL” . energi nuklir untuk listrik digunakan untuk keamanan pasokan dan penyeimbang emisi, dengan pertimbangan faktor keselamatan secara khusus UsulanKebijakanEnergiNasional untuk RPJMN III

  14. SINERGI KELEMBAGAAN PELAKSANAAN R & D ENERGI Komunitas Energi Komunitas Ristek Balitbang ESDM (Pengembangan) Teknologi Impor. • PT. Pertamina • PT. BA • PT. PGN • PT. PLN • Swasta bidang energi (inti dan penunjang) Universitas (Riset Dasar) TKDN Teknologi dalam negeri. LIPI, BATAN, LAPAN (Riset Terapan) Pemerintahan Daerah Direktorat Jenderal Teknis Kementerian BPPT (Pengkajian Teknologi) Pengembangan Kebijakan Ristek Teknologi (Kemampuan Dalam Negeri) Teknologi Impor. JAKSTRANAS DAN ARN

  15. POLA KERJASAMA PEMERINTAH, DUNIA USAHA DAN AKADEMISI • PEMERINTAH • (REGULATOR): • Kebijakan • Pengaturan • Kapasitas Nasional • Investasi & Tenaga Kerja, • Pengembangan Wilayah • Usulan pengembangan sektor • Kajian Kebijakan (Policy Paper) • Kajian Teknis & Keekonomian Iklim usaha yang kondusif (insentif fiskal) Sistem dan proses kelembagaan yang kondusif Dukungan Pendanaan dan Kelembagaan R & D Akademisi/ Litbang • DUNIA USAHA • (KORPORASI): • Produksi • Distribusi • Niaga Pemanfaatan dan Pendanaan Hasil Inovasi Korporasi, Inovasi, Paten, Magang, Problem Solving

  16. SISTEM PENDUKUNG BAGI KEBERADAAN LITBANGYANG EFEKTIF DAN EFISIEN • Sistem alokasi sumber daya yang optimal • Ketersediaan manajemen sistem informasi yang memadai untuk mendukung pelaksanaan dalwas R&Dperlu dibentuk TIM DALWAS pelaksanaan ARN • Keberadaan sistem insentif dan disinsentif yang efektif

  17. REKOMENDASI • KEN merupakan salah satu acuan utama dalam penyusunan ARN bidang energi tahun 2015-2019 • Penguatan (legal aspek) Kebijakan implementasi ARN melalui Perpres • Penyelarasan ARN dalam RPJM (Bappenas) menjadi acuan kegiatan riset secara nasional di semua sektor untuk mendukung KEN • Sinergi dan keterpaduan kelembagaan R & D dengan Instrumen kebijakan Ristek (Konsorsium Riset, Pusat Unggulan Iptek, Insinas, SIDa, Beasiswa)  dituangkan dalam payung hukum yang kuat • Implementasi sistem pendukung pelaksanaan R & D • Melakukan sinergi dan inkubasi antara Akademisi (Lembaga Penelitian K/L/I, Perguruan Tinggi), Bisnis dan Pemerintah/Regulator (ABG) dalam rangka komersialisasi hasil riset untuk meningkatkan TKDN • Peningkatan kapasitas institusi R & D : SDM dan Sarpras • Tema riset ARN menjadi acuan bagi tema sentral dari penelitian S2/S3terciptanya SDM sektor energi dan riset bidang energi sesuai dengan kuantitas dan kualitas untuk mendukung pelaksanaan program KENmapping kebutuhan SDM • Penguatan Sosialisasi dan Monev ARN • Khusus untuk BUMN agar riset dijadikan sebagai KPI manajemen  juga menjadi pengurangan pajak? • Mempercepat pembangunan PLTN

  18. SEKIAN &TERIMA KASIH

  19. LAMPIRANTEMA/ sub tema/ topik riset bidang energi

  20. GARIS BESAR RISET UNGGULAN ENERGI DALAM ARN

More Related