1 / 53

IMPLEMENTASI PROGRAM/KEGIATAN RESPONSIF GENDER KEMENTERIAN PERTANIAN

IMPLEMENTASI PROGRAM/KEGIATAN RESPONSIF GENDER KEMENTERIAN PERTANIAN. Disampaikan pada acara Rapat Koordinasi Kegiatan Responsif Gender, tgl 22-23 Oktober 2013, Grand Aquila Bandung. ISI PAPARAN. POTENSI SUMBERDAYA PERTANIAN PENTINGNYA PUG DAN PPRG

Download Presentation

IMPLEMENTASI PROGRAM/KEGIATAN RESPONSIF GENDER KEMENTERIAN PERTANIAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. IMPLEMENTASI PROGRAM/KEGIATAN RESPONSIF GENDER KEMENTERIAN PERTANIAN DisampaikanpadaacaraRapatKoordinasiKegiatanResponsif Gender, tgl 22-23 Oktober 2013, Grand Aquila Bandung

  2. ISI PAPARAN POTENSI SUMBERDAYA PERTANIAN PENTINGNYA PUG DAN PPRG PELAKSANAAN PUG DI KEMENTERIAN PERTANIAN IMPLEMENTASI KEGIATAN RESPONSIF GENDER KEMENTAN

  3. POTENSI SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN

  4. POTENSI SDM KEMENTERIAN PERTANIANTAHUN 2012 I. PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) • Jumlah PNS sebanyak 20.806orangdenganproporsilaki-laki 64,3 % danperempuan 35,7 % • PNS dilihatberdasarkanpendidikan S2 dan S1 jumlahproporsiperempuanhampirsamadenganlaki-lakiyaituberkisas 45 % -47 % • JumlahpegawaidenganpendidikanSarjanaMudamakajumlahperempuanlebihbanyakdaripadalaki-lakidenganproporsisebanyak 57 % II. TENAGA PENYULUH • Jumlahtenagapenyuluhpertaniansebanyal 27.961 orangdenganproporsijumlahtenagaperempuansebanyak 5.749 orang (20,6%) danlaki-lakisebesar 22.212 (79,4 %) III. TENAGA KERJA • JumlahtenagakerjapertanianTahun 2012sebanyak 36,4 jutaorangdenganproporsilaki-lakisebanyak 22,48 jutaorang (61,3 %) danperempuansebanyak 14,06 jutaorang (38,7 %). Proporsi tenaga kerja sub sektor TP 43,7 %, Hort 8,5 %, Bun 36,2 % dan Nak 11,7 %.

  5. ISU AKTUAL GENDER SEKTOR PERTANIAN • Bagaimana menjadikan petani yang kreatif, inovatif, danmandiri,serta mampu memanfaatkaniptekdan sumberdaya lokal untukmenghasilkanproduk pertanianberdayasaingtinggi. • Bagaimana meningkatkan kontribusi pemuda/pemudi tani dalam usaha pertanian dan pembangunan pedesaan ? • Bagaimana mengurangi keterlibatan pekerja anak di tingkat usaha rumah tangga ? • Bagaimana mengurangi kesenjangan gender (Akses, Partisipasi, Kontrol dan Manfaat), ketimpangan upah pekerja antar jenis kelamin, kelompok usia, dan antar wilayah ? • Bagaimana merancang paket teknologi dan program penyuluhan responsif gender ? Bagaimana produktivitas tenaga kerja meningkat, sehingga berdampak pada pencapaian Empat Target Sukses

  6. ALUR PIKIR KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN KEBIJAKAN NASIONAL VISI & MISI PEMBANGUNAN PERTANIAN 1. Lahan LINGKUNGAN STRATEGIS (Domestik & LN) 2. Perbenihan dan Pembibitan 3. Infrastruktur dan Sarana EMPAT TARGET SUKSES 4. SDM 7 GemaRevitalisasi STRATEGI SDA 5. Pembiayaan Pertanian 12 PROGRAM PEMBANG. PERTANIAN 6. Kelembagaan Petani 1. SWASEMBADA & SWASEMBADA BERKELANJUTAN SDM 7. Teknologi dan Industri Hilir KEGT KEGT KEGT 2. DIVERSIFIKASI PANGAN MODAL 3. NILAI TAMBAH, DAYA SAING & EKSPOR TEKNOLOGI • PENDEKATAN: • KAWASAN • 2. KESISTEMAN • 3. KELEMBAGAAN • 4. PEMBERDAYAAN 4. KESEJAHTERAAN PETANI KELEMBA GAAN 6

  7. PENTINGNYA PUG DAN PPRG DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN

  8. KENAPA PERLU MEMASUKKAN PUG DALAM PERENCANAAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN • Terkaitdenganpeningkatankapasitassumberdayamanusiapelakupembangunan ( tenagakerjapertaniancukupbanyak) • Adaperbedaandalamkebutuhan, pengalaman, aspirasiantaralaki-lakidanperempuan • Melalui PUG akantepatsasarandalammemfasilitasipelakupembangunan, teknikpelatihan yang dibutuhkan, hasilpenelitiansesuaidenganaspirasipelaku • Melalui PUG : -meningkatkanefektifitasdanefisiensi • pemanfaatansumberdayapemb pert • - Meningkatkanpendapatankeluarga

  9. PEMAHAMAN TENTANG KEGIATAN RESPONSIF GENDER • Selamainimasihterjadikesalahpahamanmengenai gender yang seringdiartikanpemberdayaanperempuan. • Kegiatanresponsif gender seringdiartikankegiatan yang melibatkanjumlahperempuan yang lebihbanyakdalamkegiatanpembangunan. • Masih ada anggapan salah mengenai anggaran Responsif Gender yang diartikananggaran yang terpisahuntuklaki-lakidanperempuan • Kegiatan yang responsif gender adalahbagaimanaperan, tanggungjawab, kebutuhan, permasalahanantaralaki-lakidanperempuan yang dikelompokkanmenurutempataspekyaitu: akses, kontrol, partisipatif danmanfaatdapatdiwujudkansecaraadildanseimbangantaralaki-lakidanperempuansehingga fasilitas yng diberikan sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha (petani)

  10. TUJUH PRASYARAT PELAKSANAAN PUG

  11. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER 1) Perencanaan dan penganggaran responsif gender merupakan dua proses yang saling terkait dan terintegrasiyaituPerencanaanResponsif GenderdanPenganggaranResponsif Gender; 2) Perencanaan responsif gender adalah perencanaan yang dilakukan dengan memasukkan perbedaan-perbedaan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki dalam proses penyusunannya; 3)Anggaran responsif gender (ARG) adalah Anggaran yang mengakomodasi kebutuhan, aspirasi,permasalahan laki-laki dan perempuan pelaku pembangunan

  12. PENGANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER (ARG)dalam PEMBANGUNAN PERTANIAN 1) AnggaranResponsif Gender bukanlahanggaran yang yangterpisahuntuklaki-lakidanperempuan; 2) Polaanggaran yang akanmenjembatanikesenjanganperandantanggungjawablaki-laki, perempuansertakelompok lain; 3) Tidakberlakusebagaidasaruntukmemintatambahanalokasianggaran; 4) ARGbukan berarti ada alokasi dana 50% laki-laki – 50% perempuan untuk setiap kegiatan; 5) Adanyaanggaranresponsif gender tidakberartiadanyapenambahandana yang dikhususkanuntuk program ini; 6) Bukanberartibahwaalokasianggaranresponsif gender beradadalam programkhususpemberdayaanperempuan; 7) Tidak harus semuaprogram/kegiatan perlu mendapat koreksi agar menjadiresponsif gender adajuga yang netral gender. 8) Lebih ditujukan pada: Kegiatan yang mendukung prioritas nasional, pemberdayaan masyarakat, pelatihan

  13. PELAKSANAAN PUG DI KEMENTERIAN PERTANIAN

  14. Dasar Hukum Inpres No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaangender dalam pembangunan RPJMN 2010-2014,Renstra Kementan 2010-2014 PMK No. 93/PMK.02/2011 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL (terkait Gender Analysis Pathway (GAP), TOR dan Gender Budget Statement (BGS) (sebelumnya PMK 119/2009 dan PMK 104/2010) SK Mentan tentangPembentukan Tim KoordinasiPengarusutamaan Gender (PUG) KementerianPertanian. Sejak Tahun 2003 SK Mentan N0.1/Kpts/OT.160/1/2013 2813 tentangPembentukan Tim KoordinasiPengarusutamaan Gender (PUG) KementerianPertanian. PP. No8/2008 danPermendagri No.15/2008 tentangpelaksanaan PUG didaerah

  15. PELAKSANAAN PUG DARI TAHUN 2000 - 2012 • Pelaksanaan PUG diKementerianPertaniantelahdimulaisejakterbitnyaInpres No.9 Tahun 2000 melaluiProyek-proyekHibahLuarnegeriseperti: (1) Proyek Peningkatan Pendapatan Petani Kecil (P4K), (2) Farmer Empowerment Through Agricultural Technology and Information Project (FEATI), (3) Agriculture Research Management (ARM) /The Participatory Development of Agricultural Technology Project (PATTP), (4) Participatory Integrated Development Agriculture in Rainfed (PIDRA) danbanyaklagiproyek-proyeklainnya. • Tahun 2000 merupakan tahun awalpelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Kementerian Pertanian. Pilot proyek PUG ini terus dilanjutkan melalui berbagai kegiatan sosialisasiditingkatPusatdandaerah, pelatihan, seminar maupun rencana aksi di lapangan dan pendampingannyamelaluikegiatanDesa Model PUG • Tahun 2003 telahdibentuk Tim Koordinasi PUG lingkupKementerianPertaniandanditindaklanjutidenganterbentuknya POKJA PUG

  16. lanjutan • Penyusunanpanduan PUG : 1) PUG dalam Pembangunan Pertanian; 2) PanduanUmum PUG dalamRencanaAksi, 3) PenyusunanModuldanPelatihanAlurkerjaAnalisis; 4) PengintergrasianIsu Gender kedalamPerencanaandanPenganggaran Pembangunan Pertanian; 5) Penyusunan Model PenanggulanganKemiskinanResponsif Gender Pedesaan (PUAP) dll. • Pelatihanpeningkatan Capacity BuidingPokja PUG • Workshop PUG lingkupKementandanlintassektor • Koordinasipelaksanaan PUG lingkuppertaniandanlintassektor • Koordinasipenyusunan Gender Analisis Pathway(GAP), Gender Budget Statement(GBS) dan Term Of Reference (TOR) untukkegiatan yang responsif gender

  17. IMPELEMENTASI KEGIATAN RESPONSIF GENDER KEMENTAN

  18. TAHAPAN PENERAPAN PPRG DALAM PROGRAM/KEGIATAN/ OUTPUT KEGIATAN TAHAP PERENCANAAN 1) Memilih program/kegiatan /output kegiatan yang akandianalisamenjadikegiatanresponsif gender. Pemilihan program didasarkanpadapadatigakatagori, yaitu: a) Pilih program strategis yg punya daya ungkit tinggi dlm mengurangi kesenjangan gender (prioritasnasionalmis. Ketahananpangan); b)Pilih program yg mendukung pencapaian MDG’s (Kemiskinan); c)Pilih program yg melibatkan masyarakat (pemberdayaan) MelakukanAnalisa Gender. Memilihmetode yang digunakansebagaialatdalammenganalisisadanyakesenjangan gender melaluiempatfaktorutama : akses, kontrol, partisipatifdanmanfaat. SektorPertanianmenggunakanmetode Gender Analisys Pathway (GAP) melalui 3 tahapdan 9 langkah Menyusun Gender Budget Statement (GBS) sebagaisyarat PMK 93/2010. yang merupakandokumenmemperlihatkanbahwa output kegiatantelahresponsifterhadapisu gender danbiaya yang dialokasikanuntukmenanganimasalahkesenjangan gender. Hasilanalisa GAP dimasukkandalam Form GBS. Menyusun Term Of Reference (TOR) responsif gender , isi Tor harussinkrondenganhasilanalisa gender dalam GAP dan GBS

  19. II. TAHAP PELAKSANAAN • 1) Pengorganisasian kelompok tani, kebutuhankelembagaankeuangan • 2) Identifikasi jenis usaha /kegiatan pengembangan usahatani kelompok • Penetapan jenis kegiatandalampengembanganusahatani. • Penyusunan Rencana kerja dan rencana biaya serta sumber pembiayaannya • Dalampelaksanaankegiatanuntukmenggalipermasalahan,isukesenjangan (akses, kontrol , partisipatifdanmanfaat) digunakanmetodepatisipatif ( Participatory Rapid Appraisal/PRA) • identifikasi tentang profil kegiatan anggota keluarga dengan check- list antara lain daftar kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing anggota keluarga . • III. TAHAP PEMANTAUAN • Suatukegiatanobsevasipengendalianpelaksanaankegiatanresponsif gender, yang dilakukan : 1) untukmelihatperkembanganpelaksanaankegiatan; 2) mengidentiifikasipermasalahandilapangan agar dapatdiantisipasisedinimungkin,; 3) apakah input telahsesuaidenganrencana; 4) apakah output telahtercapai, dantindakan-tindakan yang diperlukan. • Prinsippemantauan : dilakukansecaraterusmenerus, menjadiumpatbalikterhadapperbaikanprogran/kegiatan, bergunabagiorganisasi, bersifatobjektif, berorientasipadaperaturan yang berlakudantujuan program • IV. TAHAP EVALUASI • 1) Menilaisasaransumberdaya (input) yang digunakan; • 2) Sasaranprosespelaksanaan • 3) SasaranKinerja Output serta Outcome (hasil) daripelaksanaan PPRG. • PrinsipEvaluasi : terencana, relevan, objektif, terukur, berkesinambungan, spesifiklayakdanmenyeluruh

  20. ALUR PENYUSUNAN PPRG KEMENTAN TOR Output kegiatan Alat Bantu Analisis: GAP RKA-K/L Penyusunan Renja K/L GBS RAB Identifikasi level output kegiatan yang responsif gender • Identifikasi kesenjangan • (akses, partisipasi, , kontrol,manfaat) • Permasalahan gender • Merancang kegiatan • Tiga Tahap • Sembilan Langkah DIPA/ POK Juklak/ Juknis

  21. KEGIATAN KEMTAN RESPONSIF GENDER TAHUN 2013-2014

  22. KEGIATAN KEMTAN RESPONSIF GENDER TAHUN 2013-2014

  23. Komoditas Tanaman Pangan:padi, jagung, kedelai. Komoditas Hortikultura: buah-buahan, Sayuran Tanaman Hias (anggrek), rimpang (jahe, kunyit dan kencur). Komoditas Perkebunan: kakao, lada, kopi, kapas, teh dan Jambu mete. Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan PRINSIP DASAR SL-PHT: • Ada peserta (laki-laki dan perempuan) serta pemandu lapang • sekolah di lapangan dan peserta mempraktekkan/ menerapkan secara langsung di lahan/di lapangan. • mempunyai kurikulum, evaluasi dan sertifikat tanda lulus, • Ada pre-test, kontak belajar, pertemuan pekanan/mingguan, field, dan post-test SL-PHT RESPONSIF GENDER: • Kegiatan ini sangat berkaitan dengan pelestarian lingkungan, peningkatan produksi/produktivitas dan kesehatan manusia. • Terdapat peran, tanggungjawab dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan (dalam hal: akses, partisipasi, kontrol dan manfaat)

  24. Merupakan satu komponen Pengembangan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Kerawanan Pangan dalam mengurangi jumlah penduduk rawan pangan Dirancang multi-years Empat Tahun yaitu: (a) tahap persiapan, (b) penumbuhan, (c) pengembangan dan (d) kemandirian DESA MANDIRI PANGAN (DEMAPAN) KEGIATAN DEMAPAN dilakukan melalui PROSES PEMBERDAYAAN: • pelatihan; • pendampingan dan • peningkatan akses untuk pengembangan kerjasama partisipatif inklusif, kapasitas individu, kapasitas kelembagaan masyarakat, sosial dan ekonomi serta ketahanan pangan DEMAPAN RESPONSIF GENDER: • Kegiatan ini berkaitan dengan mengatasi rawan pangan dan pemberdayaan masyarakat • Anggota terdiri dari laki-laki dan perempuan yang didalmnya terdapat peran, tanggungjawab dan kewajiban masing-masing. • Analisis gender terkait: akses, partisipasi, kontrol dan manfaat

  25. Kegiatan Sekolah Lapang-Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian (SL-PPHP), Pengembangan Irigasi Partisipatif (PIP) maupun pelatihan teknis pertanian bagi non aparatur pada prinsipnya sama dengan kegiatan responsif gender lainnya. Fokus pada upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam pelaksanaan program/ kegiatan. SL-PPHP, PIP DAN PELATIHAN NON APARATUR • Kegiatan responsif gender ini berkaitan dengan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat • Terdapat pembagian peran dan tugas dari masing-masing anggota kelompoktani (laki-laki dan perempuan) • Analisis gender terkait: akses, partisipasi, kontrol dan manfaat

  26. PROGRAM KERJA KEGIATAN RESPONSIF GENDER 2013 • Koordinasi, AdvokasilingkupKementerianPertanian, lintasSektordanlingkuppertaniandidaerah • Penyusunan Panduan data terpilahtenagakerjapertanianlaki-lakidanperempuan (AparatdanPetani) pusatdandaerah • Sosialisasi PUG/ ARG dilingkupKementerianPertanian Pusat dan daerah • Penyusunan Panduan pengelolaan Kegiatan Responsif Gender Tahun 2013 • Koordinasi pelaksanaan 10 (sepuluh) kegiatan responsif gender • Menyusun Panduan monev pada tingkat kebijakan • Melakukan kajian pengembangan metode analisis gender dengan studi kasus Desa Mandiri Pangan dan SL-PHP • Workshop penerapanmetode multi Demensional scaling (MDS) dan Dynamic Modelling padakegiatanpertanian • Rapat koordinasi (RAKOR) PUG pusat dan daerah lingkup Pert • Pemantauan dan Evaluasi sepuluh kegiatan Responsif Gender

  27. PENGORGANISASIAN PENGELOLAAN PUG KEMENTAN

  28. TUGAS PROVINSI DALAM PELAKSANAAN PUG • Membentuk Pokja PUG Lintas SKPD lingkup pertanian Provinsi • Menyusun Juklak dengan mengacu pada Panduan dan Pedoman Teknis PUG dari Pusat • Mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan Gender Budget Statement (GBS) lingkup Provinsi yang akan diusulkan dan dibahas tingkat Eselon I Kementan • Melaksanakan koordinasi pembinaan (sosialisasi dan advokasi)PUG kepada aparatur di lingkup SKPD lingkup Pertanian Kabupaten/Kota. • Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan kegiatan responsif gender di lingkup Provinsidan melaporkannya kepada: (1) Kepala Dinas/Badan lingkup pertanian Provinsi, dan (2) Direktur Jenderal/Kepala Badan lingkup Kementan (online email)

  29. TUGAS KAB/KOTA DALAM PELAKSANAAN PPRG MembentukPokja PUG Lintas SKPD lingkuppertanian Kab/kota Menyusun Juknis dengan mengacu pada Juklak Provinsi dan Panduan Pusat dan data terpilah Mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan Gender Budget Statement (GBS) lingkup Kabuaten/Kota yang akan diusulkan dan dibahas di tingkat Provinsi. Melaksanakan koordinasi pembinaan (sosialisasi dan advokasi) PUG kepada kelompok tani/ Gapoktan. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan kegiatan responsif gender di lingkup Kabupaten/Kota dan melaporkannya kepada : (1) Kepala Dinas/Badan lingkup pertanian Kab/Kota, dan (2) Kepala Dinas/Badan lingkup pertanian Provinsi (online-email).

  30. MEKANISME PELAPORAN KEGIATAN RESPONSIF GENDER BERBASIS WEBSITE WEBSITE PUG KEMENTERIAN PERTANIAN Tingkat Pusat Sekretariat PUG Roren pug.deptan.go.id Pokja Eselon I Pokja Eselon I Pokja Eselon I Pokja Eselon I Tingkat Provinsi SKPD Lingkup Pertanian Provinsi SKPD Lingkup Pertanian Kab/Kota Tingkat Kab/kota Petugas lapangan/pendamping Petugas lapangan/pendamping Petugas lapangan/pendamping Petani/ kelompok tani/gapoktan Petani/ kelompok tani/gapoktan Petani/ kelompok tani/gapoktan

  31. KENDALA DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN RESPONSIF GENDER • Pemahaman yang masih keliru terhadap Gender • Masih kurangnya komitmen pelaksanaan Gender • PUG masih dominan pada aspek knowledgesaja dan masih lemah dalam IMPLEMENTASI kegiatan • Belumoptimalnyakoordinasipengelolaankegiatanresponsif gender antarapusat, provinsidanKabupaten/Kota • Perlu bekal yang cukup bagi Pelaksana untuk mengimplementasikan Gender sesuai sosekbudsetempat • Panduan pengelolaankegiatanresponsif gender di lapanganbelumtersosialisasisampaikedaerah • Perlunya pendampingan /pengawalan di lapangan • Sistem monevlap secara online belumdipahamiolehpengelolakegiatandidaerah • Perlu penyebaran informasi dan komunikasi secara cepat dan hemat/murah

  32. UPAYA TEROBOSAN TERKAIT PPRG Tahun 2012

  33. Buku PANDUAN PENGELOLAAN KEGIATAN RESPONSIF GENDER • Maksud dan Muatan: • Sebagai acuan pengelola kegiatan dan keltan/gapoktan sasaran • Panduan dengan bahasa sederhana dan menjadi best-practices di lapangan • Bersifat lebih operasional dan sejalan dengan karakteristik 8 kegiatan pilot-proyek • Analisis Gender disederhanakan dalam bentuk chechk-list tahapan kegiatan, analisis aspek: akses, partisipasi, kontrol dan manfaat, (sebab-sebab dan dampak), skor sederhana

  34. PANDUAN SISTEM MONEV DAN PELAPORAN KEGIATAN RESPONSIF GENDER BERBASIS WEBSITE • Tujuan dan muatan: • Sebagai acuan petugas evaluator dan pelaporan, serta keltan/gapoktan sasaran. • Pelaporan dapat disajikan dengan cepat, murah, praktis, lengkap, dan terkini. • On-line berbasis website langsung dari lapangan/ pendamping/ kab ke provinsi /pusat dan interaktif. • Format pelaporan sederhana, dimodifikasi/ disempurnakan sesuai responsif gender (data terpilah dan checklist tahapan kegiatan)

  35. LAPORAN KINERJA DAN TIPOLOGI KELOMPOKTANI SASARAN KEGIATAN RESPONSIF GENDER • Tujuan dan muatan: • Memberi gambaran prototype mainstreaming gender (tipologi kelompoktani sasaran kegiatan responsif gender) yang beragam. • Memperkaya wawasan dan pengetahuan keberagaman aspek gender sesuai subsektor, agroecosystem, karakteristik sosial, ekonomi, budaya setempat. • Menyajikan pola/teknis pengelolaan usahatani berdasarkan local wisdom. • Memanfaatkan beberapa metode analisis gender (AHP, GAP, dan analisis diskriptif) dalam pembangunan pertanian. • Menyajikan progres kinerja kegiatan

  36. BUKU STATISTIK TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN TAHUN 2012 • Berisikan Data Terpilah (Laki-laki dan Perempuan) menurut Subsektor: • Tenaga Kerja Sektor Pertanian dan Non Pertanian • Tenaga Kerja Pertanian Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Kelompok Umur, Status Pekerjaan Utama, Angkatan Kerja, Pengganguran.

  37. WEBSITE PUG KEMENTAN (www.deptan.go.id/pug)

  38. PENERIMAAN PENGHARGAAN ANUGERAH PARAHITA EKAPRAYA (APE)

  39. Contoh-contoh Hasil Evaluasi KEGIATAN RESPONSIF GENDER

  40. Contoh : KEG. DEMAPAN di KAB. PINRANG - SULSEL Tabel : Data Kelompok Tani dan Pelaksanaan Usaha Kegiatan Desa Mapan pada Desa Malongi – longi, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang

  41. Lanjtan- KabPinrang Tabel : Akses Responden terhadap pelaksanaan program Desa Mapan

  42. Lanjutan- Pinrang Tabel : Akses Partisipasi terhadap pelaksanaan program Desa Mapan

  43. Lanjutan – kabpinrang Tabel Komposisi laki-laki dan perempuan dalam kepengurusan pada 6 (Enam) Kelompok Desa Mapan di Desa Malongi – longi, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang

  44. Lanjutan –KabPinrang KegiatandalamPemilihanJenis Usaha (Kontrol)

  45. Lanjutan- kabPinrang Perolehan Manfaat Kegiatan Desa Mapan oleh Responden

  46. ProvinsiJawa Timur

  47. Lanjutan .............

  48. Monitoring SLPHT di Kelompok Tani Siap Membangun, Desa Saharai, Kec. Rantau Badau, Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan pada tanggal, 26 April 2012 Pertemuan : ke-4 Usia Peserta : 20 – 40 tahun Pendidikan : SD, SLTP, dan SLTA Komp. Gender : 21 orang laki-laki, 4 orang perempuan Tingkat kehadiran : 96 % Waktu belajar : 07.00 – 12.00 07.00 – 09.00 pengamatan agro-ekosistem (ae) 19.00 – 10.00 menggambar hasil pengamatan ae 10.00 – 10.30 diskusi kelompok kecil untuk persentasi 10.30 – 12.00 presentasi masing-masing kelompok Pengamatan agro-ekosistem Pertemuan ke-4 • . Menggambar hasil pengamatan ae Pertemuan ke-4 Penjelasan Petugas Pusat Pertemuan ke-4 Penjelasan Petugas Provinsi Pertemuan ke-4

  49. Lampiran 5. Monitoring SLPHT di Kelompok Tani Rukun Sentosa, Desa P. Atas, Kec. Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada tanggal, 17 Juli 2012 Pertemuan : ke-9 Usia Peserta : 27 – 53 tahun Pendidikan : SD, SLTP, dan SLTA Komp. Gender : 17 orang laki-laki, 8 orang perempuan Tingkat kehadiran : 100 % Waktu belajar : 07.00 – 12.00 (jadwal standar) • . Menggambar Hasil Pengamatan agro-ekosistem pertemuan ke-9 Pengamatan agro-ekosistem pertemuan ke-9

More Related