1 / 30

terapi cairan

terapi cairan pada pasien

IchaMunthe
Download Presentation

terapi cairan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Terapi Cairan drg Eliza Kristina M 160721160004

  2. Terapi Cairan Pengertian Terapicairanadalahpemberiancairanintravenauntukmengembalikan volume cairan/darah yang merupakansalahsatubentukterapimedis yang paling efektifdanbaik Tujuan untukmengembalikanperfusijaringandanpengirimanoksigenkesel, sehinggadengandemikianakanmengurangiiskemiajaringandankemungkinankegagalan organ.

  3. JUMLAH CAIRAN TUBUH ; • UMUR • JENIS KELAMIN • JUMLAH LEMAK DAN OTOT DALAM TUBUH

  4. Prosentasecairantubuh

  5. ICF (40%) INTRA VASCULER ECF (20%) INTERSTITIAL TRANCELLULAIR CAIRAN TUBUH CAIRAN TUBUH (60 %)

  6. . Terapi Cairan RESUSITASI RUMATAN Koloid Kristaloid Elektrolit NUTRISI Mengganti kehilangan akut (hemorrhage, GI loss) 1. Kebutuhan normal (IWL + urin+ feses) 2. Dukungan nutrisi

  7. . Terapi Cairan RESUSITASI MAINTENANCE Koloid Kristaloid Elektrolit NUTRISI Dextran Gelatin HES NaCl 0.45%-D5 KAEN 3B KAEN MG3 AA CHO Lipid Ringer Asetat (Asering) RL/NS KOREKSI Mengganti kehilangan akut (hemorrhage, GI loss) 1. Kebutuhan normal (IWL + urin+ feses) 2. Dukungan nutrisi

  8. JenisTerapiCairan Resusitasi Terapi cairan resusitasi (pengganti) adalah untuk menggantikan semua kehilangan abnormal, baik yang terlihat atau tidak terlihat bila terjadi hipovolemi Rumatan Terapi cairan rumatan berarti pemenuhan jumlah air, elektrolit (natium, kalium, klorida) serta glukosa yang dibutuhkan. Diberikan setelah hemodinamik stabil, dan bertujuan untuk menggantikan cairan yang hilang oleh karena evaporasi, redistribusi, dan perdarahan baik akibat trauma maupun pembedahan.

  9. Jenis Cairan Kristaloid Kristaloid adalah suatu kelompok cairan tanpa penambahan solut ionik atau nonionik. Penyebarannya ditentukan oleh kadar Na+ yang hampir isotonik, cairan tersebut didistribusikan ke ruang interstisial ¾, dan hanya ¼ yang tinggal di intravaskuler, selama 15-20 menit. Contoh cairan kristaloid, NaCL 0,9%, NaCL hipertonik, Ringer laktat (RL). Ringer asetat (RA)

  10. KoloidKoloid adalah cairan yang mengandung partikel onkotik, sehingga menghasilkan tekanan onkotik. Contohnya adalah : darah, produk darah seperti albumen karena mengandung molekul protein besar. Koloid artifisial juga mengandung molekul besar seperti ; gelatin, dekstran atau kanji hidroksetil. Semua larutan koloid akan mengekspansikan ruang intravaskuler. Koloid dengan tekanan onkotik yang lebih besar dari pada plasma (hiperonkotik) akan menarik cairan ke dalam ruang intravaskuler, seperti : albumin, HES 200/0,5, dll. Jenis Cairan

  11. 1. RINGER LAKTAT. Cairan fisiologis bila sejumlah volume besar diperlukan Digunakan sebagai replacement terapi  syok hipovolemik, diare, trauma, luka bakar. Baik digunakan pada kasus metabolik asidosis  Laktat dalam RL  dimetabolisme hati  bikarbonat RL tidak mengandung glukosa  cairan maintenance  harus ditambah glukosa  mencegah ketosis.

  12. 2. NaCL 0,9 % (Normal saline) Dipakai pada cairan resusitasi terutama pada kasus : Kadar Na+ yang rendah Keadaan dimana RL tidak cocok digunakan  alkalosis, retensi kalium. Kasus trauma kepala Pengenceran sel darah merah sebelum transfusi

  13. Dextrose 5 % dan 1 % Digunakan pada pasien dengan pembatasan intake natrium. Penggunaan perioperatif untuk : Mencegah hipoglikemia Mempertahankan protein yang ada  mencegah dipecahnya kandungan protein tubuh Menurunkan level asam lemak bebas dan keton Mencegah ketosis  dibutuhkan 200 gr karbohidrat.

  14. Cairan infus dextrose khususnya dextrose 5% tidak boleh diberikan pada pasien trauma kapitis  dextrose dan air dapat berpindah secara bebas ke dalam otak. Sekali berada dalam sel otak, dextrose akan dimetabolisme dengan sisa air yang menyebabkan edema otak

  15. Asering Indikasi: Dehidrasi (syokhipovolemikdanasidosis) padakondisi: gastroenteritis akut, demamberdarah dengue lukabakar, syokhemoragik, dehidrasiberat, trauma.  Komposisi: Na 130 mEq,K 4 mEq, Cl 109 mEq,Ca 3 mEq, Asetat (garam) 28 mEq Keunggulan: Asetatdimetabolisme di otot, danmasihdapatditolelirpadapasien yang mengalamigangguanhati Padapemberiansebelumoperasi, RA mengatasiasidosislaktatlebihbaikdibandingRL Padakasusbedah, asetatdapatmempertahankansuhutubuhsentralpadaanestesidenganisofluran Mempunyaiefek vasodilator

  16. ASERING VS RINGER LAKTAT • Asetat dimetabolisme di otot sedangkan laktat dimetabolisme di hati menjadi bikarbonat oleh karena itu, pada pasien dangan gangguan fungsi hati konversi menjadi bikarbonat tidak terganggu • Laju metabolisme asetat adalah 250-400 mEq/jam, sedangkan laktat 100 mEq/jam Lebih cepat mengatasi asidosis yang menyertai syok. • Walaupun asetat dan laktat keduanya merupakan prekursor ion bikarbonat, asetat juga merupakan dapat fisiologis menetralkan metabolisme asam yang berlebihan Efisien untuk mengatasi syok yang disertai asidosis

  17. NaCl 0.9 % vs ASERING Peningkatan terjadinya asidosis metabolik hipercloremia yg selama ini dianggap tdk berdampak negatif & akan hilang dgn sendirinya ternyata dpt mengganggu perfusi organ akhir & mekanisme pertukaran sel.

  18. ANATOMI CAIRAN TUBUH Dekstrose 5% Asering, RL NaCl 0,9 % Koloid Protein plasma Darah CIS CISt CIV 40% 15% 5%

  19. . Pedoman Cairan Infus Indikasi Status elektrolit Pemilihan Cairan Kecepatan Monitoring

  20. Kebutuhan Cairan & Elektrolit Kebutuhan Cairan : • Dewasa 30 – 40 ml / kg BB / hari • Anak • < 10 kg = 100 ml/kg BB/hari • 11-20 kg = 1000 ml + 50 ml (BB - 10 kg) • > 20 kg = 1500 ml + 20 ml (BB – 20 kg) Kebutuhan Elektolit : • Natrium 3 mEq/kg BB/hari • Kalium 2 mEq/kg BB/hari

  21. Kebutuhan Elektrolit

  22. CARA MENGHITUNG TETESAN INFUS • Jenis selang infus : • Transfusion set (blood set) : 1 cc = 15 tetes • Infusion set : 1 cc = 20 tetes • Mikrodrip (burret) : 1cc = 60 tetes • Jumlah tetesan infus : Jumlah cairan (ml) yang dibutuhkan x faktor tetesan = ………..tetes/menit Lama pemberian (jam) x 60 menit

  23. KESIMPULAN Prinsip dasar terapi cairan dan elektrolit • Pemahaman tentang anatomi cairan tubuh yang terdiri atas CES dan CIS dengan komposisi elektrolit yang berbeda. • Penambahan/pengurangan cairan dan elektrolit ditujukan untuk mengembalikan volume cairan dan komposisi elektrolit ke batas yang normal. • Pemilihannya didasarkan atas patofisiologi penyakit yang diderita • Keberhasilannya dilihat dari pengamatan hemodinamik dan komposisi elektrolit penderita.

  24. Terima Kasih

More Related