1 / 54

prinsip Terapi KERACUNAN (TERAPI Antidot )

prinsip Terapi KERACUNAN (TERAPI Antidot ). Edited by : ESTI DYAH UTAMI , M . S c. , Apt. TUJUAN PEMBELAJARAN. Mahasiswa d apat memahami definisi terapi antidot

ike
Download Presentation

prinsip Terapi KERACUNAN (TERAPI Antidot )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. prinsipTerapiKERACUNAN (TERAPI Antidot) Edited by : ESTI DYAH UTAMI, M.Sc., Apt.

  2. TUJUAN PEMBELAJARAN • Mahasiswa dapat memahami definisi terapi antidot • Mahasiswadapatmenjelaskanprinsip-prinsipterapiantidotdan memahami asas umum yang mendasari terapi antidot, meliputi : sasaran, strategi, cara dan metode terapi antidot • Mahasiswadapatmenjelaskanmanajemen/tatalaksanaterapiintoksikasi

  3. POKOK BAHASAN DasarTerapiAntidot Takrifdanmakna Sasaran/target terapi Strategiterapi Metodeterapi

  4. RACUN Definisi : 1. Zatataubahan yang bilamasukkedalamtubuhmelaluimulut, hidung (inhalasi), suntikandanabsorpsimelaluikulit, ataudigunakanterhadaporganismehidupdengandosisrelatifkecilakanmerusakkehidupanataumengganggudenganseriussatuataulebih organ ataujaringan (Sartono, 2002) 2. Zat yang bekerjapadatubuhsecarakimiawidanfisiologik yang dalamdosistoksikakanmenyebabkangangguankesehatanataumengakibatkankematian (Mansjoerdkk., 2000).

  5. Kecepatankerjaracunberdasarcaramasuk: • Inhalasi • Injeksi • Oral • Rektalatau vaginal • Kulit

  6. PENGGOLONGAN BAHAN BERRACUN 1. BerdasarBentuk / KonsistensiBahanBeracun (Adiwisastra, 1992) :

  7. 2. PenggolonganBerdasar Cara Kerjanya(Mansjoerdkk., 2000)

  8. SumberRacun • Bahankimiaberacun • Racun pd tumbuhan : (HCN/ketela), jengkol, pohon tuba/Derris, mycotoksin, dll • Racun pd binatang : ular, kalajengking, tawon, laba-labadll • Racun pd bahanmakanan : kacang-kacangan, prosesfermentasi, pembusukanolehbakteri (tempebongkrek, dagingbusuk), udang, kepitingdsb

  9. Sumber Racun/Senyawa Toksik • SenyawaSintetikOrganik • Polutan pd air, udaradanmakanan • Bahantambahanmakanan • Kemikaliaditempatkerja • Obat (obatygdisalahgunakan & terapi) • Pestisida • Solvent/pelarut • PAH (polysiklikaromatikhidrokarbon) • Kosmetik • Racunygterjadisecaraalami • Mycotoxin • Microbial toxin • Plant toxin • Animal toxin • SenyawaAnorganik(Oksidanitrogen, oksida sulfur, logam)

  10. Faktoryang mempengaruhiberatringankeracunan • Sifatkeracunan (keracunanakut, kronis, sistemik) • Cara masuk (melaluipernafasan, alatpencernaan, dankulit) • Sifatracun (korosifdaniritatif, neurotoksik, hemotoksikdanhemopoesis • Jumlahracun • Jenisdanpotensiracun (racunkuat, agakkuat, sedangataulemah)

  11. Faktor Lain a. Cara masuk b. Umur (orangtua, anak: biasanyalebihsensitif) c. Kondisitubuh (demam, penyakithati, ginjal, lambung, dsb) d. Kebiasaan (merokok, minumalkoholdsb) e. Idiosinkrasidanalergi f. Waktupemejanan (sebelumatausesudahmakan)

  12. TERAPI KERACUNAN

  13. Efek toksik suatu racun  terjadi jika zat toksik melampui KTM • Berbagaigejalakeracunandanpengakhiranaksiracundapatberlangsungcepatataulambat • Efek racundidalamtubuh penentu : waktudankeefektifantranslokasiracun(ADME) yang akan menentukan jumlah zat di sel sasarannya • Penanganankeracunan : harusCEPAT dan TEPAT  kecepatandanketepatanmerupakanprasyaratutama

  14. Diperlukanuntukmengatasidanmengurangiberbagaigejala yang mungkinmemperburukkondisisipenderita • Membatasipenyebarandanmeningkatkanpengakhiranaksiracun CEPAT

  15. Berkaitandenganpemilihan SRATEGI TERAPIberdasar : • Pengetahuandaninformasitentangjenisracun • Saatpemejanan • Kemungkinanluaspenyebaranracun • Faktorinstrinsikracunmaupunfaktorekstrinsikpenderita TEPAT

  16. APA YANG MENJADI DASAR TERAPI KERACUNAN ?? • Memperbaikikondisipenderita • Membatasipenyebaranracundidalamtubuhdanmeningkatkanpengakhiranaksiracun

  17. PrinsipUmumManajemenTerapi Mana yang harusditanganilebihdulu ? Patient???Poison Treat The Patient Not The Poisons

  18. Treat The Patient Not The Poisons • Prinsipterapikeracunan PALING PENTING • Usaha kerasmembuangracundaritubuhpxtidakbergunajikapxtidakbernafasatautekanandarahnyasangatrendah • Langkahpertamaterapi : menilaikondisipasiendanmenggunakanmetodeapasaja yang diperlukanuntukmenstabilkankembalikondisipx terapisimptomatik & suportif • Langkahberikutnya : mengidentifikasizatberacun, jumlahnyadanwaktupemaparan

  19. LANGKAH UTAMA TERAPI KERACUNAN • PENILAIAN GEJALA KLINIK - pemeriksaan TTV, dekontaminasiawal • PERAWATAN DARURAT - ABC (peliharaAirway, Breathing, Circulation, CNS) • IDENTIFIKASI / RIWAYAT KERACUNAN • PEMERIKSAAN LAB • PEMBERSIHAN RACUN - dekontaminasi, menghambatabsorpsiracun, percepataneliminasi, pemberianantidot

  20. 1. PENILAIAN GEJALA KLINIK • Korbankeracunanharusdievaluasisecarahati-hatisebelumrencanaterapidimulai • TTV : kecepatanpernafasan, kecepatanjantung, tekanandarah, EKG, ukuran pupil mata, dansuhutubuh • Bersamaanprosedurdekontaminasiawal : pelepasanbajudan alas kaki, pencuciankulitpasien. • Tenagakesehatan menggunakanbajupelindung, masker dansarungtangan

  21. 2. PERAWATAN DARURAT Tindakanpertamadalampenanganankasuskeracunanakutzatkimiaadalah“TERAPI SUPORTIF”memeliharafungsi vital seperti : • - Pernafasanbuatanmekanisuntukmemeliharaoksigenasi • - Pemeliharaansirkulasidarah, keseimbanganelektrolit • - Pemeliharaanfungsiginjal

  22. Terapi SUPORTIF : Menstabilkan Kondisi Pasien Aturan ABC A. Airway Pemeliharaan aliran udara miringkankepala, angkatdagu, danbersihkanjalanudara oral dg penyedotan B. Breathing Pemeliharaan pernafasan pxdepresipernafasanatausianosis, diberikanoksigen. Pernafasanbuatandarimulutkemulutdihindari C. Circulation & Central Nervous System - Pemeliharaan peredaran darah hipotensi (+ infus D10% atau saline normal) - Pemeliharaan sistem syaraf pusat konvulsi

  23. TERAPI SUPPORTIF Pernafasan buatan secara mekanik Oksigenasi Pemeriksaan TTV Terapi cairan

  24. 3. IDENTIFIKASI RACUN Mengenali bahan yang diduga menjadi penyebab keracunan Penting untuk diagnosis Jenis/ sifat berbeda pertolongan / pengobatan berbeda Identifikasi : jeniszatracun, jumlah, danwaktuterpaparnya, Riwayatpenyakitpx

  25. CARA IDENTIFIKASI : - wawancara dengan pasien / keluarga atau teman - identifikasi di tempat kejadian - pemeriksaan laboratorium ^ sampel biologis ^ pakaian ^ barang-barang disekitar TREAT THE PATIENT NOT THE POISON

  26. 4. PEMERIKSAAN LAB • pengambilansampelbiologisdaripasien level parameter tttdaripasien & mengetahuipenyebabkeracunan • ujirutinbiokimiaklinikdanhematologi • analisistoksikologik keraguandalam diagnosis, diperlukanpemberianantidotumatauagenprotektif, ataupertimbanganterapieliminasiaktif. • Analisiszatracundalamurin

  27. Beberapaujilaboratoriumseperti yang digunakandalamtoksikologiklinik (Flanagan, et al., 2002)

  28. PEMBERSIHAN RACUN TERAPI ANTIDOT

  29. TAKRIF DAN MAKNA Terapiantidot : ? ? Tata cara yang secarakhasditujukan Untukmembatasiintensitasefektoksik Zatkimiaatauuntukmenyembuhkan Sehinggabermanfatdalammencegah Timbulnyabahayaselanjutnya Makna? Sasaranterapiantidot: membatasiintensitasefektoksikzatberacunmencegahbahayaygtimbullebihlanjut

  30. Membatasipenyebaranracundidalamtubuh • Meningkatkanpengakhiranaksiracundidalamtubuh TUJUAN TERAPI • Penurunanataupenghilanganefektoksik • Intensitas efek ditunjukkan oleh tingginya jarak antara nilai ambang toksik (KTM) dan kadar puncak racun dalam plasma atau tempat aksi tertentu. SASARAN TERAPI

  31. SASARAN TERAPI Zatberacun Absorpsi Sirkulasisistemik Disposisi DistribusiEliminasi MetabolismeEkskresi Efektoksik Metabolit PenentuKetoksikan ? ToksikTaktoksik Sasaranterapiantidot ? Strategiterapi ? Sel sasaran (> KTM)

  32. Penentu Ketoksikan Zat Beracun KetoksikanZatBeracun KondisiMekanismeWujudSifat - Pemejanan - langsung/intraselPerubahan - Terbalikkan - Subyekuji- taklangsung/ - Fungsional- Takterbalikkan ekstrasel - Biokimia - Struktural Keefektifantranslokasi KeberadaanZatberacun dalamselsasaran/ tempataksi Keefektifaninteraksi PenentuketoksikanzatberacunZatberacun dg selsasaran

  33. STRATEGI TERAPI ANTIDOT Keberadaan ZB diselsasaran > KTM Bergantung Strategiterapi ? Bagaimanacaranya ?? Efektivitas Absorpsi Distribusi Eliminasi

  34. METODE TERAPI ANTIDOTUM Padadasarnyadapatdikerjakan : 1. MetodeTakKhas: metodeumumygdapatditerapkanpadasebagianbesarzatberacun Contoh:pergeserankurvaabsorbsikekanandptdilakukan dg: - pemberianemetika, pemuntahmekanis, pembilasanlambung, penyerapandsb 2. Metodekhas:Metodeyghanyadptdigunakanbilazatberacunnyatelahdiketahuisertaantidotumnyaada Contoh: utkmenggeserkurvadistribusikekanan, dptdigunakantiosulfatutkterapikeracunansianida

  35. TATA CARA PELAKSANAAN / METODE TERAPI ANTIDOTUM KTM Kadar dalam darah Pengurangan absorbsi/distribusi KTM KTM Kadar pada tempat aksi KTM Penaikkan ambang toksik Peningkatan eliminasi

  36. PENENTU KEBERHASILAN TERAPI WAKTU penentukeberhasilanterapi Informasitentangrentangwaktusaatpemejanan - timbulnyagejalatoksik Hal fundamental Kapansalahsatustrategiterapiakandilaksanakan

  37. Kadar Kadar letal/kematian Kadar Toksik K.TM waktu STRATEGI TERAPI ANTIDOT Terapiantidotditujukan : Untukmenghindarikadarsenyawatoksikberadadi “daerahwarnamerah” (intensitasefektoksik)

  38. Kadar Kadar Kadar letal/kematian Kadar letal/kematian Kadar Toksik Kadar Toksik waktu waktu Berdasarkan kurva kadar racun di dalam darah, maka ada 3 tatacara (strategi terapi) yang mungkin mampu melaksanakan tujuan terapi antidot • Menggeser kemiringan (slope) fase absorbsi atau distribusi ke arah kanan

  39. Pergeseran kurva fase absorbsi kearah kanan ini akan memperlambat absorbsi racun sehingga dapat mempercepat penurunan intensitas efek racun. Untuk melakukan hal ini dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu : • Metodetidakkhas : 1. Emetika (apomorfin, sirupipeka) 2. Pemuntahanmekanis (menaruhjaripadakerongkonganbagianatas) 3. Penetralankimia (penetralanasambasa) 4. Penyerapan (arangaktif)

  40. b. Metodekhas : Pembentukankomplek yang kurangtoksik Produk ferrokarbonat Besi khelat Perak klorida Produk oksidasi Kalsium flourida Antidot Sodium bikarbonat Deferokasamine Sodium klorida Potasium permanganat Kalsium laktat Zat Besi Besi Perak nitrat Nikotina Fluorida

  41. Pergeseran kurva fase distribusi ke kanan (penyebaran racun diperlambat) • Metodetidakkhas • Penjerat ion dengancaramerubah pH darah (perbaikankeseimbanganasam-basa) • Penggantiantempatikatanracun (infusi albumin)

  42. Metodekhas pembentukanproduk yang kurangtoksikdengancarahambatanbersaingmetabolisme Produk Sianomethemoglobin Tiosianat Hambatan bersaing Penggantian bersaing Pembentukan kompleks Zat Sianida sianida Metanol Fluoroasetat heparin Antidot Methemoglobin Tiosulfat Etanol Asetatataumonoasetin protamin

  43. Kadar Kadar Kadar letal/kematian Kadar letal/kematian Kadar Toksik Kadar Toksik waktu waktu • Menggeser kemiringan fase eliminasi ke arah kiri Akanmempercepateliminasiracun (metabolismedanekskresidipercepat)

  44. Metodetidakkhas • Hemodialisis • Dialisis peritoneal • Pertukarantransfusi • Penyesuaian pH dandiuresis (membasakan air kencinguntukasamorganikdanmengasamkan air kencinguntukbasaorganiklemah)

  45. Metodekhas meningkatkaneksresiataupembentukanprodukkurangtoksikdengancarapembentukankhelasiataukompleksasi Antidot Ion klorida kalsium EDTA BAL (dimerkaprol) d-penisilamina Antitoksikbotulisme pralidoksim Produk Peningkataneksresiginjal Peningkataneksresiginjalkhelasi Khelasi Khelasi Kompleksasi Reaktifasienzimnukleofil Zat Ion bromida Strontium Timah, nikel,kobalt, kupri Merkuri, arsenat, emas kupri Toksinbotulinus Fosfatorganik

  46. Kadar letal/kematian Kadar Kadar Kadar letal/kematian Kadar Toksik Kadar Toksik waktu waktu 3. Penaikkan nilai ambang toksik Akan mempercepat penurunan intensitas toksik racun, karena ambang toksik tersebut lebih sulit tercapai

  47. Metodetidakkhas • Pernafasanbuatanmekanisuntukmemeliharaoksigenasidarah • Pemeliharaansirkulasidarah • Pemeliharaankesetimbanganelektrolit • Pemeliharaanfungsiginjal

  48. Metodekhas penggunaanantagonisfarmakologi Zat Dikumarol, warfarin Insektisidaorganofosfat Morfin Produk Antagonisme Antagonisme Antagonisme Antidot Vitamin k Atropin Nalokson

  49. DEKONTAMINASI Pengeluaran toksin dari kulit atau saluran cerna A. Kulit Pakaian terkontaminasi ditanggal kan dan diamankan utk analisis Penetrasi melalui kulit cuci berulang dengan sabun dan air banyak B. Saluran Cerna Peringatan : a. ada peralatan lengkap, b.kejang, c.reflek muntah , d. ulser kontra indikasi induksi muntah, e. zat-zat korosif diencerkan

More Related