1 / 14

Terapi cairan perioperatif oleh dr. Yose Wizano , SpAn .KAKV

Terapi cairan perioperatif oleh dr. Yose Wizano , SpAn .KAKV. Cairan tubuh tdd : Cairan intra sel Cairan ekstra sel. Distribusi Cairan tubuh. Dalam cairan tubuh terdapat zat-zat. Elektrolit Non elektrolit : -BM kecil : Glukosa -BM Besar : Protein

blaze
Download Presentation

Terapi cairan perioperatif oleh dr. Yose Wizano , SpAn .KAKV

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Terapi cairan perioperatifolehdr.YoseWizano, SpAn.KAKV Cairan tubuh tdd : Cairan intra sel Cairan ekstra sel

  2. Distribusi Cairan tubuh

  3. Dalam cairan tubuh terdapat zat-zat • Elektrolit • Non elektrolit : -BM kecil : Glukosa -BM Besar : Protein Elektrolit terpenting dalam cairan ekstra sel adalah Na dan Cl, dalam cairan intrasel adalah K dan fosfat.

  4. Kebutuhan air dan elektrolit setiap hari • Pada orang dewasa Air : 30-35 ml/kgBB. Kenaikan suhu 1˚C ditambah 10-15%. Na : 1,5 meq/kgBB (100 meq/hari atau 5,9 gr) K : 1 meq/kgBB (60 meq/hari atau 4,5 gr) • Pada anak dan Bayi Air : Sesuai dengan berat badan 0-10 kg : 100 ml/kg BB 10-20 kg : 1000 ml/kg BB + 50 ml/kg diatas 10 kg. >20 kg : 1500ml/kg BB +20 ml/kg diatas 20 kg. Na : 2 meq/kgBB K : 2 meq/KgBB

  5. Tujuan terapi cairan • Untuk mengganti kekurangan cairan dan elektrolit. • Untuk memenuhi kebutuhan. • Untuk mengatasi syok. • Untuk mengatasi kelainan yg ditimbulkan krn terapi cairan yg diberikan. Terapi cairan perioperatif meliputi tindakan terapi yg dilakukan pada pra bedah, selama pembedahan dan pasca bedah.

  6. Perubahan-perubahan fisiologi tubuh akibat pembedahan • Rangsangan terhadap kelenjar hipofise • Peningkatan rangsang simpatis • Peningkatan sekresi Aldosteron • Peningkatan kebutuhan oksigen dan kalori

  7. Cairan yang digunakan dalam terapi • Cairan elektrolit : Cairan pemeliharaan Cairan pengganti Cairan untuk tujuan khusus • Cairan non elektrolit: D5%, D10% Dapat sbg cairan pemeliharaan • Cairan koloid = Plasma ekspander Hemaccel, expafusin, fimahes 6%, voluven

  8. Cairan pemeliharaan • Mengganti cairan tubuh yang terbuang Dewasa : 1,5-2 cc /kgBB/jam Anak : 2-4 cc/kgBB/jam Bayi : 4-6 cc /kgBB/jam Neonatus : 3 cc /kgBB/jam Macam-macamnya : KaenMg3, Triofusin 500/1000/ E 1000, Tutofusin, Triparen, D5%, D10%, D5%NaCl0,9%, D5%NaCl 0,45%, D5%NaCl0,225% dsb

  9. Penatalaksanaan • Pra bedah : Sebelum dilakukan pembedahan harus diamati dan ditentukan penderita dalam kondisi normovolume Pada penderita yang mengalami dehidrasi (akibat muntah, intake < atau ke 3 rd space) harus diresusitasi cairan dulu. Penderita yang mengalami perdarahan hebat diupayakan tanda vital optimal. Produksi urin yang diharapkan 0,5 – 1 cc/kgBB/jam

  10. Selama pembedahan • Perhatikan : • Kekurangan cairan pra bedah • Kebutuhan untuk pemeliharaan • Bertambahnya insensible loss karena suhu kamar operasi yang tinggi • Translokasi cairan ke 3 rd space dan intersitial • Perdarahan

  11. Penggantian cairan pada operasi : • Ringan : 4 cc/kgBB/jam • Sedang : 6 cc/kgBB/jam • Berat : 8 cc/kgBB/jam • Sedangkan untuk bayi dan anak : 2/4/6 cc/kgBB/jam • Prinsip pemberian cairan pada pembedahan : • Tanda vital stabil, prod urine 0,5-1 cc/kgBB/jam • Perdarahan < 10 % EBV ganti dgn kristaloid 10-20% dgn darah/koloid > 20 % dgn darah

  12. Pasca Bedah • Pengaruh hormonal menetap hg beberapa hr pasca bedah, dan mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit. • Bila penderita sdh dapat minum segera diberikan per-oral • Na : pemberian Natrium pada hari pertama pasca bdh krg dp kebutuhan pemeliharaan • Kalium : diberikan hr ke 2 pasca bedah ??, • Namun ttp diperiksa lab bila rendah harus segera dikoreksi

  13. Yang harus pula diperhatikan adalah bahaya terapi cairan : - Masuknya mikroorganisme - Phlebitis - Pemberian yang berlebihan akan mengancam jiwa

  14. SELAMAT BELAJAR Sampai Jumpa Kembali

More Related