1 / 37

LAJU REAKSI …?

d. [Reaktan]. d. [ produk ]. =. -. = +. r. dt. dt. LAJU REAKSI …?. Menyatakan besarnya perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuan waktu. 2A + B  3C + D V A = Laju berkurangnya konsentrasi A persatuan waktu. V B = Laju berkurangnya konsentrasi B

mona-booth
Download Presentation

LAJU REAKSI …?

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. d [Reaktan] d [ produk ] = - = + r dt dt LAJU REAKSI …? Menyatakan besarnya perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuan waktu

  2. 2A + B  3C + D VA = Laju berkurangnya konsentrasi A persatuan waktu. VB = Laju berkurangnya konsentrasi B persatuan waktu. VC = Laju bertambahnya konsentrasi C persatuan waktu. VD = Laju bertambahnya konsentrasi D persatuan waktu.

  3. LajuReaksiatauKecepatanReaksididefinisikansebagai perubahankonsentrasipereaksiatauhasilreaksitiap satu satuan waktu • konsentrasi yang digunakanadalahmolaritas (M) atau mol per liter (mol. L-1) • Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun tetapi yang umum digunakan detik • Sehinggalajureaksimempunyaisatuan mol per liter per detik (mol. L-1. dt-1 atau M.dt-1) • Seiringdenganbertambahnyawaktureaksi, makajumlahzatpereaksiakanmakinsedikit, sedangkanprodukmakinbanyak,sehingga : • Lajureaksidinyatakansebagailajuberkurangnyapereaksi • ataulajubertambahnyaproduk.

  4. SYARAT TERJADINYA REAKSI Reaksi kimia dapat terjadi bila ada tumbukan antara partikel reaktan yang satu dengan yang lain. Tetapi tidak semua tumbukan dapat menghasilkan reaksi. Tumbukan yang menghasilkan reaksi adalah tumbukan efektif .

  5. TEORI TUMBUKAN Reaksi kimia berlangsung sebagai hasil tumbukan antar partikel pereaksi Tumbukan yang menghasilkan reaksi adalah tumbukan yang efektif • arah yang tepat • energi tumbukan > Ea

  6. Tumbukan efektif memiliki kriteria energi dan posisi tumbukan. Kriteria energi untuk tumbukan efektif adalah memiliki energi cukup atau minimal sama dengan energi aktivasi (pengaktifan / Ea), sedangkan kriteria posisi tumbukan memiliki posisi tumbukan yang menguntungkan untuk terbentuknya suatu produk.

  7. Energi aktivasi, Eamerupakan energi minimal yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu reaksi (untuk membentuk molekul / kompleks aktif). Energi aktivasi ditafsirkan sebagai energi penghalang (barier) antara pereaksi dan produk. Tumbukan efektif = Tumbukan antar partikel pereaksi yang memiliki energi aktivasi.

  8. Energi aktivasi = energi minimum yang harus dimiliki pereaksi agar tumbukannya dapat menghasilkan reaksi (Tumbukan antar partikel pereaksi yang dapat membentuk komplek teraktivasi). Komplek teraktivasi (intermediate species) = keadaan molekul-molekul yang siap menjadi zat hasil reaksi.

  9. Produk Reaktan Reaksi endoterm Energi aktivasi tanpa katalis Energi Aktivasi dengan katalis ∆H = (+)

  10. Produk Energi Aktivasi dengan katalis Reaktan Reaksi eksoterm Energi aktivasi tanpa katalis ∆H = (-)

  11. Reaction Profile

  12. Energi aktivasi tinggi, panas reaksi rendah Energi aktivasi rendah, panas reaksi tinggi

  13. PENENTUAN LAJU REAKSI Laju reaksi ditentukan melalui percobaan, yaitu dengan mengukur banyaknya pereaksi yang dihabiskan atau banyaknya produk yang dihasilkan pada selang waktu tertentu. Contoh : Laju reaksi antara Mg dengan HCl dapat ditentukan dengan mengukur jumlah salah satu produknya, yaitu gas hydrogen Mg (s) + HCl(aq)  MgCl2 (aq) + H2 (g)

  14. Volume H2 waktu (detik)

  15. Volum H2 Waktu (detik)

  16. Keterangan: • Pada 10 detik pertama dihasilkan 14 mL gas H2, jadi laju reaksi pada 10 detik pertama adalah 1,4 mL hydrogen perdetik. • Pada detik ke 20 dihasilkan 11 mL (25-14). Jadi laju reaksi pada detik ke 20 adalah 1,1 mL perdetik • Kemiringan kurva berubah setiap saat. Kemiringan berkurang seiring dengan berkurangnya laju reaksi. • Kemiringan (gradient) terbesar terjadi pada 10 detik pertama dan makin kecil pada detik-detik berikutnya.

  17. Volume total gas hydrogen yang dihasilkan adalah 40 mL, yaitu dalam waktu 50 detik. • Laju reaksi rata-rata adalah 40 mL/50 detik = 0,8 mL gas H2 perdetik • Laju Rerata = rerata laju untuk selang waktu tertentu.

  18. Laju Sesaat = laju reaksi pada saat tertentu hal ini karena laju reaksi berubah dari waktu ke waktu. Pada umumnya laju reaksi makin kecil seiring dengan bertambahnya waktu reaksi. Sehingga plot laju terhadap waktu berbentuk garis lengkung. Laju sesaat pada waktu t dapat ditentukan dari kemiringan (gradien) tangen pada saat t tersebut.

  19. Dekomposisi Reaksi N2O5 2N2O5(g) 2N2O4(g) + O2(g) Laju produksi O2 berkurang Hasil ekperimen

  20. Laju reaksi rata-rata Kita dapat menghitung laju reaksi rata-rata pembentukan oksigen selang waktu tertentu Kecepatan rata-rata pembentukan O2 Satuan laju untuk reaksi ini adalah mL O2 (STP) / s Perhatikan bahwa laju reaksi berkurang sejalan meningkatnya waktu

  21. Laju vs Konsentrasi • Kita dapat mengembangkan secara kuantitatif hubungan antara konsentrasi dengan laju reaksi • Dengan mencari tangensial dari kurva [N2O5], kita dapat mengukur laju reaksi • Sesuai dengan data dapat diketahui bahwa laju raksi berbanding lurus dengan konstanta laju reaksi • Laju = k [N2O5] • Sehingga kita dapat menghitung nilai k untuk tiap nilai laju reaksi

  22. Konsentrasi Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi Reaksi Orde 0 Reaksi Orde 1 Laju reaksi Reaksi Orde 2 Konsentrasi

  23. Konsentrasi Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi Reaksi Orde 0 Reaksi Orde 1 Laju reaksi Reaksi Orde 2 Konsentrasi

  24. Konsentrasi Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi Reaksi Orde 0 Reaksi Orde 1 Laju reaksi Reaksi Orde 2 Konsentrasi Lanjut

  25. Persamaan Laju Reaksi • Untuk reaksi : a A + b B → c C + d D berlaku hukum Laju reaksi = k [A]m [B]n • Dengan : • k = tetapanlaju, dipengaruhisuhudankatalis (jikaada) • m = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi A • n = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi B • [A], [B] = konsentrasidalammolaritas • Pangkat m dan n ditentukandari data eksperimen • Semakinbesarharga ‘k’reaksiakanberlangsunglebihcepat • Kenaikansuhudanpenggunaankatalisumumnyamemperbesarharga k Isi dengan Judul Halaman Terkait

  26. Orde Reaksi • Menentukan orde reaksi merupakan salah satu cara memperkirakan sejauh mana konsentrasi zat pereaksi mempengaruhi laju reaksi tertentu • Orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap suatu komponen merupakan pangkat dari konsentrasi komponen tersebut dalam hukum laju reaksi • Contoh : v = k [A]m [B]n • m= orde reaksi terhadap zat A • n = orde reaksi terhadap zat B • Orde total = m + n • Jika Jika perubahan konsentrasi adalah a, dan perubahan laju reaksi adalah b maka berlaku : ax= b

  27. MenentukanOrdeReaksiBerdasarkanPercobaan • Contoh : Gas nitrogen monoksidadan gas brombereaksipada 00 C menurutpersamaan reaksi 2NO (g) + Br2(g) → 2NOBr (g) Laju reaksinya diikuti dengan mengukur pertambahan konsentrasi NOBr dan diperoleh data sebagaiberikut: Percobaan [NO] [Br2] Kecepatanawal ke M MPembentukanNOBr (M detik-1) 1 0,1 0,1 1,2 x 10-3 2 0,1 0,2 2,4 x 10-3 3 0,2 0,1 4,8 x 10-3 4 0,3 0,1 1,08 x 10-4 Tentukan: a. Orde reaksi terhadap gas NO b. Orde reaksi terhadap gas Br2

  28. Lanjutan c. Orde reaksi total d. Rumus laju reaksinya Penyelesaian a. v = k . [NO]x [Br2]y Pada percobaan ke 1 dan 3, [Br2] tetap; 2x = 4 → x = 2 b. Pada percobaan ke 1 dan 2, [NO] tetap; 2y = 2 → y = 1 Orde reaksi terhadap gas Br2= 1 c. Orde reaksi total = 2 + 1 = 3 d. Rumus laju reaksi 2NO (g) + Br2(g) → 2NOBr (g) v = k . [NO]2 [Br2] Isi dengan Judul Halaman Terkait

  29. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI • Konsentrasi • Suhu • Tekanan • Luas permukaan • Katalis

  30. No Logam Mg (2 gram) HCl Waktu (sekon) 1 Lempeng 1 M 60 2 Butiran 1 M 40 3 Serbuk 1 M 20 Faktor Luas Permukaan Bagaimana pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi .....? Mg(s) + 2 HCl MgCl2(aq) + H2(g)

  31. Faktor Katalis Apa itu katalis ???? Bagaimana pengaruh katalis terhadap laju reaksi ? Bagaimana cara kerja katalis .....?

  32. Faktor Suhu • Reaksi akan berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi • Pada umumnya, Setiap kenaikan suhu 10oC menyebabkan laju reaksi meningkat dua sampai tiga kali laju reaksi semula • Nilai peningkatan laju reaksi dapat dihitung dengan cara : va =(∆ v) Ta- T0/∆T x vo Va = laju reaksi pada suhu akhir (M.s-1) Vo = laju reaksi pada suhu awal (M.s-1) Ta = suhu akhir oC To = suhu awal oC ∆v = kenaikan laju reaksi ∆T = kenaikan suhu

  33. Jika data yang diketahui pada suatu penentuan laju reaksi berupa waktu, laju reaksi berbanding terbalik dengan waktu. • ta = (1/∆v) Ta – To/∆T x to • t a = lama reaksi pada suhu awal (s) • t o = lama reaksi pada suhu akhir (s)

  34. Evaluasi 1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi ! 2. Jelaskan mengapa bila konsentrasi diperbesar laju reaksi makin besar ? 3. Setiap kenaikan suhu 10 oC, laju reaksi menjadi 2 kali semula. Bila pada suhu 25 oC reaksi berlangsung dengan laju x M/det, tentukan laju reaksi pada suhu 55 oC 4. Bagaimana cara kerja konsentrasi diperbesar laju reaksi makin besar ?

More Related