1 / 27

Penulisan Skrisi

Penulisan Skrisi. artayasa. Judul. Mampu memperoleh gambaran ttg isi karangan ilmiah Kriteria Judul Efektif Menarik bagi pembaca Kata kunci terletak pada posisi yang tepat (biasanya di depan) Memeberikan indikasi dari hasil penelitian Mampu mencakup isi paper secara akurat.

Download Presentation

Penulisan Skrisi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Penulisan Skrisi artayasa

  2. Judul • Mampu memperoleh gambaran ttg isi karangan ilmiah • Kriteria Judul Efektif • Menarik bagi pembaca • Kata kunci terletak pada posisi yang tepat (biasanya di depan) • Memeberikan indikasi dari hasil penelitian • Mampu mencakup isi paper secara akurat

  3. Bisa tanpa kata kerja • Dapat positif maupun negatif • Jenis Judul • Indikatif • Tdk menyatakan dengan jelas hasil penelitin • Merupakan suatu pernyataan yg masih menimbulkan tanda tanya • Informatif • Sdh menunjukkan hasil penelitian

  4. Abstrak • Kondensasi (berisi semua bag. dr karangan ilmiah) • Tdk lazim ada diskusi, acuan pustaka dan gbr2 • Memberikan informasi bagi pembaca yg tdk sempat tuk membaca seluruh isi • Ringkasan • Pembaca sempat membaca keseluruhan kemudian ingin memiliki ringasan ttg apa yg telah dibacanya

  5. Pendahuluan • Menunjukkan adanya hubungan antara ide dan fakta • Ditunjang oleh penemuan2 oleh peneliti sblmnya, yg berhub. dgn ide penulis • Fungsi Pendahuluan • Pernyataan subyek, tujuan, wawasan dan rencana pengembangan atau apa yg akan dikerjakan

  6. Latar blk • Tahap2 ltr blk • Pernyataan umum • Acuan penelitian terdahulu • Pernyataan ttg sesuatu yg blm diketahui dan akan diteliti • Gambaran bahwa yg belum diketahui dgn pasti ini penelitian akan dilaksanakan • Tampilkan tujuan penelitian

  7. PERUMUSAN MASALAH (PROBLEM STATEMENT) • Mendeskripsikan mslh dgn spesifik, lebih jelas, dan lebih terlokalisir • Harus mempunyai benang merah dgn persoalan penelitian yg dinyatakan dlm ltr blk • Memberikan petunjuk kemungkinan pengumpulan data untuk memecahkan masalah tersebut • Menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih (untuk penelitian analitik)

  8. Padat dan jelas, serta tidak bermakna ganda • Memakai kalimat tanya, karena lebih bersifat khas dan tajam • Jika terdapat banyak pertanyaan , tanyakan secara terpisah. • Sebagai penuntun ke arah langkah berikutnya. • Berhubungan erat dengan tujuan penelitian • Jawaban sementara dapat dilihat pada hipotesis

  9. Contoh bentuk perumusan masalah penelitian: • Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di depan, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: • Berapa besar prevalensi anemia pada ibu hamil di Bali? • Apakah ada hubungan antara prevalensi anemia pada ibu hamil • dengan tingkat pendidikan ibu? • Dan seterusnya ….

  10. Uraian ringkas dalam latar belakang masalah di atas memberi dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan berikut: • ….. • ….. • Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas , dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: • …….. • ………

  11. TUJUAN PENELITIAN(RESEARCH GOALS) 1. Tujuan penelitian perlu dinyatakan secara eksplisit Ada tujuan umum (ultimate goal) tujuan khusus (specific goal) 2. Tujuan umum: pernyataan kategoris tujuan akhir penelitian, merupakan aspek lebih luas atau tujuan jangka panjang.

  12. 3. Tujuan khusus: tujuan yg lebih spesifik, hal-hal yg langsung diukur, dinilai atau diperoleh. 4. Jika sederhana – cukup satu kalimat Jika kompleks–pecah dan beri nomor 5. Harus mempunyai hubungan (benang merah) dengan rumusan masalah dan hipotesis

  13. TUJUAN PENELITIAN • PROBLEMA TUJUAN • PENELITIAN PENELITIAN • abstrak/umum - kongkrit/ • pertanyaan spesifik • Apa yang : • - dicari • WHAT - ditentukan • WHEN - didemonstrasikan • HOW - diverifikasi • WHO - dibandingkan • WHERE - dikorelasikan

  14. TINJAUAN PUSTAKA • Proses umum untuk mendapatkan landasan teoritik dari permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian akan didapatkan jawaban teoritik (rasional) sementara. • Merupakan 50% pekerjaan penelitian • Bagi peneliti: kajian pustaka memberikan dasar penguasaan teori dan konsep untuk memberikan cakrawala dan menempatkan penelitian kita dalam konteks ilmiah. • Bagi penyusunan proposal/tesis/disertasi: - mendapatkan kerangka konsep untuk menyusun hipotesis, - mencari teknik pelaksanaan penelitian dan analisis hasil, - meletakkan penelitian kita dalam konteks dengan penelitian sebelumnya  justifikasi dan menerangkan keputusan yang kita ambil.

  15. Fungsi Kajian Pustaka 1. Menyediakan kerangka konsepsi/ keerangka teoritik untuk penelitian yang direncanakan 2. Menyediakan informasi tentang penelitian terdahulu: - mencegah kemungkinan duplikasi - mencari teknik cara pengukuran, sampel, cara analisis - mendapatkan teori untuk merangkaikan fakta-fakta sehingga dapat dibangun sutau teori baru / kesimpulan - mendapatkan justifikasi terhadap hubungan variabel yang dibangun - sumber data sekunder 3. Mendapatkan ide baru 4. Meningkatkan kepercayaan diri

  16. SYARAT-SYARAT KAJIAN PUSTAKA • Relevansi (relevancy) • Kemutakhiran (recency) Relevansi: Relevan dengan permasalahan yang dihadapi, tidak bersifat umum – bukan untuk membuat buku ajar Recency: Mutakhir – sebagian besar tidak melebihi 5 – 7 th - jurnal, internet, seminar/kongres

  17. ACUAN pada KAJIAN PUSTAKA • Acuan Umum: - konsep/teori umum • Acuan Khusus: - hasil penelitian/tesis/disertasi Proses Kajian Pustaka: • Retrieval – proses penelusuran sumber • Review – proses mengabstraksikan hasil, melakukan sintesis sehingga menjadi kesimpulan yang padu Proses mempelajari teori / konsep untuk dapat mengambil kesimpulan yang koheren Ingat bedakan Kajian pustaka – dengan – Kumpulan Pustaka

  18. TINJAUAN PUSTAKATEHNIK PENULISAN • Seleksi dan pilah-pilah bahan yang terkumpul menurut topik • Buat catatan isi subtopik yang menarik • Jangan lupa menulis sumber acuan secara lengkap • Bahan ini dirangkaikan menjadi tulisan utuh, bukan hanya kumpulan pustaka • Pada akhir topik/ subtopik buat kesimpulan ringkasnya. Usahakan perpindahan topik/subtopik jangan terputus • Perhatikan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar, jelas dan ringkas. Perhatikan paragraf, kalimat, istilah (konsistensinya). Istilah asing, cetak miring. • Susun daftar rujukan menurut sistem yang baku , konsisten dan disepakati. HARVARD atau VANCOUVER STYLE • Perhatikan etika penulisan (terutama mengutip pendapat orang) • Setiap saat dibaca ulang dan diperbaiki. Minta saran pembimbing atau teman lain

  19. KERANGKA KONSEP(Kerangka konsep teoritik) • Kerangka yang disusun berdasarkan ringkasan sintesis abstraksi permasalahan yang dihadapi dengan kajian teoritik dalam tinjauan pustaka • Kerangka konsep biasanya disusun dalam bentuk diagram atau skema yang menunjukkan hubungan antar semua variabel yang diteliti  pandangan menyeluruh • Dalam kerangka konsep juga digambarkan variabel mana yang diteliti dan mana yang tidak • Kerangka konsep yang baik sangat membantu dalam menyusun hipotesis dan dalam memilih rancangan penelitian. • Jangan membuat kerangka konsep dalam bentuk kerangka desain penelitian atau alur penelitian

  20. HIPOTESIS • Hipo = di bawah, tesis = pernyataan • Pernyataan yang belum dibuktikan secara empirik • Hipotesis adalah jawaban sementara secara teoritik (rasional) terhadap permasalahan yang diteliti. • Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis. Hanya diperlukan pada penelitian yang mencari hubungan antar variabel  peneltian deskriptif tidak memerlukan hipotesis • Guna hipotesis: - memberikan batas, lingkup, atau jangkauan penelitian, - mensiagakan peneliti agar peneliti agar tepat memilih, data apa yg harus dikumpulkan dan yg tidak perlu, - memfokuskan data yang bercerai berai, - sebagai panduan memilih metode analisis data

  21. HIPOTESIS (lanjutan) • Penjelasan sementara tentang tingkah laku, gejala, fenomena yang telah atau akan terjadi. • Suatu pernyataan tentang hubungan antar 2 variabel ataulebih yang memungkinkan untuk pembuktian empirik • Hipotesis yang baik mengemukakan penjelasan yang masuk akal (reasonable explanation) dari kejadian yang telah atau akan terjadi. • Landasan penyusunan hipotesis: - Teori yang telah mapan - Fakta empirik/informasi penelitian terdahulu - Konsep teori imajinatif peneliti sendiri • Harus ada benang merah dengan tahap sebelum dan sesudahnya

  22. PERMASALAHAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN LANDASAN TEORI HIPOTESIS RANCANGAN PENELITIAN PENGUMPULAN DATA ANALISIS DATA & PEMBUKTIAN HIPOTESIS

  23. Karakteristik Hipotesis yang “Baik” • Rumusan berupa kalimat deklaratif yang menjawab permasalahan riset • Rumusan mengekspresikan hubungan antar 2 / lebih variabel. Satu variabel tergantung dengan 1 atau lebih variabel bebas. • Mengandung istilah operasional sehingga memungkinkan untuk diuji secara empirik. • Berkaitan dengan teori atau hasil penelitian terdahulu yang koheren dan logik. • Cakupan yang “cukupan”: - tidak terlalu luas – sulit dilaksanakan - tidak terlalu sempit – sulit digeneralisasikan

  24. HIPOTESIS PENELITIAN DAN HIPOTESIS STATISTIK • Hipotersis penelitian: - hipotesis kerja - ada hubungan antara ….. dengan …… - ada perbedaan antara ….. dengan …… - hipotesis 2 ekor atau hipotesis satu ekor • Hipotesis statistik - Hipotesis Nul = Ho - no existence - tak ada pengaruh - kebalikan dari hipotesis kerja - secara matematik tidak ada beda lebih mudah dibuktikan daripada ada beda - dalam proposal tidak ditulis, yg ditulis adalah hipotesis penelitian • Hipotesis tandingan: hipotesis (dalam pikiran) tentang variabel yang dikendalikan, dikendalikan melalui design atau analisis

  25. Langkah Operasionalisasi Hipotesis Terdiri darin 2 langkah: 1. Menguji konsistensi hipotesis terhadap logika Proses analisis deduktif > Metode pembuktian koherensi 2. Mencocokkan dengan data yang ada Proses sintetik – induktif. Metode pembuktian korespondensi – kecocokan hipotesis dengan data empirik. Sering membutuhkan bantuan statistik

  26. Hasil uji Keputusan Analisis data Diterima ditolak Hipotesis Data Observasi/eksperimentasi Tesis Hipotesis baru Mekanisme pengujian hipotesis

  27. Apabila Hipotesis Penelitian Tidak Terbukti, apakah penelitian GAGAL??? • BISA YA, BISA TIDAK • Peneliti harus bekerja lebih keras untuk menerangkan kenapa hipotesis tidak terbukti: 1. Landasan teori kurang tepat 2. Sampel kurang representatif atau jumlah kurang 3. Alat pengambil data tidak valid/akurat 4. Rancangan penelitian kurang tepat 5. Salah hitung 6. Banyak variabel luar tidak terkontrol  bias  validitas internal kurang

More Related