1 / 44

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) Pertemuan 12

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) Pertemuan 12. Tujuan Khusus. Memiliki pengetahuan dan pemahaman : - Tentang fungsi dan peran APBN Tentang struktur dan susunan APBN Tentang prinsip-prinsip dalam APBN. Materi Pembahasan. Fungsi dan Peran APBN

nodin
Download Presentation

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) Pertemuan 12

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) • Pertemuan 12

  2. Tujuan Khusus Memilikipengetahuandanpemahaman : - Tentangfungsidanperan APBN • Tentangstrukturdansusunan APBN • Tentangprinsip-prinsipdalam APBN

  3. Materi Pembahasan • Fungsi dan Peran APBN - APBN sebagai alat mobilisasi dana investasi - APBN sebagai alat stabilisasi ekonomi - Dampak APBN terhadapPerekonomian

  4. B. StrukturdanSusunan APBN - Susunanpendapatannegaradanhibah - Susunanbelanjanegara - Keseimbangan primer/ perbedaan statistik - Surplus/ defisit APBN - SusunanPembiayaanBersih

  5. C. Prinsip-prinsip Dalam APBN - Prinsip Anggaran APBN - Prinsip Anggaran dinamis - Prinsip Anggaran Fungsional

  6. D. Instrumen dan Analisis Kebijakan Fiskal - Instrumen kebijakan fiskal - Analisis kebijakan fiskal - Surat Utang Negara (SUN)

  7. A. FungsidanPeran APBN • APBN dinegara-negarasedangberkembangadalahsebagaialatuntukmemobilisasidanainvestasidanbukannyasebagaialatuntukmencapaisasaranstabilisasijangkapendek. Olehkarenaitubesarnyatabunganpemerintahpadasuatutahunseringdianggapsebagaiukuranberhasilnyakebijakanfiskal . • Baikpengeluaranmaupunpenerimaanpemerintahmempunyaipengaruhataspendapatannasional. Pengeluaranpemerintahdapatmemperbesarpendapatannasional(expansionary), tetapipenerimaanpemerintahdapatmengurangipendapatannasional (contractionary).

  8. Rincian tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah setiap tahunnya akan nampak dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). • Melalui APBN dapat dianalisis seberarapa jauh peran pemerintah dalam kegiatan perekonomian nasional.

  9. APBN Sebagai Alat Mobilisasi Dana Investasi Sumber dana investasi beasal dari tabungan (saving). Sumber dana investasi swasata (perusahaan) berasal dari tabungan masyarakat yang terhimpun pada lembaga keuangan bank. Sedangkan sumber dana invstasi pemerintah berasal dari tabungan pemerintah. Tabungan pemerintah terbentuk dari sisa penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin.

  10. 2. APBN sebagai Alat Stabilisasi Ekonomi Pemerintah menentukan beberapa kebijaksanaan di bidang anggaran belanja dengan tujuan mempertahankan stabilitas proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

  11. Anggaran belanja dipertahankan agar seimbang dalam arti bahwa pengeluaran total tidak melebihi penerimaan total • Tabungan pemerintah diusahakan meningkat dari waktu ke waktu dengan tujuan agar mampu menghilangkan ketergantungan terhadap bantuan luar negeri sebagai sumber pembiayaan pembangunan. • Basis perpajakandiusahakandiperluassecaraberangsur-angsurdengancaramengintensifkanpenaksiranpajakdanprosedurpengumpulannya.

  12. Prioritasharusdiberikankepadapengeluaran-pengeluaranproduktifpembangunan, sedangpengeluaran-pengeluaranrutindibatasi. Subsidikepadaperusahaan-perusahaannegaradibatassi. • Kebijaksanaannanggarandiarahkanpadasasaranuntukmendorongpemanfaatansecaramaksimalsumber-sumberdalamnegeri

  13. 3. Dampak APBN terhadap Perekonomian Cara untuk menggolongkan pos-pos penerimaan dan pengeluaran yang masing-masing menghasilkan tolok ukur yang berbeda mengenai dampak APBN nya. Ada empat tolok ukur dampak APBN, yaitu : - saldo anggaran keseluruhan - konsep nilai bersih, - defisit domestik dan - defisit moneter

  14. a. Saldo Anggaran Keseluruhan Konsep ini ingin mengukur besarnya pinjaman bersih pemerintah dan didefinisikan sebagai : G – T = B = Bn + Bb + Bf

  15. Catatan : G = Seluruhpembelianbarang dan jasa (didalammaupunluarnegeri), pembayarantranser dan pemberianpinjamanbersih. T = Seluruh penerimaan, termasuk penerimaan pajak dan bukan pajak B = Pinjaman total pemerintah Bn = Pinjaman pemerintah dari masyarakat di luar sektor perbankan Bb= Pinjaman pemerintah dari sektor perbankan Bf =Pinjaman pemerintah dari luar negeri

  16. - Jika Pemerintah tidak mengeluarkan obligasi kepada masyarakat, maka saldo anggaran keseluruhan menjadi : G – T – B = Bb + Bf - APBN dicatatdemikianrupasehinggamenjadianggaranberimbang : G – T – B = 0

  17. Sejak APBN 2000 saldoanggarankeseluruhandefisitdibiayaimelalui: a. PembiayaanDalamNegeri : • PerbankanDalamNegeri • Non PerbankanDalamNegeri b. PembiayaanLuarNegeriBersih • Penarikan pinjaman luar negeri (bruto) • Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri

  18. b. KonsepNilaiBersih Yang dimaksud defisit menurut konsep nilai bersih adalah saldo dalam rekening lancar APBN. Konsep ini digunakan untuk mengukur besarnya tabungan yang diciptakan oleh sektor pemerintah, sehingga diketahui besarnya sumbangan sektor pemerintah terhadap pembentukan modal masyarakat.

  19. c. DefisitDomestik - Saldoanggarankeseluruhantidakmerupakantolokukur yang tepatbagidampak APBN terhadappereknomiandalamnegerimaupunterhadapneracapembayaran. - Bila G dan T dipecahmenjadiduabagian (dalamnegeridanluarnegeri) G = Gd + Gf T = Td + Tf, makapersamaan (2) diatasmenjadi (Gd – Td) + (Gf – Tf) = + Bf (Gd – Td) = dampaklangsungputaranpertamaterhadap PDB (Gf – Tf) = dampaklangsaungputaranpertamaterhadapneracapembayaran

  20. Sedangkanuraianorientasidomestikdanorientasidomestikdanorientasiluarnegeridenganpersamaananggaranberimbangsebagaiberikut ; G = R ……………. (1) Gf + Gd = Rf + Rd …………. (4) G = Gf + Gd …….. (2) Gd – Rd = Rf – Gf …………. (5) R = Rf + Rd ……... (3) Gd = G – Gf …………. (6) Rd = R – Rf …………. (7)

  21. Keterangan : G = total pengeluaran, R = Total penerimaan Gf = bunga/cicilan utang luar negeri + lainnya Gd = pengeluaran rutin murni + pengeluaran pembangunan Rf = penerimaan migas + penerimaan pembangunan (utang luar negeri) Rd = penerimaan non migas Gf + Gd = Rf + Rd, menunjukkan anggaran berimbang Gd – Rd = Rf – Gf, menunjukkan defisit anggaran Dn (Gd – Rd) sama atau ditutup dengan surplus (Rf – Gf) anggaran LN G – Gf = pengeluaran netto domestik R – Rf = penerimaan netto domestik

  22. Defisit Anggaran DN (gd – Rd) dalam rupiah dibiayai dengan surplus anggaran Ln (rf – Gf) dalam valuta asing, penukaran semacam ini akan menambah jumlah uang beredar (melalui penambahan base money atau uang primer) jika devisa tadi dibeli langsung oleh Bank Indonesia ataupun bank komersial dengan menciptakan uang giral

  23. d. DefisitMoneter Indonesia Konsepinibanyakdigunakandikalanganperbankan Indonesia terutamaangka-angka yang mengukurdefisitanggaranbelanjainiditerbitkanoleh Bank Indonesia (sebagai data mengenai “faktor-faktor yang mempengaruhijumlahuangberedar”). Defisitdikursebagaiposisibersih (netto) pemerintahterhadapsektorperbankan : G – T – Gf – Gb Karena Bn = 0

  24. Di dalam konsep ini bantuan luar negeri dianggap sebagai penerimaan, diperlakukan sebagai pos yang tidak mempengaruhi posisi bersih. Bantuan luar negeri tidak dilihat fungsinya sebagai sumber dana bagi kekurangan pembiayaan pemerintah, tetapi sebagai pos pengeluaran yang langsung dikaitkan dengan sumber pembiayaannya.

  25. B. STRUKTUR DAN SUSUNAN APBN • Strukturdansusunan APBN sejaktahun 1999 berbedadengantahun-tahunsebelumnya, karenadisusunberdasarkanprinsipanggarantidakseimbang (anggarandefisit), dimanasumberpenerimaandansumberpembiayaandipisahkandengantegaspada pos-pos yang berbeda. • Anggarandefisitlazimdigunakanolehnegara yang mengacupada government Financial Statistik (GFS), sepertiJepang. Dalam APBN sebelumnya, pos untukmenutupdefisitberasaldariutangluarnegeri (disebut : penerimaanpembangunan) yang dibukukanpada pos penerimaan. Dalam APBN tahun 1999, utangluarnegeridimasukkanpada pos : pembiayaandefisit.

  26. Dalam APBN tahun 1999, besarnya defisit dinyatakan secara ekplisit pada pos “surplus/ defisit anggaran” dan ditutup dengan sumber-sumber yang dinyatakan pada pos “pembiayaan bersih”. Dengan demikian APBN lebih transparan.

  27. Struktur dan susunan APBN A. Pendapatan Negara danHibah - PenerimaanPajak - PenerimaanBukanPajak (PNBK) B. Belanja Negara - Belanjapemerintahpusat - AnggaranBelanjauntuk Daerah C. Keseimbangan Primer PerbedaanStatistik D. Surplus/ DefisitAnggaran E. Pembiayaan

  28. C. PRINSIP-PRINSIP DALAM APBN APBN kitadisusunatasdasartigaprinsip : 1. prinsipanggaranberimbang 2. prinsipanggarandinamisdan 3. prinsipanggaranfungsional. Catatan : sejaktahun 1999 tidaklagidigunakanprinsipanggaranberimbangdalammenyusun APBN. APBN disusunberdasarkanprinsipanggarandefisit.

  29. PrinsipAnggaranDefisit Bedanyadenganprinsipanggaranberimbangadalahbahwapadaanggarandefisitditentukan : - Pinjaman LN tidakdicatatsebagaisumberpenerimaanmelainkansebagaisumberpembiayaan. - Defisitanggaranditutupdengansumberpembiayaan DN + sumberpembiayaan LN (bersih)

  30. Anggaran Defisit PNH – BN = DA DAP = AP – TP PbDN = PkDN + Non-Pk DN PbLN = PPLN – PC PULN Keterangan : PNH = pendapatan negara dan hibah BN = belanja negara DA = defisit Anggaran PbDN = pembiayaan DN PkDN = Perbankan DN Non-PkDN = Non-Perbankan DN PbLN = pembiayaan LN PPLN = penerimaan pinjaman LN PCPULN = pembayaran cicilan pokok Utang luar Negeri BLN = bantuan luar negeri

  31. AnggaranBerimbang PDN – PR = TP DAP = AP – TP Keterangan : PDN = Pendapatan DN PR = pengeluaran rutin TP = tabungan pemerintah DAP = defisit anggaran pembangunan AP = anggaran pembangunan

  32. 2. PrinsipAnggaranDinamis Adaanggarandinamisabsolutdananggarandinamisrelatif. - Anggaranbersifatdinamisabsolutapabila Tabungan Pemerintah (TP) daritahunketahunterusmeningkat. - Anggaranbersifatdinamisrelatifapabilaprosentasekenaikan TP (TP) terusmeningkatatauprosentaseketergantunganpembiayaanpembangunandaripinjamanluarnegeriterusmenurun.

  33. 3. PrinsipAnggaranFungsional - Anggaranfungsionalberartibahwabantuan/ pinjaman LN hanyaberfungsiuntukmembiayaianggaranbelanjapembangunan (pengeluaranpembangunan) danbukanuntukmembiayaianggaranbelanjarutin. - Prinsipinisesuaidenganazas “bantuanluarnegerihanyasebagaipelengkap” dalampembiayaanpembangunan. Artinyasemakinkecilsumbanganbantuan/ pinjamanluarnegeriterhadappembiayaananggaranpembangunan, makamakinbesarfungsionalitasanggaran.

  34. Tolokukurkuantitatifuntukmenentukannsampaiseberapajauhmaknakata “sebagaipelengkap” misalnya : 1). BilanilaiRi : > 50% = bantuan/pinjamanluarnegerisebagaisumberdayautama 2). BilanilaiRi : 20% - 50% = bantuan/ pinjamanluarnegerisebagaisumberdanapenting. 3). BilanilaiRi : < 20% = bantuan/ pinjamanluarnegerisebagaisumberdanapelengkap

  35. C. INSTRUMEN DAN ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL - Karena pengaruh-pengaruh penerimaan maupun pengeluaran pemerintah terhadap besarnya pendapatan nasional, maka timbul gagasan untuk dengan sengaja mengubah-ubah pengeluaran dan penerimaan pemerintah guna mencapai kestabilan ekonomi. - Teknik mengubah pengeluaran dan penerimaan pemerintah inilah yang kita kenal dengan kebijakan fiskal

  36. InstrumenKebijakanFiskal a. Pembiayaanfungsional - Pengeluaranpemerintahditentukandenganmelihatakibat-akibattidaklangsungterhadappendapatannasional. - Pajakdipakaiuntukmengaturpengeluaranswasta, bukanuntukmeningkatkanpenerimaanpemerintah. - Pinjaman dipakai sebagai alat untuk menekan inflasi lewat pengurangan dana yang ada di masyarakat.

  37. b. PengeluaranAnggaran - Pengeluaranpemerintah, perpajakandanpinjamandipergunakansecaraterpaduuntukmencapaikestabilanekonomi. - Dalamjangkapanjangdiusahakanadanyaanggaranbelanjaseimbang. Namunpadamasadepresidigunakananggarandefisit

  38. 2. AnalisisKebijakanFiskal Kebijakanfiskalsecaraumumdiarahkanpadaempatsasaranutama : a. Menciptakan stimulus fiskal Gunamenciptakan stimulus fiskaldengansasaranpenerimaanmanfaat yang lebihtepat, pemerintahtelahmengeluarkanperaturan-peraturanadministratifdanmenciptakanmekanismepenyalurandanasecaratransparan.

  39. b. Memperkuat Basis Penerimaan Upayamemperkuat basis penerimaanditempuhmelaluiperbaikanadministrasidanstrukturpajak, ekstensifikasipenerimaanpajakdanbukanpajak, sepertipenjualansaham BUMN, penjualan asset BPPN. c. Mendukung Program RekapitalisasiPerbankan Upayauntukmenunjang program rekapitalisasidanpenyehatanperbankandilakukandenganmemasukkanbiayarestruktursiasiperbankankedalam APBN.

  40. d. MempertahankanPrinsipPembiayaanDefisit - Pemerintahtetapmempertahankanprinsipuntuktidakmenggunakanpembiayaandefisitanggarandari bank sentraldan bank-bank didalamnegeri. - Pemerintahtetapmengupayakanpinjamandariluarnegeri, yang diperbolehdarilembagakeuanganinternasionalseperti bank Dunia, ADB, dan OECF sertasejumlahnegarasahabatsecara bilateral, terutamadalamkerangka CGI.

  41. 3. Surat Utang Negara (SUN) Pada tahun 2002 pemerintah memberlakukan Undang-Undang No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara (SUN). Sebelum undang-undang ini disahkan, istilah Surat Utang Negara lebih dikenal sebagai “obligasi pemerintah”. Beberapa point yang pentingmengenai SUN adalah :

  42. a. Temapokok UU SUN adalahmemberikan “standing appropriation”, yaitujaminanpemerintahkepadapasaruntukmembayarsemuakewajibanpokokdanbungautang yang timbulakibatpenerbitan SUN. .

  43. b. SuratUtang Negara terdiridariSuratPerbendaharaan Negara (SPN) semacam T-Bills di AS danObligasi Negara (ON). Catatan : - SPN merupakan SUN berjangkawaktusampaidengan 12 bulandenganpembayaranbungasecaradiskonto (mirip SBI) - ON merupakan SUN berjangkawaktulebihdari 12 bulandengankupondan/ ataupembayaranbungasecaradiskonto

  44. c. Tujuanpenerbitan SUN adalah : - Membiayaidefisit APBN - Menutupkekurangankasjangkapendekakibatketidaksesuaianantaraaruskaspenerimaandanpengeluaranpadarekeningkasnegaradalamsatutahunanggaran - Mengelolaportofolioutangnegara.

More Related