1 / 12

TUGAS AKHIR APLIKASI KOMPUTER PENGKAJIAN DAN MONITORING PELAKSANAAN PENYEHATAN PERBANKAN OLEH :

TUGAS AKHIR APLIKASI KOMPUTER PENGKAJIAN DAN MONITORING PELAKSANAAN PENYEHATAN PERBANKAN OLEH : NAMA : MAHENDRI W.K NIM : 08620306 KELAS : AKUNTANSI (III F) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2009. Abstraksi

nasya
Download Presentation

TUGAS AKHIR APLIKASI KOMPUTER PENGKAJIAN DAN MONITORING PELAKSANAAN PENYEHATAN PERBANKAN OLEH :

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TUGAS AKHIR APLIKASI KOMPUTER PENGKAJIAN DAN MONITORING PELAKSANAAN PENYEHATAN PERBANKAN OLEH: NAMA : MAHENDRI W.K NIM: 08620306 KELAS : AKUNTANSI (III F) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2009

  2. Abstraksi • Kajianinibertujuanmemberimasukanuntukmenyempurnakankebijaksanaanpenyehatanperbankannasional, melalui, pertama, menelaahkinerja bank-bank rekapdalammelaksanakankebijakan, termasukkinerja bank yang berhubungandenganfungsi • intermediasikeuangan. Kedua, mengevaluasiberbagaikebijakan, regulasi, danperaturanpelaksanaan yang berkaitandenganpenyehatanperbankan. Ketiga, mengevaluasikebijakanmakroekonomi yang terkaitdenganpertumbuhansektorriil. • Dari penelahaantersebutdapatdisimpulkan: (1) kebijakanrekapitalisasitelahmembantu bank sehinggadapatberoperasisecara normal; (2) fungsiintermediasiperbankantelahmeningkat; (3) rendahnyapenyerapankreditdidugamenjadipenyebabperbankanmasihmemfokuskandiripadamanajemenportofolio non kredit; (4) peningkatankredit yang kiniberlangsungperludilakukansecaraberhati-hati; (5) terdapaperkembangandisisi sector riilberupalajupertumbuhaninvestasisecaramakrojauhlebihrendahdibandingkanprakrisisdanutilisasikapasitas yang terpasangjugarendah. • Menghadapikenyataanseperti yang dijelaskandiatas, rekomendasidarikajianiniadalahperlupembenahansektorriilsecaramenyeluruh. Langkahinidimulaidengan pelaksanaansungguh-sungguhInstruksiPresiden No. 5 Tahun 2003 tentangPaketKebijakanEkonomiMenjelangdansesudahberakhirnya Program Kerjasamadengan IMF. Kemudiandiperlukanperbaikanmanajemenkreditdisisiperbankan, sehinggakredit yang sudahdisetujuidapatbenar-benardisalurkantanpameningkatkan Non Performing Loan (NPL) dandengan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang terjagapadabatasaman.

  3. BAB IPendahuluan1.1 LATAR BELAKANG • Restrukturisasidanrekapitalisasiperbankansertaperusahaansudahberjalan lima tahun, tetapifungsiperbankansebagaiintermediasikeuangandirasakanbelumjugaberjalan normal. Timbullahpertanyaan, apakahkebijakanperbankan yang dilaksanakansudahmemadai, atauperlupenyesuaian, sehinggakebijakandisektortersebut, secarakhususmampumendukungterciptanyasektorperbankan yang sehat, dansecaraumumdapatmewujudkangood corporate governance. • Untukmengembalikanperbankankekoridor yang benar, yaitulembagaintermediasikeuangan, pemerintahtelahmengeluarkankebijakanbersifatnasional. Beberapakebijakankhususditerbitkanuntukmenyelamatkanperbankan, sepertipenerbitanobligasipemerintahuntuk program rekapitalisasi (rekap), program penjaminandanBantuanLikuiditas Bank Indonesia (BLBI), sertapemberiankredit program. Berkaitandengankebijaksanaanpenerbitanobligasirekap, sikappemerintahhinggasaatinimasihkonsisten, yaitumelanjutkanrencanapengamananperbankannasionaldanmenjagakepercayaanpasarterhadappemerintahsebagaipenerbitobligasi. • Padasatusisi, kebijakanperbankantelahmemberikebebasankepadapelakuperbankanuntukmelaksanakanusahanya. Padasisi lain, perludilakukanregulasidansupervisi yang ketatdalamrangkamelindungi bank. Kajianinibermaksudmenilaisejauhmanaefektifitaskebijakanpemerintahuntukmengembalikankepercayaanmasyarakatterhadapperbankannasional, karenabiayapelaksanaankebijakantersebutrelatifcukupbesardibandingProdukDomestikBruto (PDB) nasionalpadasaatitu.

  4. Kebijakanpenyehatanperbankanmemerlukanbiayacukupbesar, sehinggahilanglahkesempatan --atausetidak-tidaknyatertunda-- rencanapembiayaan program-program pembangunan lain yang merupakanprioritas. Sebagaicontoh, alokasidana yang seharusnyauntukpembangunansaranapublik, digunakanuntukmembayarbebanobligasirekapitalisasi. Tetapitujuanpenyuntikandanatersebutbelumsesuaidengan yang diharapkan, yaituperbankandapatmendorongtumbuhnyasektorriilmelaluifungsinyasebagaiintermediasikeuangan. • Prosespemulihanintermediasiperbankan yang belumberjalan normal ditandaiolehmasihrendahnyapertumbuhankredit. Hal inidisebabkanoleh: (1) terbatasnyadebiturpotensial, sehinggasebagianpenyalurankreditbaruhanyadiberikandalambentukkreditmenengahdankeciluntuktujuankonsumsi; (2) perbankanmenilairesikousahamasihtinggidankomitmenkreditbelumdisalurkansecara optimal, lantaranbelumdidukungiklimusaha yang kondusif; (3) beberapa bank rekapitalisasi yang masihmengalamimasalahlikuiditasmenghadapikesulitanmenjualobligasirekap, sebabpasarsekunderobligasipemerintahbelumberkembang; (4) beberapa bank masihmenghadapikesulitanmemenuhiketentuanCapital Adequacy Ratio (CAR) dan Batas MaksimumPemberianKredit (BMPK) . • TurunnyasukubungaSertifikat Bank Indonesia (SBI) sejakawaltahun 2002 belumdiikutiperubahanmanajemenperbankandisektorkredit portfolio, karenaperbankansedangmenghadapikomplikasimanajemen portfolio asetnya. Komplikasitersebutadalahjika bank meningkatkankredit portfolio yang diharapanmenjadifaktorutama yang merangsangpertumbuhansektorriil, makamerekadihadapkanpadabeberapakendala, sepertiturunnya CAR, resikokreditbermasalah, sulitnyamencarinasabah yang baik, sertarelatiftingginyasukubungapinjaman. Permasalahantersebutmembawakonsekuensibahwaperbankanlebihmemfokuskandirikepadaperolehanbungadariobligasirekapitalisasidan SBI.

  5. 1.2 RUMUSAN MASALAH • Permasalahanyang dapatdiangkatdalampenilitianiniadalahsebagaiberikut • Bagaimanacaramenelaahkinerja bank-bank rekapdanmelaksanakankebijakan. • Mengevaluasiberbagaikebijakan, regulasi, danperaturanpelaksanaan. • Mengevaluasikebijakanmakroekonomi yang terkaitdenganpertumbuhan sector riil

  6. 1.3 TUJUAN • Tujuankhususstudiinimeliputi: (1) penelaahankondisifungsiintermediasi • keuanganperbankannasional, setelahhampir lima tahunkebijakanpenyehatanperbankannasionaldilakukan; (2) penelaahanatasfaktor-faktorpenghambatfungsiintermediasikeuanganperbankan, yang meliputikinerjaperbankanpenerimaobligasirekap, kondisisektorriil, danperaturandanperundang-undangan yang terkaitdenganfungsiintermediasikeuanganperbankan. Penelaahankinerjaperbankan yang menerimaobligasirekapmeliputi 10 bank besarpenerimaobligasirekapitalisasipemerintah. • Kondisifungsiintermediasikeuangandianalisismenggunakan data-data sekunder, baikdari Bank Indonesia, maupundarimasing-masing bank yang dikaji. Lingkupanalisismeliputianalisispenghimpunandana (danadaripihakketiga), analisispenyalurandanameliputianalisisportofoliokreditdan non-kredit, dananalisiskinerjaperbankanmeliputianalisisprofitabilitas, likuiditasdansolvabilitas.

  7. BAB IILANDASAN TEORI 3. METODOLOGI 3.1 KERANGKA ANALISIS Secarateoritis, fungsiintermediasikeuanganperbankantidaklepasdarikinerjaperbankanpadasisimanajemen portfolio kreditdan non-kredit, perkembangansektorriil, sertaperaturandanregulasiperbankan. Analisamanajemenperbankanmeliputi: analisapenghimpunandana; analisapenyalurandana, termasukanalisa portfolio kreditdannonkredit; dananalisakinerja bank, termasukanalisaaktivaproduktif, analisarentabilitas, danlikuiditas. Akibatkrisisekonomidankeuangan yang berkepanjangan, terjadikerusakan fundamental padastruktursektorriil, khususnyasektorindustriataumanufaktur. Pemulihansektorriiltidakhanyadipengaruhiolehmenurunnyasukubungapinjamandanperbaikanindikatorekonomimakrolainnya, tetapijugadipengaruhifaktor-faktor lain, sepertikepastianhukum, kestabilanpolitikdankeamanan, sertakeseimbanganlingkungansosial. Faktorfaktortersebutdapatmempengaruhipercepatanpemulihan (recovery) sektorriil.

  8. BAB IIIANALISIS DATA 3.1 DATA Berdasarkanpengumpulan data diketahuibahwa, Secarakeseluruhan, sebagianbesar bank, khususnya yang menerimaobligasirekap, masihmemfokuskankepadamanajemen portfolio non-kredit. Sedangkanmanajemen portfolio kreditmasihsangatterbatas. Meskidemikian, kinerja bank secaraumummenunjukkanperbaikan. Perbaikankinerjadapatdilihatpadatabeldibawahini.

  9. BAB IVPENUTUP 4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 4.1 KESIMPULAN 1. KebijakanRekaptelahmembantu bank sehinggadapatberoperasisecara normal denganmengembalikanposisineraca bank danmengatasicash flow dalamoperasionalperbankan. Dengandemikian bank menjadifeasible mengelolaekuitasnya (mencaridanasendiri) yang berbentukobligasisubordinasidansahamsertadapatmeningkatkan ROE dan ROA. 2. Fungsiintermediasiperbankantelahmeningkat, sepertiditunjukkandenganmeningkatnyakreditbarudanlajupertumbuhankredit yang mendekatimasasebelumkrisis. Tetapifungsiintermediasitersebutmasihbelum optimal, sepertitercerminpadapenyerapankredit (disbursement) yang jauhlebihrendahdanpersetujuankredit (approval). Di sampingitu, peningkatankreditinvestasisangatlambatdibandingdenganpeningkatankreditkonsumsidan modal kerja yang cukupsignifikan. 3. Rendahnyapenyerapankreditdidugamenjadipenyebabperbankanmasihmemfokuskandiripadamanajemenportofolio non kredit. Tinjauanterhadap 10 bank menunjukkanmenurunnyaporsiobligasipemerintah (sementarajumlahobligasi yang dimilikioleh non perbankan/sub registry) meningkat, yang mencerminkankeinginan bank untukmenambahlikuiditas. Namun, karenadanatidakterserap, makadialihkandalambentuksuratberharga (termasuk SBI). 4. Di sisi lain, peningkatankredittersebutperludilakukansecaraberhati-hatimengingatduahal. Pertama, kecenderunganbarupadatahun 2003 yaitumenurunnya CAR danmeningkatnya NPL (merupakankebalikandarikecenderungansetelahrestrukturisasiperbankanperiode 1998-2002). Kedua, kebutuhanuntukmemenuhi CAR yang baru, yaituharusmemperhitungkanresikopasarsehinggaberpotensiuntukmenurunkan CAR.

  10. 4.2 REKOMENDASI 1. Berdasarkankesimpulansepertidiuraikandiatas, masalahutamaintermediasiperbankanterletakpadabelumsiapnyasektorriil. Olehkarenaitu, langkahpokok yang perludiambildiantaranyaadalahpembenahansektorriilsecaramenyeluruh. Langkahinidimulaidenganpelaksanaansungguh-sungguhInstruksiPresiden No. 5 Tahun 2003 tentangPaketKebijakanEkonomiMenjelangdansesudahberakhirnya Program Kerjasamadengan IMF, terutamaupaya-upayapemerintahmembenahisektorriilsecara menyeluruh, termasukpembenahankelembagaannya. 2. Diperlukanperbaikanmanajemenkreditdisisiperbankan, sehinggakredit yang sudahdisetujuidapatbenar-benardisalurkantanpameningkatkan NPL dandengan CAR yang 10 terjagadalambatasaman. Olehsebabituperlukebijakandari Bank Indonesia ataupemerintahuntukmemperkuatkemampuanperbankandalammelakukananalisakreditdanmenerapkanprinsip-prinsipmanajemenresikosecaraproporsional. Salahsatuhal yang dapatdilakukanpemerintahatauotoritasmoneter (Bank Indonesia) adalahmelakukancredit rating untukmengetahuitingkatresikosektor-sektorusaha.

  11. THANKS FOR ALL

More Related