1 / 15

HUKUM PERIKATAN pertemuan ke 14

HUKUM PERIKATAN pertemuan ke 14. TUTIEK RETNOWATI, SH.,MH FH. UNNAR SBY. 6.Pembebasan Utang.

nakia
Download Presentation

HUKUM PERIKATAN pertemuan ke 14

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HUKUM PERIKATANpertemuanke 14 TUTIEK RETNOWATI, SH.,MH FH. UNNAR SBY.

  2. 6.Pembebasan Utang Apabila si berpiutang dengan tegas menyatakan tidak menghendaki lagi prestasi dari si berutang dan melepaskan haknya atas pembayaran atau pemenuhan perjanjian, maka perikatan - yaitu hubungan utang-piutang -hapus, perikatan ini hapus karena pembebasan. Pembebasan sesuatu utang tidak boleh dipersangkakan, tetapi harus dibuktikan.

  3. Pengembaliansepucuktandapiutangaslisecarasukarelaolehsiberpiutangkepadasiberutang, merupakansuatubuktitentangpembebasanutangnya, bahkanterhadaporang-orang lain yang turutberutangsecaratanggungmenanggung. • Pengembalianbarang yang diberikandalamgadaiatausebagaitanggungantidaklahcukupdijadikanpersaingkaantentangdibebaskannyautang. Inisebetulnyatidakperluditerangkan, sebabperjanjiangadai(pand) adalahsuatuperjanjianaccessoir yang artinyasuatubuntutbelakadariperjanjiannyapokok, yaituperjanjianpinjamuang.

  4. 7. MusnahnyaBarang Yang Terutang • Jikabarangtertentu yang menjadiobyekdariperjanjianmusnah, taklagidapatdiperdagangkan, atauhilang, sedemikianhinggasamasekalitakdiketahuiapakahbarangitumasihada, makahapuslahperikatannyaasalbarangtadimusnahatauhilangdiluarkesalahansiberhutangdansebelumialalaimenyerahkannya. • Bahkanjugameskipundebituritulalaimenyerahkanbarangitu (misalnyaterlambat), iapunakanbebasdariperikatanapabilaiadapatmembuktikanbahwahapusnyabarangitudisebabkanolehsuatukejadiandiluarkekuasaannyadanbahwabarangtersebuttohjugaakanmenemuinasib yang samameskipunsudahberadaditangankreditur.

  5. Apabila si berutang, dengan terjadinya peristiwa-peristiwa seperti di atas telah dibebaskan dari perikatannya terhadap kreditumya, maka ia diwajibkan menyerahkan kepada kreditur itu segala hak yang mungkin dapat dilakukannya terhadap orang-orang pihak ketiga sebagai pemilik barang yang telah hapus atau hilang itu.

  6. 8. Kebatalan / Pembatalan • Kalau suatu perjanjian batal demi hukum maka tidak ada suatu perikatan hukum yang dilahirkan karenanya, dan barang sesuatu yang tidak ada suatu perikatan hukum yang dilahirkan karenanya, dan barang sesuatu yang tidak ada tentu saja tidak hapus. • Yang diatur oleh pasal 1446 dan selanjutnya adalah pembatalan perjanjian-perjanjian yang dapat dimintakan pembatalan (vernietigbaar atau voidable) sebagaimana yang sudah kita lihat pada waktu kita membicarakan tentang syarat-syarat untuk suatu perjanjian yang sah (pasal 1320).

  7. Meminta pembatalan perjanjian yang kekurangan syarat subyektifnya itu dapat dilakukan dengan dua cara : • pertama, secara aktif menurut pembatalan perjanjian yang demikian itu dimuka hakim. • Kedua, secara pembelaan yaitu menunggu sampai digugat di muka hakim untuk memenuhi perjanjian dan disitulah baru memajukan tentang kekurangannya perjanjian itu.

  8. 9. Berlakunya Suatu Syarat Batal • Perikatan bersyarat itu adalah suatu perikatan yang nasibnya digantungkan pada suatu peristiwa yang masih akan datang dan masih belum tentu akan terjadi, baik secara menangguhkan lahirnya perikatan hingga terjadinya peristiwa tadi, atau secara membatalkan perikatan menurut terjadi atau tidak terjadinya peristiwa tersebut.

  9. Dalamhal yang pertama, perikatandilahirkanhanyaapabilaperistiwa yang termaksudituterjadi. • Dalamhal yang kedua, suatuperikatan yang sudahdilahirkanjustruakanberakhirdibatalkanapabilaperistiwa yang termaksudituterjadi. Perikatansemacam yang terakhiritudinamakansuatuperikatandengansuatusyaratbatal.

  10. Dalamhukumperjanjianpadaazasnyasyaratbatalselamanyaberlakusuruthinggasaatlahirnyaperjanjian.Dalamhukumperjanjianpadaazasnyasyaratbatalselamanyaberlakusuruthinggasaatlahirnyaperjanjian. Suatu syarat batal adalah : suatu syarat yang apabila terpenuhi, menghentikan perjanjiannya dan membawa segala sesuatu kembali kepada keadaan semula seolah-olah tidak pernah ada suatu perjanjian, demikianlah pasal 1265 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Dengan demikian maka syarat batal itu mewajibkan si berutang untuk mengembalikan apa yang telah diterimanya, apabila peristiwa yang dimaksudkan itu terjadi.

  11. 10. Lewatnya Waktu/Daluwarsa Pasal 1946 KUH Perd, yang dinamakan '.'daluwarsa" atau "lewat waktu" ialah : suatu upaya untuk memperoleh sesuatu atau untuk dibebaskan dari suatu perikatan dengan lewatnya suatu waktu tertentu dan atas syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang.

  12. Daluwarsauntukmemperolehhakmilikatassuatubarangdinamakandaluwarsa"acquisitip“Daluwarsauntukmemperolehhakmilikatassuatubarangdinamakandaluwarsa"acquisitip“ • sedangkandaluwarsauntukdibebaskandarisuatuperikatan (atausuatutuntutan) dinamakandaluwarsa"extinctip". • Daluwarsa yang pertamatadisebaiknyadibicarakanberhubungandenganhukumbenda. • Daluwarsadarimacam yang keduadapatsekedarnyadibicarakandisinimeskipunmasalahdaluwarsaitusuatumasalah yang memerlukanpembicaraantersendiri.

  13. Menurut pasal 1967 maka segala tuntutan hukum, baik yang bersifat kebendaan, maupun yang bersifat perseorangan, hapus karena daluwarsa dengan lewatnya waktu 30 tahun, sedangkan siapa yang rnenunjukkan akan adanya daluwarsa itu tidak usah mempertunjukkan suatu atas hak, lagi pula tak dapatlah dimajukan terhadapnya sesuatu tangkisan yang didasarkan kepada itikadnya yang buruk.

  14. Dengan lewatnya waktu tersebut di atas hapuslah setiap perikatan hukum dan tinggallah pada suatu "perikatan bebas" (natuurlijke verbintenis) artinya kalau dibayar boleh tetapi tidak dapat dituntut dimuka hakim. • Debitur jika ditagih utangnya atau dituntut di muka pengadilan dapat memajukan tangkisan (eksepsi) tentang kedaluwarsaannya piutang dan dengan demikian mengelakkan atau menangkis setiap tuntutan.

  15. Semoga Sukses

More Related