1 / 15

HUKUM PERIKATAN pertemuan ke 7

HUKUM PERIKATAN pertemuan ke 7. TUTIEK RETNOWATI, SH.,MH FH. UNNAR SBY. Jenis – Jenis Perikatan. Perikatan Menurut isi prestasinya : Perikatan Positif dan Negatif Perikatan sepintas lalu dan berkelanjutan Perikatan alternatif Perikatan fakultatif Perikatan generik dan spesifik

lavonn
Download Presentation

HUKUM PERIKATAN pertemuan ke 7

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HUKUM PERIKATANpertemuanke 7 TUTIEK RETNOWATI, SH.,MH FH. UNNAR SBY.

  2. Jenis – Jenis Perikatan • Perikatan Menurut isi prestasinya : • Perikatan Positif dan Negatif • Perikatan sepintas lalu dan berkelanjutan • Perikatan alternatif • Perikatan fakultatif • Perikatan generik dan spesifik • Perikatan yang dapat dibagi dan yang tidak dapat dibagi

  3. d • Perikatan Menurut subjeknya • Perikatan tanggung renteng • Perikatan pokok (principle) • Perikatan Tambahan (accesoire) • Perikatan menurut mulai dan berakhirnya perikatan • Perikatan bersyarat • Perikatan dengan ketentuan waktu

  4. Perikatan Positif adalah perikatan yang prestasinya berupa perbuatan nyata, misalnya memberi atau berbuat sesuatu • Perikatan Negatif adalah perikatan yang prestasinya tidak berbuat sesuatu • Perikatan sepintas lalu adalah pemenuhan prestasi cukup dengan satu perbuatan saja. Misalnya perikatan untuk menyerahkan barang yang dijual dan membayarnya

  5. Perikatan berkelanjutan adalah perikatan dimana prestasinya bersifat terus menerus dalam jangka waktu tertentu,misalnya perikatan yang timbul dari sewa menyewa atau persetujuan kerja • Perikatan alternatif adalah perikatan dimana debitur berkewajiban melaksanakan satu dari dua atau lebih prestasi yang dipilih

  6. Perikatan Fakultatif adalah suatu perikatan yang obyeknya hanya berupa satu prestasi, dimana debitur dapat menggantikan dengan prestasi yang lainnya • Perikatan generik adalah perikatan, dimana obyeknya ditentukan menurut jenis dan jumlahnya • Perikatan specifik adalah perikatan yang obyeknya ditentukan secara terperinci

  7. 1.Perikatan bersyarat Perikatan bersyarat adl perikatan yg pemenuhan prestasinya dikaitkan pada syarat tertentu. Apa yg dimaksud dgn syarat? adl peristiwa yg akan datang dan blm pasti terjadi (Ps.1253) 7

  8. Syarat dibedakan atas 2 macam: Syarat yang menangguhkan Artinya apabila syarat tsb dipenuhi, maka perikatannya menjadi berlaku A akan menjual rumahnya kpd B, kalau A jadi dipindah o/ perusahaannya ke Jakarta. Yg menentukan apakah A jadi dipindah o/ perusahaannya atau tdk tergantung perusahaannya. Jadi blm pasti terjadi. Kalau A betul dipindah ke Jakarta, maka perikatannya berlaku, yakni A hrs menjual rumahnya kpd B 8

  9. Syarat yg memutuskan atau membatalkan Artinya apabila syarat tersebut dipenuhi, maka perikatannya menjadi putus atau batal. A akan menyewakan rumahnya kpd B asal tdk dipakai utk gudang. Jika B menggunakan rumah tsb utk gudang, maka syarat itu telah terpenuhi dan perikatan menjadi putus atau batal dan pemulihan dlm keadaan semula seperti tdk pernah terjadi perikatan. 9

  10. Perikatan yg bertujuan melakukan sesuatu yg tdk mungkin dilaksanakan, bertentangan dg kesusilaan dan dilarang UU a/ batal hukumnya. Dg demikian perikatan yg dikaitkan dg syarat-syarat tertentu diatas jadi batal. Syarat yg tdk mungkin terlaksana, artinya secara obyektif syarat itu tdk mungkin dipenuhi. 10

  11. A akan memberikan hadiah senilai 1 juta rupiah kepada B, dgn syarat B dpt menempuh perjalanan Semarang – Jakarta dlm waktu satu hari. Ukuran bertentangan dg kesusilaan atau UU? UU sendiri tidak mengatur lebih lanjut. Ukuran yg dipakai biasanya a/ manusia bebas utk mengambil keputusan mengenai dirinya sendiri, tapi apabila ada paksaan atau tekanan batin sehingga ia tidak bebas lg, maka ini dianggap bertentangan dg kesusilaan. 11

  12. A akan memberi B hadiah sebuah mobil dg syarat, B tdk blh menikah dg C. Di sini hibahnya akan batal. Demikian jg halnya ketika A akan menaikkan upah B, jika B mau menikah dgn C. Ini bertentangan dg kesusilaan. Syarat dibedakan menurut isinya: Syarat potestatif Syarat kebetulan Syarat campuran 12 10/4/2014

  13. Syarat potestatif a/ syarat yg pemenuhannya tergantung dari kekuasaan salah satu pihak Syarat kebetulan a/ syarat yg pemenuhannya tdk tergantung dari kekuasaan kedua belah pihak Syarat campuran a/ syarat yg pemenuhannya tergantung dari kemauan salah satu pihak jg bergantung dari kemauan pihak ketiga bersama-sama. A akan memberi rumah kpd B, jika B mau menikah dgn keponakannya Jadi syarat ini tergantung dari B dan jg keponakannya 13

  14. Dalam perikatan yang bersyarat, debitur tdk berkewajiban utk berprestasi sebelum syarat itu dipenuhi. Jika debitur tlh berprestasi sebelum syarat itu dipenuhi, maka debitur dpt minta kembali prestasinya sampai syarat itu dipenuhi. Jadi merupakan pembayaran tdk terutang. 14

More Related