1 / 16

BIRTH CONTROL METHODS AND THEIR EFFECTS ON FERTILITY

MARDIANA 1206304175. BIRTH CONTROL METHODS AND THEIR EFFECTS ON FERTILITY. UNIVERSITAS INDONESIA. Latar Belakang. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas tidak ada yang berdampak langsung terhadap fertilitas kecuali metode pengaturan kelahiran.

nairi
Download Presentation

BIRTH CONTROL METHODS AND THEIR EFFECTS ON FERTILITY

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MARDIANA 1206304175 BIRTH CONTROL METHODS AND THEIR EFFECTS ON FERTILITY UNIVERSITAS INDONESIA

  2. Latar Belakang • Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas tidak ada yang berdampak langsung terhadap fertilitas kecuali metode pengaturan kelahiran. • Metode pengaturan kelahiran mencakup : kontrasepsi, sterilisasi, dan aborsi.

  3. Kontrasepsi Tingkat prevalensi penggunaan kontrasepsi : • Negara : bervariasi (Nortman, 1980). • Wilayah : lebih jelas (Asia dan Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika Utara, Sub Saharan Afrika). • Tidak ada pola khusus prevalensi penggunaan kontrasepsi menurut ukuran negara, agama, atau tipe politik.

  4. Kontrasepsi (2) • Usia Hubungan prevalensi penggunaan kontrasepsi dengan usia membentuk pola huruf U terbalik (Boongaarts dan Kirmeyer, 1980). • Ukuran Keluarga Jumlah kelahiran lebih rendah di negara yang tingkat prevalensi penggunaan kontrasepsinya tinggi (Nortman, 1980).

  5. Model Schedule of Age Spesific Contraceptive Use Rates

  6. Kontrasepsi (3) • Metode Pil yang paling banyak digunakan di negara maju dan negara berkembang, kecuali Jepang, India, Srilangka, Filipina, Taiwan dan Peru (Nortman). • Sektor Perbedaan prevalensi antara sektor publik dan swasta tidak diketahui secara pasti, karena datanya tidak tersedia, terutama sektor swasta (Nortman, 1980). • Trend Prevalensi penggunaaan kontrasepsi di sejumlah negara terus meningkat, walupun interval data yang tersedia tidak teratur.

  7. Sterilisasi • Sterilisasi meningkat dengan cepat di sejumlah negara (Ross and Hubber,1982) mudah, efektif, biaya rendah. • Diseluruh dunia, 62 juta wanita disterilisasi (Henry et al, 1980), 90 juta pasangan disterilisasi ( Lubell and Frischer, 1980). • Jumlah wanita yang disterilisasi lebih besar dibandingkan laki-laki akses vasektomi terbatas, budaya (Klinger, 1979). • Sterilisasi meningkat sejalan dengan meningkatnya usia dan banyaknya anak yang hidup.

  8. Percentage of Currently Married Women or Their Husband Contraceptively Sterilized

  9. Aborsi • Aborsi efektif untuk mengurangi fertilitas dan untuk membackup kegagalan kontrasepsi, tetapi aborsi tidak dapat digunakan untuk membandingkan fertilitas antar negara  aborsi masih dilarang disejumlah negara. • Tingkat aborsi di seluruh dunia mencapai 55 juta, hampir setengah dari jumlah kelahiran (Huber, 1974) data aborsi susah didapat, laporan resmi ada sebanyak 4 juta aborsi di seluruh dunia. • Studi IPPF dan kompilasi Tietze, aborsi terbesar di Cina, Jepang, Eropa Barat dan Timur.

  10. Acceptance and Continuation • P = A x C • P = Prevalensi penggunaan dari berbagai metode pengatur kelahiran, A = tingkat penerimaan, C = rata-rata keberlanjutan. • Peningkatan rata-rata keberlanjutan terutama disebabkan oleh berbagai metode yang digunakan dan bervariasi menurut metode, negara, wilayah, karakteristik individu, serta meningkat seiring bertambahnya usia dan banyaknya anak yang hidup (Snowden, 1972).

  11. Acceptance and Continuation (2) • Masing-masing metode memiliki kelompok pengguna tersendiri. • Pasangan muda (fertilitas potensial tinggi)  metode keberlanjutan pendek. • Pasangan lebih tua (fertilitas potensial rendah) cenderung memilih metode yang memiliki keberlanjutan yang lebih panjang. • Pil  tingkat penerimaannya paling tinggi, sterilisasi  tingkat keberlanjutannya paling panjang, IUD diantaranya (Sivin,1974).

  12. Use-Effectiveness • Efektivitas penggunaan dari metode pengatur kelahiran adalah pengurangan peluang terjadinya pembuahan. • Semakin efektif suatu metode pengatur kelahiran maka semakin efektif untuk mengurangi fertilitas.

  13. Links to Fertility • Nortman dan Hofstatter, 1980 • CBR = 46,9-42U • U= proporsi wanita usia reproduksi yang menggunakan kontrasepsi. • Bongaarts dan Kirmeyer, 1980 • TFR = 7,30-6,42U

  14. Potential Effects of Technological Developments on Fertility • Teknologi kontrasepsi  1960. • Metode kontrasepsi yang baru tidak untuk menggantikan metode yang ada saat ini, tetapi untuk menambah pilihan kontrasepsi. • Inovasi kontrasepsi sudah dikembangkan seperti implan, vaksinasi, pil sebulan sekali, sperma biokimia dan mengidentifikasi awal ovulasi  butuh waktu 5-10 tahun dan terkait dengan permasalahan agama, budaya dan politik.

  15. Kesimpulan • Secara teori dan empiris ada hubungan antara penggunaan metode pengaturan kelahiran untuk mengurangi fertilitas. • Metode pengaturan kelahiran yang ada sekarang ini belum mencapai potensial penuh untuk mengurangi kelahiran.

  16. TerimaKasih!

More Related