1 / 19

BAB 7

BAB 7. KLIRING. KLIRING. Pengertian umum kliring : pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar bank baik atas nama bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu Penyelenggaraan kliring pada awalnya ( di Jakarta) secara manual

lexine
Download Presentation

BAB 7

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB 7 KLIRING

  2. KLIRING • Pengertian umum kliring : pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar bank baik atas nama bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu • Penyelenggaraan kliring pada awalnya ( di Jakarta) secara manual • Akhir tahun 1989 volume warkat 82.082 lembar perhari : 613 bank suasana pertemuan kliring hiruk pikuk seperti “ pasar burung”

  3. Pada tahun 1990 sistem otomasi dapat diimplementasikan untuk memproses kliring penyerahan, untuk kliring pengembalian masih manual • Tahun 1994 sistem otomasi penuh dilakukan dengan sebutan SOKL • Tahun 1996 rata-rata volume warkat kliring Jakarta mencapai 216.911 lembar perhari menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam settlement dan penyediaan informasi kliring Berpotensi mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap bank dan merugikan lembaga lain yang terkait serta menimbulkan efek negatif berantai (systemic risk) • Pada tahun 1998 untuk pertama kalinya di Indonesia diresmikan penggunaan Sistem Kliring Elektronik (SKE) oleh gubernur BI untuk kliring lokal Jakarta • Awal implementasi : 7 bank peserta kliring yaitu BRI, BDN, BII, BCA, Deutsche Bank, Standard Chartered, Citibank • Tahun 2001 : Implementasi secara menyeluruh kepada seluruh peserta kliring di Jakarta

  4. Pak U mempunyaitabungandi Bank X CEK Bank A CEK Bank A Penyerahan warkat kliring (Session I) 2 3 BI BANK X 6 1 Barang CEK Bank A Penerimaan/Penolakan Warkat (Session II) 5 4 CEK Bank A Penerimaan Warkat (Pertemuan I/pagi) BANK A Pak E mempunyai giro di Bank A

  5. Warkat Kliring Sistem Kliring • Cek • Bilyet Giro • Wesel Bank Untuk Transfer • Surat Bukti Penerimaan Transfer • Nota Debet • Nota Kredit • Manual • Semi Otomasi • Otomasi • Elektronik Penyelesaian Akhir (Settlement) Pemindahbukuan rekening giro masing-masing Bank di BANK Indonesia

  6. Kliring secara otomasi : penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan, pembuatan bilyet saldo kliring dan pemilahan warkat dilakukan oleh penyelenggara secara otomasi • Tidak ada lagi pertemuan kliring seperti pada sistem manual dan semi otomasi • Peserta kliring menyerahkan warkat yang akan dikliringkan ke loket penyerahan di BI pada batas waktu yang telah ditetapkan

  7. Perbedaan yang sangat mendasar antar sistem semi otomasi dan sistem otomasi yaitu dalam sistem semi otomasi Bank menunjuk wakil peserta kliring yang akan terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan kliring Sedangkan dalam sistem otomasi bank cukup menyerahkan warkat-warkat yang akan diproses dan kemudian mengambil warkat-warkat yang telah selesai diproses beserta laporan hasil proses kliring

  8. Kliring elektronik : penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring didasarkan pada data keuangan elektronik disertai dengan penyampaian warkat peserta kepada penyelenggara untuk diteruskan kepada peserta penerima

  9. MAKER (DRAWER) DATE CHEQUE NUMBER PAYEE AMOUNT CURRENCY DRAWEE BANK AUTHORIZED SIGNATURE OF MAKER’S AGENT DRAWEE BANK NUMBER DRAWER ACCOUNT NUMBER 0 6 1 3 0 0 1 8 1 8 4 3 1 0 1 4 3 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 U S D 0 6 5 2 0 0 3 5 6 4 2 5 0 2 0 0 1 0 1 3 0 CHEQUE NUMBER DRAWER ACCOUNT NUMBER DRAWEE BANK NUMBER PAYEE BANK NUMBER AMOUNT CURRENCY PAYEE ACCOUNT NUMBER DATE Only the information is sent to the clearing house SistemKliringElektronik The paper cheque is just a carrier of information. Electronic transmission is better. We dematerialize the cheque (remove the paper).

  10. Diagram SistemKliringElektronik

  11. Mekanisme • Pemisahanwarkat per jenistransaksi (debetataukredit), stempelkliring, danpencantuman MICR • Bank pengirimmerekam data kesistemdenganmenggunakan reader encoder atau data entry • Mengelompokkanwarkatdalam batch • Mengirimkan batch DKE secaraelektronikmelaluijaringankomunikasi data kepenyelenggara, Fisikwarkatdikirimjugauntukdipilahberdasarkan bank tertujudenganmenggunakanmesinbacaberteknologi image • Pesertadapatmelihat status DKE (suksesataugagal) • SPKE memproses DKE setelahwaktu transmit DKE berakhir • SPKE mem-broadcast informasihasilkliringsehinggapesertabisamelihatsecara on line posisinya

  12. Penerapan sistem BI-RTGS di Indonesia dimulai tahun 2000 • Sistem ini dinilai sangat penting mengingat transaksi pembayaran bernilai besar (High Value Payment System – HVPS) menempati bagian mayoritas (hampir 2/3) dari seluruh transaksi pembayaran • Jumlah transaksi lebih dari 10ribu perhari, hampir 70% berasal dari transaksi forex (mata uang asing) dan pasar uang antar bank (PUAB)

  13. Pengertian sistem BI-RTGS : proses penyelesaian akhir transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually processed/gross settlement) dan bersifat real time (electronically processed) • Peserta pengirim melalui terminal RTGS ditempatnya mentransmisikan pembayaran ke pusat pengolahan sistem RTGS (RTGS-Central Computer/RCC) di BI untuk proses settlement

  14. Sistem BI-RTGS : sistem RTGS ke delapan yang digunakan oleh negara-negara di lingkungan EMEAP countries (Executive Meeting of East Asia –Pacific Central Bankers) setelah 7 negara lain yakni Thailand, Hongkong, Singapore, Malaysia, Korea Selatan, Australia dan New Zealand • Implementasi dilakukan bertahap, tahap awal untuk bank-bank di Jakarta, berikutnya di wilayah Kantor Bank Indonesia (KBI) • Saat ini, diimplementasikan di seluruh Indonesia dengan jumlah seluruh peserta kurang lebih 149

  15. Tujuan RTGS • Memberikanpelayanansistem transfer danaantarpeserta, antarnasabahpesertadanpihaklainnyasecaracepat, aman, danefisien • Memberikankepastianpembayaran • Memperlancaraliranpembayaran (payment flows) • Mengurangiresiko settlement baikbagipesertamaupunnasabahpeserta (systemic risk) • Meningkatkanefektifitaspengelolaandana (management fund) bagipesertamelaluisentralisasirekeninggiro • Memberikaninformasi yang mendukungkebijakanmoneterdan early warning system bagipengawasan bank • Meningkatkanefisiensipasaruang

  16. Net VS Gross NET SETTLEMENT Internet Bank Gross Payment Before Netting Net Claims (+) or Liabilities (-) of Each Bank

  17. GROSS SETTLEMENT Net VS Gross (40) BANK A BANK C (80) (50) (90) (70) (60) (20) (10) (30) BANK B BANK D

  18. Real Time Gross Settlement V Shaped Structure Sender Bank Receiving Bank 3. Full Payment Message • Full Payment • Message 2. Settlement RCC BI-RTGS

More Related