1 / 1

web_Helm_ARDYTA_PRAMUDYA_WARDANI

isla
Download Presentation

web_Helm_ARDYTA_PRAMUDYA_WARDANI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Suatu hari, tetangga saya datang ke rumah saya untuk meminjam helm. Karena punya banyak helm di rumah, Ibu pun meminjamkannya. Dari kamar, saya dapat mendengar pembicaraan mereka. Kira-kira seperti ini: Ibu: Pinjam helm, mau kemana?Tetangga: Ke pasar. Katanya di dekat pasar ada tilangan. Takut sama polisi. Mungkin banyak yang pernah mendengar hal klise ini. Selain hal itu, pernahkah Anda mendengar perkataan orang yang seperti demikian? "Ngapain pakai helm? Kamu kan cantik/ganteng?" atau... "Pakai helm teropong berarti orangnya jelek!" (Sepertinya orang-orang yang berkata demikian tidak pernah melihat kegantengan Daniel Pedrosa yang biasanya memakai helm teropong saat mengendarai sepeda motor.) Saya 100% yakin, bahwa alasan dibuatnya peraturan untuk mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor (Pasal 23 ayat (1) e Undang-Undang No. 14 Tahun 1992 menyatakan Pengendara Sepeda Motor dan Penumpangnya atau bagi Pengemudi kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang tidak dilengkapi dengan rumah diwajibkan mempergunakan Helm. ) bukan hanya karena menghimbau masyarakat untuk takut ditilang polisi (dan dimintai uang), ataupun karena wajah jelek (yang merupakan sebuah takdir :p). Sepertinya masyarakat telah melupakan (atau tidak tahu) akan satu hal fatal. Mari kita awali dengan... Contoh kasus: 1. Kemarin, saya mengalami kecelakaan. Saya menabrak anak orang di Jl. Dharmawangsa. Saat saya terjatuh, kepala saya duluan yang membentur aspal. Untungnya, saya mengenakan helm. 2. Sekitar tiga jam yang lalu, saat saya pulang kuliah, saya mengendarai sepeda motor tepat di jalan yang memiliki pepohonan di sisi jalan. Tiba-tiba, sebuah mangga

More Related