1 / 41

PSAK 48 ( revisi 2009) Penurunan Nilai Aset IAS 36 : Impairment

PSAK 48 ( revisi 2009) Penurunan Nilai Aset IAS 36 : Impairment. Slide by : Dr. Ratna Wardani. Tujuan dan Ruang Lingkup. PSAK 48 Par 1. Tujuan P SAK 48 ini adalah untuk menetapkan : prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya.

Download Presentation

PSAK 48 ( revisi 2009) Penurunan Nilai Aset IAS 36 : Impairment

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PSAK 48 (revisi 2009)PenurunanNilaiAsetIAS 36: Impairment Slide by : Dr. Ratna Wardani

  2. Tujuan dan Ruang Lingkup PSAK 48 Par 1 • Tujuan PSAK 48 ini adalah untuk menetapkan: • prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. • Aset dikatakan melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tercatat aset melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui: • penggunaan atau • penjualan aset.

  3. Tujuan dan Ruang Lingkup PSAK 48 Par 2 • PSAK 48 ini diterapkan untuk akuntansi penurunannilai terhadap semua aset, kecuali : • Persediaan (lihat PSAK 14: Persediaan); • aset yang timbul dari kontrak konstruksi (lihat PSAK 34: Akuntansi Kontrak Konstruksi); • aset pajak tangguhan (lihat PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan); • aset yang timbul dari imbalan kerja (lihat PSAK 24: Imbalan Kerja); • aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; • Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (lihat PSAK 13: Properti Investasi); • biaya akuisisi tangguhan, dan aset tidak berwujud, yang timbul dari hak kontraktual penanggung berdasarkan kontrak asuransi yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 28: Kontrak Asuransi; dan • aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.

  4. Tujuan dan Lingkup PSAK 48 • PSAK 48 ini berlaku untuk aset keuangan yang dikelompokkan sebagai investasi dalam • entitas anak PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri; • ventura bersama PSAK 12: Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama • entitas asosiasi  PSAK 15. Investasi pada Entitas Asosiasi

  5. Tujuan dan Lingkup PSAK 48 • PSAK 48 ini tidak berlaku untuk: • aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55, dan • properti investasi yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK 13. • Namun demikian, PSAK 48 ini berlaku untuk: • aset yang dicatat pada jumlah revaluasian (yaitu nilai wajar) sesuai dengan Pernyataan lain, seperti model revaluasi dalam PSAK 16: Aset Tetap.

  6. Konsep & Istilah Penting • Impairment Test • Impairment Losses • Carrying Amount • Recoverable Amount • Depreciable Amount • Value in Use • Fair Value less Costs to Sell (FV-C2S) • Cash Generating Unit (CGU) • Costs of Disposal • Corporate Assets • Goodwill • Uji Penurunan Nilai • Rugi Penurunan Nilai • Jumlah Tercatat • Jumlah Terpulihkan • Jumlah Tersusutkan • Nilai Pakai • Nilai Wajar dikurangi Biaya Penjualan • Unit Penghasil Kas (UPK) • Biaya Pelepasan • Aset Korporat • Goodwill

  7. PengertianPenurunanNilai (Impairment) Penurunannilaidariasetmerupakansuatukondisidimananilaitercatatdariaset (carrying amount) melebihijumlahterpulihkan (recoverable amount). Secaraperiodikperusahaanharusmereviewadaatautidaknyaindikasipenurunannilai (test of impairment). Jikaterdapatindikasi, makaperusahaanharusmenaksirrecoverable amount dariasettersebut

  8. PendekatanUmumdariPengukuranPenurunanNilai Apabila perusahaan memiliki indikasi penurunan nilai (setelah dilakukan pengujian terhadap indikasi impairment), maka perusahaan akan mengakui adanya rugi penurunan nilai (Impairment Loss) ketika carrying amount dari aset lebih tinggi dari recoverable amount. Rugi penurunan nilai adalah suatu jumlah yang merupakan selisih lebih nilai tercatat suatu aset atau unit penghasil kas atas jumlah terpulihkannya.

  9. PendekatanUmumdariPengukuranPenurunanNilai Recoverable Amount  Nilaitertinggi Recovered through sale Recovered through use

  10. PendekatanUmumdariPengukuranPenurunanNilai

  11. Identifikasi aset yang mungkin mengalami Penurunan Nilai Aset • Pada setiap akhir periode pelaporan, suatu entitas harus menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. • Jika terdapat indikasi tersebut, entitasmengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. • Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai,untuk aset tidak berwujud tertentu dan goodwill, entitas harus • Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai (impairment test) dengan membandingkan nilai tercatatnya dengan jumlah terpulihkannya. • Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas • Aset tidak berwujud yang belum digunakan • Goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis

  12. Identifikasi aset yang mungkin mengalami Penurunan Nilai Aset PSAK 48 par 12 • Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset mungkin mengalami penurunan nilai, entitas harus mempertimbangkan, minimum, hal-hal berikut ini: • Informasi dari sumber-sumber eksternal • Perubahan signifikan Nilai pasar • Perubahan signifikan teknologi, pasar, ekonomi dan lingkup hukum • Perubahan suku bunga • Jumlah tercatat aset neto enttitas melebihi kapitalisasi pasarnya • Informasi dari sumber-sumber internal • Bukti keusangan atau kerusakan fisik aset • Perubahan signifikan atas penggunaan, penghentian dan masa manfaat aset • Bukti internal mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk dari yang diharapkan.

  13. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Fair Value Less Costs to Sell dan Nilai pakai (Value in Use) adalah jumlah yang dapat dihasilkan dari penjualan suatu aset atau unit penghasil kas dalam transaksi antara pihak-pihak yang mengerti dan berkehendak bebas tanpa tekanan, dikurangi biaya pelepasan aset. adalah nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atau unit penghasil kas. Ketika terdapat indikasi bahwa terdapat penurunan nilai suatu aset pada setiap periode pelaporan atau bilamana terdapat aset tidak berwujud atau goodwill yang merupakan subyek pengujian penurunan nilai secara tahunan, entitas disyaratkan harus mengukur jumlah terpulihkan aset tersebut. PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai jumlah yang lebih tinggi antara:

  14. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Nilai wajar dikurangi Biaya Penjualan (Fair Value Less Costs to Sell) • Bukti Terbaik • adalah harga dalam suatu perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam suatu transaksi antara pihak-pihak yang independen, disesuaikan dengan biaya tambahan yang dapat dikaitkan secara langsung dengan pelepasan aset. • Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yanmengikat namun aset diperdagangkan di pasar aktif • Berdasarkan harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset tersebut. • Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat atau pasar aktif untuk aset • Berdasarkan pada informasi terbaik yang ada untuk menggambarkan jumlah yang dapat diperoleh entitas, pada akhir periode pelaporan, dari pelepasan aset pada nilai wajar dikurangi biaya pelepasan

  15. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Nilai Pakai (Value in Use) • Nilai pakai adalah nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atau unit penghasil kas • Elemen-elemen berikut harus diperhitungkan dalam penghitungan nilai pakai aset: • a)estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset; • b) ekspektasi mengenai kemungkinan variasi dari jumlah atau waktu arus kas masa depan tersebut; • c) nilai waktu uang, diwakili oleh suku bunga pasar bebas risiko yang berlaku; • harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset • faktor-faktor lain, seperti ilikuiditas, yang akan dipertimbangkan oleh pelaku pasar dalam menilai aruskas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset tersebut.

  16. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Pengestimasian nilai pakai suatu aset meliputi langkah-langkah berikut: mengestimasi arus kas masuk dan arus kas keluar di masa depan dari pemakaian aset tersebut dan pelepasannya pada akhirnya; menerapkan tingkat diskonto yang tepat atas arus kas masa depan tersebut. PSAK 48 Par 31

  17. Pengukuran Jumlah Terpulihkan • Some restrictions on the basis for cash flow projections as follows: • 1. based on reasonable and supportable assumptions • 2. based on most recent financial budgets/forecasts approved by management. • 3. Not include future cash flows expected to arise from future restructurings • 4. based on these budgets/forecasts can only cover a maximum period of five years, unless a longer period can be justified. • 5. beyond the period covered by the most recent budgets/forecasts can only use a steady or declining growth rate for subsequent years, unless an increasing rate can be justified. • 6. The growth rate used for the extrapolated projections cannot exceed the long-term average growth rate for the products, industries, or country or countries in which the entity operates, or for the market in which the asset is used, unless a higher rate can be justified. Basis for Estimates of Future Cash Flows

  18. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Komposisi Estimasi Arus Kas Masa Depan (par 39) proyeksi arus kas masuk dari penggunaan aset; proyeksi arus kas keluar yang diperlukan untuk menghasilkan arus kas masuk dari penggunaan aset(termasuk arus kas keluar untuk menyiapkan aset agar dapat digunakan) dan dapat dikaitkan secara langsung, atau dialokasikan dengan dasar yang layak dan konsisten, pada aset; dan Arus kas neto, jika ada, yang akan diterima (atau dibayarkan) untuk pelepasan aset pada akhir masa manfaatnya.

  19. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Arus Kas Masa Depan Valuta Asing • Arus kas masa depan diestimasi dalam satuan mata uang ketika akan dihasilkan dan kemudian didiskonto menggunakan suatu tingkat diskonto yang tepat untuk satuan mata uang tersebut. • Entitas mentranslasikan nilai sekarang dengan menggunakan tingkat pertukaran spot pada tanggal penghitungan nilai pakai. PSAK 48 Par 54

  20. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Tingkat diskonto ditetapkan atas dasar tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari: (a) nilai waktu uang; dan (b) risiko spesifik atas aset dimana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Tingkat diskon ini adalah tingkat pengembalian yang disyaratkan investor jika seandainya mereka hendak memilih suatu investasi yang menghasilkan arus kas dengan jumlah, waktu dan profil risiko yang sama dengan yang entitas harapkan akandihasilkan dari aset tersebut. Tingkat Diskonto PSAK 48 Par 56 • Tingkat diskonto ini diestimasi dari salah satu: • Tingkat diskonto implisit pada transaksi pasar kini terhadap aset sejenis atau • Rata-rata tertimbang biaya modal entitas yang tercatat di bursa efek yang memiliki aset sejenis

  21. Pengakuan Rugi Penurunan Nilai PSAK 48 Par 59-60-61 • Jika, dan hanya jika, nilai terpulihkan aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, • nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan. • Penurunan tersebut adalah rugi penurunan Nilai. • Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi, • Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan standar lain (Contoh PSAK 16: Aset Tetap) • Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian diperlakukan sebagai penurunan revaluasi sesuai standar lain tersebut. • diakui dalam pendapatan komprehensif lain, sepanjang kerugian penurunan nilai tidak melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset yang sama • rugi penurunan nilai atas aset revaluasian mengurangi surplus revaluasi untuk aset tersebut

  22. Pengakuan Rugi Penurunan Nilai Contoh

  23. Pengakuan Rugi Penurunan Nilai Solusi Contoh

  24. Unit Penghasil Kas (UPK) PSAK 48 Par 67 PSAK 48 Lihat Par 67: Contoh Jumlah terpulihkan dari suatu aset individual tidak dapat ditentukan jika: nilai pakai aset tidak dapatdiestimasi mendekati nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan (contoh, apabila arus kas masa depan dari penggunaan aset tidak dapatdiestimasi menjadi tak berarti); dan aset tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari kelompok aset lain. Dalam kasus ini, nilai pakai dan, jumlah terpulihkan, dapat ditentukan hanya untuk Unit Penghasil Kas Aset.

  25. Unit Penghasil Kas PSAK 48 Par 66, 68: Contoh • Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, entitas menentukan nilai terpulihkan dari unit penghasil kasyang mana aset tercakup (aset dari unit penghasil kas = UPK). • Definisi Unit penghasil kas aset adalah kelompok terkecil dari aset yang termasuk aset tersebut dan menghasilkan arus kas masuk yang independen dari arus kas masuk dari aset atau kelompok aset lain.

  26. Unit Penghasil Kas PSAK 48 Par 74-76 Jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar unit penghasil kas dikurangi biaya penjualan dan nilai pakainya. Jumlah tercatat dari unit penghasil kas: mencakup hanya jumlah tercatat dari aset-aset yang dapat diatribusikan langsung, atau dialoksikan dengan dasar yang layak dan konsisten, ke unit penghasil kas dan akan menghasilkan arus kas masuk yang digunakan dalam menentukan nilai pakai unit penghasil kas; dan tidak mencakup jumlah tercatat dari setiap liabilitas yang diakui, kecuali jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas tidak dapat ditentukan tanpa mempertimbangkan liabilitas tersebut.

  27. Unit Penghasil Kas • Rugi penurunan nilai • diakui untuk Unit Penghasil Kas • jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan dari unit tersebut (kelompok dari unit) lebih kecil dari jumlah tercatatnya. • dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat aset dari unit tersebut (kelompok dari unit) dengan urutan sbb: • pertama, untuk mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan ke unit penghasil kastersebut (kelompok dari unit); dan • selanjutnya, ke aset lain dari unit tersebut (kelompok dari unit) dibagi pro rata atas dasar jumlah tercatat setiap aset di dalam unit tersebut (kelompok dari unit). PSAK 48 Par 98 Pertama, Goodwill Kemudianpro rata

  28. Unit Penghasil Kas Dalam mengalokasikan rugi penurunan nilai, entitas tidak harus mengurangi jumlah tercatat aset dengan jumlah yang tertinggi dari: (a) nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual (jika ditentukan); (b) nilai pakainya (jika dapat ditentukan); dan (c) nol. Jumlah rugi penurunan nilai yang semestinya dialokasikan ke aset tersebut menjadi harus dialokasikan pro rata ke aset lain dari unit (kelompok dari unit). PSAK 48 Par 100

  29. Case Study 3: Impairment of CGU Facts An entity operates an oil platform in the sea. The entity has provided the amount of $10 million for thefinancial costs of the restoration of the seabed, which is the present value of such costs. The entity hasreceived an offer to buy the oil platform for $16 million, and the disposal costs would be $2 million. Thevalue-in-use of the oil platform is approximately $24 million before the restoration costs. The carryingvalue of the oil platform is $20 million. Required Is the value of the oil platform impaired?

  30. Case Study 3: Impairment of CGU Solution The fair value less cost to sell of the oil platform is $14 million, being $16 million offered minus the disposalcosts. The value-in-use of the platform will be $24 million minus $10 million, which is $14million. The carrying amount of the platform is $20 million minus $10 million, which is $10 million.Therefore, the recoverable amount of the cash-generating unit exceeds its carrying amount, and it is not impaired.

  31. Unit Penghasil Kas Example • Bear Bull performed an impairment review on the CGU X, which has the following assets on hand: • Carrying amount • Goodwill $ 1,000 • Property, plant and equipment, at depreciated cost 3,000 • Intangible assets, at amortised cost 2,000 • Investment property, at depreciated cost 2,500 • Financial assets, at fair value 1,070 • Inventory, at cost 500 • Trade receivables 1,300 • Total 11,370 • After an impairment review, Bear Bull found that the recoverable amount of CGU X is $8,000 and of the investment property is $2,000 • Calculate the impairment loss and allocate to the individual asset.

  32. Unit Penghasil Kas Example Carrying Carrying amount after Allocated amount after impairment lossimpairment lossimpairment loss Goodwill $ 1,000 $ (1,000) $ 0 Property, plant and equipment 3,000 (1,122) 1,878 Intangible assets 2,000 (748) 1,252 Investment property ($2,500 – $500) 2,000 - 2,000 Financial assets 1,070 - 1,070 Inventory 500 - 500 Trade receivables 1,300 - 1,300 Total 10,870 (2,870) 8,000 Firstly, the impairment loss reduces any amount of goodwill Then, the residual loss is allocated to other non-current assets pro rata based on the carrying amounts of those non-current asset.

  33. Case Study 4 Facts A cash-generating unit has these net assets: $m Goodwill 10 Property 20 Plant and equipment 30 60 The recoverable amount has been determined as $45 million. Required Allocate the impairment loss to the net assets of the entity.

  34. Case Study 4 Solution Goodwill Property Plant Total $m $m $m $m Carrying value 10 2030 60 Impairment loss (10) (2) (3)(15) Carrying value after impairment - 18 27 45

  35. Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai PSAK 48 Par 106 • Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode-periode sebelumnya untuk aset (selain goodwill) mungkin tidak ada lagiatau mungkin telah menurun, entitas mempertimbangkan, minimal, indikasi berikut ini: • Infomasi yang bersumber dari luar • Informasi yang bersumber dari dalam

  36. Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai PSAK 48 Par 109 Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode-periode sebelumnya untuk aset selain goodwill harus dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan atas aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. jika kasusnya seperti ini, jumlah tercatat aset, (ada pengecualian) dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai

  37. Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai –Aset Individu PSAK 48 Par 112-114 • Jumlah tercatat aset yang meningkat (selaingoodwill), yang disebabkan pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat (neto setelah amortisasi atau depresiasi) seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai di tahun-tahun sebelumnya. • Pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset(selain goodwill) diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan Pernyataa lain (contohnya, model revaluasi di PSAK 16). Setiappemulihan rugi penurunan nilai aset revaluasian harusdiperlakukan sebagai kenaikan penilaian kembali sesuai dengan PSAK terkait.

  38. Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai untuk UPK PSAK 48 Par 117-118 • Pembalikan rugi penurunan nilai untuk suatu unitpenghasil kas dialokasikan kepada aset-aset dari unit (kecuali untuk goodwill) pro rata dengan jumlah tercatat dari aseta setnya. • Peningkatan dalam jumlah tercatat ini diperlakukan sebagai pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset individual dan diakui sesuai dengan PSAK ini..  • Dalam mengalokasikan pembalikan rugi penurunan nilai untuk unit penghasil kas,jumlah tercatat aset tidak boleh dinaikkan diatas nilai yang terendah dari: • jumlah terpulihkan (jika ditentukan); dan • jumlah tercatat yang telah ditentukan (amortisasi atau depresiasi neto) seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut dalam periode sebelumnya. • Jumlah pemulihan rugi penurunan nilai yang sebaliknya telah dialokasikan untuk aset tersebut harus dialokasikanpro rata ke aset lain dari unit itu, kecuali untuk goodwill.

  39. Pengungkapan PSAK 48 Par 121-130 • Pengungkapan yang lebih ekstensif disyaratkan • Pengungkapan tambahan utama termasuk: • Informasi yang mendalam untuk setiap UPK (atau kelompok UPK) yang memiliki nilai tercatat goodwill atau aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas, termasuk • Asumsi utama dan pendekatan manajemen yang digunakan untuk mengukur nilai terpulihkan • Periode dimana manajemen telah memproyeksikan arus kas, tingkat pertumbuhan, tingkat diskonto, ....

  40. Main References • Intermediate Accounting Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley • Standar Akuntansi KeuanganDewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI • International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material The Institute of Chartered Accountants, England and Wales

  41. Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com 08161932935 atau 081318227080 TERIMA KASIH

More Related