1 / 18

PERANAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU DALAM PENINGKATAN KEAMANAN PANGAN SEGAR

PERANAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU DALAM PENINGKATAN KEAMANAN PANGAN SEGAR. Oleh : Ir. Dwi Rita Kesuma Wardani , M. Si Kabid Pemasaran Produk dan Hasil Pertanian. Disampaikan pada Apresiasi Pengawasan Keamanan Pangan Segar, 28 April 2011.

thiery
Download Presentation

PERANAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU DALAM PENINGKATAN KEAMANAN PANGAN SEGAR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERANAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU DALAM PENINGKATAN KEAMANAN PANGAN SEGAR Oleh : Ir. Dwi Rita KesumaWardani, M. Si KabidPemasaranProdukdanHasilPertanian Disampaikan pada Apresiasi Pengawasan Keamanan Pangan Segar, 28 April 2011 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SUMATERA SELATAN

  2. Ramah Lingkungan dan memperhatikan aspek keamanan, keselamatan dan kesejahteraan petani • Penerapan PHT/registrasi PHT merupakan persyaratan registrasi kebun • Nomor registrsi kebun merupakan persyaratan prima 3 • Prima 3 merupakan persyaratan untuk ekspor ARTI PENTING PENERAPAN PHT DALAM PENINGKATAN KEAMANAN PANGAN SEGAR

  3. PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) INTEGRATED PEST MANAGEMENT Konsep ini muncul karena adanya: Pengaruh sampingan dari penggunaan pestisida (resistensi, resurgensi, kematian serangga bukan sasaran, timbulnya hama sekunder)

  4. FaktorPenyebabLedakanPopulasi Hama 1. Perluasan areal pertanaman 2. Perbaikansistemirigasi 3. Pengembanganvarietasbaru 4. Peningkatanpenggunaanpupuk 5.Penggunaan pestisida

  5. Perluasan areal pertanaman 1. Meningkatkanketersediaaninangbagi hama 2. Peningkatanjangkauanpersebaran hama yang terisolasi 3. Meningkatkankeragamanjenishama karenamusnahnya habitat alami

  6. PerbaikanSistemIrigasi Memungkinkan periode tanam yang lebih panjang yang berakibat meningkatnya ketersediaan inang, Meningkatnya hama-hama akuatik karena kestabilan pasokan air, contoh kasus : keong mas Pamacea caniculata, hama putih Nymphulla depunctalis

  7. PengembanganVarietasBaru Varietasunggultipebaru (VUTB) Varietasunggulhibrida (VUH) Varietasunggulhibridabaru (VUHB) Varietasunggulbaru (VUB) spesifiklokasi

  8. Peningkatan PenggunaanPupuk Kimia Ketidakseimbanganpenggunaanpupukmenyebabkanpeningkatanhama-hamatertentu

  9. DampakPenggunaanPestisida Resistensi: sebagaiakibatpenggunaansecaraterusmenerus Resurgensi :sebagaiakibatterbunuhnyamusuhalami Munculnyahamasekunder: efekkompetisi

  10. Definisi PHT (Brader, 1979) • Sistem pengendalian hama yang dapat dibenarkan secara ekonomi • danberkelanjutan yang meliputiberbagaipengendalian yang • kompatibeldengantujuanmemaksimalkanproduktivitastetapi • dengandampaknegatifterhadaplingkungansekecil-kecilnya. • Empatunsur PHT • PengendalianAlamiah • untukmemahamifaktor-faktor yang mempengaruhipopulasihama • 2. AE (AmbangEkonomi) dan TKE (Tingkat KerusakanEkonomi) • untukmengetahuikapanpengendaliandilakukan • 3. Monitoring • mengamati secara berkala populasi hama dan musuhalaminya • 4. Biologidanekologi • untuktanaman, musuhalami, danhama

  11. Dasar PHT: • Peran masyarakat • Kerjasama intra kelompoktani, antarkelompoktani • 3. Perencanaan dini, terjadwal • Organisasi • (koordinatorkelompoktani (KetuaKelompoktani), Koordinatorumum (Kades) • Pengendalian yang tepat • tujuhtepat

  12. Pengendaliandikelompokkankedalam: • TindakanPreventif • tindakanpencegahan • 2. TindakanResponsif • tindakanpengendalian

  13. Pengendalian secarabercocoktanam Pemilihanlokasitanam : dataranrendah, datarantinggi, lahansawah, daerahpasangsurut, jenisirigasi (sederhana, teknis, tadahhujan), jenistanah, topografiwilayah Penentuanwaktutanam : musimhujan (MH-1, MH-2), musimkemarau (MK-1, MK-2), gadu (peralihan MK-MH padalahanirigasiteknis) Penentuanpolatanam Pengaturanjaraktanam Sistemtanam : tumpangsari, monokultur, tumpanggilir, surjan Pemilihanjenistanaman : tanamanpokok, tanamanperangkap, tanamanpenolakhama Pemupukanberimbang : TSP, KCldan Urea

  14. Pengendalian Menggunakantanamanresisten Ketahanangenetik : pemanfaatanvarietasunggultahanhama (misalnya VUTW) Ketahananekologik : penanamandisesuaikandenganwaktuketidakmunculanhama, ketidaksesuaian habitat

  15. Pengendalian Secarafisikdanmekanik Pengumpulandanpemusnahan : kelompoktelur, larva dan pupa hama, kasuspenggerekbatangpadikuningScirpophagaincertulas Penggunaanlampuperangkap : ngengatpenggerekbatangpadi, hamauretLepidiota stigma, Phillophagahelleri Penggunaan trap barier system : untuktikus Gropyokan : untukpengendaliantikus, hamauretLepidiota stigma, Phillophagahelleri Pengaturan air irigasi : penggerekbatangpadiputih, hamaputihNymphuladepunctalis, nematodapuruakarMeloidogynegraminicola

  16. Pengendaliansecarahayati Pemanfaatan parasitoid, pemangsadanpatogenhama : Parasitoid Trichogrammasp.untukpenggerekbatangpadi PemanfaatanjamurMetarhiziumanisopliae, Beauveriabassiana PemanfaatanulardanburunghantuTyto albapemangsatikus

  17. Pengendaliansecarakimiawi Penggunaanbahankimiapestisidadalampengendalianhama Cara kerjapestisida Racunkontak, lambung, pernafasan Macampestisida Pestisidakimiasintetik Pestisidabotanik

  18. TERIMA KASIH

More Related