1 / 3

Mata Kuliah: Proses Komunikasi

Mata Kuliah: Proses Komunikasi. Program Studi Desain Grafis, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id. SESI 6. PERSEBARAN NILAI BUDAYA DAN IDEOLOGI DALAM MEDIA. MASSA. I. Perubahan Masyarakat dan Ketergantungan pada Media Massa

etenia
Download Presentation

Mata Kuliah: Proses Komunikasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Mata Kuliah: Proses Komunikasi Program Studi Desain Grafis, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id SESI 6 PERSEBARAN NILAI BUDAYA DAN IDEOLOGI DALAM MEDIA MASSA I. Perubahan Masyarakat dan Ketergantungan pada Media Massa Seiring dengan terjadinya perubahan-perubahan sosial, di dalam masyarakat terjadi perubahan-perubahan dalam komunikasi. Di dalam masyarakat desa, warganya dapat berkumpul secara lebih akrab dan saling mengenal satu sama lain. Demikian juga, unsur tolong menolong dalam berbagai keperluan hidup masih terasa lebih jelas ketimbang masyarakat kota. Dalam perkembangannya banyak masyarakat desa pergi ke kota karena berbagai alasan, misalnya karena di desa pekerjaan makin berkurang, tak adanya tanah-tanah pertanian hingga banyak orang menjadi buruh tani. Kondisi serba kekurangan ini membuat banyak orang desa berpindah ke kota. Setidaknya, secara sepintas kota memberikan banyak harapan, mulai dari kemajuan kota yang menjadi daya tarik orang desa, hingga kemungkinan mendapatkan pekerjaan lebih mudah. Di Indonesia, adanya sistem pembangunan yang terpusat di kota (sentralistik) dan mengabaikan kemajuan desa-desa, membuat jutaan orang melakukan urbanisasi, dan menimbulkan masalah-masalah sosial baru. Kecuali untuk desa-desa yang benar-benar terpencil, batasan antara desa dan kota sebenarnya makin lama makin kabur karena adanya perubahan sosial terus menerus. Dan dengan demikian, perubahan-perubahan dalam komunikasi juga berlangsung. Ketergantungan pada irama kerja di kota-kota telah melahirkan sistem sosial baru. Orang tanpa sadar terus menambah jam kerjanya karena kebutuhan-kebutuhan hidup di kota juga semakin banyak. Di 1

  2. Mata Kuliah: Proses Komunikasi Program Studi Desain Grafis, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id dicirikan hak milik pribadi (privat) atas alat-alat produksi dan distribusi (tanah, pabrik-pabrik, jalan-jalan kereta api dan sebagainya) dan pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam kondisi-kondisi yang penuh persaingan.1 Dalam sejarahnya, kapitalisme muncul dari semangat kaum pedagang dan pengusaha yang mulai meninggalkan sistem feodal (kepemilikan tanah pertanian), yang dikuasai oleh kaum bangsawan, raja ataupun para pendeta di Eropa. Kemajuan di bidang perdagangan ini kemudian menuntut perubahan-perubahan sosial dengan penemuan- penemuan teknologi, dan perubahan -perubahan politik dari sistem kerjaan ke sistem republik modern. Ditemukannya teknologi pembuatan kapal-kapal besar sekitar abad 13-14 telah memperkuat kapitalisme. Kebutuhan bahan-bahan mentah yang makin banyak membuat para penganut kapitalisme ini mencari daerah-daerah baru di luar Eropa, seperti Amerika, Amerika Latin, Afrika, dan juga Asia. Kemudian munculah apa yang disebut imperialisme dan kolonilalisme. Imperialisme adalah sutu nafsu atau paham politik penaklukan negeri-negeri lain. Dan kolonialisme adalah nafsu atau paham politik untuk menciptakan koloni-koloni (daerah jajahan), demi kepentingan ekonomi kaum penakluk. Sebegaimana kita ketahui, pada abad 16-17 VOC (perkumpulan dagang swasta dari Belanda), telah datang di Indonesia dan akhirnya menjajah negeri kita. Jadi, kapitalisme telah muncul sebelum adanya Revolusi Industri, dan dengan adanya revolusi di Inggis ini (sekitar satu abad, 1750-1850), perubahan masyarakat secara besar-besaran terjadi sehingga terjadilah pergeseran dari masyarakat pertanian menjadi masyarakat industri, dari masyarakat petani menjadi masyarakat buruh. Dalam sejarahnya, kaum pedagang dan pengusaha ini merasa berusaha sendiri dibidang ekonomi, tanpa campur tangan penguasa. 1 Winardi (1986). Kapitalisme Versus Sosialisme, Suatu Analisa Ekonomi Teoritis.Bandung: Remadja Karya 3

  3. Mata Kuliah: Proses Komunikasi Program Studi Desain Grafis, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id dalam 7 jam kerja. Namun demi keuntungan proses produksi bagi para pengusaha, buruh itu harus bekerja 12 jam. Dengan demikian nilai lebih 5 jam telah “dicuri” oleh kaum kapitalis sehingga seolah-olah menjadi hak mereka. Akibatnya buruh harus memproduksi barang-barang-barang secara massal dan sebisa mungkin dijual murah. Namun dengan begitu, tenaga kerja buruh juga dihargai secara murah. Murahnya bayaran yang diterima kaum buruh hanya cukup untuk kebutuhan dasar (secukup hidup, atau subsisten), sehingga tak ada pilihan lain bagi buruh untuk tetap bekerja. Ketimpangan dalam sistem kapitalisme telah melahirkan bermacam-macam ide mengenai sosialisme, yang dasarnya adalah pemerataan sosial. Bagi Marx, sosialisme hanyalah suatu tahap menuju komunisme, yakni masyarakat tanpa kelas, yang hanya dapat dicapai melalui revolusi (perubahan radikal dalam tatanan sosial-politik) (Winardi,1986). Dalam banyak contoh revolusi, pertumpahan darah dan peperangan seringkali tak bisa dihindari. Begitupun bentuk komunisme, oleh para penganut kapitalisme dipandang telah melahirkan sistem pemerintahan otoriter (kekuasaan terpusat pada satu orang), atau totaliter (penguasa mencampuri seluruh sendi kehidupan). Karena itu beberapa ide mengenai sosialisme tidak mengambil jalan revolusi, namun reformasi sosial secara bertahap. Dalam sejarahnya hingga kini, nilai-nilai dalam sosialisme maupun komunisme yang datang dari Barat telah menyebar ke berbagai belahan dunia, dan menemukan berbagai variasinya. Kapitalisme dan sosialisme adalah ideologi, yang bukan saja muncul sebagai nilai-nilai ekonomi, politik, namun juga nilai-nilai budaya. Persebaran itu telah menngunakan berbagi media komunikasi mulai media massa cetak hingga elektronik. Dengan mamahami dasar- dasar nilai yang ada di dalamnya, diharapkan kita lebih menyadari penyebaran nilai-nilai tersebut, sehingga memiliki kemampuan menimbang dan mengevaluasi. 5

More Related