1 / 13

Sistem Utilitas – Sistem Pemipaan (Plambing) Pertemuan 19 - 20

Sistem Utilitas – Sistem Pemipaan (Plambing) Pertemuan 19 - 20. Matakuliah : R0949 – Teknologi Bangunan III Tahun : 2008. Utilitas Bangunan. Utilitas bangunan diperlukan untuk mempertahankan kondisi yang dibutuhkan bagi kenyamanan lingkungan, kesehatan, dan keamanan penghuni suatu bangunan.

deron
Download Presentation

Sistem Utilitas – Sistem Pemipaan (Plambing) Pertemuan 19 - 20

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Sistem Utilitas – Sistem Pemipaan (Plambing)Pertemuan 19 - 20 Matakuliah : R0949 – Teknologi Bangunan III Tahun : 2008

  2. Utilitas Bangunan • Utilitas bangunan diperlukan untuk mempertahankan kondisi yang dibutuhkan bagi kenyamanan lingkungan, kesehatan, dan keamanan penghuni suatu bangunan. • Tujuan memahami utilitas ; • adalah untuk memberikan petunjuk perancangan yang lengkap, faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengoperasian sebuah bangunan. • Pemahaman desain yang terintegrasi antara, fungsi, sistem struktur, finishing, interior, perlengkapan bangunan dengan sistem utilitas. • Perlu diperhatikan sistem utilitas memerlukan ruang, shaft, tempat penempatan alat-alat yang digunakan, dll. yang cukup besar.

  3. Utilitas Bangunan • Sistem jaringan pemipaan (plambing) air bersih dan air kotor pada bangunan, sistem jaringan air hidran kebakaran. • Sistem drainase, sistem pembuangan limbah organik (padat/sampah), pengolahan dan daur ulang. • Sistem jaringan elektrikal (listrik); penerangan, perlengkapan rumah tangga, pengkondisian udara/ac, pompa, bel, alarm, komputer, pengendalian suara, dll. • Sistem penangkal petir. • Sistem jaringan telepon, internet, antena tv, dll. • Sistem pengkondisian ruang (hvac); ventilasi buatan dan alami.

  4. Sistem Pemipaan (Plambing) Aspek-aspek yang perlu diperhatikan ; • Standar kebutuhan bagi penghuni untuk setiap jenis aktifitas sesuai fungsi bangunan. • Memenuhi standar dan peraturan pekerjaan plambing, seperti; ukuran dan ketebalan pipa, sambungan, cleanout, bak kontrol, dsb. • Standar kebutuhan dan ukuran fikstur, • Mendisain tempat yang tepat untu jaringan atau alur perpipaan pada bangunan. • Mempertimbangkan aspek mudah dalam konstruksi, pengoperasian, pemeliharan/perbaikan, dan keamanan bagi penghuni. • Mempertimbangkan umur (lifetime) jaringan dan perlengkapan utilitas dan mengurangi kerusakan.

  5. Problematik di Lapangan • Kualitas sumber air, tercemar, kotor, berwara, bau, mengandung logam berat, sulfur, bakteri koli, dsb. • Debit dari sumber air yang tidak terjamin baik air tanah, PAM, maupun yang dikelola lingkungan/swadaya. • Rendahnya standar pekerjaan plambing, seperti; kualitas perencanaan, kualitas pipa, fikstur, cara penyambungan, kemiringan saluran, penyambungan dan megeleman. • Buruknya infra struktur, seperti; saluran pembuangan, drainase dan pengolahan limbah, baik dalam skala bangunan, kompleks, lingkungan maupun kota. • Penggunaan air yang berlebihan dan tidak terkontrol, atau lemahnya “water management” pada sebuah kota atau kawasan. • Air yang sudah menjadi sumber komoditi (bernilai ekonomi tinggi), barang mahal dan menjadi rebutan, sehingga timbul sengketa, dsb.

  6. Problematik dalam skala rumah • Terlalu dekatnya sumber air dengan septiktank. • Terlalu dekatnya reservoir bawah dengan saluran-saluran pembuangan, dll. • Tidak stabilnya pasokan sumber air. • Pipa sering pecah dan bocor, rembesan, berkarat, jamur, manpat/tersumbat, dsb. • Kualitas fikstur yang buruk, seperti; kran, saringan, sambungan knee, leher angsa, dll. • Kemiringan lantai-lantai basah yang dilewati air, seperti; kamar mandi, wc, teras, dapur, carport, saluran buangan air, bak kontrol, floordrain, tersumbat, dll. • Tidak sesuainya ketinggian tanah, bangunan dan saluran yang ada pada bangunan dengan saluran kota, riol, sungai dsb. • Sistem yang tidak terintegrasi pada bangunan. • Tidak adanya sumur resapan, bak penampungan air hujan. • KDB yang melanggar peraturan dan terkadang terlalu besar, sehingga tidak dijumpai lahan terbuka pada bangunan.

  7. Sistem Plambing untuk bangunan bertingkat

  8. Standar kebutuhan dan fikstur

  9. Jaringan proses pengolahan air limbah

  10. Proses kontaminasi air bersih

More Related