1 / 99

KIMIAWI SISTEM KEKEBALAN (IMUNOKIMIA)

KIMIAWI SISTEM KEKEBALAN (IMUNOKIMIA). Oleh : Yudi Purnomo, M.Kes, Apt. SISTEM IMUN. Sistem imun : semua mekanisme yg digunakan tubuh untuk mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yg dapat ditimbulkan berbagai bahan dlm lingkungan hidup.

dawson
Download Presentation

KIMIAWI SISTEM KEKEBALAN (IMUNOKIMIA)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KIMIAWI SISTEM KEKEBALAN(IMUNOKIMIA) Oleh : Yudi Purnomo, M.Kes, Apt.

  2. SISTEM IMUN • Sistem imun : semua mekanisme yg digunakan tubuh untuk mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yg dapat ditimbulkan berbagai bahan dlm lingkungan hidup. • Imunitas :adalah merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing secara molekuler maupun seluler.

  3. SISTEM IMUN

  4. SISTEM IMUN

  5. SISTEM IMUN

  6. SISTEM IMUN

  7. SISTEM IMUN PERTAHANAN FISIK / MEKANIK / BIOKIMIAWI Kulit, Mukosa, Silia, Batuk, Bersin, Asam Lambung IMUNITAS BAWAAN / NON SPESIFIK Monosit, Makrofag, Basofil, Eosinofil, NK sel, Sitokin, Kemokin, Protein Fase Akut, Komplemen IMUNITAS ADAPTIF / SPESIFIK Sel B dan Sel T, Antibodi

  8. SISTEM IMUN

  9. SISTEM IMUN

  10. SISTEM IMUN NON SPESIFIK (Innate Immunity System) • Pertahanan tubuh yg tdk spesifik & mrp bagian dari sistem immun yg berfungsi sbg barier terdepan pada awal terjadinya infeksi penyakit  Natural / native immunity • Sistem imun non spesifik meliputi : 1. Pertahanan Fisik / Mekanik 2. Pertahanan Biokimiawi 3. Pertahanan Humoral 4. Pertahanan Seluler

  11. 1. PERTAHANAN FISIK / MEKANIK • Kulit, Selaput lendir, Silia, Batuk & Bersin • Kulit rusak akibat luka bakar • Selaput lendir rusak krn asap rokok • Tekanan oksigen ↑ paru bagian atas

  12. 2. PERTAHANAN BIOKIMIAWI • pH asam keringat, sekresi sebaseus serta asam lemak yg dilepas kulit  b’sifat asam  denaturasi protein membran bakteri  # infeksi. • Lisozim di keringat, ludah, air mata, ASI  perlindungan thd bakteri gram (+) ve  m’rusak peptidoglikan dinding sel bakteri • Enzim Lakto oksidase di ASI & Saliva  m’rusak dinding sel mikroba  kebocoran sitoplasma.

  13. 2. PERTAHANAN BIOKIMIAWI 4. Antibodi & Komplemen di Saliva berfungsi sbg opsonisasi bakteri. 5. Asam Neuraminik di ASI bersifat sbg antibakterial terhadap E. Coli & Stafilokokus 5. Asam Klorida di Lambung  m’ciptakan suasana asam yg dpt m’cegah infeksi. 6. Enzim Proteolitik, Antibodi& Empedu di usus halus  menciptakan suasana yg dpt m’cegah infeksi.

  14. 2. PERTAHANAN BIOKIMIAWI 7. pH asam di Vagina  m’cegah infeksi M.O 8. Spermin di Sperma  m’cegah infeksi M.O 9. Laktoferin & Transferin di serum  m’ikat Fe (besi) yg mrp metabolit esensial utk pertumbuhan M.O spt Pseudomonas.

  15. 3. PERTAHANAN HUMORAL • Komplemen (C) • Interferon (IFN) • C-Reaktif Protein (CRP) • Kolektin

  16. KOMPLEMEN (C) • Tdd sejumlah protein yg jika diaktifkan akan memberi proteksi thd infeksi & berperan dlm respon Inflamasi. • Diproduksi o/ Monosit & hepatosit • Di serum normal C bersama Antibodi mampu membunuh bakteri gram (-) ve • C diaktifkan langsung oleh : - M.O/produknya (jalur alternatif imun inate) - Antibodi (jalur klasik imunitas adaptif)

  17. KOMPLEMEN (C) • Lisis sel bakteri dan virus • Opsonisasi dg meningkatkan fagositosis Ag • Mengikat reseptor komplemen sel immun  meningkatkan fungsi sel immun • Immun clereance

  18. INTERFERON (IFN) • Mrp sitokin glikoprotein • Diproduksi o/ Makrofage yg teraktivasi, Natural Killer Sel (NK sel) & sel tubuh yg m’kandung nukleus. • Respon thd infeksi virus. • Mpy efek anti virus & dpt m’induksi sel di sekitar sel yg terinfeksi virus  sel resisten thd virus.

  19. INTERFERON (IFN) Fungsi membantu respon immun dg : • Menghambat replikasi virus pada host • Aktivasi NK sel dan Makrofage • Meningkatkan presentasi Ag thd Limfosit • Meningkatkan resistensi sel host yg terinfeksi virus

  20. C-REACTIVE PROTEIN (CRP) • Mrp protein fase akut • Dg bantuan Ca mampu mengikat fosforikolin yg mrp penyusun dinding M.O • Peningkatan sintesa CRP pada kondisi Infeksi  Viskositas plasma ↑  Laju Endap darah (LED) ↑.

  21. KOLEKTIN • Mrp protein yg berfungsi sbg opsonin yg mampu mengikat karbohidrat pada permukaan M.O

  22. 4. PERTAHANAN SELULAR • Fagosit • Makrofage • Natural Killer Sel (NK) • Sel Mast

  23. SEL FAGOSIT • Termasuk sistim kekebalan non-spesifik • Terdiri dari : 1. Makrofag 2. Monosit = prekursor makrofag 3. Granulosit • Fungsi : a. Mencerna bakteri/partikel fagositosis b. Produksi sitokin → a.l. aktivasi sel limfosit c. Presentasi antigen

  24. SEL FAGOSIT Sel fagosit terdiri atas dua kelompok, yaitu : 1. Granulosit ( PMN ) : 70% ε lekosit • Netrofil : 68% lekosit. • Eosinofil : 1% lekosit • Basofil : 1% lekosit 2. Agranulosit (Sel mononuklear) : 30% ε lekosit - Limfosit : 25% lekosit - Monosit / makrofag : 5% lekosit

  25. FAGOSITOSIS

  26. FAGOSITOSIS

  27. ZAT IMUNOAKTIF • Bekerja secara : - Independen - Mendukung kerja sel-sel imun • Terdiri dari : 1. Sistem komplemen 2. Antibodi 3. Sitokin

  28. SITOKIN • Sitokin (sito= sel ; kinos= pergerakan) adalah suatu molekul signaling yg digunakan komunikasi sel. • Sitokin adalah peptida, protein atau glikoprotein yg diproduksi sbg respon thd mikroba /Ag lain yg memperantarai & mengatur sistem immun. • Sitokin memperantarai reaksi inflamasi dan berperan sebagai stimulator hematopoiesis

  29. SITOKIN • Sitokin disekresikan oleh sel immun yg terpapar patogen. • Semua sel berinti khususnya sel endo/epitel dan makrofage potensial memproduksi IL-1, IL-6, and TNF-α • Kadar Sitokin (IL-6) meningkat 1000 x pada kondisi infeksi dan trauma • Sitokin berperan dalam pertahanan spesifik maupun non spesifik.

  30. SITOKIN • Aksi Sitokin adalah - autocrine : bekerja pd sel yg memproduksi dirinya - paracrine, bekerja pd sel tetangga - endocrine. difusi ke bagian tubuh melalui aliran plasma

  31. SITOKIN • Sitokin yg berikatan dg Ab memiliki efek immun lebih kuat daripada sitokin sendiri. • Hal ini berperan untuk penurunan dosis terapi. • Stimulasi berlebihan terhadap sitokin merupakan pemicu syndrome yg berbahaya  cytokine storm

  32. SITOKIN • Sitokin diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, sel yg mensekresi /target aksinya • Klasifikasi dari Sitokin : -Lymphokine (cytokines made by lymphocytes), -Monokine (cytokines made by monocytes), -Chemokine (cytokines w/ chemotactic activities) -Interleukin (cytokines made by one leukocyte & acting on other leukocytes).

  33. SITOKIN • Sitokin dibuat oleh beberapa sel immun dan yg paling dominan adalah sel T helper (Th) dan Makrofage. • Kelompok Sitokin yg memiliki struktur 3 dimensi dg 4 bundles of α-helices dibagi menjadi 3 sub kelompok : - the IL-2 subfamily - the interferon (IFN) subfamily - the IL-10 subfamily

  34. SITOKIN • Kelompok IL-1 family, anggotanya adalah IL-1 and IL-18 • Kelompok IL-17 family, memiliki karakter yang lengkap  kelompok sitokine ini mempunyai efek khusus meningkatkan proliferasi sel T yg menyebabkan efek sitotoksik,

  35. SITOKIN • Peningkatan respon sitokin type 1 (IFN-γ, TGF-β, etc.), dan type 2 (IL-4, IL-10, IL-13, etc.), untuk membantu respon terhadap Ab. • Gangguan regulasi sitokin diatas berperan dalam patogenesis autoimmun disease

  36. SITOKIN • Pada sistem imun non spesifik sitokine memperantarai rx inflamasi terhadap Mikroba dan stimulasi sistem imun spesifik. • Pada sistem imun spesifik sitokine m’stimulasi proliferasi dan diferensiasi Limfosit yg distimulasi Ag dan aktivasi efektor sel.

  37. SITOKIN • Interleukin 1 (IL-1), which activates T cells; • IL-2, which stimulates proliferation of antigen-activated T and B cells; • IL-4, IL-5, and IL-6, which stimulate proliferation and differentiation of B cells; • Interferon gamma (IFN-Ÿ), which activates macrophages; • and IL-3, IL-7 and Granulocyte Monocyte Colony-Stimulating Factor (GM-CSF), which stimulate hematopoiesis.

  38. SITOKIN

  39. SIFAT SITOKINE • Pleiotropism Satu sitokin memiliki beberapa efek pada sel yang berbeda. Contoh peran IL-4 pada : - Sel B  Produksi Ig E - CD4 Sel T  Diferensiasi TH2 - Makrofage  Inhibisi

  40. SIFAT SITOKINE 2. Rebundancy Beberapa jenis sitokin mempunyai efek yang sama (overlapping). Contoh : IL-2, IL-4, IL-5 memiliki efek yg sama pada sel Limfosit B utk keperluan Proliferasi.

  41. SIFAT SITOKINE 3. Sinergy 2 atau lebih jenis sitokine secara sinergis memiliki efek yg lebih besar dr pada penjumlahan efek yg dimiliki keduanya. Contoh : a = 1, b = 2 Sinergi : a + b > 3 IFN dan TNF  meningkatkan expresi MHC kelas I pada sejumlah sel.

  42. SIFAT SITOKINE 4. Antagonisme Satu sitokine mempunyai efek berlawanan dengan sitokine yg lain. Contoh : IFN  Meningkatkan Aktivasi Makrofage IL-4  Menghambat aktivasi Makrofage

  43. KEMOKIN • Kemokin adalah singkatan dari Kemotaktik sitokin. • Kelompok homolog sitokine yg berperan stimulasi pergerakan leukosit dan mengatur perpindahan leukosit dari darah ke jaringan. • Semua kemokin adalah polipeptide dg masa 8-12 KD. • Jenis kemokin yg telah teridentifikasi 50 item.

  44. FUNGSI BIOLOGI KEMOKIN • Kemokin bukan hanya memiliki peran sbg Kemoatraktan Leukosit (seny. Kimia penarik leukosit ke tempat terinfeksi) tapi memiliki sejumlah fungsi a.l. : 1. Rekruit sel yg berperan dlm imunitas ke tempat yg terinfeksi. 2. Mengatur lalu lintas Limfosit dan Leukosit lain melalui jaringan perifer Limphoid. 3. Berhubungan dengan perkembangan berbagai organ.

  45. SISTEM IMUN SPESIFIK(Adaptive Immunity System) • Sistem pertahanan tubuh lapis kedua bila innate immunity tdk mampu mengeliminasi agen penyakit. • Fagosit tdk mengenali agen infeksi krn hanya sedikit reseptor yg cocok utk agen tsb atau agen tsb tdk bertindak sbg faktor antigen terlarut (soluble antigen) aktif. • Sistem ini melibatkan kerjasama antara Antibodi, Komplemen, Fagosit, Sel T, Makrofage.

  46. LIMFOSIT T • Sistem imun selular spesifik • Efek : Sel inducer → aktivasi sitotoksik Sel sitotoksik → menghancurkan antigen • Tugas khusus sebagai : a.T helper 1 : mengaktifkan makrofag b.T helper 2 : membantu sel B hasilkan antibodi c. T killer : sel pembunuh d.T-supressor/T-regulator : mengontrol kerja agar tak berlebihan

  47. LIMFOSIT B • Sistem imun humoral spesifik • Berkembang jadi : - Sel plasma yg memproduksi antibodi Ig G, Ig M, Ig A, Ig D, Ig E - Sel-sel B-memori : Menyimpan informasi ttg Antigen segera mengenali pd kontak ulang

  48. ANTIBODI ANTIBODI ( Imunoglobulin = Ig): • Bahan yg dibentuk sbg akibat rangsangan imunogen dan bereaksi secara spesifik dg imunogen yg menginduksinya . • Dapat bereaksi dgn Ag yg struktural mendekati Ag penginduksi Ab spesifik, shg menyebabkan  Reaktifitas Silang (Cross reaction).

  49. TEORI SINTESA ANTIBODI • Ehrlich’s Side-chain Theory : Substansi dihasilkan setelah terpapar benda asing. 2. Instructive Theory ( Landsteiner ) : Spesifisitas Ab terbentuk setelah bergabung dgn Ag , jadi antigen sbg template. • Selective Theory ( Jerne ) : Ab yg keluar sudah spesifik. 4. Clonal Selection Theory ( Burnet ) : 5. Germ line & Somatic mutation

  50. ANTIBODI • Fungsi : 1. Mengikat molekul antigen 2. Membangun fenomena biologi sekunder - Opsonisasi - Aktifasi Komplemen - Efek Sitotoksik

More Related