1 / 78

Bab 7

Bab 7. Nilai Acuan Norma. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma -----------------------------------------------------------------------. Bab 7 Nilai Acuan Norma A. Nilai 1. Kedudukan Nilai

daryl-lara
Download Presentation

Bab 7

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bab 7 Nilai Acuan Norma

  2. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Bab 7 Nilai Acuan Norma A. Nilai 1. Kedudukan Nilai • Pengukuran menghasilkan sekor, misalnya, sekor responden = 85 • Apa arti sekor ini? • Diperluan acuan untuk menjadi referensi sehingga sekor itu dapat diberi arti • Kedudukan sekor pada acuan itu dikenal sebagai nilai atau sebagai tara (equivalance)

  3. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 2. Pendekatan Acuan Nilai Ada sejumlah pendekatan untuk memberikan acuan nilai. Di antaranya Pendekatan Intuitif • Dari pengalamannya, para penilai, misalnya guru, secara intuitif dapat memberikan nilai kepada sekor responden tertentu Pendekatan Ipsatif • Pemberian nilai didasarkan kepada sekor tambah yang dicapai oleh responden melalui usaha mereika • Nilai acuan adalah selisih di antara sekor awal dan sekor setelah berusaha Sekor awal (entri) Usaha Sekor akhir (ujian)

  4. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Pendekatan ke Kesempurnaan • Penilai memiliki suatu patokan kesempurnaan sebagai sekor maksimum • Sekor responden diacukan ke patokan kesempurnaan itu untuk memperoleh nilai acuan kesempurnaan Pendekatan ke Kelompok Norma • Ditentukan satu atau lebih kelompok sebagai kelompol pembanding yang dinamakan kelompok norma • Sekor responden diacukan kepada kelompok norma itu untuk memperoleh nilai acuan norma Pendekatan ke Kriteria Kemampuan • Ditentukan suatu wilayah kriteria kemampuan serta batas penguasaan • Sekor responden diacukan ke kriteria kemampuan ini serta memetakannya ke batas kemampuan untuk memperoleh nilai acuan kriteria

  5. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 3. Nilai Acuan atau Tara Ada sejumlah cara untuk mengungkapkan nilai acuan atau tara Angka • Nilai acuan atau tara dinyatakan dengan angka termasuk dengan persentase Huruf • Nilai acuan dapat dinyatakan dengan huruf berperingkat, misalnya, A, B, C, D, E Predikat • Nilai acuan dapat berbentuk predikat, misalnya, lulus (tidak lulus) atau telah menguasai (belum menguasai)

  6. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- B. Hakikat Acuan Norma 1. Pengertian Acuan Norma Kelompok Norma • Ditentukan kelompok sekor responden (boleh lebih dari satu) sebagai pembanding yang dinamakan kelompok norma Nilai Acuan • Sekor responden ini diacukan ke kelompok norma sekor responden untuk menemukan kedudukannya di antara kelompok norma sekor responden itu Kelompok norma Kelompok norma Sekor responden Kelompok norma

  7. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 2. Cakupan Kelompok Norma Populasi Kelompok Norma • Kelompok norma yang digunakan dapat berbentuk populasi yakni keseluruhan kelompok yang dijadikan kelompok norma Sampel Kelompok Norma • Kelompok norma yang digunakan dapat berbentuk sampel yakni sebagian dari kelompok yang dijadikan kelompok norma • Cara menentukan sampel kelompok norma adalah sama dengan cara menentukan sampel sasaran responden Sampel kelompok norma Populasi kelompok norma

  8. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 3. Jenis Kelompok Norma Parameter Atribut • Atribut dan responden yang sesuai dengan atribut dan responden sekor yang akan diacu • Misal: sekor siswa, keterampilan sopir, kecekatan sekretaris Parameter Wilayah • Keluasan cakupan yang digunakan • Misal: senegara, seprovinsi, sekota Contoh Kelompok Norma • Tingkat siswa se-DKI • Umur siswa se-kabupaten • Sekor ujian peserta TOEFL se-Indonesia • Kerapian karyawan sekretaris senegara • Ukuran koleksi pencinta perangko se-ASEAN • Keterampilan sopir taksi se-kecamatan • Umur mobil kolektor mobil tua sedunia

  9. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 4. Tara Acuan Norma (Equivalence) Tara • Kesetaraan sekor responden dengan sekor sepadan pada kelompok norma dikenal sebagai tara • Di sini digunakan tiga macam tara, mencakup Tara pengembangan (tingkat dan umur) Tara peringkat persentil Tara nilai baku Tara pada Populasi Norma • Kesetaraan dilakukan terhadap populasi kelompok norma Tara pada Sampel Norma • Kesetaraan dilakukan terhadap sampel kelompok norma

  10. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Populasi norma II Populasi norma I Sekor responden Sampel norma II Sampel norma I

  11. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 5. Ukuran dan Jumlah Kelompok Norma Ukuran Kelompok Norma • Ukuran kelompok norma, baik kelompok populasi norma maupun kelompok sampel norma jangan terlalu kecil • Sebaiknya kelompok norma dikenal luas oleh mereka yang membaca laporan tara acuan norma • Misal: Kelompok norma acuan adalah peserta ujian UMPTN peserta ujian TOEFL Jumlah Kelompok Norma • Sekor responden dapat diacukan ke lebih dari satu kelompok norma • Misal: Sekor responden diacu sekaligus ke Kelompok norma sekolah Kelompok norma sekabupatem Kelompok norma seprovinsi Kelompok norma senegara

  12. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- C. Acuan Norma Perkembangan 1. Cakupan • Kelompok norma adalah perkembangan anak, terutama anak sekolah, seperti Tingkat siswa di sekolah Umur anak • Biasanya atribut acuan adalah kemampuan, misalnya Inteligensi umum Kemampuan keterampilan dasar Kemampuan membaca Kemampuan menulis Kemampuan berhitung

  13. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 2. Tara Tingkat a. Kelompok Norma • Tingkat atau bagian tingkat siswa di sekolah pada kemampuan tertentu dijadikan kelompok norma tingkat b. Ukuran Tingkat • Ukuran tingkat adalah tingkat dan bulan • Dipotong liburan, satu tingkat dianggap terdiri atas 10 bulan • Contoh ukuran tingkat Tingkat 3,6 Tingkat 3 pada bulan ke-6 Tingkat 4,4 Tingkat 4 pada bulan ke-4

  14. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- c. Kelompok Norma Tingkat • Kecenderungan umum kemampuan tertentu pada siswa pada tingkat tertentu untuk menjawab betul suatu ujian tertentu • Misal: ITBS (Iowa Tests of Basic Skills) Sekor Tara Sekor Tara Sekor Tara Tingkat Tingkat Tingkat 10 1,9 20 3,2 30 4,1 11 2,0 21 3,2 31 4,3 12 2,2 22 3,3 32 4,4 13 2,3 23 3,4 33 4,5 14 2,5 24 3,5 34 4,7 15 2,6 25 3,6 35 4,9 16 2,8 26 3,7 36 5,1 17 2,9 27 3,8 37 5,3 18 3,0 28 3,9 19 3,1 29 4,0

  15. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- d. Tara Tingkat Siswa diuji, misalnya, dengan ITBS, dan dari sekor ujian, ditentukan tara tingkat siswa • Contoh 1 Si Anu duduk di tingkat 4,1 sedangkan sekor ujian di ITBS adalah 34. Dari tabel ditemukan tara tingkat si Anu adalah 4,7 • Contoh 2 Siswa 1 sampai 9 duduk di tingkat 4,1. Dengan sekor ujian, tara tingkat mereka adalah Siswa Tingkat Sekor Tara tingkat 1 4,1 34 4,7 2 4,1 27 3,8 3 4,1 32 ___ 4 4,1 30 ___ 5 4,1 26 ___ 6 4,1 24 ___ 7 4,1 35 ___ 8 4,1 36 ___ 9 4,1 29 ___

  16. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- e. Penyusunan Tabel Tara Tingkat Perangkat Ujian • Siapkan perangkat ujian dan dicobakan ke siswa dari semua tingkat dan semua bulan Hitung sekor median pada tiap tingkat dan bulan, misalnya Sekor median pada bulan Tingkat 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 3 x x x 33 x x x x 42 x 4 x x x 45 x x x x 57 x 5 x x x 59 x x x x 64 x 6 x x x 72 x x x x 74 x 7 x x x 77 x x x x 81 x 8 x x x 82 x x x x 85 x • Catatan: semua sekor x dihitung dan diisi

  17. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- • Dibuat grafik dari sekor median terhadap tingkat-bulan • Grafik dihaluskan (untuk menghilangkan kekeliruan acak) • Dari grafik yang sudah halus, disusun kembali tabel sekor median terhadap tingkat-bulan

  18. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- • Tabel tara tingkat berdasarkan grafik yang dihaluskan tara tara sekor tingkat sekor tingkat 85 8,8 55 4,8 80 7,6 50 4,5 75 6,8 45 4,1 70 6,2 40 3,8 65 5,6 35 3,4 60 5,2 30 2,8 • Tabel tara tingkat ini siap untuk dipergunakan. Siswa diuji dengan perangkat ujian ini, dan tara tingkatnya ditentukan berdasarkan tabel ini

  19. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 3. Tara Umur a. Kelompok Norma • Umur atau bagian umur siswa pada kemampuan tertentu dijadikan kelompok norma umur b. Ukuran Umur • Ukuran umur adalah tahun dan bulan • Satu tahun terdiri atas 12 bulan • Contoh umur Umur 6.4 Umur 6 tahun 4 bulan Umur 8.11 Umur 8 tahun 11 bulan

  20. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- c. Kelompok Norma Umur • Kecenderungan umum kemampuan tertentu pada anak pada umur tertentu untuk menjawab betul suatu ujian tertentu • Misal: Ujian perbendaharaan kata pada Stanford-Binet Tara umur Sekor 14 31 12 28 10 25 8 22 6 18 • Dapat menggunakana bermacam kemampuan seperti Umur membaca Umur kemampuan mental Umur berhitung

  21. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- d. Penentuan Tara Umur Anak diuji dengan perangkat ujian, misalnya, dengan ujian perbendaharaan kata Stanford-Binet, dan dari sekor ujian, ditentukan tara umur anak • Contoh 3 Si Anu berumur 14 tahun. Pada ujian perbendaharaan kata Stanford-Binet, ia memperoleh sekor 25. Tara umur perbendaharaan kata si Anu adalah 10 tahun • Contoh 4 Susi berumur 6 tahun. Pada ujian perbendaharaan kata Stanford-Binet, ia memperoleh sekor 22. Tara umur Susi pada perbendaharaan kata adalah __________ tahun e. Penyusunan Tabel Tara Umur • Sama seperti pada Tabel Tara Tingkat

  22. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- D. Acuan Norma Tara Peringkat Persentil 1. Peringkat Persentil Sekor Acuan Norma • Sekor acuan norma disusun ke dalam urutan dari tinggi ke rendah atau sebaliknya Tara Peringkat Persentil • Tara peringkat persentil suatu sekor responden adalah kedudukan sekor responden itu, lebih baik atau sama baik dari berapa persen sekor responden pada kelompok norma • Tara peringkat persentil 50% berarti sekor responden itu lebih baik atau sama baik dari 50% sekor responden pada kelompok norma

  23. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Kelompok Norma Contoh 5 Kelompok norma sekor responden diurut naik (sekor kecil ke sekor besar) Sekor Frek Kum frek A fAΣ fb 0 1 1 1 1 2 2 2 4 3 4 8 4 7 15 5 9 24 6 15 39 7 12 51 8 5 56 9 3 59 10 1 60 Σ f = 60

  24. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Tara Peringkat Persentil (TPP) Kelompok norma Sekor rendah % Sekor responden A Sekor tinggi

  25. ------------------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma------------------------------------------------------------------------------ Kelompok norma dapat dibagi menjadi tiga kelompok Ada tiga model untuk perlakuan terhadap kelompok sama dengan A (= A) yakni eksklusif, inklusif, dan semiinklusif Sekor rendah < A (kurang dari A) A = A (sama dengan A) > A (lebih dari A) Sekor tinggi

  26. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 2. Perhitungan Tara Peringkat Persentil Model Tara Peringkat Persentil • TPP eksklusif atau lebih dari fAeksklusif (tidak dihitung) • TPP inklusif atau lebih dari atau sama dengan fA inklusif (dihitung) • TPP semiinklusif setengah fA inklusif Pada umumnya digunakan model semiinklusif sehingga bila tidak disebut, maka model yang digunakan adalah model semiinklusif

  27. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 3. Model TPP Eksklusif (Lebih dari) Tidak mengikutsertakan fA A eksklusif Minimal 0% Maksimal < 100% A 0% % A < 100% A

  28. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Contoh 6 SekorFrek Kum frek A fAΣ fb 0 1 1 1 1 2 2 2 4 3 4 8 4 7 15 5 9 24 6 15 39 7 12 51 8 5 56 9 3 59 10 1 60 Σ f = 60 Σfb 8 TPP4 = ------ 100% = ----- 100% = 13,33 % Σf 60 Σfb = 8 A = 4

  29. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 4. Model TPP Inklusif (Lebih dari dan sama dengan) Mengikutsertakan fA A inklusif Minimal > 0% Maksimal 100% A >0% % A A 100%

  30. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Contoh 7 SekorFrek Kum frek A fAΣ fb 0 1 1 1 1 2 2 2 4 3 4 8 4 7 15 5 9 24 6 15 39 7 12 51 8 5 56 9 3 59 10 1 60 Σ f = 60 Σfb+fA 8+7 TPP4 = -------- 100% = ------ 100% = 25 % Σf 60 Σfb + fA A = 4

  31. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 5. Model TPP Semiinklusif Mengikutsertakan separuh fA A separuh Minimal > 0% Maksimal <100% inklusif A >0% % A A 100%

  32. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Contoh 8 SekorFrek Kum frek A fAΣ fb 0 1 1 1 1 2 2 2 4 3 4 8 4 7 15 5 9 24 6 15 39 7 12 51 8 5 56 9 3 59 10 1 60 Σ f = 60 Σfb+½fA 8+3,5 TPP4 = ---------- 100% = -------- 100% = 19,17% Σf 60 Σfb + ½ fA A = 4

  33. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 6. Perbandingan Tiga Model TPP Pada contoh, untuk A = 4 • Eksklusif TPP4 = 13,33% • Inklusif TPP4 = 25% • Semiinklusif TPP4 = 19,17% Model yang umum digunakan adalah model semiinklusif Contoh 9 (untuk model semiinklusif) Sekor Frek Kum frek TPP A fAΣ fb % 0 1 1 0,83 1 1 2 2,50 2 2 4 5,00 3 4 8 10,00 4 7 15 19,17 5 9 24 32,50 6 15 39 52,50 7 12 51 75,00 8 5 56 89,17 9 3 5 95,83 10 1 60 99,17 Σ f = 60

  34. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- TPP pada Contoh 9

  35. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Contoh 10 (Model semiinklusif) Sekor Frek Kum frek TPP A fAΣfb % 2 2 2 3 3 5 4 6 11 5 4 6 3 7 2 Contoh 11 (Model semiinklusif) Sekor Frek Kum frek TPP A fAΣfb % 21 2 2 22 3 5 23 5 24 8 25 13 26 10 27 4 28 3 29 2

  36. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Contoh 12 (Model semiinklusif) Sekor Frek Kum frek TPP A fAΣfb % 50 1 55 3 60 6 65 8 70 10 75 9 80 6 85 4 90 2 95 1 Contoh 13 (Model semiinklusif) Sekor Frek Kum frek TPP A fAΣfb % 80 1 85 3 90 5 95 5 100 4 105 3 110 3 115 1

  37. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 7. TPP pada TOEFL Dari Juli 1990 sampai Juni 1992 Diikuti oleh 1.293.321 peserta ujian Sekor Sekor Seksi Total Seksi 1 Seksi 2 Seksi 3 Sekor TPP Sekor TPP Sekor TPP Sekor TPP 660 99 66 98 66 95 66 98 640 97 64 95 64 95 64 96 620 93 62 92 62 90 62 93 600 89 60 87 60 85 60 88 580 82 58 81 58 77 58 81 560 73 56 73 56 68 56 72 540 62 54 64 54 57 54 61 520 50 52 54 52 47 52 50 500 38 50 42 50 37 50 39 480 28 48 31 48 28 48 30 460 20 46 22 46 21 46 22 440 13 44 14 44 15 44 16 420 8 42 9 42 10 42 11 400 5 40 5 40 6 40 7 380 3 38 3 38 4 38 5 360 1 36 2 36 2 36 3 340 1 34 1 34 2 34 2 320 32 32 1 32 2 300 30 30 1 30 1

  38. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Sekor Total TOEFL

  39. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- E. Nilai Baku 1. Transformasi Sekor baku diperoleh melalui transformasi baku dari sekor ke nilai baku Di sini digunakan dua macam transformasi baku untuk menghasilkan • Nilai baku linier z, mis. zA • Nilai baku dinormalkan zn, mis. znA Pada nilai baku linier, hubungan di antara sekor dan nilai baku adalah linier Pada nilai baku dinormalkan, nilai baku dibuat berdistribusi probabilitas norma Jika, distribusi probabilitas sekor adalah normal, maka kedua nilai baku itu adalah sama

  40. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 2. Nilai Baku Linier Transformasi Baku Linier A = sekor A = rerata kelompok sekor A A = simpangan baku kelompok sekor A zA = nilai baku Kalau kita melukis grafik di antara zA dan A maka bentuk grafik adalah garis lurus atau linier Karena itu transformasi baku ini dinamakan transformasi baku linier dan nilai bakunya dinamakan nilai baku linier Bentuk distribusi probabilitas sebelum dan sesudah transformasi adalah sama (tidak berubah)

  41. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Contoh 14 (Nilai baku linier) Sekor Frek Nilai baku A fA zA 0 1 – 2,87 1 1 – 2,36 2 2 – 1,86 3 4 – 1,35 4 7 – 0,85 5 9 – 0,34 6 15 0,16 7 12 0,67 8 5 1,17 9 3 1,67 10 1 2,18 60 A = 5,68 A = 1,98

  42. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Contoh 15 (Nilai baku linier) Sekor Frek Nilai baku A fAzA 2 2 3 3 A = 4 6 5 4 A = 6 3 7 2 Contoh 16 (Nilai baku linier) Sekor Frek Nilai baku A fA zA 21 2 22 3 23 5 A = 24 8 25 13 A = 26 10 27 4 28 3 29 2

  43. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Contoh 17 (Nilai baku linier) Sekor Frek Nilai baku A fA zA 50 1 55 3 60 6 A = 65 8 70 10 A = 75 9 80 6 85 4 90 2 95 1 Contoh 18 (Nilai baku linier) Sekor Frek Nilai baku A fA zA 80 1 85 3 90 5 A = 95 5 100 4 A = 105 3 110 3 115 1

  44. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Contoh 19 (Nilai baku linier) Sekor Frek Nilai baku A fA zA 17 1 18 14 19 85 20 58 A = 21 40 22 35 A = 23 16 24 14 25 10 26 7 27 8 28 12 29 8 30 5 31 3 32 4 33 3 34 3 35 5

  45. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- 3. Nilai Baku Dinormalkan Setelah ditransformasi baku, nilai baku zn berdistribusi probabilitas normal. Diperlukan bantuan dari tabel distribusi probabilitas normal baku untuk menemukan nilai baku Pada setiap bagian sekor (tara peringkat persentil), kita mencari nilai baku zn di tabel distribusi probabilitas normal baku untuk bagian (luas) itu Dikenal juga sebagai transformasi luas (area transformation) atau transformasi nonlinier Karena zn diambil dari distribusi probabilitas normal baku, maka sekor baku yang diperoleh, dengan sendirinya, juga berdistribusi probabilitas normal Jika sekor berdistribusi probabilitas normal, maka nilai baku dinormalkan sama dengan nilai baku linier

  46. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Langkah Transformasi Dinormalkan • Langkah pertama, kita menentukan suatu luas (area) pada distribusi probabilitas sekor melalui tara peringkat persentil (semiinklusif) • Langkah kedua, pada luas (area) tersebut kita carikan nilai baku zn pada tabel distribusi normal baku • Langkah pertama dan kedua ini diulangi untuk semua luas atau tara peringkat persentil • Misal, tara peringkat persentil adalah 65%, maka pada fungsi distribusi bawah 65% pada tabel distribusi probabilitas normal baku, kita temukan nilai baku zn = 0,385

  47. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Transformasi baku dinormalkan

  48. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma-----------------------------------------------------------------------

  49. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Contoh 20 Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku A f Σf % znA zA 0 1 1 0,83 – 2,395 – 2,87 1 1 2 2,50 – 1,968 – 2,36 2 2 4 5,00 – 1,645 – 1,86 3 4 8 10,00 – 1,282 – 1,35 4 7 15 19,17 – 0,872 – 0,85 5 9 24 32,50 – 0,426 – 0,34 6 15 39 52,50 0,063 0,16 7 12 51 75,00 0,674 0,67 8 5 56 89,17 1,236 1,17 9 3 59 95,83 1,703 1,67 10 1 60 99,17 2,401 2,18 A = 5,683 A = 1,979

  50. -----------------------------------------------------------------------Nilai Acuan Norma----------------------------------------------------------------------- Contoh 21 (Nilai baku dinormalkan) Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku A fAΣf % znA 2 2 3 3 4 6 5 4 6 3 7 2 Contoh 22 (Nilai baku dinormalkan) Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku A fAΣf % znA 21 2 22 3 23 5 24 8 25 13 26 10 27 4 28 3 29 2

More Related