1 / 20

ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns

ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns. PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2009. PENGKAJIAN. RIWAYAT KEPERAWATAN Data biografi Riwayat perkembangan

avram-lang
Download Presentation

ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHANOLEH :WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2009

  2. PENGKAJIAN

  3. RIWAYAT KEPERAWATAN • Data biografi • Riwayat perkembangan • Riwayat sosial (pekerjaan, kondisi sosial ekonomi, penggunaan bahan kimia : narkotik, nephrotoksin dan cholinergik, merokok)

  4. Riwayat kesehatan masa lalu :Trauma, opreasi,Infeksi (ISK), • Diabetes melitus, gangguan pd jar. Penyambung, ISPA yg disebabkan streptokokus, hipertensi

  5. Riwayat pengobatan, misal :Diuretik. • Faktor yang mempengaruhi kebiasaan berkemih : - Diet & asupan - Gaya hidup - Stres psikologis - Tingkat aktivitas • RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG, meliputi keluhan utama (keluhan yg paling dirasakan)

  6. POLA BERKEMIH : • Frekuensi berkemih (miksi) • - Poliuri • - Oliguri • - Stranguri • - Urgensi • - Nokturia

  7. Lanjut..... • Intermiten • Urine keluar secara menetes • Keraguan / kesukaran saat memulai berkemih • Inkontinensia urine

  8. b. Kelainan miksi - Disuria - Adanya rasa panas sewaktu miksi - Hematuri - Piuri - Lituri

  9. DATA OBJEKTIF • Karakteristik urin - Warna : kekuningan - Bau : aromatik - Berat jenis : 1,01 – 1,03 - Kejernihan : terang & transparan - PH : 4,5 – 7,5 - Protein : tdk ada - Darah : tdk ada - Glukosa : tdk ada

  10. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK • URINALISIS - Paling banyak digunakan - Mengumpulkan urin pertama yg keluar - Meatus uretra eksterna dicuci bersih, urin dikumpulkan dlm wadah steril

  11. Bila terpaksa menggunakan kateter • Urin harus segera diperiksa dlm waktu 1 jam (simpan di freezer) • Untuk memeriksa elektrolit, glukosa, protein, catechomine dan creatinine

  12. IVP (INTRA VENOUS PYELOGRAM) • Untuk memvisualisasikan tract urinari dgn menggunakan cat radiopaque • Sebelumnya pasien dites alergi thd iodine • IVP dikontraindikasikan pd pasien yg mengalami penurunan fungsi ginjal

  13. RENAL ANGIOGRAPHY • Untuk memvisualisasi pembuluh darah ginjal • Menggunakan cateter arterial yg dimasukkan ke arteri femoralis, kemudian divisualisasikan dgn teknik radiografik/komputerisasi • Pasien puasa 6-8 jam

  14. Komplikasi trhombus dan embolus, peradangan lokal dan hematome • Monitor TTV & sirkulasi • Pasien diistirahatkan ±6 jam untuk mencegah trauma pd pembuluh darah femoralis

  15. RENAL RADIONUCLIDE IMAGING • Untuk mengevaluasi struktur anatomi, fungsi dan perfusi ginjal • Radioisotop diinjeksikan ke dalam pembuluh darah detektor radiasi ditempatkan di atas ginjal • Akan menunjukkan perbedaan ke-2 ginjal

  16. RENAL BIOPSY • Untuk mendeteksi munculnya keganasan • Komplikasi : pendarahan, hematome dan infeksi • Monitor TTV & tempat biopsy untuk mencegah perdarahan • Pasca prosedur pasien harus tetap menelungkup 30-60 menit & istirahat di tempat tidur 3-4 jam • Pasien tdk boleh mengangkat benda berat selama 1 minggu

  17. CYSTOSCOPY • Untuk memeriksa kandung kemih, memasukkan catheter urethra, menghilangkan calculi, mendapatkan biopsi dan menghentikan perdarahan • Mungkin diperlukan anestesi lokal/umum • Komplikasi : rasa sakit pd kandung kemih, rasa terbakar saat berkemih, perdarahan urinari, ISK

  18. DIAGNOSA KEPERAWATAN • Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan - Penurunan kapasitas atau iritasi kandung kemih akibat penyakit - Kerusakan pada saluran kemih - Efek pembedahan saluran kemih - Penurunan tonus otot akibat dampak pengobatan, dehidrasi atau faktor psikologis - Obstruksi saluran kandung kemih akibat konstipasi -Kapasitas kandung kemih sedikit (pada anak)

  19. Retensi urine berhubungan dengan - Adanya hambatan pada sfingter akibat striktur, BPH - Penggunaan obat seperti antihistamin atau antikolinergik • Perubahan body image b.d inkontinensia dan enuresis • Resiko terjadi infeksi saluran kemih b.d pemasangan kateter, kebiasaan kebersihan perineum yang kurang • Resiko perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d gangguan drainase ureterostomi

  20. TERIMA KASIH

More Related