1 / 62

PATOFISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

PATOFISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN. NUMLIL KHAIRA RUSDI, MSi, Apt. ENDOKRINOLOGI. GANGGUAN PADA KELENJAR ENDOKRIN : Gangguan kelenjar hipofisis Gangguan kelenjar tiroid Gangguan hipersekresi adrenal Insufisiensi adrenal Pankreas; metabolisme glukosa dan Diabetes melitus.

usoa
Download Presentation

PATOFISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PATOFISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN NUMLIL KHAIRA RUSDI, MSi, Apt

  2. ENDOKRINOLOGI GANGGUAN PADA KELENJAR ENDOKRIN : • Gangguan kelenjar hipofisis • Gangguan kelenjar tiroid • Gangguan hipersekresi adrenal • Insufisiensi adrenal • Pankreas; metabolisme glukosa dan Diabetes melitus

  3. System endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang mensintesis dan mensekresi zat-zat yang disebut hormone • Organ –organ endokrin yang seluruhnya berhubungan dengan produksi hormone adalah: hifofisis/Pituitari, adrenal, pankreas, tiroid, ovari dan testis • Kelenjar endokrin tidak memiliki duktus/saluran, oleh karena itu ia akan merembeskan hormon secara terus menerus ke dalam aliran darah

  4. Gambar kelenjar Endokrin yang ada didalam tubuh

  5. 1. HORMON KELENJAR HIPOFISIS • Merupakan kelenjar utama, karena berfungsi sebagai hormon Trof/hormon perangsang dimana kelenjar ini akan merembeskan sejumlah hormon yang akan merangsang perembesan hormon lain ke dalam darah • Dibagi atas : • Adenohipofisis /Anterior pituitary : FSH, LH, hormon adrenokortikotrof (ACTH), • Neurohipofisis/Posterior pytuitary : oksitosin, ADH, GH, prolaktin, TSH

  6. Hormon-hormon hipotalamus antara lain: • ACTH : Adrenocortico Releasing Hormon • ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormon • TRH : Tyroid Releasing Hormpn • TIH : Tyroid Inhibiting Hormon • GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon • GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormon • PTRH : Paratyroid Releasing Hormon • PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon • PRH : Prolaktin Releasing Hormon • PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon • GRH : Growth Releasing Hormon • GIH : Growth Inhibiting Hormon • MRH : Melanosit Releasing Hormon • MIH : Melanosit Inhibiting Hormon

  7. Contoh : beberapa gangguan pada Kelenjar Hipofisis • Gigantisme • Akromegali • Hipotuitarisme • dll

  8. Adenoma pada Hormon Pertumbuhan (growth Hormone) • Suatu tumor yang disebabkan oleh hipersekresi hormon pertumbuhan, disertai dengan keadaan Akromegali pada orang dewasa atau Gigantisme pada anak-anak.

  9. Tanda dan gejala : gigantisme ditandai oleh peningkatan ukuran tubuh secara menyeluruh dengan lengan dan tungkai yang memanjang secara tidak proporsional. Jika peningkatan GH terjadi pada orang dewasa, yang timbul adalah akromegali dengan pembesaran kepala, tangan, kaki, rahang, lidah, dan jaringan lunak.

  10. Akromegali pada orang dewasa Gigantisme pada anak

  11. 2. Kelenjar Adrenal Kelenjar ini terletak di superior ginjal. Gangguan Kelenjar Adrenal • Sindrom cushing • Hiper Aldosteronisme, syndrom Conn’s • Adreno Genital Sindrom : Hirsutisme • Hipo Adrenal : penyakit Addison • Feokromositoma

  12. Tiga kelompok Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal : • mineralokortikoid, yaitualdosteron. Efekaldosteronadalahmeningkatkanjumlahnatrium(retensi Na) danmenurunkanjumlahkaliumdalamcairanekstraseluler, selamaprosespembentukan urine. • glukokortikoid, yaitukortisol. Perankortisol: • Mengontrolmetabolismekarbohidrat, protein, danlemak. • Membantumenolakefekdestruktifdaristres mental danfisik.

  13. hormon seks adrenal (androgen dan estrogen) yang identik dengan yang dihasilkan gonad. androgen dan estrogen adrenal menimbulkan efek maskulinitas dan feminitas.

  14. Efekberlebihnyakadaraldosteron: • Menyebabkanhipokalemia, yaitukeadaanmenurunnyakonsentrasikaliumdalam plasma darahsampaidibawahnilai normal. • Penderitamengalamikelemahanotot yang berat. • Efekrendahnyakadaraldosteron: • Konsentrasi ion kaliumdalamcairanekstraselulermeningkatsampaijauhdiatasnilai normal. • Peningkatan 60 – 100% darinilai normal menyebabkankeracunanjantung. Peningkatandiatasitu, menyebabkangagaljantung.

  15. Kortisol yang berlebih menyebabkan timbulnya sindrom Cushing yang ditandai oleh: • Meningkatkan kadar glukosa darah (hiperglikemia), menurunnya protein, dan meningkatnya timbunan lemak. • Glukosa tercampur dalam urine (glukosuria), mirip dengan DM sehingga disebut ‘Diabetes Adrenal’. • Sebagian glukosa diendapkan sebagai lemak tubuh di atas bahu dan wajah, sehingga disebut ‘punuk kerbau’ (buffalo hump) dan ‘muka bulan’ (moon face).

  16. Beberapa kelainan terkait dengan meningkatnya androgen adrenal. • Maskulinitas pada wanita dewasa, tanda-tanda: • Hirsutisme yaitu mengalami pola pertumbuhan rambut tubuh pria. • Suara berat • Otot lengan dan tungkai berkembang • Payudara mengecil • Menstruasi mungkin terhenti

  17. Pseudohermafroditisme pada bayi perempuan yang ditandai dengan pertumbuhan genetalia eksternal pria. • Pubertas prekoks pada anak laki-laki pra-pubertas. • Sekresi androgen adrenal tidak disertai dengan pembentukan sperma atau aktivitas gonad karena testis masih berada dalam status pra-pubertas non-fungsional. • Gejala pubertas prekoks, antara lain: • Suara menjadi berat • Tumbuh jenggot • Penis membesar

  18. PENYAKIT ADDISON ( HIPOADRENALISME ) Penyebab : • Pada 30% penderita, kelenjar adrenal mengalami kerusakan akibat kanker, amiloidosis, infeksi (misalnya tuberkulosis), dan penyakit lainnya. Pada 70% penderita lainnya, penyebabnya tidak diketahui tetapi para ahli menduga bahwa kelenjar adrenal mengalami kerusakan akibat reaksi autoimun.  • Penekanan kelenjar adrenal juga terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi kortikosteroid (misalnya prednison).

  19. Untuk mengkompensasi kekurangan kortikosteroid, kelenjar hipofisa menghasilkan lebih banyak kortikotropin (hormon yang dalam keadaan normal merangsang kelenjar adrenal). Karena kortikotropin juga mempengaruhi pembentukan melanin, maka kulit dan lapisan mulut penderita Penyakit Addison seringkali menjadi lebih gelap. Pigmentasi yang berlebihan ini biasanya terdapat dalam bentuk bercak-bercak.

  20. Bercak kulit pada addison

  21. Gejala penyakit Addison Segera setelah terjadinya Penyakit Addison penderita akan merasakan lemah, lesu, dan pusing jika bangkit dari duduk atau berbaring. Kulit menjadi lebih gelap; bintik-bintik hitam bisa timbul di kening, wajah dan bahu; pewarnaan hitam kebiruan bias muncul disekitar , bibir, mulut, rektum, kantung zakar atau vagina.  mengalami penurunan berat badan, mengalami dehidrasi, nafsu makan hilang, sakit otot, mual, muntah dan diare. Banyak penderita yang menjadi tidak tahan cuaca dingin. Jika penyakitnya tidak terlalu berat, gejalanya cenderung timbul hanya pada saat penderita mengalami stres. Jika penyakit ini tidak diobati bisa terjadi nyeri perut yang hebat, kelemahan yang luar biasa, tekanan darah yang sangat rendah, gagal ginjal, dan syok terutama jika penderita mengalamistres (cedera, pembedahan, atau infeksi berat). 

  22. Diagnosa penyakit addison Pemeriksaan darah menunjukkan adanya kekurangan kortikosteroid (terutama kortisol), kadar natrium yang rendah dan kadar kalium yang rendah. Penilaian fungsi ginjal (misalnya pemeriksaan darah untuk nitrogen dan kreatinin), biasanya menunjukkan bahwa ginjal tidak bekerja dengan baik. Rontgen dan CT scan perut bisa menunjukkan adanya pengapuran pada kelenjar adrenal.

  23. Diagnosanya... mengukurkadarcortisol yang mungkinrendah, dankadarcorticotropin yang mungkintinggi. Tetapi, perluditegaskandiagnosanyadenganmengukurkadarcortisolterlebihdahulusetelahpemberiansatuinjeksicorticotropin. Jikakadarcortisolrendah, teslebihjauhdiperlukanuntukmemutuskanjikamasalahadalahpenyakit Addison ataukekurangan adrenal sekunder.

  24. Pengobatannya.. Apapun penyebabnya, Penyakit Addison bisa berakibat fatal dan harus diobati dengan kortikosteroid. Biasanya pengobatan bisa dimulai dengan pemberian prednison per-oral (ditelan). Jika sakitnya sangat berat, pada awalnya diberikan kortisol intravena kemudian dilanjutkan dengan tablet prednison. Sebagian besar penderita juga harus mengkonsumsi 1-2 tablet fludrokortison/hari untuk membantu mengembalikan ekskresi natrium dan kalium yang normal. Pada akhirnya pemberian fludrokortison bisa dikurangi atau dihentikan, diganti dengan prednison yang diberikan setiap hari sepanjang hidup penderita. Jika tubuh mengalami stres (terutama karena penyakit), mungkin diperlukan dosis prednison yang lebih tinggi. Pengobatan harus terus dilakukan sepanjang hidup penderita, tetapi prognosisnya baik. 

  25. Gangguan kelenjar tiroid • Hypertiroid, cth nya penyakit Grave, penyakit gondok, goiter • hypotyroid

  26. Anatomi Kelenjar tiroid terletak tepat di bawah kedua sisi laring, sebelah anterior trakea, yaitu posisi yang tepat untuk pemasangan dasi kupu-kupu.

  27. GambarKelenjar Thyroid

  28. HormonTiroid • Hormontiroidberperandalammempengaruhikecepatanmetabolismetubuh (meningkatkankecepatanreaksikimiadihampirseluruhseltubuh). • Sel-seldalamkelenjartiroidmenghasilkanhormontiroid yang dapatdibedakanatas: • Tetraiodotironin (T4) • Tersusunatas 4 atom iodium. • Seringkalidisebutdengan ‘Tiroksin’. • Triiodotironin (T3) • Tersusunatas 3 atom iodium.

  29. Kelenjartiroidmensekresikan 93% tiroksindan 7% triiodotironin. • Tiroksinmaupuntriiodotironinmempunyaiperandankualitas yang sama. • Perbedaantiroksindantriiodotironin: • Triidotironinmempunyaikecepatandanintensitaskerja yang 4 kali lebihkuatdaritiroksin. • Jumlahtriiodotironinjauhlebihsedikitdaritiroksin. • Keberadaantriiodotironindalamdarahjauhlebihsingkatdibandingtiroksin.

  30. FungsiHormonTiroid • Meningkatkan transkripsi sejumlah besar gen melalui aktivasi reseptor inti sel. • Meningkatkan aktivitas metabolisme selular melalui peningkatan jumlah dan aktivitas sel mitokondria dan peningkatan transport aktif ion-ion melalui membrane sel (Na+-K+-ATPase). • Berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan. • Efek-efek spesifik: Meningkatkan metabolisme karbohidrat dan pengangkutan lemak; menurunkan konsentrasi kolestrol, fosfolipid, dan trigliserida dalam darah namun meningkatkan asam lemak bebas; meningkatkan kebutuhan vitamin karena meningkatkan jumlah berbagai enzim tubuh; meningkatkan laju metabolism basal hingga 60-100% di atas nilai normal; menurunkan berat badan.

  31. Lanjutan... • Kardiovaskuler: Meningkatkan aliran darah dan curah jantung, frekuensi denyut jantung, kekuatan denyut jantung akibat timbulnya katabolisme, menormalkan tekanan arteri. • Meningkatkan pernapasan. • Merangsang sistem saraf pusat • Menimbulkan reaksi otot dan tremor otot. • Membuat sulit tidur tapi menyebabkan kelelahan. • Meningkatkan kecepatan sekresi sebagian besar kelenjar endokrin lain. • Menstabilkan / menormalkan fungsi seksual.

  32. Hipotiroidisme • Penyebab: • Autoimunitasterhadapkelenjartiroid yang justrumenyebabkanperadanganpadakelenjartiroid (tiroiditis). • Dampak • Hipotiroidismeberdampakpadatimbulnya ‘goiter tiroid’ (pembengkakankelenjartiroid). • Gejala goiter tiroid • Rasa lelahdanmengantuk yang sangatsehinggapenderitatidurselama 12 – 14 jam dalamsehari. • Kelemahanotot yang ekstrem • Kecepatandenyutjantungmenurun • Berkurangnya volume darah • Kadangkaladiikutikenaikanberatbadan • Konstipasi • Dampakdari goiter tiroidadalahmiksedemadankretinisme.

  33. Miksedema • Biasanya diderita oleh orang dewasa. • Ditandai dengan meningkatnya jumlah total cairan interstisial pada tubuh (yang bersifat seperti gel). • Berat badan meningkat. • Penderita terlihat gemuk tetapi tidak sintal.

  34. Kretinisme • Kretinisme adalah suatu keadaan, dimana individu mengalami hipotiroidisme yang ekstrem selama kehidupan janin, bayi, dan masa kanak-kanak. • Tanda-tanda: • Tubuh cebol/kerdil • Retardasi mental • Gejala-gejala defisiensi tiroksin umum lainnya

  35. Hipertiroidisme • Hipertiroidadalahsuatukondisidimanasuatukelenjartiroid yang terlaluaktifmenghasilkansuatujumlah yang berlebihandarihormon-hormontiroid yang beredardalamdarah. • Penyebab Adenoma tiroid, yaitusuatu tumor yang tumbuhdidalamjaringantiroiddanmensekresikanbanyaksekalihormontiroid.

  36. Gejala-GejalaHipertiroid Gejala-gejala biasanya berkaitan dengan suatu peningkatan kecepatan metabolisme tubuh. Gejala-gejala umum termasuk: • Keringat berlebihan • Ketidaktoleranan panas • Pergerakan-pergerakan usus besar yang meningkat • Gemetaran • Kegelisahan; agitasi • Denyut jantung yang cepat

  37. Gejala … • Kehilanganberatbadan • Kelelahan • Konsentrasi yang berkurang • Aliran menstrual yang tidakteraturdansedikit • Padapasien-pasien yang lebihtua, irama-iramajantung yang tidakteraturdangagaljantungdapatterjadi. Padabentuk yang paling parahnya, hipertiroid yang tidakdirawatmungkinberakibatpada "thyroid storm," suatukondisi yang melibatkantekanandarahtinggi, demam, dangagaljantung. Perubahan-perubahan mental,

  38. TujuanPengobataanHipertiroidisme Membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal).

  39. Diagnosis • kadar T4 dan FT4 yang tinggi

  40. Gangguan Kelenjar Pankreas • Contoh : Penyakit Diabetes Mellitus

  41. Hormon yang dihasilkanolehselpankreas : • Sel-selbeta (60%)  hormon insulin • Sel-sel alpha (25%) hormonglukagon • Sel-sel D (10%)  somatostatin • Sel-sel F atau PP  Pancreatic polypeptide (parakrin)

  42. FUNGSI INSULIN • Menaikkan pengambilan glukosa ke dalam sel-sel sebagian besar jaringan. • Menaikkan penguraian glukosa secara oksidatif • Menaikkan pembentukan glikogen dalam hati dan juga dalam otot dan mencegah penguraian glikogen, • Menstimulasi pembentukan protein dan lemak dari glukosa.`

  43. 2. Glucagon Glucagon memiliki peran utama dalam mempertahankan konsentrasi normal glukosa dalam darah, dan sering digambarkan mempunyai efek berlawanan dengan insulin. Yakni, glukagon meningkatkan kadar glukosa darah Efek utama glukagon ialah menstimulir peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah Glukagon menstimulir pemecahan glikogen yang tersimpan di hati Glukagon mengaktifkan hepatic gluconeogenesis

  44. 3. SOMATOSTATIN • Merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel beta, tersusun dari polipeptida mini dari 14 asam amino. • Sekresinya dirangsang oleh peningkatan glukosa, asam amino atau asam lemak darah post prandial (setelah makan).

  45. Efeklokaldidalampulaulangerhansadalahmenghambatdanmenurunkankecepatansekresi insulin atauglukagon. • Efekjauhnyaadalahmengurangimobilitaslambung, ususdankantungempedu. • Efeksekresiumumnyauntukmemperlambatmasuknyanutriendarimakanandanmembuatprodukasimilasitersediauntukwaktu yang lebih lama. • Somatostatinjugadihasilkanolehsel – seldihipotalamus, yang berfungsiuntukmengurangisekresihormonpenumbuholehsomatotrofdarihipofisis anterior.

  46. 4. Sel f (pankreatik polipeptida) • Sangat sedikit jumlahnya dalam pulau langerhans, menghasilkan polipeptidase pankreatik. • Hingga kini belum banyak diketahui tentang fungsinya atau yang mengendalikan sekresinya.

  47. Hiperglikemia • Diabetes Melitus Adalah suatu penyakit yang disebabkan gangguan hormonal (hormon insulin yang dihasilkan pankreas)& melibatkan metabolisme karbohidrat, dimana seseorang tidak dapat cukup memproduksi insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi dengan baik

  48. Patofisiologi • Pasien DM mengalami defisiensi insulin menyebabkan glukagon meningkat sehingga terjadi pemecahan gula baru (glukoneogenesis) yang menyebabkan metabolisme lemak meningkat sehingga terjadi proses pembentukan keton (ketogenesis). Terjadi peningkatan keton didalam plasama menyebabkan ketonuria (keton didalam urin) sehingga kadar natrium dan PH serum menurun yang menyebabkan asidosis. • Defisiensi insulin menyebabkan penggunaan glukosa pada sel menurun sehingga kadar glukosa darah tinggi pada plasma (hiperglikemia). Jika parah dan melebihi ambang ginjal terjadi glikosuria.

  49. Glikosuria dapat menyebabkan : • Poliuri, pengeluaran air seni berlebih akibat diuretik osmotik. • Polidipsi, rasa haus yang berlebihan sehingga terjadi dehidrasi. • Polifagfi, keseimbangan kalori negatif sehingga menimbulkan rasa lapar yang berlebihan. • Penggunaan glukosa oleh sel menurun sehingga produksi metabolisme energi menurun sehingga tubuh menjadi lemah.

More Related