1 / 12

Struktural-Semiotik Ferdinand de Saussure

Teori semiotika Ferdinand de Saussure

Download Presentation

Struktural-Semiotik Ferdinand de Saussure

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ferdinand de Saussure (1857 – 1913) - LahirdiJenewa - Kuliahdifakfisika & kimiadiJenewa - Kuliahbahasadi Un. Leipzig - Prof. bhsSanskretadi Un. Jenewa - Strukturalis - “Apakahbahasaitu?” - Semiologi

  2. Ferdinand de Saussure: • Course in General Linguistics, 1916: Strukturalisme • Saussure mendefinisikan tanda sebagai kombinasi dari objek dan nama atau bunyi untuknya. • menggambarkan tanda sebagai struktur biner, yakni (1) aspek fisik /nama: penanda, (2) aspek konseptual/objek: petanda. Aspekfisik/nama/formal/konkret/bunyi penanda dwitunggal petanda Sistem pertandaan Aspekkonseptual/objek/abstrak/makna

  3. Penanda dan Petanda • Ketika kita menangkap urutan bunyi ‘manuk’ sebagai tanda, dua hal terjadi secara simultan dalam pikiran kita: • Kita memperoleh kesanmental tentang bunyi ‘manuk’. • Urutan bunyi ini juga memunculkan pada diri kita sebuah konsep umum dan abstrak tertentu, dalam hal ini konsep ‘permanukan’. Dua aspek tanda ini memiliki nama standar. • Kesan mental bunyi disebut penanda, • Konsep umum yang dimunculkan disebut petanda, • Relasi di antara keduanya disebut sistem per-tandaan (signification)

  4. Penanda dan Petanda tidak bisa dipisahkan dan simultan • Diagram di depan mengesankan bahwa petanda dan penanda merupakan bagian tanda yang bisa dipisahkan padahal tidak • Kenyataannya, keduanya merupakan istilah yang semata-mata berguna untuk menekankan dua cara berbeda bagaimana sebuah tanda harus berfungsi agar bisa menjadi tanda. • Penanda dan petanda selalu berjalan bersama.

  5. Penanda dan Petanda merupakan entitas mental yang abstrak. • Tanda merupakan konstruksi mental, yakni sesuatu yang terjadi di dalam kepala kita. • Penanda bukanlah bunyi aktual yang didengar, atau marka grafis yang dilihat, tetapi kesan mental dari keduanya. • Petanda juga bukan benda aktual yang dirujuk tetapi konsep abstrak dari benda tersebut. • Tanda bukanlah simbol aktual atau bunyi tetapi entitas konseptual kesatuan dari dua entitas konseptual penanda dan petanda.

  6. Petanda bukanlah Referen • Petanda berbeda dengan referen, keduanya berada pada tataran keberadaan yang sangat berbeda. • Referen adalah sesuatu yang ditunjuk atau disimbolkan oleh tanda; suatu objek dalam dunia. • Petanda adalah suatu aspek dari tanda, sebuah abstraksi murni, sebuah konsep. • Maka saya dapat memahami dengan baik apa yang sedang Anda tandakan dengan kata ‘manuk’, sekalipun saya tidak pernah menjumpai manuk tertentu yang mungkin sedang Anda rujuk (refer).

  7. Hubungan Penanda dan Petanda adalah Arbitrer • Arbitrer berarti bahwa itu murni merupakan persoalan kebetulan historis (kesepakatan). Jika sejarah sedikit berbeda, mungkin saja saat ini kita menghubungkan penanda berbeda dengan konsep ‘permanukan’, atau petanda berbeda dengan bunyi ‘manuk’. • Penanda tidak memiliki hubungan alami dengan petanda. Tidak ada alasan inheren bahwa bunyi atau grafis ‘manuk’ secara otomatis pasti memunculkan konsep umum ‘permanukan’, atau sebaliknya. Petanda ‘permanukan’ bisa memiliki penanda lain: burung, bird, vogel. Penanda ‘manuk’ juga memiliki petanda lainnya selain ‘keluarga burung piaraan’.

  8. Perbedaan dan Nilai • Menurut sistem Saussurean, tanda memperoleh maknanya dari tanda lain. Jadi makna tanda diperoleh melalui sistem perbedaan. • Tanda bermakna sesuatu bukan karena tanda memiliki beberapa identitas tetap, melainkan karena tanda tersebut berbeda dari tanda lainnya. Dari sini dikembangkan konsep pasangan minimal. • Jika ‘manuk’ dan ‘manik’ merupakan penanda yang berbeda kita perlu membedakan antara bunyi ‘u’ dan ‘i’.

  9. SistemdanTindakan Jikapenggunaantandaituterikataturan, kitabisamemisahkan domain tandamenjadiduawilayahberbedasecarakonseptual: Parole(atauungkapan, atauucapan) suatuaktivitasatauartefakbahasatertentu, sepertiungkapanlisan, obrolan, novel, dll Langue (ataukode, atausistem, ataubahasa) sistem yang memungkinkanpelbagaiaktivitasparole tersebutdihasilkan. Parole memilikimaknajikamemanifestasikansistem langue, ataudikonstruksiberdasarkansistem langue. (Suatukalimatbisadipahamisejauhdikonstruksiberdasarkansistem (tatabahasa). Langage: merujuktanpapandangbulukepadasalahsatudari parole maupun langue. Langage = langue + parole

  10. Sinkroni dan Diakroni • Deskripsi tentang keadaan sistem tanda pada suatu saat tertentu disebut sinkronik. • Deskripsi tentang keadaan sistem tanda seiring perjalanan waktu historis disebut diakronik.

  11. Paradigma dan Sintagma • Langue, kode atau sistem tanda terorganisir di sepanjang dua poros: seleksi dan kombinasi. Pada poros pertama disebut poros paradigmatik: unsur-unsur diseleksi. Poros kedua disebut poros sintagmatik: unsur-unsur yang telah dipilih kini dikombinasikan menurut aturan tertentu. • Unsur-unsur dalam paradigma yang sama secara umum bisa menggantikan satu sama lain dalam konteks sintagmatik tertentu. Misalnya dua pernyataan: • Manuk nothol jeruk. Dan • Pitik nothol jeruk. ‘Manuk’ dan ‘pitik’ keduanya termasuk dalam paradigma unggas piaraan.

  12. Paradigma adalah sekumpulan tanda, yang tanda apapun dari kumpulan tersebut secara masuk akal bisa dipertukarkan dalam konteks tertentu. • Sintagma adalah untaian teratur tanda yang dikombinasikan menurut aturan tertentu. • Unsur-unsur dalam paradigma + aturan = sintagma

More Related