1 / 14

DUA PERSPEKTIF UTAMA DALAM SOSIOLOGI

DUA PERSPEKTIF UTAMA DALAM SOSIOLOGI. Nama Kelompok : 1. Nina Sulistiani (124674007) 2. Corry Vicoresita (124674013) 3. Arin Yulitasari (124674027) 4. Vriezka Mutiara Arini (124674205) 5. Silvi Farikhatul Jannah (124674208)

tod
Download Presentation

DUA PERSPEKTIF UTAMA DALAM SOSIOLOGI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DUA PERSPEKTIF UTAMA DALAM SOSIOLOGI NamaKelompok : 1. Nina Sulistiani (124674007) 2. Corry Vicoresita (124674013) 3. ArinYulitasari (124674027) 4. VriezkaMutiaraArini (124674205) 5. SilviFarikhatulJannah (124674208) 6. AntriyaEkaSuwinta (124674216) UNESA

  2. DUA PERSPEKTIF UTAMA DALAM SOSIOLOGI

  3. Analisis : • Teori Fungsionalis Teori ini memandang sebagai suatu sistemyang saling berhubungan dimana masing-masingkelompok memainkan peranan dan setiapdan setiappelaksanaan membantu bekerjanya sistem tersebut. Pandangan bahwa masyarakat adalah suatu jaringankerjasama kelompok-kelompok yang terorganisasiyang cenderung kearah konsensus dan stabilitas. Teori ini juga menekankan keharmonisan yangmengarah pada keteraturan sosial danmengesampingkan konflik. Teori ini juga menganutkeseragaman dan homogenitas dalam berbagai hal.Menganut sistem yang sma rata sama rasa hinggamencapai titik ekuilibrium.

  4. Teori Konflik Teori ini memandang kesinambungan ketegangandan perjuangan kelompok sebagai kondidsi normal suatu masyarakat dimana stabilitas dan konsensus nilai merupakan ilusi yang disusun dengan hati-hati untuk melindungi kelompok yang mendapat hak-hak istimewa. Menurut teori ini dapat disimpulkan bahwa adanya konflik adalah suatu hal yang lumrah dan justru konlfik adalah jal yang sengaja dimunculkan untuk meredam atau menyelesaiakan konflik sebelumnya. Teori ini bertolak belakang dengan teori fungsionalisme, karena teori ini menekankan pada paham heterogenitas dan saling memangsa antara sesama komponen yang ada yang menerapkan teori ini.

  5. Dari wacana kedua teori tersebut maka jelas bahwasannya teori fungsionalisme dan teori konflik menarik persepsi yang berbeda dalam persepsi-persepsi di atas bahkan bertolak belakang. Urainnya adalah sebagai berikut :A. Persepsi tentang masyarakat Teori fungsionalis sebagai teori yangmemandang sebuah keteraturan sosial dan keharmonisan akan mempresepsikan masyarakat sebagai suatu sistem yang stabil dari kelompok-kelompok yang bekerja sama sedangakan teori konflik yang cenderung menekankan ketegangan-ketegangan mempresepsikan masyarakat sebagai suatu sistem yang tidak stabil dari kelompok-kelompok dan kelas-kelas yang saling bertentangan.

  6. B. Persepsi tentang kelas sosial Teori fungsionalisme yang cenderungmenekankan keharmonisan dan juga menganut paham sama rata sama rasa maka teori ini memandang persepsi kelas sosial sebagai suatu tingkat status dari orang-orang yang memperoleh pendapatan dan memiliki gaya hidup yang serupa. Berkembang dari isi perasaan orang dan kelompok yang berbeda. Sedangan teori konflik sebagai teori yang menekankan adanya suatu ketegangan-ketegangan yang memicu sebuah persaingan memandang persepsi kelas sosial sebagai suatu sekelompok orang yang memiliki kepentingan ekonomi dan kebutuhan kekuasaan yang serupa. Berkembang dari keberhasilan sebagian orang dalam mengeksploitasi orang lain. Dari hal ini maka jelas bahwa teori konflik sanagnt mengedepankan ketegangan-ketegangan dan juga persaingan antara individu satu dan individu lain.

  7. f C. Persepsi tentang Perbedaan Sosial Teori ini mempresepsikan perbedaan sosial sebagai suatu tidak dapat dihindarkan dalam susunan masyarakat yang kompleks. Terutama disebabkan perbedaan kontribusi dari kelompok-kelompok yang berbeda. Hal ini disebabkan karena teori ini memandang keselarasan sosial yang mengakui adanya perbedaan sosial. Berbeda dengan teori konflik yang cenderung individualistis yang berupaya bahwa seorang individu mampu dengan keakuannya sendiri maka teori ini memnadang perbedaan sosial sebagai suatu tidakperlu dan tidakadil. Terutamadisebabkanperbedaandalamkekuasaan. Dapatdihindarkandengan jalan penyusunankembalimasyarakat secara sosialistis.

  8. D. Persepsi tentang perubahan sosial Karena teori fugsionalime ini mengemban adanya hubungansatusama lain danmengakuiadanyahubungan timbale balikdanadanya rasa laingmembutuhkansehinggamunculsuatufungsi-fungsidalamsuatumasyarakat, olehkarenaituteoriinimepresepsikanperubahansosialsebagaisuatu yang timbul dari perubahan kebutuhan fungsional masyarakat yang terus berubah. Sedangkanpadateorikonflikcenderungmenganutpadaindividualistikdanetnosentrisme, dimana yang lebihberkuasalebihmendominasidanmemanfaatkankekuasaannyauntukkepentinganpribadiataukelompoknya.

  9. E. Persepsi Tata TertibSosial Teorifungsionalismeinicenderungmengedepankankerjasamadalammelakukanberbagai system yang ada. Olehkarenaitu, teoriinimempresepsikantatatertibsosialsebagaisuatuhasilusahatidaksadardariorang-oranguntukmengorganisasikegiatan-kegiatanmerekasecaraproduktif. Sedangkanpadateorikonflikdalam system yang adalebihdidominasiolehkelompok yang berkuasa. Sehinggatatatertibsosialpadateorikonflikbukanmerupakansuatukesepakanbersama, melainkandihasilkandandipertahankanolehpemaksa yang terorganisasiolehkelas yang dominan.

  10. v F. Persepsitentangnilai-nilai Karenateorifungsionalisme yang cenderungmengedepankankeselarasandannilai-nilainyahadirdarisemualapisanmasyarakattanpaadanyakelompok-kelompoktertentu yang mendominasi system tersebut, makateoriinimempresepsikannilai-nilaisebagaisuatukonsensusatasnilai-nilai yang mempersatukanmasyarakat. Sedangkanpadateorikonflikperbedaankepentingandarikelompok yang dominansehingganilai-nilai yang adaitumunculdarikelompok yang dominanitusajabukanmerupakansuatukonsensusbersama. Sehingganilai-nilai yang adadalam system yang menerapkanteoribukanjustrumenjadipemersatumelainkanmemicuperpecahan.

  11. G. Presepsitentanglembaga-lembagasosial Padamasyarakat yang menganutteorifungsionalmerekatelahsepakatmendirikanlembaga-lembagasosialuntukmenanamkannilai-nilaiumumdankesetiaan yang mempersatukanmasyarakat. Sedangkanpadamasyarakat yang menganutteorikonfliksuatulembaga-lembagasosialhanyaterbentukuntukmenanamkannilai-nilaidankesetiaan yang melindungigolongan yang mendapathak-hakistimewa.

  12. H. Presepsitentanghukumdanpemerintahan Teorifungsionalismesebagaisuatuteori yang menekankanpadaketeraturanmempresepsikanhukumdanpemerintahansebagaisuatu yang menjalankanperaturan yang mencerminkankonsensusnilai-nilaimasyarakat. Bertolakbelakangdenganteorikonflik, peraturanhukumdanpemerintahandibuatdandijalankanolehkelas yang dominanbahkanterkesandipaksadalammenjalankanperaturantersebut. Peraturan yang dibuatolehkelompokdominanteersebuttentumengistimewakandancenderungmelindungihak-hakkelompoknya.

  13. Kesimpulan: Masyarakat yang menganutteorifungsionallebihmengedepankankeharmonisankelompokdanpersepsi yang dibangunolehmasyarakat. Masyarakatterintegrasidiatasdasarkatasepakatpadaanggotanyaakannilai-nilaikemasyarakatantertentu yang memilikidayamengatasiperbedaan-perbedaanpendapatdankepentingandiantaraparaanggotamasyarakatdanmencapaiketeraturandankeselarasansosial. Masyarakat yang menganutteorikonfliklebih individual dandikuasaiolehkelompok-kelompok yang dominansehinggaseringterjadikonflik.

  14. Terimakasih

More Related