1 / 23

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN.

nakia
Download Presentation

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak [1]. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu. Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang mengharuskan pembayaran pajak penghasilan), kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan.

  2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN • Menjamin ketersediaan dan mutu benih dan bibit ternak; • Meningkatkan populasi dan produktifitas ternak; • Meningkatkanproduksi pakan ternak; • Meningkatkan status kesehatan hewan; • Menjamin produk hewan yang ASUH dan berdaya saing; • Meningkatan peran dan fungsikelembagaan.

  3. Ketersediaan Dan Mutu Benih Dan Bibit Ternak • Mengoptimalkan kelembagaan perbibitan dansertifikasi; • Pewilayahan sumber bibit berbasiskan potensi danagroekosistem; • Pengembangan kawasan/sentra sumber bibit; • Pelestarian sumber daya genetik secara berkelanjutan; • Peningkatanpenerapan teknolog perbibitan • Pengembangan usaha daninvestasi perbibitan

  4. Populasi Dan Produktivitas Ternak • Meningkatkan populasi dan optimalisasi produksi ternak ruminansia dannon ruminansia • Melaksanakan revitalisasi persusuan; • Melaksanakan restrukturisasi perunggasan; • Pengembangan kelembagaan dan usaha.

  5. Produksi Pakan Ternak • Menambahpenyediaan pakan dan air; • Mengembangkan teknologi dan industripakan ternak berbasiskan sumber daya lokal; • Meningkatkanpengawasan mutu dan keamanan pakan; • Pengembangan dan pemanfaatan lahan kehutanan.

  6. Status Kesehatan Hewan • Meningkatkanperlindungan hewan, pengamatan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit hewan; • Meningkatkan pelayanan kesehatan hewan; • Meningkatkan kualitas dan kuantitas obat hewan; • Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga dokter hewan dan paramedik veteriner.

  7. Keamanan Produk Hewan • Menguatkan peran dan fungsi lembaga otoritas veteriner; • Meningkatkan jaminan produk hewan yang ASUH dan daya saing produk hewan; • Meningkatkan penerapan kesrawan; • Mengoptimalkan pengaturan stock daging; • Mengoptimalkanpengaturan dan pemasaran daging sapi.

  8. Peran Dan FungsiKelembagaan • Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan serta SDM peternakan; • Meningkatkan pelayanan prima pada masyarakat; • Meningkatkan kerjasama internasional; • Meningkatkan kualitas perencanaan, evaluasi, data dan informasi; • Meningkatkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat.

  9. Strategi Pencapaian Tujuan • Memperlancar arus produk peternakan melalui peningkatan efisiensidistribusi. • Meningkatkan daya saing produk peternakan denganmengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal. • Memperkuat regulasi untuk mendorong peran peternak dalam negerisehingga menjadi mandiri.. • Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar sektor terkait sertanetworking antar daerah. • Meningkatkan promosi produk peternakan untuk ekspor. • Memperkuat kelembagaan peternakan di semua lapisan dan otoritas veteriner.

  10. Program Pembangunan Peternakan • Swasembada daging sapi dan kerbau • Peningkatanpenyediaan pangan hewani yang aman, sehat, utuh dan halal” (ASUH).

  11. Kegiatan Pembangunan Peternakan • Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit denganmengoptimalkan sumber daya lokal. • Peningkatan produksi ternak dengan pendayagunaansumber daya lokal. • Peningkatan produksi pakan ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal. • Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewanmenular strategis dan penyakit zoonosis. • Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal sertapemenuhan persyaratan produk hewan non pangan. • Peningkatan koordinasi dan dukungan manajemen di bidang peternakan.

  12. Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas Benih Dan Bibit Dengan Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal Output: meningkatnya kualitas dan kuantitas benih dan bibit ternak (sapi potong,sapi perah, domba, kambing, ayam buras, itik, babi) yang bersertifikat Aktivitas • Penguatan kelembagaan perbibitan yang menerapkan goodbreeding practices, peningkatan penerapan standar mutu benih dan bibitternak; • Peningkatan penerapan teknologi perbibitan, • Pengembangan usaha dan investasi.

  13. Indikator Kinerja: Peningkatan • Kualitas dan kuantitas semen, • Kualitas dan kuantitas embrio, • Kualitas dan kuantitas bibit sapi potong, • Kualitas dan kuantitas bibit sapi perah, • Kualitas dan kuantitasayam buras, • Kualitas dan kuantitas itik, • Kualitas dan kuantitas kambing, • Kualitas dan kuantitasdomba.

  14. Peningkatan produksi ternak dengan pendayagunaansumber daya lokal. Output kegiatan: meningkatnya populasi dan produksi Indikator keberhasilan kegiatan: • Pertumbuhanpopulasi dan produksi ternak ruminansia (sapi potong, sapi perah, dombadan kambing), • Meningkatnya proporsi produksi susu sapi domestikterhadap total permintaan susu nasional, • Pertumbuhan populasi dan produksi ayam buras dan itik, • Proporsi produksi telur ayam burasterhadap total produksi telur nasional, • Proporsi produksi daging unggas lokal terhadap total produksi daging unggas nasional.

  15. Peningkatan Produksi Pakan Ternak Dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal • Berkembangnya usaha pakan dan bahan pakan, • Meningkatnya pemanfaatan hijauan pakan yag berkualitas, • Berkembangnya unit usahapengolahan pakan, • Meningkatnya mutu pakan dan terjaminnya • Keamanan pakan, • Meningkatnya pelayanan di bidang pakan.

  16. Pengendalian Dan Penanggulangan Penyakit HewanMenular Strategis Dan Penyakit Zoonosis. Output Kegiatan: • penguatan kelembagaan kesehatan hewan, • pengendalian dan penanggulangan PHMS dan zoonosis, • perlindungan hewan terhadappenyakit eksotik, • terjaminnya mutu obat hewan.

  17. Pengendalian Dan Penanggulangan Penyakit HewanMenular Strategis Dan Penyakit Zoonosis Indikator Kinerja: • Kemampuan mempertahankan status ”daerah bebas” PMK dan BSE dan peningkatan status wilayah yang bebaspenyakit menular. • Penguatan otoritas veteriner melalui pertumbuhanjumlah puskeswan yang terfasilitasi, • Penguatan otoritas veteriner melaluipertumbuhan jumlah laboratorium veteriner kabupaten/kota yangterfasilitasi, • Surveilans nasional PHMSZE (prevalensi dan atau insidensi), • Ketersediaan alat, mesin, dan obat hewan bermutu.

  18. Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal sertapemenuhan persyaratan produk hewan non pangan Output: • Penguatan peran dan fungsi lembaga otoritas veteriner, • Peningkatan jaminan produk hewan yang ASUH bagi yang dipersyaratkandan daya saing produk hewan, • Meningkatkan penjaminan produk hewannon pangan • Tersosialisasikannya resiko residu dan cemaran pada produkhewan serta zoonosis kepada masyarakat dan • Tersedianya profilkeamanan produk hewan nasional dan peta zoonosis, • Peningkatanpenerapan kesrawan di RPH/RPU. .

  19. Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal sertapemenuhan persyaratan produk hewan non pangan Indikator Kinerja: • Peningkatan kualitas penerapan fungsi otoritas veteriner, UPTpelayanan, dan laboratorium veteriner, • Pertumbuhan terpenuhinyapersyaratan dan standar keamanan dan mutu produk hewan pangan dannon pangan, • Persentase penurunan produk asal hewan yang di atasBMCM dan BMR, • Penurunan prevalensi dan atau insidensi zoonosis, • Peningkatan persentase jumlah RPH yang menerapkan kesrawan, • Peningkatan persentase jumlah RPU yang menerapkan kesrawan.

  20. Peningkatan Koordinasi Dan Dukungan Manajemen Di Bidang Peternakan • Output kegiatan ini adalah meningkatnya pelayananprima kepada masyarakat. • Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah indekskepuasan pelanggan. .

  21. PADANG PENGGEMBALAAN

  22. PADANG PENGGEMBALAAN

  23. GEMBALA KERBAU

More Related