1 / 27

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN PEKALONGAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN PEKALONGAN. 1. Mengurangi pengurasan kekayaan desa (sentra produksi) ke kota besar 2. Menghidupkan ekonomi perdesaan/kerakyatan dengan memberdayakan potensi desa sehingga mengurangi ketergantungan kepada kota besar

tola
Download Presentation

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN PEKALONGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN PEKALONGAN

  2. 1. Mengurangi pengurasan kekayaan desa(sentra produksi) ke kota besar 2. Menghidupkan ekonomi perdesaan/kerakyatan dengan memberdayakan potensi desa sehingga mengurangi ketergantungan kepada kota besar 3. Mengurangi kemacetan/aglomerasi baik modal, industri, transportasi dll) kota-kota besar yang merusak lingkungan 4. Agropolis dikembangkan sebagai kekuatan yang mampu mendorong, menghela dan melayani daerah pertumbuhan 5. Mengembangkan sistem dan usaha agribisnis dalam suatu kawasan terpilih dalam rangka pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya Latar Belakang Perlunya Pengembangan Agropolitan ?

  3. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan pengembangan wilayah dan peningkatan keterkaitan desa dan kota denganmendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing dengan berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi. Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam pengelolaan pembangunan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat. Mendorong pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan perkotaan dan perdesaan yang berkelanjutan. Meningkatkan peran dunia usaha melalui penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan ekonomi daerah dan wilayah. Memfasilitasi pembangunan prasarana dan sarana perkotaan atau perdesaan yang berwawasan lingkungan dalam rangka mendorong terwujudnya tata perkotaan/perdesaan yang seimbang, terintegrasi dengan pengembangan tata ruang wilayah. Meningkatkan akses perdesaan terhadap pusat-pusat pertumbuhan, pasar serta lokasi-lokasi penting dalam kegiatan agribisnis. Meningkatkan teknologi yang dibutuhkan dalam kegiatan agribisnis. Maksud

  4. Pengertian Kota pertanian yang tumbuh dan berkembang, memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian di wilayah sekitarnya. Kawasan agribisnis terpilih yang terdiri dari kota pertanian dan daerah sentra produksi pertanian yang ada di sekitarnya, dengan batasan yang tidak ditentukan batasan administrasi pemerintah,tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan skala ekonomi AGROPOLITAN KAWASAN AGROPOLITAN

  5. Pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis Terpilih yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan, untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah Pengertian GERAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN mensinergikan berbagai potensi

  6. PETA WILAYAH PERENCANAAN

  7. ANALISIS PENETAPAN KOMODITAS UNGGULAN, ANDALAN, & POTENSIAL • Merupakan komoditas basis dan bukan merupakan komoditas yang memiliki nilai strategik-politik • Merupakan komoditas basis dan unggulan di Kaw. Agropolitan Kab. Pekalongan • Merupakan komoditas basis yang dapat ditingkatkan nilai tambahnya dengan teknologi lokal maupun modern dalam proses agroindustri kecil-menengah maupun besar. • Merupakan komoditas yang dapat diusahakan dalam sistem produksi farming/usaha tani terpadu

  8. HASIL PERHITUNGAN

  9. Komoditas AUP

  10. KRITERIA PENETAPAN KAWASAN AGROPOLITAN • Merupakan Kawasan Perdesaan • Karena keunggulan/kelebihannya tercantum dalam prioritas pembangunan Kabupaten atau SWP. • Merupakan satuan kawasan perdesaan dengan fungsi tertentu • Prasyarat-prasyarat Khusus

  11. Analisis Struktur Tata Ruang Kawasan Agropolitan Kab. Pekalongan

  12. Model dan Skenario Pengembangan Kawasan Agropolitan • Rencana pengembangan sistem dan usaha agribisnis di Kawasan Agropolitan meliputi kelompok tanaman pangan (padi, jagung), hortikultura (kentang, bawang daun, durian, rambutan, pisang), perkebunan (cengkeh, kopi,tebu), peternakan (sapi, domba/kambing).

  13. Hirarki pusat-pusat pertumbuhandi Kawasan Agropolitan • Pada jenjang paling bawah merupakan ruang yang mewadahi kawasan budidaya dengan sirkum 6 km untuk area produksi yang kemudian disebut sebagai Kawasan Sentra Produksi (KSP). • Pada jenjang yang ada di atas KSP adalah ruang yang terdiri dari kumpulan beberapa KSP yang memiliki akses dan membutuhkan ruang untuk pelayanan dengan jarak tempuh kurang lebih 10-15 km dalam kawasan atau ruang yang mampu mewadahi segala kegiatan KSP.

  14. Lanjutan… • Pada jenjang paling atas adalah ruang Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan yang berdasarkan strategi geografi mempunyai intensitas akses yang tinggi, sehingga Kota Doro direncanakan menjadi ruang yang berfungsi sebagai koridor pengembangan baru di bagian Selatan Kabupaten Pekalongan dan juga berfungsi sebagai penghubung antara Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan dengan wilayah hinterland maupun dengan Kabupaten lain (Kabupaten Batang, Pemalang, dan Banjarnegara). Dengan kata lain, bahwa pusat dari Kawasan Agropolitan Kabupaten Pekalongan adalah di Kecamatan Doro (disebut sebagai Kota Tani Utama).

  15. PETA RENCANA TATA RUANG KAWASAN AGROPOLITAN

  16. PETA MASTERPLAN KAWASAN AGROPOLITAN

  17. Rencana Pengembangan Sarana-Prasarana • Rencana Sarana Perindustrian • Penambahan sarana perindustrian untuk pengepakan beras; • Pengadaan dan penambahan sarana perindustrian untuk pengolahan jagung menjadi tepung maizena, dan pakan ternak; • Pengadaan sarana perindustrian untuk pengolahan durian menjadi dodol, dan jam/jelly; • Pengadaan dan penambahan sarana perindustrian untuk pengolahan mangga menjadi sirup, manisan, sari buah, kripik, jam/jelly; • Pengadaan dan penambahan sarana perindustrian untuk pengolahan salak menjadi kripik, manisan, dan sari buah; • Pengadaan dan penambahan sarana perindustrian untuk pengolahan pisang menjadi sirup, kripik, sale dan jam/jelly; • Pengadaan sarana perindustrian untuk pengolahan kentang menjadi kripik; • Penambahan sarana perindustrian untuk pengolahan pakan ternak;

  18. Lanjutan… • Rencana Sarana Lembaga Perekonomian • Pembangunan koperasi saprodi (sarana produksi untuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan); • Membangun Balai Informasi Agropolitan • Membangun dan menambah Bank Perkreditan Rakyat • Membangun Lumbung Desa Modern (LDM); • Membangun outlet untuk pemasaran buah-buahan segar dan hasil pengolahan buah unggulan dan potensial.

  19. Lanjutan… • Prasarana Air Bersih • pemanfaatan sumber mata air melalui jaringan perpipaan yang tertata rapi dan terkontrol secara menyeluruh serta pemanfaatan air sungai dengan pengolahan teknologi menjadi air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kawasan Perencanaan. • Prasarana Irigasi • pengoptimalan prasarana irigasi yang sudah ada dengan perbaikan-perbaikan saluran yang rusak dan bantuan pompa untuk daerah yang letaknya jauh dari bangunan irigasi. • Pemanfaatan sungai dan anak sungai yang mengalir di kawasan perencanaan dengan mengoptimalkan fungsi saluran irigasi, baik saluran primer, sekunder maupun tersier.

  20. RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN IRIGASI

  21. Lanjutan… • Prasarana Jalan RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN

  22. Lanjutan… • Prasarana Persampahan

  23. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia • Sasaran utama masyarakat (masyarakat = pelaku yang terlibat langsung dengan kegiatan agropolitan seperti masyarakat tani, kelompok tani, petugas penyuluh lapangan pertanian dan peternakan) • Upaya peningkatan kualitas SDM dilakukan dengan cara pemberian penyuluhan-penyuluhan oleh PPL mengenai berbagai macam teknologi pertanian yang tepat guna dan efisien dalam mengolah dan memanfaatkan produksi pertanian maupun sisa produk pertanian yang tidak dapat terjual.

  24. Lanjutan…

  25. Rencana Pengembangan Sistem Kelembagaan • Kebijakan : pmbntkn dan penguatan kelembagaan tani, pemda sbg fasilitator : langkahnya klp tani, gapoktan, poktan/koperasi agribisnis berbadan hukum, asosiasi petani/produsen; kelembagaan lain misal ; kios saprodi, pengolahan & pemasaran

  26. Terima Kasih

More Related