1 / 43

ETIKA PROFESI PROF. DR. H. ACHMAD FUDHOLI DEA.,APT

ETIKA PROFESI PROF. DR. H. ACHMAD FUDHOLI DEA.,APT. ILMU, PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI. MANUSIA DAN LINGKUNGAN. ETIKA DAN PERILAKU. ETIKA PROFESI. MANUSIA DAN LINGKUNGAN. MANUSIA ADALAH BAGIAN DARI ALAM MANUSIA TUNDUK PADA HUKUM ALAM MANUSIA DAN ALAM (YANG MENJADI LINGKUNGANNYA)

idania
Download Presentation

ETIKA PROFESI PROF. DR. H. ACHMAD FUDHOLI DEA.,APT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ETIKA PROFESI PROF. DR. H. ACHMAD FUDHOLI DEA.,APT

  2. ILMU, PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MANUSIA DAN LINGKUNGAN ETIKA DAN PERILAKU ETIKA PROFESI

  3. MANUSIA DAN LINGKUNGAN • MANUSIA ADALAH BAGIAN DARI ALAM • MANUSIA TUNDUK PADA HUKUM ALAM • MANUSIA DAN ALAM (YANG MENJADI LINGKUNGANNYA) • MEMILIKI KETERIKATAN KOSMOLOGIS • - BERSIFAT MUTLAK DAN OBYEKTIF • - TIDAK HANYA SEKEDAR BERSIFAT PRAGMATIS • - INTERAKSI BERSIFAT TIMBAL BALIK DAN • INTERAKTIF

  4. ALAM? • ALAM DIJADIKAN BUDAYA OLEH MANUSIA • MANUSIA MENGKULTIVASI DAN MENGHUMANISASI ALAM • MANUSIA BERBEDA DENGAN BINATANG

  5. - BINATANG MEMPUNYAI PENGETAHUAN, • TETAPI HANYA TERBATAS UNTUK SURVIVAL • BINATANG BISA BERKOMUNIKASI, • TETAPI TIDAK BISA MENGANALISA • INFORMASI TERSEBUT

  6. - BERTRAND RUSSEL : Tak ada seekor anjing pun yang berkata : Ayahku miskin tapi jujur - ADAM SMITH : Tak ada seekor anjing pun yang secara sadar tukar menukar tulang

  7. MANUSIA MEMPUNYAI PENGETAHUAN, • DAN MAMPU MENGEMBANGKANNYA • MANUSIA MAMPU BERFIKIR SECARA • ANALITIS DENGAN PENALARANNYA

  8. PENGUASAAN ALAM DAN SIKAP MANUSIA ADA DUA MACAM SIKAP : 1. SIKAP YANG SETUJU DENGAN PENGUASAAN ALAM DENGAN PENGEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGI 2. SIKAP YANG MENDEWAKAN ALAM

  9. PERLU ADANYA SIKAP ILMIAH SEBAGAI • PERWUJUDAN KEWAJIBAN MORAL DARI • ILMUWAN TERHADAP KELESTARIAN DAN • KESEIMBANGAN ALAM • SINYALEMEN FRANCIS BACON : • KNOWLEDGE IS POWER • PERLU ADANYA KETERKAITAN MANUSIA • DENGAN ALAM YANG BUKAN SEKEDAR • BERSIFAT INTRINSIK KOSMOLOGIS • TETAPI HARUS ETIS EPISTEMOLOGIS

  10. ILMU , PENGETAHUAN dan TEKNOLOGI

  11. ILMU , PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI • PENGETAHUAN ADALAH HASIL PROSES • BERPIKIR MANUSIA MENURUT ALUR • KERANGKA TERTENTU YANG BERUPA • PENALARAN UNTUK MENDAPATKAN • SUATU KESIMPULAN • PENGETAHUAN YANG DIPUNYAI MANUSIA • DIGUNAKAN DALAM UPAYANYA • MENCARI SUATU KEBENARAN

  12. TINGKAT PENGETAHUAN : - NESIENCE TIDAK TAHU SAMA SEKALI - IGNORANT KETIDAK TAHUAN - DOUBT KERAGUAN - SUSPECT PERKIRAAN - OPINION PENDAPAT - CERTITUDE KEPASTIAN

  13. KEBENARAN ADALAH PERNYATAAN TANPA KERAGUAN • RENE DESCARTES : • De Omnibus Dubitandum (RAGUKAN SEGALA SESUATU) • HAMLET BERSERU KEPADA OPHELIA : • - Ragukan bahwa bintang itu api • - Rgukan bahwa matahari itu bergerak • - Ragukan bahwa kebenaran itu dusta • - Tapi jangan ragukan cintaku

  14. HUBUNGAN KEBENARAN DAN KUALITAS PENGETAHUAN • PENGETAHUAN AGAMA • - KEBENARAN BERSIFAT ABSOLUT DAN DOGMATIS • PENGETAHUAN FILSAFAT • - KEBENARAN BERSIFAT ABSOLUT-INTERSUBYEKTIF • - SELALU MELEKAT PADA DIRI PEMIKIR FILSAFAT • 3. PENGETAHUAN ILMIAH • - KEBENARAN BERSIFAT RELATIF • - SELALU ADA REVISI DARI PENELITI YANG BARU • - PERLU PERSETUJUAN DARI ILMUWAN YANG SEJENIS • 4. PENGETAHUAN DASAR (ORDINARY KNOWLEDGE) • - KEBENARAN BERSIFAT SUBYEKTIF • - PENGETAHUAN SELALU MEMILIKI SIFAT BENAR ASALKAN SARANA • UNTUK MEMPEROLEHNYA BERSIFAT NORMAL

  15. ILMU - PENGETAHUAN • ADALAH SEMUA BUAH PIKIRAN DAN PEMAHAMAN MANUSIA TENTANG DUNIA, • YANG DIPEROLEH LEWAT JALUR HIPOTETIKO-DEDUKTO-VERIFIKATIF • MEMPUNYAI DAYA PREDIKTIF • - RAMALAN BINTANG BUKAN ILMU • - TEORI BLACK HOLE ILMU • MESKIPUN SANGAT BERGUNA , NAMUN TIDAK MAMPU MEMBERIKAN • PEMAHAMAN YANG LENGKAP DAN MENYELURUH TENTANG HAKEKAT ALAM • DAN PENGALAMAN MANUSIA PERLU FILSAFAT, ETIKA DAN AGAMA • TERBENTUR PADA ILMU YANG MEMPROYEKSIKAN STRUKTUR REALITAS YANG • TANPA MENOLEH PADA OBYEK KONKRET, MISAL : • - MATEMATIKA MURNI DIKATAKAN SEBAGAI BAHASA • - TEORI CAHAYA

  16. PANDANGAN TERHADAP ILMU PENGETAHUAN • SEBAGAI PROSES • - ILMU PENGETAHUAN ADALAH KEGIATAN SOSIAL • - MEMAHAMI ALAM, BAIK MANUSIA DAN LINGKUNGAN • - BERSIFAT APA ADANYA, BERDASAR FAKTA, DAN IMPERSONAL • SEBAGAI PRODUK • - DIDAPAT MELALUI METODE ILMIAH • - MENJADI MILIK UMUM • - MENDAPAT PERSETUJUAN DUNIA ILMIAH • - SIAP DIUJI KEBENARANNYA • - KEBENARAN YANG DIMILIKI DAPAT DITUMBANGKAN • SEWAKTU-WAKTU • SEBAGAI PARADIGMA ETIKA • - BERSIFAT UNIVERSAL, KOMUNAL DAN DESINTERESTEDNESS

  17. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI • ILMU PENGETAHUAN DIBAGI DALAM ILMU DASAR DAN ILMU TERAPAN • ILMU DASAR • - BERTUJUAN MEMAHAMI LEBIH BANYAK TENTANG ALAM DAN ISINYA • - HASIL YANG DICAPAI MENAWARKAN SEDERETAN ALTERNATIF • ILMU TERAPAN • - BERTUJUAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH PRAKTIS DALAM • MENGATASI KESULITAN MANUSIA • - TIDAK BERTUJUAN UNTUK MENGEMBANGKAN ILMU DASAR • - MEMILIH ALTERNATIF YANG DITAWARKAN ILMU DASAR • TEKNOLOGI • - MERUPAKAN PENGEMBANGAN DARI ILMU TERAPAN DALAM BENTUK • PELAKSANAAN PROSES PENGELOLAAN ATAU PRODUKSI

  18. ETIKA dan PERILAKU

  19. ETIKA , ETIS , MORAL • DALAM DUNIA BISNIS ETIKA MEROSOT TERUS • ETIKA DAN MORAL PERLU DITEGASKAN KEMBALI • ADALAH TIDAK ETIS JIKA SEORANG SARJANA BERBUAT • CURANG • IKLAN DI TV CENDERUNG PADA FORMAT YANG TIDAK • ETIS • MAKNA ?

  20. ETIKA DAN ADAT KEBIASAAN • ETIKA BERASAL DARI KATA ETHOS • ETHOS : - TEMPAT TINGGAL BIASA • - PADANG RUMPUT • - KANDANG • - KEBIASAAN • - AKHLAK , WATAK • - PERASAAN, SIKAP • - CARA BERFIKIR • BENTUK JAMAK ETHA • - ADAT KEBIASAAN

  21. ETIKA • ILMU TENTANG APA YANG BIASA DILAKUKAN ATAU • ILMU TENTANG ADAT KEBIASAAN • ILMU TENTANG APA YANG BAIK DAN APA YANG BURUK, • DAN TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN MORAL • KUMPULAN ASAS ATAU NILAI YANG BERKENAAN • DENGAN AKHLAK • NILAI MENGENAI BENAR DAN SALAH YANG DIANUT • OLEH GOLONGAN ATAU MASYARAKAT

  22. ETIKA DAN ETIKET • ETIKA BERKAITAN ERAT DENGAN MORAL • ETIKET BERKAITAN DENGAN MASALAH SOPAN SANTUN • ETIKA DARI ETHICS • ETIKET DARI ETIQUETTE • PERSAMAAN : • ETIKA DAN ETIKET MENYANGKUT PERILAKU MANUSIA • ETIKA DAN ETIKET MENGATUR PERILAKU MANUSIA • SECARA NORMATIF

  23. PERBEDAAN : • ETIKET MENYANGKUT CARA SUATU PERBUATAN • HARUS DILAKUKAN , ETIKA MEMBERI NORMA • TENTANG PERBUATAN ITU SENDIRI • ETIKET HANYA BERLAKU DALAM PERGAULAN, ETIKA • BERLAKU MESKIPUN TIDAK ADA SAKSI MATA • ETIKET BERSIFAT RELATIF, SEDANGKAN ETIKA • LEBIH MUTLAK • ETIKET TERFOKUS PADA BENTUK LAHIRIAH, • SEDANGKAN ETIKA MENYANGKUT SESUATU SEGI • MANUSIA DARI DALAM (BATIN)

  24. ETIKA Berfungsi sebagai SARANA ORIENTASI (Peninjauan) untuk menentukan sikap, arah yang tepat dan benar bagi usaha manusia untuk menjawab suatu pertanyaan yang amat fundamental : Bagaimana saya hidup dan bertindak?

  25. ETIKA - Adalah suatu ilmu dan bukan ajaran - Merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran dan pandangan moral - Mau mengerti bagaimana kita dapat mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral - Tidak berwenang untuk menetapkan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan

  26. AJARAN MORAL • Suatu patokan yang dapat berbentuk lisan atau tulisan • Bertujuan agar manusia hidup dan bertindak yang baik • Bersumber langsung pada tradisi; adat istiadat, ajaran agama atau ideologi

  27. MORALITAS………..memberi kita satu kemungkinan untuk menyelesaikan konflik, yakni jalan untuk membatasi konflik yang memungkinkan tetap berlangsungnya hubungan-hubungan personal melawan fakta keras dan jelas tak terhindarkan dalam bentuk kesalahpahaman, harapan yang tidak sesuai secara timbal balik, komitmen, loyalitas, minat dan kebutuhan……... Stanley Cavell - Etika - Moralitas - Manusia - Lingkungan - Konflik - Kebenaran

  28. TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA • Meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persoalan moral yang timbul karena kegiatan ilmiah 2. Memperkuat daya penalaran secara efektif dalam menjawab pertanyaan moral 3. Memperkuat otonomi moral

  29. OTONOMI MORAL Otonomi = mengatur diri sendiri atau independen Otonomi moral : kemampuan untuk berpikir secara rasional tentang isu moral atas landasan kepedulian moral Berakar dari pelatihan yang didapat selama usia anak- anak dalam kepekaan terhadap hak dan kebutuhan orang lain

  30. ETIKA PROFESI DIWUJUDKAN DALAM KODE ETIK

  31. ILMU • Bukan sesuatu yang datang demikian saja • Bukan datang dari dunia khayal • Dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka • Berguna untuk kehidupan manusia • Menuntut perlunya sikap ilmiah para ilmuwan

  32. Dalam mensikapi alam semesta, ada 2 sikap manusia (secara ekstrim) • Sikap manusia yang mengembangkan ilmu dan teknologi untuk menguasai dan menundukkan alam • Sikap manusia yang mendewakan alam 2. Sikap yang benar adalah , Ada sikap kewajiban moral sebagai ilmuwan untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam 3. Moral ini disebut moral ilmuwan, yang diwujudkan sebagai sikap ilmiah

  33. Sikap ilmiah - Bukan membahas tentang tujuan ilmu - Bagaimana cara untuk mencapai ilmu yang bebas dari prasangka / kepentingan pribadi dan dapat dipertanggungjawabkan secara sosial dan keagamaan

  34. PROBLEM MORAL • Awal hayat • Akhir hayat • Manusia sebagai probandus • Pelayanan kesehatan • Anak-anak; janin; plasenta 1. Medis 2. Teknik 3. Farmasi 4. Jurnalistik 5. Hukum 6. Administrasi publik 7. Filsafat • Periklanan • Pengendalian mutu • Penawaran • Kontrak kerja • Pendirian apotek • Distribusi obat • Rahasia resep

  35. PERANAN KODE ETIK 1. Inspirasi dan tuntunan Kode etik dapat menimbulkan inspirasi dan menjadi tuntunan yang bersifat umum dalam berperilaku secara etis 2. Dukungan Kode etik dapat memberi dukungan dalam berperilaku etis dan dukungan hukum di pengadilan terhadap permasalahan moral

  36. 3. Pencegahan dan disiplin Kode etik dapat berfungsi sebagai basis formal yang dapat mencegah perbuatan amoral dan dapat meningkatkan disiplin dalam berperilaku profesional

  37. 4. Pendidikan dan pemahaman timbal balik Kode etik dapat digunakan sebagai bahan diskusi dan refleksi permasalahan moral dalam mendorong terciptanya pemahaman timbal balik di antara para pelaku profesional 5.Mendukung citra profesi di mata publik Kode etik dapat meningkatkan citra positif suatu profesi di mata publik

  38. KASUS CHALENGER Segel/sederhana penyambung kedua segmen roket pendorong tidak berhasil menahan gas panas dari bahan bakar Keputusan 14 ilmuwan di MORTON THIOKOL pada malam sebelum peluncuran adalah penundaan peluncuran pesawat Walaupun demikian kesepakatan Manajer puncak THIOKOL dan EKSEKUTIF NASA adalah tetap meluncurkan pesawat Akibatnya terjadi kematian seluruh awak pesawat Siapa yang bertanggung jawab atas musibah ini ? Bagaimana peristiwa tragis itu dapat dicegah ?

  39. PENDEKATAN ISU MORAL ADA DUA SISI PANDANGAN • Pandangan dari sisi MIKRO • berasal dari lingkungan terdekat • problem moral bersifat sederhana • sifatnya terus menerus dan sering menjengkelkan 2. Pandangan dari sisi MAKRO • melibatkan refleksi atas kondisi moral masyarakat YANG BENAR ? Yang diperlukan adalah adanya interaksi berkesinambungan antara kedua pandangan di atas Misal : Bahan baku Proses Produk jadi ( metoda , alat )

  40. CONTOH KASUS MORAL Petugas Q.C menemukan ketidakberesan suatu alat produksi. Kemudian dia memberi tanda pada alat agar tidak dipakai dulu dan diperbaiki. Manajer produksi melihat bahwa tanda itu tidak perlu, karena hanya masalah kecil. Tujuannya agar produksi tetap jalan. Petugas QC protes, tetapi malah dikenai sangsi indisipliner PENDEKATAN MASALAH SISI MIKRO 2. Suatu pabrik akan memperluas lahan produksinya. Realisasi pembangunannya diserahkan pada sebuah kontraktor. Dalam desain pabrik yang dibuat berfokus utamanya pada kenyamanan dan keamanan pegawai. Ternyata setelah digunakan menimbulkan pengaruh limbah ke masyarakat . Pihak pabrik menyalahkan kontraktor masalah tentang ini. Namun jawab kontraktor, masalah limbah adalah tugas instansi lain PENDEKATAN MASALAH SISI MAKRO

  41. 3. Bagian R & D membuat rencana produk baru. Rencana baru dijalankan, bagian pemasaran sudah mempromosikan dalam bentuk iklan yang menggebu . Asumsi masyarakat produk telah tersedia di pasaran dengan kualitas yang dapat diandalkan.. Faktanya, produk tidak ada di pasaran, sehingga masyarakat menuntut ke pabrik. Akibatnya bagian R & D menyalahkan pada bagian pemasaran. Disisi lain bagian pemasaran menuding bagian R&D dengan anggapan kerja yang lambat. PENDEKATAN MASALAH SISI MIKRO DAN MAKRO

  42. LINGKUNGAN GLOBAL KELUARGA ILMUWAN ATASAN KOLEGA PASIEN, MASYARAKAT PERUSAHAAN LAIN ORGANISASI PROFESI HUKUM,PEMERINTAH, INSTANSIPOLITIK KONTEKS PERSELISIHAN PROFESIONAL YANG MUNGKIN DIHADAPI OLEH ILMUWAN

  43. ISU MORAL DAPAT TERJADI ANTARA : • PERSON DENGAN PERSON • PERSON DENGAN INSTITUSI • INSTITUSI DENGAN INSTITUSI

More Related