1 / 48

ETIKA PROFESI

ETIKA PROFESI. By SUPANGAT, Drs,SH,MPd. E-Mail : caksupangat@gmail.com. PROGRAM STUDY MANAJEMEN INFORMATIKA STIMIK - STIKOM BALIKPAPAN. ETIKA PROFESI. ETIKA. PROFESI. ETIKA. TUNGGAL. MAJEMUK. Cara berpikir. Akhlak. Adat kebiasaan. Watak. Perasaan. AKHLAK - AKHLAQ.

khuyen
Download Presentation

ETIKA PROFESI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ETIKA PROFESI By SUPANGAT, Drs,SH,MPd E-Mail : caksupangat@gmail.com PROGRAM STUDY MANAJEMEN INFORMATIKA STIMIK - STIKOM BALIKPAPAN

  2. ETIKA PROFESI ETIKA PROFESI

  3. ETIKA TUNGGAL MAJEMUK Cara berpikir Akhlak Adat kebiasaan Watak Perasaan

  4. AKHLAK - AKHLAQ Hai orang – orang yang beriman takutlah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang – orang yang benar.

  5. AKHLAK - AKHLAQ Tanda tanda orang Munafiq ada tiga : Apabila ia berbicara ia berdusta. Apabila ia berjanji ia mungkir Apabila ia dipercayai ia khianat.

  6. AKHLAK - AKHLAQ Definisi : Budi pekerti, tingkah laku,perbuatan yang berkaitan dengan keimanan. Contoh : Jujur, berkata benar, tepat janji. berkianat , berdusta.

  7. AKHLAK - AKHLAQ Macam Akhlak : 1. Akhlak yang baik. 2. Akhlak yang jahat ( jelek )

  8. AKHLAK - AKHLAQ 1. Akhlak yang baik. Contoh : jujur, lurus, berkata benar, menepati janji.

  9. AKHLAK - AKHLAQ 2. Akhlak yang jahat / jelek Contoh : berkianat, berdusta, melanggar janji.

  10. AKHLAK - AKHLAQ HUKUM BERDUSTA ADALAH HARAM.

  11. AKHLAK - AKHLAQ BOLEHKAH KITA BERDUSTA…. ?

  12. AKHLAK - AKHLAQ HUKUM BERDUSTA ADALAH HARAM. KECUALI PADA TIGA TEMPAT.

  13. AKHLAK - AKHLAQ 1. LAKI LAKI YANG BERDUSTA TERHADAP ISTRINYA UNTUK MENYENANGKAN HATINYA. 2. LAKI LAKI YANG BERDUSTA DALAM PEPERANGAN, KARENA PEPERANGAN ITU ADALAH TIPU MUSLIHAT. 3. LAKI LAKI YANG BERDUSTA TERHADAP DUA ORANG MUSLIM UNTUK MEMDAMAIKAN ANTAR KEDUANYA.

  14. AKHLAK - AKHLAQ Dalam Riwayat Abu Daud : Berdusta untuk menolak kezaliman. Berdusta untuk menegakkan kebenaran

  15. AKHLAK - AKHLAQ Contoh : Bahkan kadang kadang wajib berdusta , seperti seorang yang bersembunyi di rumah kita, karena dikejar oleh penjahat. Kemudian penjahat itu bertanya, adakah si Anu dalam rumahmu ?. Maka wajib berdusta, dengan mengatakan tidak ada. ( dalam hal ini bila tudak membahayakan kita ).

  16. E T I K A Kesusilaan. Suhrawardi K Lubis : Perasaan bathin. Kecenderungan untuk berbuat baik Adat istiadat atau kebiasaan Bertens Nilai moral atau kode etik Ilmu tentang baik dan buruk

  17. E T I K A Batasan atau standard yang mengatur pergaulan manusia didalam kelompok sosialnya. Marthin : Seni pergaulan manusia Aturan tertulis yang secara sistematik berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada.

  18. E T I K A DEFINISI ETIKA : Etika berasal dari kata “Ethos” ( Bahasa Yunani ) yang artinya : a. Karakter. b. Watak kesusilaan. c. Adat. Etika adalah merupakan nilai nilai dalam norma yang menjadi pegangan bagi manusia secara individu maupun kelompok dalam berperilaku. Kaidah Etika berkaitan erat dengan kaidah kesopanan dan kesusilaan.

  19. E T I K A Etika merupakan bagian dari filsafat. Filsafat berasal dari kata Arab dan kata tersebut berasal dari Yunani “Filosofia” Kata “filosofia” berasal dari kata Filo dan sofia. Filo berarti : cinta dalam arti yang seluas luasnya yaitu ingin dan karena ingin itu lalu berusaha mencapai apa yang diinginkan. Sofia bearti : kebijaksanaan, artinya tahu secara mendalam. Jadi filsafat menurut pendekatan nama adalah ingin tahu dengan mendalam atau cinta kepada kebijaksanaan.

  20. E T I K A Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam macam norma. Antara lain : a. Norma hukum. ( hukum dan perundang undangan ) b. Norma moral ( suara batin dan berasal dari etika) c. Norma Agama ( dari agama ) d. Norma sopan santun. ( dari kehidupan sehari hari )

  21. E T I K A DILIHAT DARI SIFATNYA Etika ditujukan untuk membentuk tata kehidupan yang baik, pola hidup berbudaya yang terarah. Etika sebagai norma mengandung suatu aturan, yakni keharusan dan larangan tertuju agar batiniah manusia dilariahkan ( diwujudkan ) menjadi perilaku etis. Yakni memiliki niai-niali kebaikan.

  22. E T I K A DAN E T I K E T ETIKA ( ETHICS ) ETIKET ( ETIQUETTE ) ETIKA = MORAL SOPAN SANTUN

  23. PERSAMAAN ANTARAE T I K A DAN E T I K E T Keduanya mengatur perilaku manusia secara normatif. Artinya memberi norma ( aturan ) bagi perilaku manusia, dengan menyatakan apa yang harus dilakukan dan apa Yang tidak boleh dilakukan.

  24. PERBEDAAN ANTARAE T I K A DANE T I K E T • Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang • perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilaku • kan atau tidak boleh dialkukan. • Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjam harus dikembali • kan walaupun pemiliknya sudah lupa. • Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “ Jangan berbohong “ “ Jangan mencuri “ • merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar – tawar.

  25. KEBENARAN ETIKA DITENTUKAN OLEHFAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL. FAKTOR INTERNAL : yang melandasi tindakan etis antara lain Kepercayaan dan Keimanan seseorang. Contoh 1. : In Vitro ( bayi tabung ) agama melarangnya karena dianggap menimbulkan beban “ dosa “ dan dianggap pula melakukan perzinahan Contoh 2. Transfusi darah. Berdasarkan aliran Johovah’s Witness ; Suatu kecelakan mobil telah menyebabkan salah seorang pemeluk sekte Jehovah’s mengalami luka dan pendarahan berat. Namun sekte agamanya melarang para anggotanya untuk mendapatkan transfusi darah. Karena dianggap mengurangi nilai kemurnian darah para pemeluknya. Karena darah yang dimasukkan kedalam tubuh mereka adalah darah orang berdosa Contoh 3. Pendidikan sangat menentukan padangan seseorang, semakin sedikit referensi pengetahuan yang disampaikan maka semakin kecil pula kemampuan seseorang untuk mengkaji suatu permasalahan berdasarkan landasan pikiran yang ilmiah.

  26. KEBENARAN ETIKA DITENTUKAN OLEHFAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL. FAKTOR EKSTERNAL. Situasi dan kondisi yang dialami : Contoh : Dokter genetologi ( kandungan ) dengan jam terbang yang tinggi dibanding dokter baru dalam menghadapi pelaksanaan persalinan pertama Ibu mudah. Dokter baru lebih menyarankan untuk operasi Caesar tapi dokter dengan jam terbang tinggi tidak mengharuskan untuk operasi selama masih bisa diusahakan dengan persalinan normal. Aspek Politik. Situasi politik kadang menjadi pertimbangan yang sangat penting didalam memutuskan suatu permasalahan. Contoh : Apabila ada tokoh politik meninggal karena suatu peristiwa, kadang kala para medis akan sulit mengeluarkan statement sesuai faktanya didepan masyarakat luas karena tekanan politis atau kewajiban perintah jabatan. Aspek Ekonomi . Ekonomi biasanya menjadi permasalahan yang dilematis didalam setiap pertimbangan etika.

  27. KEBENARAN ETIKA DITENTUKAN OLEHFAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL. FAKTOR EKSTERNAL. Aspek Teknologidan ilmu pengetahuan. Sejak era Hipokrates setiap penemuan teknologi kedokteran tidak dimaksudkan untuk kepentingan bisnis, melainkan untuk menolong jiwa manusia. Aspek hukum dan adat istiadat. Hukum menjadi factor yang tidak kalah penting sebagai salah satu aspek pemberi pertimbangan didalam membuat keputusan etis Aspek Sosial. Setiap individu yang akan mengambil keputusan pasti akan dipengaruhi oleh kehidupan sosialnya. Contoh : penutupan tempat lokalisasi

  28. DEFINISIMORAL Moral merupakan ajaran kesusilaan, sedangkan moralis berarti hal kesusilaan Moral adalah merupakan landasan dan dasar dalam menjalankan atau melahiriahkan ( mewujudkan ) profesi Moral dapat diartikan sebagai wejangan, khotbah, patokan, kesimpulan peraturan dan ketetapan baik lisan dan bertindak agar dapat menjadi manusia yang baik.

  29. JENISMORAL Moralitas Heteronom : adalah sikap dimana kewajiban ditaati dan dilaksanakan bukan karena kewajiban itu sendiri melainkan karena sesuatu yang berasal dari luar kehendak sipelaku sendiri. Misalnya : perasaan takut pada penguasa / pemberi tugas dan kewajiban Moralitas Otonom : adalah kesadaran manusia akan kewajiban yang ditaatinya sebagai sesuatu yang dikehendakinya sendiri karena diyakini sebagai hal yang terbaik.

  30. PEMAHAMAN MORAL Pemahaman moral tergantung pada tingkat kesadaran moral seseorang, dimana kesadaran moral seseorang itu tumbuh ketika seseorang mulai mengetahui perilaku dirinya atau perilaku orang lain itu baik atau buruk. Oleh karena itu kesadaran / pemahaman moral setiap orang tidak sama

  31. TINGKAT KESADARAN MORAL Dipengaruhi oleh beberapa factor. a. Pengalaman ( Pengalaman inderawi ). b. Pergaulan hidup. c. Pendidikan ( bimbingan, nasehat dll ). d. Kaidah-kaidah / norma ( agama, susila, sosial, hukum dll ). e. Usia ( kedewasaan dan kematangan berfikir ).

  32. N O R M A Definisi Norma adalah aturan yang seharusnya diikuti dan ditaati. Contoh Norma Agama, kesopanan, hukum, kesusilaan. Norma dapat diartikan : menganjurkan suatu kebaikan sehingga perilaku atau perbuatan yang dilahiriahkan ( diwujudkan ) sesuai dengan anjuran norma

  33. NORMA MENURUT W. Poespoprodjo : dalam diri manusia secara umum terdapat suatu kecenderungan untuk memutuskan. Antara lain : 1. Perbuatan-perbuatan yang sepantasnya/ seharusnya / seyogyanya dikerjakan manusia. 2. Perbuatan-perbuatan yang tidak sepantasnya / tidak seharusnya / tidak seyogyanya dikerjakan oleh manusia. 3. Perbuatan- perbuatan yang manusia boleh mengerjakannya atau tidak boleh

  34. NORMA MENURUT Poejawiyatna : “ Hukum etis yang pertama yakni keyakinan yang ada pada manusia, bahwa ia harus berbuat baik dan mengelakan yang jahat “.

  35. JENIS NORMA Jenis norma antara lain : Norma berdasarkan keyakinan atau kewajiban mutlak ( Deontologis ) Norma berdasarkan tujuan perbuatan ( teleologis ). Norma berdasarkan hubungan dengan dengan orang lain ( Relasional ).

  36. WATAK KEPRIBADIAN EKSTROVERT ( Terbuka ). a. Biasanya berani mengambil keputusan. b. Lebih mudah menerima pandangan c. Mudah melakukan tindakan cepat. d. Namun terkesan buru-buru dan kurang perhitungan.

  37. WATAK KEPRIBADIAN INTROVERT ( Tertutup ). a. Memiliki kecenderungan untuk menimbang lebih lama. b.Konservatif dan hati-hati didalam mengambil keputusan. c. Kelemahannya adalah terlalu lamban dan ber-tele-tele bahkan kadang keras kepala didalam mempertahankan pendapatnya

  38. WATAK KEPRIBADIAN Kesimpulan : Untuk orang dengan dasar kepribadian yang kuat dan dengan nilai- nilai moral yang lebih kaya maka perkembangan etika yang dibuat juga lebih Universal dan pola sikap yang diambil biasanya lebih mudah diterima. Untuk orang dengan dasar kepribadian lemah dan dengan nilai moral yang terbatas , ada kecenderungan yang mungkin timbul dalam setiap pengambilan keputusan. Antara lain : sangat konservatif dan fanatic. Tidak berpendirian dan mudah terpengaruh.

  39. DEFINISI P R O F E S I Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang memiliki atau menuntut keahlian khusus dengan mensyaratkan pelatihan atau pendidikan secara instensif / secara terus menerus setara pendidikan perguruan tinggi atau setingkat sarjana. Contoh : Dokter, Guru, Pengacara, Hakim, Jaksa, Apoteker, dll. Profesi adalah Adanya lisensi / sertifikat , adanya kode etik dan Independen / otonomi dalam pekerjaannya Profesi adalah adanya unsur pengabdian dalam melaksanakan suatu kegiatan kerja yang seharusnya memiliki kesadaran akan nilai-nilai kehormatan profesi

  40. Profesimenurut Black Kesimpulan Bryan A Garner Sanusi PROFESI Aubert Frans Magnis Suseno Abdul Kadir Muhammad E. Sumaryono Kamus Besar Bahasa Indonesia

  41. Profesi menurut PROFESI Black Aubert pekerjaan yang menerapkan seperangkat pengetahuan siste matika ( ilmu ) pada masalah- masalah yang sangat relevan bagi nilai-nilai utama dari masyarakat. suatu lapangan pekerjaan atau pekerjaan yang memerlukan pendidikan, pengetahuan dan kemahiran khusus ( Misal Profesi hukum, atau kedokteran ). Bryan A Garner suatu lapangan pekerjaan yang memerlukan pendidikan dan latihan

  42. Profesi menurut PROFESI Kamus Besar Bahasa Indonesia Abdul Kadir Muhammad Bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian ( ketrampilan, kejujuran dsb ). merumuskan profesi sebagai pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan. E. Sumaryono Profesi terdiri dari kelompok terbatas dari orang-orang yang memiliki keahlian khusus dan dengan keahlian itu mereka dapat berfungsi didalam masyarakat dengan lebih baik bila dibandingkan dengan warga lain pada umumnya.

  43. Profesi menurut PROFESI Sanusi Frans Magnis Suseno Suatu jabatan yang memiliki fungsi signifikansi social yang menentukan( crusial ). Jabatan yang menentukan ketrampilan / keahlian tertentu. Jabatan itu memerlukan pendidikan tingkat perguruan tinggi dengan waktu yang cukup lama Menjalankan profesi secara bertanggung jawab Hormat terhadap hak-hak orang lain. Mendahulukan kepentingan orang yang dibantu. Mengabdi tuntutan luhur profesi Kesimpulan Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang memiliki atau menuntut keahlian khusus dengan mensyaratkan pelatihan atau pendidikan secara instensif / secara terus menerus setara pendidikan perguruan tinggi atau setingkat sarjana. Contoh : Dokter, Guru, Pengacara, Hakim, Jaksa, Apoteker, dll. Profesi adalah Adanya lisensi / sertifikat , adanya kode etik dan Independen / otonomi dalam pekerjaannya Profesi adalah adanya unsur pengabdian dalam melaksanakan suatu kegiatan kerja yang seharusnya memiliki kesadaran akan nilai-nilai kehormatan profesi

  44. ETIKA DAN ETIKA PROFESI

  45. KODE ETIK PROFESI Batasan atau standard yang mengatur pergaulan manusia didalam kelompok sosialnya. Batasan atau standard atau etika ini diwujudkan dalam bentuk aturan ( code ), secara tertulis dengan secara sistematik, sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada. Pada saat dibutuhkan akan berfungsi sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika, rasional umum ( common sense ) dinilai menyimpang dari kode etik. Adalah system norma, nilai dan aturan profesioanl tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional

  46. TIGA FUNGSI DARI KODE ETIK PROFESI 1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. 2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. 3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

  47. TIGA CIRI KERJA PROFESIONALISME 1. Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenannya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil. 2. Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan atau pelatihan yang panjang.. 3. Kerja seorang profesional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral, harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi.

  48. PROFESI, PROFESIONAL,PROFESIONALISME.

More Related