1 / 32

Uji Hipotesis

Uji Hipotesis. Pengertian Hipotesis. Hipotesis adalah pernyataan keadaan yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih membutuhkan pengujian kebenarannya melalui fakta-fakta.

Download Presentation

Uji Hipotesis

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Uji Hipotesis

  2. Pengertian Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan keadaan yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih membutuhkan pengujian kebenarannya melalui fakta-fakta. Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara.

  3. Analisis statistik Data kuantitatif merupakan suatu data yang berupa angka atau bisa diangkakan, dalam hal ini analisis statistik lebih tepat digunakan. Statistik deskriptif dan statistik inferensial Statistik deskriptif digunakan untuk membantu memaparkan (menggambarkan) keadaan yang sebenarnya (fakta) dari satu sampel penelitian  penelitian deskriptif

  4. Statistika Inferensial Digunakan untuk mengolah data kuantitatif dengan tujuan untuk menguji kebenaran suatu teori baru yang diajukan peneliti yang dikenal dengan hipotesis penelitian inferensial Dalam penelitian inferensial, teknik analisis statistik yang digunakan mengacu kepada suatu pengujian hipotesis

  5. Langkah-langkah Pokok dalam Pengujian Hipotesis Menetapkan hipotesis Menentukan statistik uji Memilih suatu tingkat Signifikansi (nilai α) Menghitung nilai statistik uji Membandingkan nilai statistik uji dengan nilai tabel Membuat keputusan uji (diterima / ditolak)

  6. Tipe Hipotesis • Hipotesis Nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih atau tidak adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih. • Hipotesis Alternatif/Tandingan (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih atau adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih.

  7. Dua Tipe Kesalahan Dalam membuat hipotesis selalu dikaitkan dengan dua jenis kesalahan, yaitu: • Salah jenis I (α): terjadi saat kita menolak Ho padahal Ho benar. • Salah jenis II (β): terjadi saat kita menerima Ho padahal Ho salah.

  8. Kesalahan jenis I adalah kesalahan yg dibuat pada waktu menguji hipotesis di mana kita menolak Ho padahal sesungguhnya Ho itu benar. Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg benar. Kesalahan jenis II adalah kesalahan yg dibuat pada waktu menguji hipotesis di mana kita menerima Ho padahal sesungguhnya Ho itu salah. Dengan kata lain adalah peluang menerima Ho yg salah.

  9. UJI SATU ARAH (KANAN) • H0: θ = θo • H1: θ > θo (daerah kritis) penolakan H0 daerah penerimaan H0 α Hipotesis H0 diterima jika: z ≤ z1- αatauz > zα

  10. UJI SATU ARAH (KIRI) • H0: θ = θ0 • H1: θ < θ0 (daerah kritis) penolakan H0 αdaerah penerimaan H0 Hipotesis H0 diterima jika: z ≥ z1-α atau z < -zα

  11. UJI DUA ARAH • H0: θ = θo • H1: θ ≠ θo penolakan H0penolakan H0 daerah penerimaan H0 ½ α ½ α Hipotesis H0 diterima jika: -Z1/2(1- α) < Z < Z1/2(1- α)

  12. Bila ragam diketahui maka gunakan rumus: • Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus:

  13. Pengujian Rata-rata Populasi 1. Ho: µ = µo H1: µ < µo • Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 2. Ho: µ = µo H1: µ > µo • Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 3. Ho: µ = µo H1: µ ≠ µo • Apabila Zo < Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo terletak di antara –Zα/2sampaiZα/2 maka Ho diterima dan H1 ditolak

  14. Bila ragam diketahui maka gunakan rumus: • Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus:

  15. Pengujian Proporsi 1. Ho: p = po H1: p < po • Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 2. Ho: p = po H1: p > po • Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 3. Ho: p = po H1: p ≠ po • Apabila Zo < Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampaiZα/2 maka Ho diterima dan H1 ditolak

  16. Rumus yang digunakan adalah:

  17. Pengujian Rata-rata Dua Populasi (Bebas) 1. Ho: µ1 = µ2 H1: µ1 < µ2 • Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 2. Ho: µ1 = µ2 H1: µ1 > µ2 • Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 3. Ho: µ1 = µ2 H1: µ1 ≠ µ2 • Apabila Zo < -Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampaiZα/2 maka Ho diterima dan H1 ditolak

  18. Bila ragam diketahui maka gunakan rumus: • Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus: • Bila ragam sama • Bila ragam tidak sama

  19. Pengujian Rata-rata Data Berpasangan 1. Ho: µ1 - µ2 = d0 H1: µ1 - µ2 < d0 • Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 2. Ho: µ1 - µ2 = d0 H1: µ1 - µ2 > d0 • Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 3. Ho: µ1 - µ2 = d0 H1: µ1 - µ2 ≠ d0 • Apabila Zo < -Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampaiZα/2 maka Ho diterima dan H1 ditolak

  20. Bila ragam diketahui maka gunakan rumus: • Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus:

  21. Pengujian Perbedaan Dua Proporsi 1. Ho: p1 – p2 = 0 H1: p1 – p2 < 0 • Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 2. Ho: p1 – p2 = 0 H1: p1 – p2 > 0 • Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak 3. Ho: p1 – p2 = 0 H1: p1 – p2 ≠ 0 • Apabila Zo < Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1 diterima • Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampaiZα/2 maka Ho diterima dan H1 ditolak

  22. Rumus yang digunakan adalah:

  23. Uji Homogenitas Ragam Hipotesis H0: σ1 = σ2lawan H1: σ1 ≠ σ2 Apabila FH < F(α0.05;db1=n-1,db2=n-2) makaHo diterima dan berarti Ragam Homogen

  24. Contoh Pada percobaan pengaruh penyinaran terhadap pertumbuhan suatu tanaman, didapatkan hasil biomassa sebagai berikut: Ujilah apakah ragam biomassa tanaman yang mendapatkan penyinaran normal sama dengan tanaman yang mendapatkan penyinaran dengan filter?

  25. Contoh Uji satu arah Suatu perusahaan memproduksi suatu komponen dan menurut mereka komponen tersebut dapat menahan beban lebih dari 8 kg. Setelah diuji dengan 50 sampel didapatkan bahwa rata-rata daya tahannya adalah 7,8 kg dengan standard deviasi 0,5. Kesimpulan apa yang dapat diambil dengan taraf signifikan 5% dan 1%?

  26. Za Z m = 8 Jawaban Hipotesis H0: m <= 8 H1 : m > 8 Diketahui n = 50 = 7,8 = 0,5 Maka tidak menolak H0 dan menyimpulkan tidak cukup bukti untuk mendukung bahwa rata-rata daya tahan lebih dari 8

  27. Contoh Uji dua arah Suatu perusahaan memproduksi suatu komponen dan menurut mereka komponen tersebut dapat menahan beban 8 kg. Setelah diuji dengan 50 sampel didapatkan bahwa rata-rata daya tahannya adalah 7,8 kg dengan standard deviasi 0,5 Ujilah hipotesis bahwa m = 8 lawan tandingan m ≠ 8 dengan taraf signifikan 0,01

  28. Jawaban Hipotesis H0 : m = 8 H1 : m ≠ 8 -Za m = 8 Za Z Diketahui n = 50 = 7,8 = 0,5 Maka tolak H0 dan menyimpulkan bahwa rata-rata daya tahan tidak sama dengan 8.

  29. Contoh Lima sampel zat yang mengandung besi diuji untuk menentukan apakah ada perbedaan kandungan besi antara analisis secara kimia dan analisis pendar flour sinar-X

  30. Jawaban 1) Hipotesis H0 : m1 = m2 H1 : m1≠ m2 2) a = 0,05, v =… 3)Daerah kritis: T… 4) Perhitungan 

  31. Perhitungan

  32. diperoleh dan Kesimpulan? t0 < tamaka Terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk menyatakan bahwa ada perbedaankandungan besi antara analisis secara kimia dan analisis pendar flour sinar-X

More Related