1 / 1

3. Teori-teori Motivasi

3. Teori-teori Motivasi Banyak teori motivasi yang telah dikembangkan dari teori-teori motivasi yang ada. Secara garis besar ada yang lebih menekankan pada apa yang memotivasi tenaga kerja, yaitu teori motivasi isi, dan ada yang memusatkan perhatiannya pada

zahir-horne
Download Presentation

3. Teori-teori Motivasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 3. Teori-teori Motivasi Banyak teori motivasi yang telah dikembangkan dari teori-teori motivasi yang ada. Secara garis besar ada yang lebih menekankan pada apa yang memotivasi tenaga kerja, yaitu teori motivasi isi, dan ada yang memusatkan perhatiannya pada bagaimana proses motivasi berlangsung, yaitu teori motivasi proses. Teori motivasi isi berkeyakinan tentang adanya kondisi internal dalam individu yang dinamakan kebutuhan atau motif. Teori proses bersibuk diri dengan menemu-kenali dan mempelajari proses-proses yang memprakarsai, mempertahankan dan mengakhiri perilaku (Hasibuan, 1999). Salah satu teori motivasi kerja yang paling luas dikenal adalah teori tata tingkat-kebutuhan Maslow. Maslow berpendapat bahwa kondisi manusia berada dalam kondisi mengejar yang bersinambung. Apabila satu kebutuhan dipenuhi, langsung kebutuhan tersebut diganti oleh kebutuhan lain. Proses berkeinginan secara non stop memotivasi seseorang sejak lahir sampai meninggal. Maslow selanjutnya mengajukan bahwa ada lima kelompok kebutuhan yaitu: kebutuhan faali (fisiologikal), rasa aman, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun secara tata tingkat sebagaimana diperlihatkan dalam gambar sebagai berikut (Hasibuan, 1999):

More Related