1 / 15

POKJA AMPL Sebagai Change Management Team – Tim Manajemen Perubahan Dalam Pembangunan AMPL

POKJA AMPL Sebagai Change Management Team – Tim Manajemen Perubahan Dalam Pembangunan AMPL. Local Gouverment Capacity Building Program Community Water San i tation & Health Project ADB – 2163/2164 (SF) - INO. Latar Belakang.

zada
Download Presentation

POKJA AMPL Sebagai Change Management Team – Tim Manajemen Perubahan Dalam Pembangunan AMPL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. POKJA AMPLSebagai Change Management Team – Tim ManajemenPerubahan Dalam Pembangunan AMPL Local Gouverment Capacity Building Program Community Water Sanitation & Health Project ADB – 2163/2164 (SF) - INO

  2. Latar Belakang • Sebagaimana proyek AMPL-Berbasis Masyarakat lainnya, CWSHP menjadi bagian dalam upaya pemerintah Indonesia dalam memenuhi target layanan air minum dan penyehatan lingkungan di Indonesia • Keberlanjutan proyek AMPL-Berbasis Masyarakat di tingkat daerah menjadi isu penting yang perlu disikapi dengan strategi yang efektif • Kebijakan Nasional AMPL-Berbasis Masyarakat, Pokja AMPL dan Renstra AMPL merupakan instrumen penting untuk memastikan keberlanjutan pembangunan AMPL

  3. Kebijakan Nasional AMPL-BM dan CWSHP Memastikan hasil pembangunan AMPL berkelanjutan melalui: • Penerapan prinsip keberlanjutan dalam keseluruhan proses pembangunan • Transformasi rasa kepemilikan masyarakat terhadap proyek dalam seluruh tahapan pelaksanaan • Memampukan masyarakat sebagai pelaku utama terhadap pelaksanaan program • Alih pengetahuan dan kemampuan kepada pemerintah daerah sebagai pemegang mandat dalam pemenuhan layanan AMPL

  4. Dari prinsip Kebijakan menuju Hasil yang Diharapkan ... • Pemahaman esensi 11 Pokok Kebijakan Nasional AMPL-BM • Air Merupakan BendaSosial dan BendaEkonomi • Pilihan yang DiinformasikansebagaiDasardalamPendekatanTanggapKebutuhan. • PembangunanBerwawasanLingkungan • PendidikanPerilakuHidupBersih dan Sehat • Keberpihakan pada Masyarakat Miskin • PeranPerempuandalamPengambilanKeputusan • AkuntabilitasProsesPembangunan • Peran Pemerintah Sebagai Fasilitator • PeranAktifMasyarakat • PelayananOptimal dan TepatSasaran • PenerapanPrinsipPemulihanBiaya Aplikasi proses berbasis lima Aspek Keberlanjutan Faktor sosial Faktor kelembagaan Faktor teknologi Faktor keuangan/biaya Faktor lingkungan Tujuan Kebijakan AMPL-BM Keberlanjutan dan penggunaan efektif

  5. Air Limbah: • On-site& Communal off-site = • 69,3%, • Sistem Terpusat = 1,65% Target AMPL Nasional • Target nasional 2014: Indonesia Stop BABS (10% off site and 90% on-site) • Target MDGs 2015: • Akses sanitasi: 67.5% • Air Minum: • Perpipaan (PDAM) = 18,38%, • Non-Perpipaan = 43,57% • Target nasional 2014: • Akses air minum bagi 70% penduduk • Target MDGs 2015: • Perpipaan: 57.4% • Non-perpipaan: 67% • Target nasional: luas genangan menurun sebesar 22.500 ha di 100 kawasan strategis perkotaan • Drainase • Berfungsi baik/mengalir lancar =52,83% • Sampah • RT yang mendapatkan akses thd pengelolaan sampah= 20,63% Sumber: Susenas, 2007 & RPJMN 2010-2014 • Target nasional: 80% RT terlayani

  6. Konsekuensi Logis • Perubahan mindset semua pelaku proyek dari orientasi proyek ke orientasi program • Perubahan mindset semua pelaku proyek dari orientasi target ke orientasi proses • Diperlukan strategi yang tepat untuk mempertemukan pemenuhan target dan proses • Penguatan kapasitas Pemerintah Daerah dalam mengawal proses dan adopsi pendekatan • Penguatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan proyek • Karena pembangunan AMPL lintas sektor dan multifihak, dibutuhkan wadah untuk mengkoordinasikan semua potensi yang tersedia agar berada pada jalur pencapaian target yang telah disepakati

  7. MENGAPA Pokja AMPL ..................….. ? • Meningkatkankomitmenpemerintahdaerahdan semua fihak terkaitpembangunan AMPL • PengembangandanimplementasiRencanaStrategis AMPL olehPemerintah Daerah • Membangundanmeningkatkankemitraandenganseluruhpemangkukepentingandalampembangunan AMPL, khususnyasektorswasta • Meningkatkanperubahanperilakuterkaitair dan sanitasi • Peningkatansistem monitoring danevaluasipembangunansektor AMPL • Peningkatanpengelolaanpengetahuanpembangunan AMPL (Knowledge Management) disetiaptingkatanpemerintahan

  8. POKJA AMPLSebagai Change Management Team –Tim ManajemenPerubahan Dalam Pembangunan AMPL

  9. APA ITU Change Managemen Team (CMT)? • CMT adalah Tim ManajemenPerubahan yang akanmenjadikelompok kerja yang akan menggerakkan Pembangunan AMPL di daerahnya yang disepakatiolehseluruh stakeholder AMPLdidaerahnya • CMT adalahkelompok kerja yang melakukan koordinasi, advokasi, perencanaandan monitoring serta evaluasi pelaksanaanpembangunan AMPL melalui RencanaKerja Tahunan SKPDsetiaptahunberjalansesuaidenganRenstra AMPL sebagai kesepakatanbersama

  10. Peran Pokja AMPL sebagai CMT ..... Mendorong terjadinya sinergi dan koordinasi antar program AMPL secara berkelanjutan Mendorong daerah memiliki Renstra AMPL; strategi layanan AM dan SSK yang operasional Mendorong AMPL menjadi salah satu kebijakan dan prgram prioritas dlm RPJMD Memastikan strategi layanan AM dan PL dilaksanakan sesuai rencana Memastikan seluruh pelaku program AMPL memiliki visi yang sama Menjadi inisiator dan memfasilitasi Pemda memiliki strategi pemb Sanitasi & AM yang konkrit dan dijadikan acuan Mendorong pimpinan daerah dan pengambil kebijakan untuk menjadikan sektor sanitasi dan AM menjadi isu prioritas Memastikan Strategi dijalankan dengan efektif Memastikan memastikan seluruh program berada pada arah yang tepat Identifikasi isu strategis AMPL Mendorong seluruh pihak memiliki kepedulian terhadap isu sanitasi dan AM Memastikan strategi dijabarkan ke dalam program masing-masing SKPD (masuk dalam RKPD) Kajian eksisting AMPL Kajian “real demands” Penyiapan Action Plan

  11. KOMPETENSI ANGGOTA Pokja AMPL sebagai CMT ... • Berorientasi pada pencapaian target • PemikiranAnalitis • OrientasiMelayaniMasyarakat • Kewirausahaan • Fleksibilitas • Menuntutakuntabilitas • Kompetensiantar-budaya • Teamworking • Membimbingdanmengembangkanorang lain • Kepercayaandirisecaraprofesional • Membangunhubunganuntukmampusaling mempengaruhi • Kesadarandiri • BekerjaStrategis

  12. APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH POKJA AMPL ?Sebagai Change Management Team – Tim ManajemenPerubahan Dalam Pembangunan AMPL

  13. LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN Pokja AMPL sebagai CMT .... • Melakukan koordinasipembangunan AMPL, dengan sasaran pengelolaan pembangunansektor AMPL lebihbaikdanberfungsiefektif • Melakukan perencanaan, dengan sasaran pemerintahdaerahmemilikikebijakandaninstrumenperencanaandankelembagaan yang efektifdalampengelolaan pembangunan AMPL sesuai dengan target yang telah disepakati • Melakukan advokasi, dengan sasaran AMPL mendapatprioritasdalampembangunandaerah agar tetap berada dalam jalur pencapaian target yang telah disepakati • Melakukan monitoring & evaluasi, dengan sasaran prinsip-prinsipkeberlanjutanditerapkandalampendekatanpembangunan AMPL

  14. Upaya untuk pengarus-utamaan AMPL • KELEMBAGAAN • REGULASI • PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

  15. SELAMAT MENGEMBANGKAN POKJA AMPL ….... ranura58@yahoo.com 0812.111.0867

More Related