1 / 39

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BIOENERGI BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BIOENERGI BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. M. Syakir Kepala Puslitbang Perkebunan. Disampaikan pada Seminar Forum Komunikasi Kelitbangan “Pengembangan Inovasi Teknologi Mendukung Pertanian Bioindustri Berkelanjutan” Serpong, 14 Mei 2014.

tracey
Download Presentation

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BIOENERGI BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BIOENERGI BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL M. Syakir Kepala Puslitbang Perkebunan Disampaikan pada Seminar Forum Komunikasi Kelitbangan “Pengembangan Inovasi Teknologi Mendukung Pertanian Bioindustri Berkelanjutan” Serpong, 14 Mei 2014

  2. PolaPikirPenetapan/PemilihanKomoditas BBN POTENSI BAHAN BAKAR NASIONAL (NON FOSIL) BIOGAS LimbahTanaman, Kotoranhewan BIOETHANOL Tebu, Sagu, Aren, Nipah, Lontar, Ubikayu, Sorghum manis, Sorghum BIODIESEL KelapaSawit, Kelapa, JarakPagar, KemiriSunan, Nyamplung LUAS AREAL TANAM, KEMAMPUAN PENYEDIAAN POTENSI PRODUKSI, KEBUTUHAN LAHAN, POTENSI LAHAN, KESIAPAN TEKNOLOGI, ASPEK LAIN (SOSIAL, EKONOMI, LINGKUNGAN, DLL)

  3. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS POTENSIAL PENGHASIL BIOENERGI

  4. INPUT LINGKUNGAN • KebijakanPemerintah(INPRES No. 1/2006 dan RENSTRA KEMENTAN 2010-2014, Permen ESDM, PermenPerindustrian, PermenPerdagangan) • Iklim, Lahan, Air • Pasar KonseptualisasiSistem • OUTPUT YANG DIHARAPKAN • Kecukupanketersediaanbahan baku BBN • Nilai tambah • Daya saing • Meningkatnya pendapatan petani • INPUT TAK TERKONTROL • Konsumsi BBM • Harga BBN • PreferensiIndustriPengguna • Ketersediaan lahan PENYEDIAAN BAHAN BAKU BBN BERKELAN-JUTAN • OUTPUT YANG TIDAK DIHARAPKAN • Ketergantunganterhadap BBM impor • INPUT TERKONTROL • Teknologi budidaya • Teknologi pengolahan • Biaya produksi • Sarana produksi pertanian PENGELOLAAN

  5. Tanaman yang berpotensi sebagai sumber BahanBakarAlternatif TANAMAN BAHAN BAKAR NABATI POTENSIAL

  6. TanamanPotensial Penghasil Bioenergi

  7. Potensi Tanaman Penghasil Biofuel

  8. Biodiesel

  9. Peta Kesesuaian lahan Kelapa Sawit

  10. Bioetanol

  11. SEBARAN PABRIK GULA EXISTING • SUMATERA UTARA : 2 PG ( BUMN ) • SUMATERA SELATAN (OKU) : 1 PG ( BUMN ) • LAMPUNG : 6 PG ( BUMN = 1 PG; BUMS = 5 PG ) • JAWA BARAT : 5 PG ( BUMN ) • JAWA TENGAH : 11 PG ( BUMN = 8 PG; BUMS = 3 PG ) • DI. YOGYAKARTA : 1 PG ( BUMS ) • JAWA TIMUR : 31 PG ( BUMN = 29 PG; BUMS = 2 PG ) • SULAWESI SELATAN : 3 PG ( BUMN ) • GORONTALO : 1 PG ( BUMN )

  12. Bioetanol

  13. Bioetanol

  14. PROGRAM PENGEMBANGAN BIOENERGI

  15. PROGRAM PENGEMBANGAN BIOENERGI JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

  16. Program Jangka Pendek : Pengembangan/Intensifikasi

  17. Penyediaan Bahan Baku Bioenergi Jangka Pendek : Pengembangan/Intensifikasi

  18. Inisiatif Kebijakan Mendukung Pengembangan Biodiesel Peningkatan Produktivitas Perluasan Area (dedicated area) Pengurangan Ekspor CPO

  19. Program Jangka Menengah : Pengembangan Komoditas Potensial

  20. Penyediaan Bahan Baku Bioenergi Jangka Menengah : Pengembangan Komoditas Potensial

  21. Kemiri Sunan • Komoditas penghasil BBN yang cukup potensial dan tidak bersaing dengan pangan • Mulai berproduksi umur 4 tahun, pada umur 8 tahun produksi sampai 15 ton (6 – 8 ton biodiesel) per ha per tahun • Populasi tanaman : 150 pohon/ha • Dapat ditumpangsarikan dengan tanaman lain (pangan, perkebunan, BBN lain) • Bibit siap tanam 6-7 bulan (50 cm) • Ketersediaan bibit (saat ini) : 50.000 stum 2 m • Rendemen : biji  crude oil (40-50%)  biodiesel (88-92%) • Dapat dikembangkan di lahan sub optimal • Perlu kepastian harga dan pasar

  22. Kemiri Sunan di lahan bekas tambang, Bangka

  23. Reaktor Biodiesel Kapasitas: 200 ltr/process MULTIFUNGSI Kapasitas : 100 ltr/process

  24. Kemiri Sunan • Reaktor biodiesel multifungsi • Penggunaan biodiesel pada mobil (B40) dan mesin statis (B100)

  25. Karakteristik Biodiesel KemiriSunan, SNI dan Standar USA

  26. KoleksiTanamanPotensialuntuk Biodiesel Pongamia pinnata Kranji Kipahang laut Kibesi pantai Mal pari Kayu lowo Pongam Reutalis trisperma Kemiri minyak Kemiri sunan Kemiri racun Muncang leweng Kaliki banten Sterculia foetidaL. Kepuh Pranajiwa Kelumpah Kelumpang Schleichera oleosa Pongro Macassar oil tree Lac tree Kusambi Kosambi Kesambi Cerbera manghas Bintaro Sea mango Mangga laut Babuto Buta badak Kayu Gurita

  27. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BIOMETAN

  28. Pengembangan Biomethane dari Limbah Pertanian

  29. Pemasangan Converter Kit Compressed Biomethane • Telahterpasangpada 19 kendaraanrodaempatlingkupPuslitbang Perkebunan

  30. REKAYASA VARIETAS UNGGUL

  31. Program Jangka Panjang : Pemanfaatan Biomassa Limbah Pertanian (Generasi kedua) SISTEM PERTANIAN BIOINDUSTRI

  32. Potensi BiomasaPadat

  33. TEKNOLOGI BIOENERGI GENERASI KEDUA • Gasifikasi limbah sawit untuk mesin statis • Delignifikasi dan fermentasi limbah bagas tebu

  34. Potensi Limbah Pertanian Sebagai Sumber Energi Terbarukan

  35. Ketersediaan limbah biomassa kelapa sawit di Indonesia Sumber: PPKS & Oil World (2012)

  36. Konsep Pemanfaatan Biomassa limbah kelapa sawit untuk Bioenergy Empty Fruit Bunches Second Generation Biofuel

  37. PEMANFAATAN LIMBAH UNTUK BIOETANOL

  38. PERCEPATAN PENGEMBANGAN BIOENERGI

  39. terima kasih

More Related