1 / 64

Beyond Construction

METHODE KERJA MAT FOUNDATION. PROYEK MALL CIPUTRA SURABAYA. Beyond Construction. ADHI KARYA ( Persero ) Tbk ,. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk. MAT FOUNDATION. Beyond Construction. I. PENDAHULUAN II. PERSIAPAN III. ANALISA TAHAPAN PENGECORAN IV. TAHAPAN PELAKSANAAN V. QUALITY

tilden
Download Presentation

Beyond Construction

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METHODE KERJA MAT FOUNDATION PROYEK MALL CIPUTRA SURABAYA Beyond Construction ADHI KARYA (Persero) Tbk,

  2. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk MAT FOUNDATION Beyond Construction I. PENDAHULUAN II. PERSIAPAN III. ANALISA TAHAPAN PENGECORAN IV. TAHAPAN PELAKSANAAN V. QUALITY VI. SAFETY

  3. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk I. PENDAHULUAN • I.1. Definisi Mass Concrete • I.2. Persyaratan • I.3. Antisipasi retak • Kontinuitas supply beton • Karakter beton • Penggunaan jenis semen • Spesifikasi beton • Kontrol kualitas • Pengendalian temperatur Beyond Construction

  4. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk I.1. Definisi Mass Concrete Mass concrete adalah pengecoran satu area dengan volume yang sangat besar dan dilakukan secara terus menerus, merupakan salah satu alternatif pengecoran dengan volume yang besar atau pengecoran dengan volume kecil secara terus. Berdasarkan ACI 207 : Mass Concrete adalah segala volume beton dengan dimensi yang cukup besar sehingga perlu pengendalian thermal terhadap panas yang ditimbulkan oleh proses hydrasi semen.

  5. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk I.2.Persyaratan Terjadinya retak thermal karena bagian beton dipermukaan yang mendingin lebih cepat oleh pelepasan panas di udara mengalami kontraksi dan menjadi kekangan terhadap pengembangan volume beton bagian dalam yang panas. Syarat ACI (ACI. Jurnal Vol. 94. no 2.1997) : Perbedaan suhu beton antara lapisan bawah, tengah dan atas ≤ 200 C.

  6. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk I.3. Antisipasi Retak Kontinuitas supply beton -Persiapan alat, personel dan infrastruktur -Kapasitas batching plan -Cycle time -Jumlah kebutuhan truck mixer Karakter beton (kandungan semen, fly ash, campuran bhn) Penggunaan jenis semen

  7. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk • Spesifikasi beton(mix design) • Mutu beton adalah K-300. • Prosentase fly ash  use 20 %. • Suhu on site ≤ 350 C. • Water Cement Ratio = 0.54 • Slump 14±2. • Initial setting time 4-7 jam  pakai 4 jam. • Mix design terlampir. • Data trial mix terlampir. • Hasil test beton terlampir.

  8. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk • Kontrol kualitas (slump, suhu, benda uji) • Pengukuran Slump beton • Pengukuran suhu beton segar • Pengambilan benda uji • Penyimpanan/pemeliharaan benda uji • Pengendalian temperatur • Pengendalian temperature dengan melakukan perawatan (curing) secara efektif untuk mengontrol retak awal. • Alat monitoring terdiri dari : • Thermocouple Cable (nikel & tembaga) untuk ditanam • Digital thermometer untuk mengukur suhu

  9. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk Concrete Mix Design (K-300, slump 14±2)

  10. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk Suhu Awal Beton Segar : Mutu Beton : K-300, Fly Ash 20%, Slump 14±2 cm Tf = 0.22 (Ta.Wa + Tc.Wc + Tfa.Wfa) + Tw.Ww + Twa.Wwa 0.22 (Wa + Wc + Wfa) + Ww + Wwa Tf = ± 30.7°C < 32°C Dimana :Tf : Suhu Awal Beton Segar Ta : Suhu Aggregat……………………………. (26°C) Tc : Suhu Semen……………………………….. (85°C) Tfa : Suhu Fly Ash……………………………...(40°C) Tw : Suhu Air…………………………………….. (23°C) Twa : Suhu Air di dalam Aggregat………(25°C) Wa : Jumlah Aggregate……………………..(1885 Kg) Wc : Jumlah Semen…………………………… (288 kg) Wfa : Jumlah Fly Ash………………………….. (72 kg) Ww : Jumlah Air…………………………………. (193 Ltr) Wwa : Jumlah Air di dalam Aggregat….. (32 Ltr) Nilai Tf sangat dipengaruhi oleh suhu awal bahan - bahan campuran beton dan suhu ambient lingkungan.

  11. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk

  12. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk II. PERSIAPAN II.1. Infrastruktur II.2. Instalasi Listrik II.3. Penanggulangan Air (sistem drainase) II.4. Concrete Pump & Mixer II.5. Pengendalian hujan dan panas II.6. Analisa kebutuhan Alat dan Waktu II.7. Water Supply II.8. Peralatan II.9. Kesiapan Material II.10. Konsumsi II.11. Koordinasi Lingkungan & Lalu lintas Beyond Construction

  13. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk • II.1. Infrastruktur proyek • Jalan Akses Truk Mixer • Perlu diperhatikan akses jalan agar tidak saling menutup antara akses keluar dan masuk proyek serta akses dari dan menuju concrete pump. • Lahan parkir dan Manuver Truk • Semakin efektif lahan untuk manuver TM makin memperkecil waktu TM berada di lokasi proyek sehingga memperkecil cycle time. • Area Cuci Talang Mixer • Penyediaan area untuk mencuci talang mixer agar terjaga kebersihannya dan juga tidak mengganggu arus lalu lintas Truk Mixer. Beyond Construction

  14. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk SITE PLAN 1 2 3 7 8 5 13 10 9 6 12 11 4 • KETERANGAN : • Jl. Mayjen Sungkono • Pagar Proyek • Pintu Masuk/Keluar Utama • Pintu Masuk/Keluar Pekerja • Shopping Mall Area 10. Reservoir area 11. Kontraktor Keet 12. Area Fabrikasi Bekisting, scafolding, bondex 13. Barak Pekerja 6. Apartement area 7. Kantor Pemasaran 8. Area Fabrikasi Besi 9. Batching Plant area

  15. Arah OUT Arah IN JALUR SIRKULASI MIXER (PROSES PENGECORAN) AREA PARKIR TRUK KAPSUL JAYAMIX SLUMP TEST AREA BATCHING PLAN 4 CP Pakai AREA PARKIR TRUK MIXER PENEMPATAN BENDA UJI REST AREA PEKERJA 1 CP Stand By

  16. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk II.2. Instalasi listrik - Lampu penerangan - Vibrator - Barbender - Pompa air

  17. LAY OUT INSTALASI PENERANGAN PROYEK KETERANGAN : : LAMPU HPIT 500 watt : STOP KONTAK; VIBRATOR & POMPA : LAMPU PENERANGAN PROYEK GENSET

  18. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk • II.3. Penanggulangan air (sistem drainase) • Untuk mengatasi terjadinya banjir pada saat pengecoran bila terjadi hujan, maka area mat foundation ditutup terpal dan pembuangan air hujan dibuatkan saluran sementara. • Selain akibat air hujan juga diantisipasi air pada dasar mat foundation + air permukaan beton

  19. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk RENCANA POSISI SUMPIT Sumpit1 Sumpit2 1x1x0.5 1x1x0.5 Sumpit4 1x1x0.5 Sumpit3 1x1x0.5 1x1x0.5

  20. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk Potongan Sumpit di Luar Mass Concrete

  21. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk II.4. Concrete pump & Mixer Pemakaian pompa dan mixer harus sesuai dengan kebutuhan dan ada cadangan untuk menanggulangi apabila terjadi masalah pada saat pelaksanaan pengecoran. Direncanakan pemakaian 4 Concrete Pump (pakai) dan 1 CP (stand by) Dan pemakaian 32 unit truck mixer

  22. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk II.5. Pengendalian hujan dan panas Pemasangan tenda berfungsi untuk mengantisipasi terjadinya hujan dan panas matahari secara langsung pada saat pengecoran agar tidak menghambat proses pengecoran massconcrete.

  23. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk LAY OUT TENDA

  24. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk POTONGAN TENDA

  25. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk DETAIL PERTEMUAN TIANG DGN MASS FOUND

  26. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk II.6. Analisa Kebutuhan Alat & Waktu DATA ANALISA WAKTU, JUMLAH TRUCK MIXER dan BATCHING PLANT • Perhitungan Siklus Mixer • Volume Mass Concrete 4200 m3 • Dengan kapasitas pompa 25 m3/jam dibutuhkan 4 pompa aktiv + 1 pompa standby • sehingga kapasitas pompa 25 x 4 = 100 m3/jam. • Pelaksanaan akan selesai dalam waktu  4200 : 100 = 42 jam

  27. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk II.7. Water Supply u/ cleaning & curring Penyediaan air bersih untuk cuci mixer pada washing bay dan lain-lain demi kelancaran proses pelaksanaan pengecoran mat foundation II. 8. Peralatan • Concrete pump kapasitas 25 m3/jam : 5 bh  4 aktif, 1 standby • Kebutuhan Pipa CP : 20 batang / CP • Kebutuhan Mortar utk pumping : 1.5m³/CP (total 6m³) • Vibrator elektrik : 9 set  operasional 8 set. • Compresor : 2 bh • Pompa Summersible : 3 bh • Generator 250 KVA silent : 1 bh • Silinder : ( 168 ) bh • Troli : 3 bh • Travo Las : 1 bh • Mesin Trowel : 4 bh • TC2 : standby

  28. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk II.9. Kesiapan Material (data dari PT.Jaya Readymix) II.10. Konsumsi II.11. Koordinasi Lingkungan Dan Lalu-Lintas Volume Beton : ± 4200 m3 • Semen : ± 1,850 ton Sumber : Gresik • Fly ash : ± 300 ton Sumber : Paiton • Pasir : ± 2,500 m3 Sumber : Lumajang • Split : ± 3,500 m3 Sumber : Mojokerto • Retarder : ± 5,000 liter Sumber : Sika Adanya koordinasi dengan satuan lalu-lintas dan keamanan lingkungan sangat menunjang kelancaran dan penyelesaian pekerjaan dengan sesuai waktu yang direncanakan.

  29. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk III. ANALISA TAHAPAN PENGECORAN • III.1. Pembagian lahan/zone pengecoran • Pembagian pengecoran didasarkan atas jumlah dan kapasitas concrete pump dengan luasan pengecoran dalam batasan waktu sebelum masa ikat beton. • Volume Mat Foundation Apartment 4200 m3 • Kapasitas 1 concrete pump = 30 m3/jam (asumsi efektif 25 m3/jam) • Sehingga kapasitas 4 concrete pump = 100 m3/jam • Durasi pengecoran (4200 m3 : 100 jam/m3) = 42 jam • batas waktu maksimal masa ikat beton  ambil 4 jam Beyond Construction

  30. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk III.2. Analisa waktu pengecoran • Untuk menghindari terjadinya Cold Joint Concrete pada waktu pelaksanaan pekerjaan pengecoran perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut : • Pembagian tahapan pengecoran didasarkan atas luasan dan volume pengecoran • Diasumsikan beton mengalami setting awal setelah 4 jam • Kapasitas Concrete Pump = 25 m³/jam • direncanakan penggunaan 4 CP aktif dengan 1 CP stand by. • kapasitas bongkar 1 CP = 25m³/jam x 4jam = 100 m³/jam ambil 80m³ /jam • DIRENCANAKAN, pembagian area cor utk 4 CP < 320m3 utk menghindari terjadinya Cold Joint • Total Volume Mat Found = 4200 x 2 Mass Concrete = 8400 m³ • Pengecoran dilakukan 1 area dulu ( As 23’ – 26’ / B – J ), dengan volume = 4200 m³ • direncanakan penggunaan 4 CP aktif dengan 1 CP stand by. • Kapasitas bongkar 4 CP = 25 m³/jam x 4 CP = 100m³/jam • Sehingga untuk luas total 1 area pondasi memerlukan durasi pelaksanaan pengecoran • = 4200 m3 = 42 jam • 100

  31. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk PEMBAGIAN ZONA PENGECORAN Agar tidak terjadi Cold Joint pada saat pengecoran MASS FOUNDATION, maka 1 ( Satu ) kotak area batas pengecoran dibatasi maksimal 80 m3 x 4 CP = 320m3, sehingga alternatif pembagian / batas pengecoran adalah sebagai berikut : 29 4 6 5 12 11 9 7 13 10 3 8 15 14 8 2 1 4.5 4.5 4.5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.5 9 44 9 Analisa Perhitungan Volume 1 Area Stop Cor (contoh vol area 3) Volume cor = 4 x 29 x 2.5 = 290 m³ < 320m³…OK

  32. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk IV. TAHAPAN PELAKSANAAN IV.1. Pekerjaan tanah IV.2. Pasang anti rayap IV.3. Pekerjaan pembersihan dan inspeksi IV.4. Pasang pembesian IV.5. Inspeksi dan survey IV.6. Pasang thermocouple IV.7. Pasang kawat loket IV.8. Pengecoran IV.9. Slump Test IV.10. Floor Hardener IV.11. Pasang Waterstop IV.12. Monitoring Temperatur IV.13. Proses Curing Beyond Construction

  33. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk IV.1. Pekerjaan Tanah • Galian tanah area mat foundation sesuai shop drawing sedangkan untuk dasar mat foundation ditambah 5 cm lantai kerja dan 7 cm tanah urug,jadi kedalaman galian = 262 cm. • Galian dinding mat foundation sesuai shop drawing yang ditambah 40 cm dengan kemiringan 45º untuk menghindari longsor pada pasangan batu kali.

  34. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk IV.2. Pasang anti rayap • Lapisan anti rayap meliputi seluruh lapisan bawah lantai mat foundation dan dinding samping mat foundation dengan system penyemprotan. • Material menggunakan bahan kimia aktif SIPERMETRHIN 100g/L yang merupakan golongan sintetik pirethroid. • Aplikasi untuk di lapangan 1 m2 membutuhkan 5 ltr larutan • Pada saat penyemprotan kondisi tanah harus kering (tidak ada genangan air).

  35. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk

  36. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk IV.3. Pekerjaan Pembersihan dan Inspeksi • Pembersihan dilakukan untuk membersihkan lokasi dari kotoran, sisa-sisa material pekerjaan, dll. • Inspeksi dilaksanakan untuk memastikan bahwa pekerjaan terdahulu telah dilaksanakan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan. • Hal tersebut di atas dilaksanakan secara terus menerus selama pekerjaan tersebut berlangsung (sebelum dan setelah pemasangan besi beton).

  37. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk IV.4. Pasang Pembesian • Setelah diadakan inspeksi dan pembersihan lahan, pembesian dilaksanakan sesuai shop drawing. • Ikatan besi menggunakan bindrat

  38. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk IV.5. Inspeksi dan Survey • Sebelum proses pengecoran, dilakukan pemeriksaan kembali, bahwa jumlah pembesian yang telah dipasang sesuai dengan gambar kerja dan untuk memastikan adanya ikatan yang baik antar besi, maka kualitas besi beton yang dipakai juga harus baik agar ada daya ikat yang baik antara besi dan beton. • Juga dilakukan kembali pemeriksaan akhir dari ukuran dan letak Mat Foundation tersebut. • Pemeriksaan / Inspeksi akhir akan dilakukan bersama-sama dengan Pengawas Lapangan.

  39. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk IV.6. Thermocouple Memonitor temperature concrete dalam pengecoran mass foundation adalah sesuatu hal yang sangat penting. Terjadinya perbedaan temperature yang sangat besar akan menimbulkan efek keretakan pada beton yang akan berakibat fatal. Alat yang dipakai untuk memonitor perbedaan temperature tersebut adalah Thermocouple. Thermocouple dipakai selain untuk memonitor suhu/perbedaan temperature pada tiap bagian, juga digunakan untuk mengukur perbedaan suhu maximum yang terjadi setelah pengecoran selesai, thermocouple menggunakan 3 layer dan 7 titik, sehingga jumlah thermocouple = 21.

  40. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk LAY OUT THERMO COUPLE

  41. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk DET. A, B, C INSTALASI THERMOCOUPLE

  42. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk

  43. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk IV.7. Kawat Ayam • Berdasarkan pembagian area pengecoran dan setting time beton maka pengecoran mat foundation dibagi dalam beberapa zone, setiap pembagian zone dipasang kawat ayam (20 x 20) mm yang berfungsi untuk menahan supaya beton tidak longsor. • untuk perkuatan horizontal menggunakan besi D-13 • untuk perkuatan vertikal (kaki ayam) menggunakan besi D-22

  44. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk Denah KAWAT ayam

  45. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk POTONGAN MEMANJANG DAN MELINTANG

  46. Kawat ayam (20mmx20mm) 4000 PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk IV.8. PENGECORAN • Pelaksanaan pengecoran yang dipergunakan yaitu system full depth (tidak perlayer) maka diperlukan hambatan cor menggunakan kawat ayam. • Arah pengecoran dilihat pada gambar awal pengecoran pada jarak yang paling jauh dari pompa menuju kearah pompa. • Pengecoran dimulai dari zone paling jauh menggunakan concrete pump dan pada saat mencapai volume 85%, pipa concrete pump dipotong untuk mengisi zone selanjutnya dan seterusnya sampai pengecoran selesai. ZONE 3 ZONE 4 ZONE 5 ZONE 6 ZONE 7 ZONE 8 ZONE 9 ZONE 10 ZONE 11 ZONE 12 ZONE 13

  47. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk Denah Dudukan Pipa Pompa CP Detail A Detail A Note : Jarak antar dudukan pompa  6m

  48. 32º 32º PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk

  49. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk IV.9. Kontrol Kualitas SLUMP BETON • Meliputi : • Pengukuran Slump beton • Pengukuran suhu beton segar • Pengambilan benda uji • Penyimpanan/pemeliharaan benda uji Kriteria penerimaan beton : Suhu beton segar maks 32°C

  50. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk • Frekuensi pengambilan sample akan dilakukan setiap 100 m3 beton dengan jumlah 4 silinder untuk setiap set • 1 silinder untuk umur 7 hari • 2 silinder untuk umur 28 hari • 1 silinder untuk cadangan (untuk 56 hari jika 28 hari tidak memenuhi kuat tekan yang disyaratkan) Maka, sample dilakukan setiap = 100m3 = 14,28  14 truk mixer 7m3 Slump test dan pengecekan temperatur dilakukan pada saat tiba di lapangan proyek (lokasi cek temperatur dan slump) untuk setiap truk mixer sebelum beton dituang

More Related