1 / 29

TEORI PERILAKU KONSUMEN

TEORI PERILAKU KONSUMEN. Dua Model Analisis Perilaku Konsumen. Model Utilitas Kardinal/Marginal Utility/Nilai Subyektif Model Kurva Indefferens/Ordinal. MODEL UTILITAS ORDINAL.

tao
Download Presentation

TEORI PERILAKU KONSUMEN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEORI PERILAKU KONSUMEN

  2. Dua Model Analisis Perilaku Konsumen • Model Utilitas Kardinal/Marginal Utility/Nilai Subyektif • Model Kurva Indefferens/Ordinal

  3. MODEL UTILITAS ORDINAL An Indifference Curve shows the various combination of commodity X and commodity Y which yield equal utility or satisfaction to the consumer (Salvatore). Y A Y1 B Y2 IC 0 X1 X2 X

  4. Indifference Map : Sekumpulan kurva indifferens. Y IC3 IC2 IC1 0 X

  5. Bentuk Khusus Kurva Indifferens IC1 IC2 Y Y Y Y1 Y1 Y2 Y2 IC2 IC1 0 X1 X2 X 0 X 0 X1 X2 X

  6. Asumsi-asumsi yang digunakan: • Semua produk yang dikonsumsi dapat dibagi kedalam berbagi jumlah unit yang lebih sedikit secara kontinyu • Selera dan urutan preferensi konsumen diantara berbagai kombinasi produk dapat didefinisikan (terukur) dan selalu konsisten • Konsumen memandang produk sebagai sesuatu yang dibutuhkan, sehingga semakin banyak produk yang dapat dikonsumsi akan semakin puas • Konsumen selalu bertindak rasional dalam menentukan kombinasi produk yang dikonsumsi.

  7. Karakteristik Kurva Indifferens • Kurva Indifferens merupakan fungsi kontinyu yang selalu melewati titik-titik kombinasi produk (X dan Y) yang dikonsumsi • Kurva Indifferens menurun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung ke titik origin • Semakin jauh kurva indifferens dari titik origin, semakin tinggi tingkat kepuasan sehingga dua atau lebih kurva indifferens tidak akan berpotongan

  8. Y IC2 Y IC2 IC1 IC1 0 X 0 X

  9. Marginal Rate of Substitution (MRS) Marginal Rate of Substitution (MRS) is the rate at which a consumer is agreeable to trading off some of one goods for more of another goods yet still achieve the some averall level of satisfaction Rate marginal dari Pengganti (MRS) adalah rate kemana satu konsumen yang dapat disetujui untuk menjualkan beberapa sesuatu baik untuk lagi dengan barang lain statis namun mencapai beberapa taraf averall dari Rate

  10. Marginal Rate of Substitution of X for Y Marginal Rate of Substitution of X for Y (MRSXY) refers to the amount of Y that a consumer willing to give up in order to gain one additional unit of X (and still remain on the same Indifference Curve).

  11. Kendala Anggaran Konsumen • Garis Anggaran/Budget Line (BL) : menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan anggaran yang sama besar • Nilai barang X dan barang Y yang dikonsumsi ≤ anggaran yang tersedia Secara Matemais : Px.X +Py.Y ≤ I • Jika semua anggaran dipakai : Px.X+Py.Y = I

  12. Y E A Y1 Y1 B D C Y1 BL: I=PxX+PyY 0 X1 X2 X3 X

  13. Perubahan Kurva Anggaran • Perubahan harga produk • Perubahan anggaran yang tersedia

  14. Perubahan harga produk Y Y BL3 BL2 BL1 X 0 BL1 BL2 BL3 X 0 Perubahan harga barang X Perubahan harga barang Y

  15. Perubahan anggaran yang tersedia Y 0 BL1 BL2 BL3 X

  16. Keseimbangan Konsumen • Terjadi jika pada harga (P) tertentu (berlaku) dan anggaran yang tersedia untuk dibelanjakan, diperoleh kepuasan total maksimal • Ditunjukkan oleh titik singgung antara kurva indifferens dan garis anggaran

  17. Y Slope Kurva Indifferens =MRSxy Slope Garis Anggaran = Y* IC3 IC2 IC1 0 X* BL X Keseimbangan : persinggungan IC dan BL

  18. Income Consumption Curve (ICC) dan Engel Curve (EC) • Perubahan pendapatan Mempengaruhi anggaran yang tersedia. Menggeser budget line (BL) • Jika pendapatan meningkat anggaran meningkat barang yang dikonsumsi meningkat BL bergeser

  19. KURVA ICC Y ICC IC3 IC2 IC1 0 BL1 BL2 BL3 X

  20. ICC : kurva yang menghubungkan titik-titik keseimbangan konsumen yang dihasilkan dari berbagai tingkat pendapatan dengan tingkat harga yang konstan • ICC dapat diturunkan Engel Curve (EC) merupakan kurva yang menunjukkan hubungan antara pendapatan konsumen dengan jumlah barang yang dikonsumsi.

  21. KURVA ENGEL (EC) Y ICC IC3 IC2 IC1 BL1 BL2 BL3 0 X I EC I3 I2 I1 0 X1 X3 X2 X

  22. EC menjadi indikator jenis barang: • Slope positif : barang normal Jika pendapatan naik, maka barang yang dikonsumsi akan meningkat • Slope negatif : barang inferior Jika pendapatan naik, maka barang yang dikonsumsi menurun

  23. Price Consumption Curve (PCC) dan Demand Curve (DC) • Perubahan pola konsumsi selain dipengaruhi oleh perubahan pendapatan juga karena perubahan harga • Perubahan harga harga menjadi relative lebih mahal atau lebih murah pendapatan nyata berubah menggeser BL barang yang dikonsumsi berubah keseimbangan berubah.

  24. KURVA PCC & DC Y PCC KURVA PCC IC3 IC2 IC1 0 BL1 BL2 BL3 X I I3 KURVA DC I2 I1 DC 0 X1 X2 X3 X

  25. PCC : kurva yang menghubungkan titik keseimbangan konsumen yang dihasilkan dari berbagai tingkat harga, karena terjadi perubahan salah satu harga komoditi, sedangkan harga barang lain tetap.

  26. Substitution Effect (SE) dan Income Effect (IE) Perubahan harga relatif Perubahan jml X yang diminta (SE) Perubahan harga X (PX) SE + IE = TE Perubahan jml X yang diminta (IE) Perubahan pendapatan nyata

  27. SE dan IE : Kasus Barang Normal Y IC1 IC2 • TE : X1X3 (Slope negatif) • SE : X1X2 (Slope negatif) • IE : X2X3 (Slope positif) • Px turun dan I naik, maka jumlah barang yang diminta meningkat barang normal A C B BL1 X1 X2 X3 0 BL2 X

  28. SE dan IE : Kasus Barang Inferior IC2 Y • TE : X1X2 (Slope positif) • SE : X1X3 (Slope negatif) • IE : X2X3 (Slope negatif) • Px turun, Q naik • I naik Q turun • Barang inferior IC1 B A C BL1 BL2 X1 X2 X3 0 X

  29. SE dan IE : Kasus Barang Giffen Y • TE : X1X2 (Slope negatif) • SE : X1X3 (Slope negatif) • IE : X2X3 (Slope negatif) • Px naik, Q naik • I naik Q turun • Barang Gifen IC2 IC1 BL1 BL2 0 X2 X1 X3 X

More Related