1 / 24

P E N J A D W A L A N

P E N J A D W A L A N. Pertemuan 10. Definisi Penjadwalan. Pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun tenaga kerja, dan menentukan urutan pelaksanaan bagi suatu kegiatan operasi.

sharne
Download Presentation

P E N J A D W A L A N

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. P E N J A D W A L A N Pertemuan 10

  2. Definisi Penjadwalan Pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun tenaga kerja, dan menentukan urutan pelaksanaan bagi suatu kegiatan operasi. Penjadwalan bertujuan meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan.

  3. Jenis Penjadwalan Operasi Ada 3 bagianbesarjenispenjadwalanoperasi, yaitu : 1. Sequencing 2. Input-output control 3. Loading

  4. 1.SEQUENCING (Pengurutan pekerjaan) Menentukan urutan pekerjaan yang harus dilakukan pada setiap pusat kerja. Sebagai contoh, anggap terdapat 10 pasien yang pada sebuah klinik medis untuk mendapatkan perawatan. Dalam urutan seperti apakah mereka seharusnya diperlakukan ? Haruskah pasien yang pertama dilayani adalah yang datang pertama kali ataukah pasien yang memerlukan perawatan darurat? Metode pengurutan memberikan informasi terinci seperti ini. Metode ini dikenal sebagai aturan prioritas untuk membagikan pekerjaan pusat kerja.

  5. Aturan Prioritas AturanPrioritas (priority rule) Memberikanpanduanuntukmengurutkanpekerjaan yang harusdilakukan. Aturaniniterutamaditerapkanuntukfasilitasterfokus-prosessepertiklinik, percetakan, bengkel job shop. Beberapaaturanprioritas yang paling terkenalakandibahas. Aturanprioritasmencobauntukmeminimasiwaktupenyelesaian, jumlahpekerjaandalamsistem, keterlambatanpekerjaan, danmemaksimasiutilisasifasilitas.

  6. Aturan prioritas yang terkenal adalah: • First Come, First Served (FCFS) • Shortest Processing Time (SPT) • Longest Processing Time (LPT) • Earliest Due Date (EDD) • Critical Ratio (CR-Rasio Kritis) 1. First Come, First Served (FCFS) (yang pertama datang, yang pertama dilayani) Pekerjaan pertama yang datang di sebuah pusat kerja diproses terlebih dahulu

  7. 2. Shortest Processing Time (SPT) (waktu pemrosesan terpendek) Pekerjaan yang memiliki waktu pemrosesan terpendek diselesaikan terlebih dahulu 3. Longest Processing Time (LPT) (waktu pemrosesan terpanjang) Pekerjaan yang memiliki waktu pemrosesan lebih panjang diselesaikan terlebih dahulu 4. Earliest Due Date (EDD) (batas waktu paling awal) Pekerjaan dengan batas waktu yang paling awal dikerjakan terlebih dahulu

  8. Kriteria Penjadwalan Kriteria penjadwalan dilihat dari hal-hal berikut: 1. Minimasi waktu penyelesaian Kriteria ini dievaluasi dengan menentukan waktu penyelesaian rata-rata untuk setiap pekerjaan. 2. Maksimasi utilisasi Kriteria ini dievaluasi dengan menghitung presentase waktu digunakannya fasilitas. 3. Minimasi persediaan barang setengah jadi (work-in-process/WIP) Kriteria ini dievaluasi dengan menentukan jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem tersebut. Lebih sedikit pekerjaan dalam sistem, maka lebih rendah persediaan. 4. Minimasi waktu tunggu pelanggan. Kriteria ini dievaluasi dengan menentukan jumlah keterlambatan rata2.

  9. Evaluasi • Contohdibawahmembandingkankeempataturandiatas. Lima pekerjaan yang berkaitandengantugasarsitekturmenungguuntukditugaskanpada Ajax, Tarneyand & Banes Architects. Waktupengerjaan (pemrosesan) merekadanbataswaktunyadiberikandalamtabelberikut. Urutanpengerjaansesuaidenganaturan FCFS, SPT, LPT, EDD akanditerapkanPekerjaanditandaidenganhurufsesuaidenganurutankedatangannya.

  10. Penyelesaian 1. Urutan FCFSdiperlihatkandalamtabelberikut, yaitu A-B-C-D-E. Aliranwaktudalamsistemuntukurutaninimenghitungwaktu yang Dihabiskanolehsetiappekerjaanuntukmenungguditambahdengan waktupengerjaannya.

  11. Aturan FCFS menghasilkanukuranefektivitassebagaiberikut: a. Waktu penyelesaianrata-rata = Jumlahaliranwaktutotal/Jumlah pekerjaan = 77 hari/5 = 15,4 hari. b. Utilisasi = Jumlahwaktuproses total/Jumlahaliranwaktu total = 28/77 = 36,40% c. Jumlah pekerjaan rata-rata dalamsistem = Juml.aliranwaktutotal/Waktu proses pekerjaan total = 77 hari/28 hari = 2,75 pekerjaan d. Keterlambatan pekerjaanrata-rata = Jumlahhariketerlambatan/Jumlahpekerjaan = 11/5 = 2,2 hari.

  12. 2. AturanSPT yang diperlihatkandalamtabelberikut, menghasilkanurutan B-D-A-C-E. Urutandibuatberdasarkanwaktupemrosesan, denganprioritastertinggidiberikankepadapekerjaan yang paling pendek.

  13. Aturan SPT menghasilkanukuranefektivitassebagaiberikut: a. Waktu penyelesaianrata-rata = Jumlahaliranwaktu total/Jumlahpekerjaan = 65 hari/5 = 13 hari. b. Utilisasi = Jumlahwaktuproses total/Jumlahaliranwaktu total = 28/65 = 43,10% c. Jumlah pekerjaan rata-rata dalamsistem = Juml.aliranwaktutotal/Waktu proses pekerjaan total = 65 hari/28 hari = 2,32 pekerjaan d. Keterlambatan pekerjaanrata-rata = Jumlahhariketerlambatan/Jumlahpekerjaan = 9/5 = 1,8 hari.

  14. 3. Aturan LPT yang diperlihatkan dalam tabel berikut, menghasilkan urutan E-C-A-D-B. Urutan dibuat berdasarkan waktu pemrosesan, dengan prioritas tertinggi diberikan kepada pekerjaan yang paling panjang.

  15. Aturan LPT menghasilkanukuranefektivitassebagaiberikut: a. Waktu penyelesaianrata-rata = Jumlahaliranwaktu total/Jumlahpekerjaan = 103 hari/5 = 20,6 hari. b. Utilisasi = Jumlahwaktuproses total/Jumlahaliranwaktu total = 28/103 = 27,20% c. Jumlah pekerjaan rata-rata dalamsistem = Juml.aliranwaktutotal/Waktu proses pekerjaan total = 103 hari/28 hari = 3,68 pekerjaan d. Keterlambatan pekerjaanrata-rata = Jumlahhariketerlambatan/Jumlahpekerjaan = 48/5 = 9,6 hari.

  16. 4. Aturan EDD yang diperlihatkan dalam tabel berikut, menghasilkan urutan B-A-D-C-E Urutan dibuat berdasarkan waktu pemrosesan, dengan prioritas tertinggi diberikan kepada pekerjaan dengan batas waktu paling.

  17. Aturan LPT menghasilkanukuranefektivitassebagaiberikut: a. Waktu penyelesaianrata-rata = Jumlahaliranwaktu total/Jumlahpekerjaan = 68 hari/5 = 13,6 hari. b. Utilisasi = Jumlahwaktuproses total/Jumlahaliranwaktu total = 28/68 = 41,20% c. Jumlah pekerjaan rata-rata dalamsistem = Juml.aliranwaktutotal/Waktu proses pekerjaan total = 68 hari/28 hari = 2,43 pekerjaan d. Keterlambatan pekerjaanrata-rata = Jumlahhariketerlambatan/Jumlahpekerjaan = 6/5 = 1,2 hari.

  18. Rangkuman Hasil Hasil dari keempat aturan ini diringkas dalam tabel berikut :

  19. Rangkuman Evaluasi LPT merupakanurutan yang paling tidakefektif. SPT ungguldalamtigapengukuran, sementara EDD kalahdalamketerlambatan rata-rata. Hal inimerupakankenyataan yang sesungguhnyadalamdunianyata. Tidakadasatuaturanpengurutan pun yang selaluungguldalamsemuakriteria. Pengalamanmenunjukkanhalberikut: 1. SPT biasanyamerupakanteknikterbaikuntukmeminimasialiranpekerjaandanmeminimasijumlahpekerjaan rata-rata dalamsistem. Kelemahannyaadalahpekerjaan yang memilikiwaktupemrosesanpanjangdapatsecaraterusmenerustidakdikerjakan. 2. FCFS tidakmenghasilkankinerja yang baikpadahampirsemuakriteria. Bagaimanapun, FCFS memilikikelebihankarenaterlihatadilolehpelanggan. Suatuhal yang sangatpentingdalamsistemjasa.

  20. 3. EDD meminimasi keterlambatan maksimal, yang mungkin perlu untuk pekerjaan yang memiliki penalti setelah tanggal tertentu. EDD bekerja baik ketika keterlambatan menjadi sebuah isu.

  21. Rasio Kritis RASIO KRITIS (CRITICAL RATIO – CR) merupakan angka indek yang dihitung dengan membagi waktu yang tersisa hingga batas waktu pekerjaan, dengan waktu pekerjaan tersisa. CR cenderung memiliki kinerja yang lebih baik daripada FCFS, SPT, LPT, atau LPT pada kriteria keterlambatan pekerjaan rata-rata. Rasio Kritis memberikan prioritas pada pekerjaan yang harus dilakukan agar tetap menepati jadwal. Bila : CR < 1 , berarti pekerjaan terlambat dari jadwal CR = 1 , berarti pekerjaan sesuai dengan jadwal CR > 1 , berarti pekerjaan mendahului jadwal

  22. Rumus Rasio Kritis adalah : CR = Waktu yang tersisa / Hari kerja yang tersisa = Batas waktu – tanggal sekarang / waktu pekerjaan yg tersisa Contoh: Hari ini adalah hari ke-25 pada jadwal produksi Zyco Medical Testing Laboratories. Tiga pekerjaan berada dalam urutan sebagai berikut :

  23. . CR dihitung dengan menggunakan rumus CR Pekerjaan B memiliki keterlambatan sehingga harus dipercepat, C tepat waktu, dan A memiliki waktu luang.

  24. Latihan Soal • Sebuah kontraktor di Dallas memiliki enam pekerjaan yang menunggu untuk diproses. Waktu pemrosesan dan batas waktu diberikan pada tabel di bawah. Asumsikan bahwa pekerjaan tiba dengan urutan yang ditunjukkan pada tabel. Tentukan urutan pengolahan sesuai aturan FCFS, SPT, LPT, dan LPT serta lakukan evaluasi

More Related