1 / 26

Analisis Standar Belanja

tugas final AKt

riki126
Download Presentation

Analisis Standar Belanja

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LOKAKARYA NASIONAL " ANGGARAN BERBASIS KINERJA" IMPLEMENTASI SISTEM PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA DI PUSAT Oleh DR. Achmad Rochyadi BINA PERSADA KONSULTAN Bekerjasama Dengan DEPARTEMEN KEUANGAN Jakarta, 29 Maret 2006

  2. POKOK BAHASAN • DASAR HUKUM • LATAR BELAKANG DAN TUJUAN • SIKLUS PBK • 5 KOMPONEN POKOK DALAM PBK • PENYUSUNAN STANDAR BIAYA • PENGUKURAN KINERJA • CONTOH PBK

  3. DASAR HUKUM: • UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan • Negara • UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem • Perencanaan Pembangunan Nasional • PP No 20 Tahun 2004 ttg Rencana Kerja • Pemerintah • PP No 21 Tahun 2004 ttg Penyusunan Ren • cana Kerja dan Anggaran Kementerian Neg/ • Lembaga

  4. LATAR BELAKANG PEMBAHARUAN SISTEM PENGANGGARAN

  5. LATAR BELAKANG PEMBAHARUAN SISTEM PENGANGGARAN

  6. PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU

  7. DEFINISI • PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA • adalah penyusunan anggaran dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut”. • (mengacu pada Pasal 7 ayat (1) PP No.21/2004) • Dalam penganggaran berbasis kinerja diperlukan indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis kegiatan” • (mengacu pada Pasal 7 ayat (2) PP No.21/2004)

  8. TUJUAN PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA(Penjelasan PP 21/2004): • Untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnyadari penggunaan sumber daya (input)yang terbatas • Tujuan dan indikator kinerja yang jelas akan: • mendukung perbaikan efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan sumber daya, dan • Memperkuat proses pengambilan keputusan tentang kebijakan dalam jangka menengah

  9. KONDISI YANG DIHARAPKAN DARI PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA • Meningkatkan efektifitas alokasi anggaran melalui perancangan program/ kegiatan yang diarahkan untuk mencapai hasil dan keluaran yang ditetapkan; • Meningkatkan efisiensi pengeluaran melalui penentuan satuan biaya keluaran; • Oleh karenanya meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas.

  10. SIKLUS ANGGARAN KINERJA 3 2 PENETAPAN SASARAN: OUTPUT & OUTCOME PENETAPAN KEGIATAN/ SUB KEG. 4 PENETAPAN JENIS & BESARAN INPUT 1 PENETAPAN PROGRAM MENGHITUNG ANGGARAN DNG STANDAR BIAYA 8 PENGUKURAN KINERJA 5 7 1 s/d 5 dimuat didalam dokumen anggaran PERTANG-GUNG JAWABAN PELAKSANAAN KEGIATAN & PEMBELANJAAN 6

  11. Bagan Pelaksanaan Anggaran Kinerja OUTCOME PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN OUTCOME OUT INPUT OUTCOME PUT OUTCOME PENGUKURAN KINERJA

  12. 5 KOMPONEN POKOK DALAM PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA 3. KELUARAN SATUAN KERJA MEMPUNYAIKELUARANYANG JELAS & TERUKUR SEBAGAI AKIBAT DARI PELAKSANAAN KEGIATAN 1. SATUAN KERJA 4. STANDAR BIAYA SATUAN KERJA SEBAGAI PENANGUNGJAWAB PENCAPAIAN KELUARAN/OUTPUT KEGIATAN/ SUBKEGIATAN PERHITUNGAN ANGGARAN DIDASARKAN PADA STANDAR BIAYA (BERISFAT UMUM DAN BERSIFAT KHUSUS 2. KEGIATAN 5. JENIS BELANJA RANGKAIAN TINDAKAN YG DILAKSANAKAN SATUAN KERJA SESUAI DENGAN TUGAS POKOKNYA UNTUK MENGHASILKAN KELUARANAN YANG DITENTUKAN PEMBEBANAN ANGGARAN PADA JENIS BELANJA YANG SESUAI

  13. SATUAN KERJA KEMENTERIAN LEMBAGA PENANGGUNG JAWAB PENCAPAIAN SASARAN PROGRAM UNIT ORG ESELON I PENANGGUNG JAWAB PENCAPAIAN OUTPUT UNIT ORGANISASI SATKER SATKER SATKER PENANGGGUNG-JAWAB PENCAPAIAN KELUARAN/OUTPUT

  14. SATUAN KERJA PUSAT ESELON I • SATUAN KERJA PUSAT ESELON II • SATUAN KERJA INSTANSI VERTIKAL ESELON II • SATUAN KERJA INSTANSI VERTIKAL ESELON III • SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) • SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU (SNVT) • SATUAN KERJA SEMENTARA (SKS) • SATUAN KERJA KHUSUS (DILUAR BAGIAN ANGGARAN K/L) SATUAN KERJA

  15. FUNGSI KEGIATAN MENUNJUKKAN TUGAS PEMERINTAH TERHADAP RAKYATNYA SUBFUNGSI MENUNJUK-KAN TUGAS K/L DALAM MENJABAR-KAN TUGAS PEMERINTAH 11 FUNGSI PROGRAM MENUNJUKKAN TUGAS UTAMA UNIT ESELON I K/L KEGIATAN 79 SUB FUNGSI MENUNJUKKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA SUB 221 PROGRAM KEGIATAN MENUNJUKKAN GAMBARAN KELUARAN YANG DICAPAI 1.356 KEGIATAN

  16. KELUARAN Output, Outcome & Input • KELUARAN (OUTPUT) Barang atau jasa yang terukur yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program & kebijakan • HASIL (OUTCOME) • Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) dari kegiatan-kegiatan dalam satu program • MASUKAN (INPUT) • Segala sumber daya (orang, barang dan jasa) yang diukur dengan uang yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran (output)

  17. STANDAR KHUSUS UMUM BIAYA • STANDAR BIAYA YANG DAPAT DIPAKAI UNTUK PENGANGGARAN KEGIATAN/SATKER/ WILAYAH/LOKASI SECARA UMUM • UMUMNYA BERUPA STANDAR BIAYA INPUT / BIAYA MASUKAN • STANDAR BIAYA YANG DIPAKAI UNTUK PENGANGGARAN KEGIATAN/SATKER/ WILAYAH/LOKASI TERTENTU • UMUMNYA BERUPA STANDAR BIAYA OUTPUT / BIAYA KELUARAN

  18. Penyusunan Standar Biaya MENGHIMPUN DATA HASIL PEMBAHASAN STANDAR BIAYA KE DALAM DAFTAR STANDAR BIAYA YG AKAN DITETAPKAN DENGAN PERMENKEU 4 DEPARTEMEN KEUANGAN 5 Membahas kebutuhan biaya input untuk membiayai kegiatan/sub kegiatan guna menghasilkan output yang telah ditetapkan 3 INDEKS STANDAR BIAYA UMUM DAN KHUSUS 1 KEMENTERIAN/ LEMBAGA MENGUSULKAN RINCIAN BIAYA INPUT UNTUK MENCAPAI OUTPUT SETIAP KEGIATAN/SUB KEGIATAN 2 BADAN PUSAT STATISTIK MENYEDIAKAN DATA HARGA DAN TINGKAT KEMAHALAN DAERAH

  19. Standar Biaya Masukan Contoh standar biaya masukan (input) Satu rim kertas ukuran A4 70 gram Rp. 25.000,- Satu unit PC Pentium 4 Multimedia Rp. 10.000.000,- Honorarium Narasumber Rp. 450.000,- Biaya Perjalanan Dinas Gol IV Rp. 400.000,- Standar Biaya Keluaran Contoh ilustrasi standar biaya keluaran (output) Biaya lokakarya tipe A per peserta Rp. 250.000,- Biaya buku panduan Paket A per buku Rp. 100.000,- Penambahan ruang kelas per m2 Rp. 750.000,-

  20. Contoh ilustrasi Standar Biaya Keluaran & Penganggaran Kegiatan • Nama Kegiatan : Peningkatan Kualitas Guru MI & MTs • Sub kegiatan : Lokakarya Peningkatan Kualitas Guru MTs • ------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Output : Jumlah guru peserta lokakarya • Spesifikasi Kegiatan : Lokakarya Tipe A, 30 orang, 30 hari • Standar Biaya Keluaran /peserta : Rp. 10.000.000.- • ------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Jumlah output : 30 orang guru • Jumlah Anggaran : 30 x Rp. 10.000.000,- = Rp.300.000.000,- • ------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Outcome : (1) Proses belajar mengajar di MTs lebih lancar dengan sistem dan materi ajar yang lebih berkualitas (2) Jumlah muurid yang lulus ujian lebih banyak dan lebih lulusan lebih berkualitas

  21. PENGUKURAN KINERJA MEMERLUKAN INDIKATOR KINERJA • Agar pengukuran dapat dilakukan, maka kinerja harus dapat dinyatakan dalam angka (kuantifikasi). • Diperlukan indikator-indikator yang dapat menunjukkan secara tepat tingkat prestasi kerja/kinerja. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM INDIKATOR KINERJA EFISIENSI INDIKATOR KINERJA KUALITAS

  22. CONTOH SEDERHANA INDIKATOR KINERJA (1) Program: Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Kegiatan : Peningkatan Kualitas Guru MI dan MTs Subkegiatan: Lokakarya Peningkatan Kualitas Guru • Input :Biaya lokakarya • Indikator kinerja Kegiatan : • Jumlah guru yang mengikuti lokakarya hingga selesai (output subkegiatan), • Jumlah guru yang mengikuti lokakarya hingga selesai dengan kualifikasi yang diharapkan (output kegiatan) • Indikator kinerja Program : Jumlah & presentase murid yang menamatkan pendidikan sembilan tahun (outcome)

  23. CONTOH SEDERHANA INDIKATOR KINERJA (2) • Indikator efisiensi: • Biaya lokakarya per peserta (harga per unit satuan dari output subkegiatan) • Biaya per guru untuk meningkatkan kualifikasi guru satu tingkat lebih tinggi (harga per unit satuan dari output kegiatan) • Biaya per murid untuk menuntaskan wajib belajar sembilan tahun (harga per unit satuan dari outcome program) • (contoh lain) Biaya pelayanan asrama haji per peserta ibadah haji

  24. CONTOH SEDERHANA INDIKATOR KINERJA (3) • Indikator kualitas subkegiatan & kegiatan : • Presentase peserta yang mengikuti lokakarya hingga selesai, atau • Presentase peserta yang nilai hasil evaluasinya baik/tinggi (jika dalam lokakarya tersebut ada evaluasi) • Presentase guru dengan kualifikasi yang sesuai dengan yang diharapkan • (contoh lain) Presentase jemaah haji yang menyatakan sangat puas atau sangat tidak puas atas pelayanan ibadah haji yang disediakan Pengelola Asrama Haji

  25. CONTOH SEDERHANA INDIKATOR KINERJA (4) • Indikator kualitas program (outcome) • Presentase murid yang menamatkan wajib belajar 9 tahun (lulusan MTs) dengan nilai baik/tinggi. • (contoh lain) Jumlah & prosentase masyarakat yang menyatakan sangat puas atau sangat tidak puas atas pelayanan kehidupan beragama yang diberikan Departemen Agama

  26. Terima Kasih

More Related