1 / 39

TUMOR OTAK

TUMOR OTAK. Tumor otak adalah proliferasi dan pertumbuhan tak terkendali sel-sel di dalam dan di sekitar jaringan otak.

oleg
Download Presentation

TUMOR OTAK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TUMOR OTAK

  2. Tumor otak adalah proliferasi dan pertumbuhan tak terkendali sel-sel di dalam dan di sekitar jaringan otak.

  3. Penyebab pasti pembentukan tumor otak tidak diketahui. Diduga radiasi ionisasi dapat menyebabkan pertumbuhan tumor. Radiasi ionisasi adalah energi radiasi tinggi yang menyebabkan kerusakan pada molekul DNA, sehingga menyebabkan mutasi yang menyebabkan kanker. • Kebiasaan hidup berisiko, seperti merokok dan konsumsi alkohol, turut berperan. Faktor risiko lain adalah genetik dan hormonal, zat karsinogenik, dan zat kimia tertentu (pestisida, herbisida).

  4. Patofisiologi • Tumor otak menyebabkan gangguan neurologik progresif. Gangguan neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh dua faktor : gangguan fokal disebebkan oleh tumor dan kenaikan tekanan intracranial.

  5. Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak, dan infiltrasi atau invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron.Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang bertumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak

  6. Peningkatan tekanan intrakranial dapat diakibatkan oleh beberapa faktor : bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya edema sekitar tumor, dan perubahan sirkulasi cairan serebrospinal. • Beberapa tumor dapat menyebabkan perdarahan. Obstruksi vena dan edema yang disebabkan oleh kerusakan sawar darah otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume intracranial dan meningkatkan tekanan intracranial. • Obstruksi sirkulasi cairan serebrospinal dari ventrikel lateral ke ruangan subaraknoid menimbulkan hidrosefalus.

  7. Perubahan fisiologi lain terjadi akibat peningkatan intracranial yang cepat adalah bradikardia progresif, hipertensi sistemik (pelebaran tekanan nadi), dan gangguan pernafasan.

  8. Klasifikasi Tumor otak primer berasal dari dalam otak, yang terdiri dari: - Glioma berasal dari jaringan yang mengelilingi dan menyokong sel-sel saraf, beberapa diantaranya bersifat ganas - Glioblastoma multiformis merupakan jenis yang paling sering ditemukan - Astrositoma anaplastik, pertumbuhannya sangat cepat - Astrositoma, pertumbuhannya lambat - Oligodendroglioma- Meduloblastoma, jarang terjadi, biasanya menyerang anak-anak sebelum mencapai pubertas - Sarkoma dan adenosarkoma merupakan kanker yang jarang terjadi, yang tumbuh dari struktur selain sel saraf. Beberapa jenis tumor otak jinak bisa tumbuh di dalam otak dan diberi nama sesuai dengan sel atau jaringan asalnya: - Schwannoma berasal dari sel Schwann yang membungkus persarafan - Ependimoma berasal dari sel yang membatasi bagian dalam otak - Meningioma berasal dari meningen (jaringan yang melapisi bagian luar otak) - Adenoma berasal dari sel-sel kelenjar - Osteoma berasal dari struktur tulang pada tengkorak - Hemangioblastoma berasal dari pembuluh darah.

  9. Manifestasi Klinis Gejala Serebral UmumDapat berupa perubahan mental yang ringan (psikomotor asthenia), yang dapat dirasakan oleh keluarga dekat penderita berupa: mudah tersinggung, emosi, labil, pelupa, perlambatan aktivitas mental dan sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitas, mungkin diketemukan ansietas dan depresi. Gejala ini berjalan progresif dan dapat dijumpai pada 2/3 kasus.

  10. Nyeri Kepala Diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan 30% gejala awal tumor otak adalah nyeri kepala. Sedangkan gejala lanjut diketemukan 70% kasus. Sifat nyeri kepala bervariasi dari ringan dan episodik sampai berat dan berdenyut, umumnya bertambah berat pada malam hari dan pada saat bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana terjadi peninggian tekanan tinggi intrakranial. Adanya nyeri kepala dengan psikomotor asthenia perlu dicurigai tumor otak.

  11. Muntah Terdapat pada 30% kasus dan umumnya meyertai nyeri kepala. Lebih sering dijumpai pada tumor di fossa posterior, umumnya muntah bersifat proyektil dan tak disertai dengan mual.Kejang Bangkitan kejang dapat merupakan gejala awal dari tumor otak pada 25% kasus, dan lebih dari 35% kasus pada stadium lanjut. Diperkirakan 2% penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak. Perlu dicurigai penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak bila: - Bangkitan kejang pertama kali pada usia lebih dari 25 tahun - Mengalami post iktal paralisis- Mengalami status epilepsi - Resisten terhadap obat-obat epilepsi- Bangkitan disertai dengan gejala tekanan tinggi intrakranial lain

  12. Gejala Tekanan Tinggi Intrakranial (TTIK) Berupa keluhan nyeri kepala di daerah frontal dan oksipital yang timbul pada pagi hari dan malam hari, muntah proyektil dan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan diketemukan papil udem. Keadaan ini perlu tindakan segera karena setiap saat dapat timbul ancaman herniasi. Selain itu dapat dijumpai parese N.VI akibat teregangnya N.VI oleh TTIK. Tumor-tumor yang sering memberikan gejala TTIK tanpa gejala-gejala fokal maupun lateralisasi adalah meduloblatoma, spendimoma dari ventrikel III, haemangioblastoma serebelum, dan craniopharingioma.

  13. gejala-gejala spesifik berdasarkan lokasi dan fungsi otak yang diserang. Antara lain: Tumor pada Lobus Frontal:- Perubahan perilaku dan kepribadian- Penurunan kemampuan menilai sesuatu- Penurunan daya penciuman- Penurunan daya ingat- Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh- Penurunan fungsi mental/kognitif- Penurunan penglihatan dan radang syaraf mata

  14. Tumor pada Lobus Parietal:- Penurunan kemampuan bicara- Tidak bisa menulis- Tidak mampu mengenali seseorang- Kejang-kejang- Disorientasi ruangTumor pada Lobus Oksipital:- Kehilangan penglihatan pada salah satu atau kedua belah mata- Kejang-kejang

  15. Tumor pada Lobus Temporal:- Penurunan kemampuan bicara- Kejang-kejang- Kadang tanpa gejala sama sekali • Tumor pada Fosa Posterior:- Gangguan berjalan- Nyeri kepala- Muntah • Tumor pada Cerebello Pontin Angie:- Gangguan pendengaran

  16. Tumor pada Batang Otak:- Perubahan perilaku dan emosional (lebih sensitif, mudah tersinggung)- Sulit bicara dan menelan- Mengantuk- Sakit kepala, terutama pada pagi hari- Kehilangan pendengaran- Kelemahan syaraf pada salah satu sisi wajah- Kelemahan syaraf pada salah satu sisi tubuh- Gerakan tak terkontrol- Kehilangan penglihatan, kelopak mata menutup, juling, dll.- Muntah

  17. Tumor pada Selaput Otak:- Sakit kepala- Kehilangan pendengaran- Gangguan bicara- Inkontinensi (tidak mampu mengontrol buang air kecil/besar)- Gangguan mental dan emosional (apatis, anarkis, dll)- Mengantuk berkepanjangan- Kejang-kejang- Kehilangan penglihatan

  18. Tumor pada Kelenjar Pituitary:- Berhenti menstruasi (amenorrhea)- Memproduksi air susu - Impotensi • Tumor pada Hipotalamus:- Gangguan perkembangan seksual pada anak-anak- Kerdil- Berhenti menstruasi (amenorrhea)- Gangguan cairan dan elektrolit • Tumor pada Ventrikel:- Hidrosefalus- Leher kaku- Kepala miring- Nyeri kepala mendadak- Penglihatan kabur- Penurunan kesadaran

  19. Selain wawancara (riwayat medis), teknik-teknik pemeriksaan berikut ini digunakan untuk mendiagnosis tumor otak: • Eksaminasi neurologis • Rontgen tengkorak dan angiografi serebral. Pembuluh darah diperiksa oleh rontgen setelah injeksi larutan yang membuat mereka terlihat. • Computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI). • Electroencephalogram (EEG). Tes ini mengukur aktivitas listrik otak. Tumor mungkin terlihat sebagai kelainan lokal. • Pemeriksaan cairan cerebrospinal. Pada tes ini, contoh cairan serebrospinal diambil dari tulang belakang. Tumor otak mengakibatkan tekanan yang meningkat, tingkat protein lebih tinggi, mengurangi kadar gula atau glukosa. Mungkin juga ada sel-sel tumor di cairan cerebrospinal. • Biopsi jaringan. Bila ada dugaan tumor ganas, sampel tumor diambil melalui operasi khusus. Ahli bedah dapat menargetkan lokasi tertentu, dipandu oleh CT scan atau MRI.

  20. Penatalaksanaan • Pengobatan tumor otak tergantung pada jenis, lokasi dan kepekaan terhadap radiasi dan agen kimia. Tujuan perawatan adalah menghilangkan tumor jika mungkin, atau jika tidak maka untuk menguranginya, meringankan gejala dan mencegah kerusakan otak lebih lanjut. Pilihan terapi tumor otak seperti halnya pada kanker jenis lain, yaitu operasi, kemoterapi, dan radioterapi. • Obat-obatan lain untuk mengontrol gejala termasuk obat untuk mengontrol edema otak atau akumulasi cairan, diuretik untuk mengurangi pembengkakan otak, analgesik untuk mengurangi rasa sakit, antasida untuk mengurangi stres ulkus dan antikonvulsan untuk mengurangi kejang.

  21. Asuhan Keperawatan • Pengkajian Keluhan Utama RPS RPD Pemeriksaan Saraf Cranial Pemeriksaan Fisik B1 – B6

  22. Masalah Keperawatan Gangguan perfusi cerebral Nyeri akut Resiko cidera Gangguan mobilitas fisik Ansietas Resiko kekurangan nutrisi

  23. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PARKINSON

  24. Definisi • Parkinson adalah penyakit saraf progresif yang berdampak terhadap respon mesenfalon dan pergerakan regulasi. Penyakit ini ini bersifat lambat yang menyerang usia pertengahan atau lanjut, dengan onset pada umur 50 sampai 60an

  25. Parkinson adalah keadaan degeratif yang merupakan keadaan klinik yang ditandai dengan tremor ritmis yang berlangsung 4-6 kali per detik, hipokinetik (akinesia atau bradikenesia) dan regiditas otot-otot, disertai kehilangan refleks-refleks postural.

  26. Etiologi • Defisiensi dopamine dalam substansia nigra di otak • virus, genetik, toksisitas, atau penyebab lain yang tidak diketahui.

  27. Patofisiologi • Terjadikelainandibatangotakterutamadisubtansianigramesensefalonberwarnapucat (depigmentasi) karenalenyapatauberkurangnyajumlahselneuromelaminygmenghasilkandopamin

  28. Gejala klinis • Bradikinesia (pergerakan lambat), hilang secara spontan, • Tremor yang menetap , • Tindakan dan pergerakan yang tidak terkontrol, • Gangguan saraf otonom (sulit tidur, berkeringat, hipotensi ortostatik, • Depresi, demensia, • Wajah seperti topeng.

  29. Komplikasi • Komplikasi terbanyak dan tersering dari penyakit Parkinson yaitu demensia, aspirasi, dan trauma karena jatuh.

  30. Pemeriksaan Penunjang • Pd penyakit parkinson tdk ada pemeriksaan khusus utk menegakkan diagnosa hnya berdasarkan anamnesa, pemeriksaan klinis dan respon pasien • CT scan yg menunjukan atropi cerebral • EEG

  31. Penatalaksanaan • Antikolinergik untuk mengurangi transmisi kolinergik yang berlebihan ketika kekurangan dopamin. • Levodopa, merupakan prekursor dopamine, dikombinasi dengan karbidopa, inhibitor dekarboksilat, untuk membantu pengurangan L-dopa di dalam darah dan memperbaiki otak.

  32. Bromokiptin, agonis dopamine yang mengaktifkan respons dopamine di dalam otak. • Amantidin yang dapat meningkatkan pecahan dopamine di dalam otak. • Menggunakan monoamine oksidase inhibitor seperti deprenil untuk menunda serangan ketidakmampuan

  33. Asuhan Keperawatan • Pengkajian • Riwayat Penyakit Sekarang Klien dan keluarga akan mengeluh tentang adanya gangguan penurunan fungsi kegiatan sehari-harinya klien. Kekakuan pada berbagai otot tubuh, dan gangguan-gangguan pada fungsi sensori, refleks

  34. Riwayat penyakit dahulu Perlu dipertanyakan tentang penyakit-penyakit yang pernah klien dapatkan terutama yang mengganggu bagian susunan saraf pusat terutama pada bagian otaknya

  35. Pemeriksaan fisik • Pengkajian Kaji saraf kranial, fungsi serebral (koordinasi) dan fungsi motorik.Observasi gaya berjalan dan saat melakukan aktivitas.Kaji riwayat gejala dan efeknya terhadap fungsi tubuh.Kaji kejelasan dan kecepatan bicara.Kaji tanda depresi.

  36. Masalah keperawatan • Gangguan mobilitas fisik • Defisit perawatan diri • Gangguan komunikasi verbal

  37. ??

  38. Selamat Belajar

More Related