1 / 34

BAB III

BAB III. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Apakah keanekaragaman hayati itu ?. UU RI No. 5 Tahun 1994:

oceana
Download Presentation

BAB III

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB III KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

  2. Apakah keanekaragaman hayati itu ? UU RI No. 5 Tahun 1994: Keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber; termasuk diantaranya: daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman di dalam spesies, antarspesies dan ekosistem.

  3. KEANEKARAGAMAN HAYATI • SUATU KONSEP YANG BERHUBUNGAN DENGAN SEBARAN VARIASI ATAU PERBEDAAN DI DALAM MAKHLUK HIDUP • KEANEKARAGAMAN HAYATI BIASANYA DIGUNAKAN UNTUK MENGGAMBARKAN JUMLAH, VARIASI DI DALAM ORGANISME • DIARTIKAN SEBAGAI BERJENIS MAKHLUK HIDUP YANG ADA DI ALAM

  4. Pentingnya Keanekaragaman Hayati • Kepentingan ekonomi dan kesehatan • Kepentingan estetika dan rekreasi • Etika • Peranannya sangat berharga sebagai penyimpan gen yang mengandung sifat keturunan /Sumber daya genetik • Berfungsi menjaga stabilitas ekosistem /fungsi ekologi

  5. Keanekaragaman Hayati Indonesia • 17.000 pulau • Luas daratan : 1,9 juta Km2 • Luas Perairan : 3,1 juta Km2 • Negara kepulauan tropik terluas di dunia • 47 tipe ekosistem Indonesia merupakan satu dari tujuh pusatraksasa keanekaragaman hayati disebut daerah mega diversity

  6. Indonesia merupakan satu dari tujuh pusat raksasa keanekaragaman hayati memiliki : • 128 ribu jenis tumbuhan • 350 ribu jenis hewan • 10 ribu jenis mikroba Luas daratan Indonesia hanya 1,3% seluruh luas daratan dunia memiliki: • 10% jenis tumbuhan berbunga, • 12% binatang menyusui • 16% reptilia dan amfibia • 17% burung, dan • 25% ikan Keanekaragaman terumbu karang kita diperkirakan tertinggi di dunia

  7. 2.3 Tropical Vegetables

  8. Makhluk hidup yang beranekaragam Klasifikasi Takson Hirarki Takson Kingdom Phylum/Divisio (Filum/Divisi) Classis (Kelas) Ordo (Bangsa) Familia (Suku) Genus (Marga) Species (Jenis)

  9. TUJUAN KLASIFIKASI • MEMUDAHKAN CARA MEMPELAJARI MAKHLUK HIDUP YANG BERANEKARAGAM

  10. SISTEM KLASIFIKASI 1. Artificial : mengutamakan tujuan praktis. 2. Alami : bertujuan untuk terbentuknya takson2 yang bersifat alami Setiap unit yang terbentuk mencakup anggota2 yang wajar bila mereka dikelompokkan menjadi suatu kelompok yang dikehendaki alam 3. Filogenetik : menggambarkan urutan perkembangan makhluk hidup berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan TATA NAMA Shakespeare : “ What is in a name, A rose will smell as sweet as any other name “ “ There is so much in a name we cant dispense of any name “

  11. SISTEM KLASIFIKASI • SISTEM ALAMI • SISTEM BUATAN / ARTIFICIAL • SISTEM FILOGENETIK

  12. SISTEM ALAMI • Berdasarkan banyaknya persamaan ciri morfologi yang dimiliki • Penganut : Aristoteles dan Theophratus • HISTORIS PLANTARUM • SIFAT • Mudah diidentifikasi • Sistemnya stabil • Semua organisme mungkin diklasifikasi • Contoh : • Herba • Semak • Pohon

  13. SISTEM BUATAN • Berdasarkan adanya satu/sedikit persamaan ciri morfologi alat reproduksi, lingkungan dan daeran sebaran • Penganut: John Ray • Sifat: • Kurang tertatur • Tidak ada tata nama Contoh : Tanaman obat Tanaman pangan

  14. SISTEM FILOGENETIK • Berdasarkan dekatnya kekerabatan sejarah evolusi Penganut : Darwin • Dasar : • Morfologi • Karakteristik kromosom • Urutan DNA • Embriologi perkembangan • Catatan Fosil

  15. BINOMIAL Nomenklatur KEANEKARAGAMAN SPESIES KESERAGAMAN NAMA NOMENKLATUR UNINOMIALPOLINOMIAL BINOMIAL NOMENKLATUR

  16. NAMA ILMIAH 1. Diatur dalam kode internasional/ tata nama 2. Dalam bahasa latin atau yg dilatinkan 3. Berlaku internasional 4. Kadang-kadang sulit dilafalkan 5. Memberikan indikasi untuk kategori takson yang mana nama itu diberikan 6. Untuk takson-takson dengan definisi, posisi, dan tingkat tertentu hanya ada satu nama yang benar NAMA BIASA Tidak mengikuti ketentuan manapun Dalam bahasa daerah Bersifat lokal Mudah dilafalkan Tidak jelas untuk kategori mana Satu takson dapat mempunyai lebih satu nama yang berbeda-beda menurut bahasanya yang menyebutkan Nama ilmiah (Scientific name)Nama latin/nama dalam bahasa latinNama biasa (Common name)Nama lokal (Vernacular name)

  17. Contoh Nama Tumbuhan yang Panjang - Sambucus caule arborea ramosa floribus umbelatus (Sambucus dengan batang berkayu yang bercabang-cabang dengan bunga bentuk payung) Nama tersebut tidak jelas untuk kategori takson yang mana. Sulit untuk diingat BINOMIAL NOMENKLATUR (Sistem Nama Ganda) Tumbuhan: ICBN (International Code of Botanical Nomenclatur) Binatang : ICZN (International Code of Zoological Nomenclatur)

  18. NAMA JENIS 1. Binomial (2 kata) Kata depan : nama marga Kata kedua : petunjuk jenis (epitheton specificum) Contoh : Oryza sativa 1 : Nama marga, 2 : Nama petunjuk jenis 1 2 1 + 2 : Nama jenis 2. Tidak boleh merupakan tautonim : terdiri atas dua kata yang sama : Linaria linaria atau hampir sama : Bolduboldus Bagi hewan tautonim masih dibolehkan, contoh : Gallusgallus 3. Kata depan : huruf pertama harus besar kata kedua huruf kecil 4. Harus ditulis miring atau digarisbawahi. Garis depan untuk kata pertama dan kata kedua harus terpisah. NAMA MARGA 1. Satu kata 2. Huruf pertama ditulis dengan huruf besar NAMA SUKU 1. Satu kata berbentuk jamak 2. Dibentuk salah satu marga yang dibawahinya ditambah aceae (untuk tumbuhan) Contoh: SolanaceaeSolanum + aceae Namun masih ada nama suku yang tidak menuruti cara tersebut di atas Untuk hewan : nama marga + idae Contoh : Felidae dari Felis + idae

  19. Perkawinan Taksonomi : mengidentifikasi semua makhluk hidup yang ada dan yang pernah ada. Jenis : mencakup semua individu yang menurut pembawaannya mempunyai sifat yang sama, baik morfologi , anatomi, maupun fisiologi. Marga : mencakup semua jenis yang menunjukkan persamaan alat reproduksi Suku : mencakup sejumlah marga dengan jenis-jenis yang dianggap dari nenek moyang yang sama. ARISTOTELES (Historia Animalum) 520 THEOPHRASTES (Historia Plantarum) 480 Turunan fertil

  20. KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP Sistem Dua Kingdom

  21. Sistem Lima Kingdom

  22. Sistem Delapan Kingdom

  23. Keanekaragaman Tumbuhan & HewanSistem Lima Kingdom I. MONERA : a. Bersel satu / koloni (Prokariotik)b. Tak mempunyai membran inti c. Nutrisi umumnya dengan cara menyerap, fotosintesis, kemosintesis Contoh : Bakteri dan Ganggang Biru II. PROTISTA : a. Memiliki membran inti (Eukariotik) b. Bersel satu/koloni c. Nutrisi : absorpsi, makan, fotosintesis. Contoh : Ganggang, Flagellata, Ciliata, Sporozoa, Rhizopoda. III. PLANTAE : a. Memiliki membran inti, memiliki plastid, dinding sel. (Eukariotik) b. Multiseluler c. Berfotosintesis Contoh: Ganggang, Lumut, Paku, Tumbuhan berbiji terbuka, Tumbuhan berbiji tertutup (monokotil dan dikotil)

  24. : a. Mempunyai membran inti b. Uniseluler/Multiseluler c. Tidak berklorofil d. Nutrisi : menguraikan bahan organik absorpsi e. Reproduksi : aseksual ; spora seksual : konyugasi IV. FUNGI Contoh : - Saccharomyces, - Rhizopus, - Neurospora, - Penicillium, -Volvariella V. ANIMALIA : a. Mempunyai membran inti b. Nutrisi : makan Contoh:1. Radiata : Porifera, Coelenterata 2. Acoelomata : Cacing hati, Cacing pita, Cacing getar 3. Psedocoelomata : Ascaris (Nemathelminthes) 4. Schizocoelomata : Annelida, Mollusca Arthropoda : Crustacea, Insecta, Arachnida, Myriapoda 5. Enterocoelomata : Echinodermata, Chordata.

  25. MONERA • Terdiri atas Bakteri dan Alga biru • Uniseluler prokariotik • Haploid • Autotrof/heterotrof • Parasit, simbiosis • Seksual dan paraseksual • Organel tidak lengkap (golgi, mitokondria, RE) • Memiliki alat gerak

  26. PROTISTA • Uniseluler eukariotik (memiliki membran inti) • Haploid • Autotrof atau heterotrof • Aseksual, konyugasi dan seksual • Soliter atau koloni

  27. PROTISTA • PROTISTA MIRIP HEWAN • PROTOZOA (RHIZOPODA, CILIATA, FLAGELLATA DAN SPOROZOA) • PROTISTA MIRIP JAMUR • JAMUR LENDIR • PROTISTA MIRIP TUMBUHAN • CHLOROPHYTA, RHODOPHYTA, CHRYSOPHYTA DAN PHAEOPHYTA

  28. JAMUR (FUNGI) • Uniseluler atau multiseluler eukariotik • Tubuh berbentuk benang (hifa) • Heterotrof  parasit atau saprofit • Aseksual, konyugasi

  29. PLANTAE • MULTISELULER • EUKARIOTIK • AUTOTROF • BERKHLOROFIL • ASEKSUAL DAN SEKSUAL – METAGENESIS • HIDUP DI DARAT • BRYOPHYTA, PTERYDOPHYTA DAN SPERMATOPHYTA

  30. ANIMALIA • Multiseluler, eukariotik • Bergerak bebas • Heterotrof • Hidup di Air atau darat • Aseksual atau seksual

  31. Klasifikasi hewan • PROTOZOA • PORIFERA • COELENTERATA • PLATYHELMINTHES • NEMATHELMINTHES • MOLLUSCA • ANNELIDA • ARTHROPODA • ECHINODERMATA • CHORDATA

  32. Ektoderm Mesoderm dari Mesoderm ektoderm lapisan Endoderm padat tdk terbentuk rongga Acoelomata Endoderm Mesoderm dari Mesoderm ectoderm lapisan Ectoderm tengah yg tak padat Pseudocoelum berupa rongga Pseudocoelomata

  33. mesenterium mesoderm endoderm coelom dinding tubuh Mesoderm waktu embrio dari ektoderm dan endoderm , yang memisah jadi 2 lapisan dan membentuk rongga Schizocoelomata mesoderm endoderm coelom Mesoderm dari endoderm kantung kosong yg tumbuh menjadi rongga antara ekto dan endoderm Enterocoelomata

More Related