1 / 15

Keterandalan (Reliability)

Kode Matakuliah : I0092 – Statistik Pengendalian Kualitas Pertemuan : 11. Keterandalan (Reliability). Anom Yudistira E-mail: anom1392@lecturer.binus.ac.id. Keterandalan (reliability). Reliability dapat dipandang sebagai suatu peluang

lars-franks
Download Presentation

Keterandalan (Reliability)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kode Matakuliah : I0092 – Statistik Pengendalian Kualitas Pertemuan : 11 Keterandalan (Reliability) Anom Yudistira E-mail: anom1392@lecturer.binus.ac.id

  2. Keterandalan (reliability) • Reliability dapat dipandang sebagai suatu peluang • Peluang suatu sistem/produk bekerja sesuai dengan fungsi pada suatu percobaan • Peluang suatu item/produk tetap berfungsi hingga suatu rentang waktu tertentu

  3. Definisi tentang kegagalan • Apakah yang dimaksud dengan kegagalan (failure)? • Sebuah pita rekaman tape magnetik, akan mengalami penurunan fungsi secara perlahan-lahan. Penurunan 1 desibel (dB) dari fungsi kaset tersebut, tidak dapat dibedakan oleh pendengaran orang biasa, tetapi penurunan ini dapat diukur. Apakah ini yang dimaksud dengan kegagalan? Jika tidak bagaimana dengan penurunan hingga 2 dB?

  4. Penetapan Kondisi Operasi/Pemakain • Beberapa bola lampu ada yang dirancang untuk penggunaan eksterior dan ada untuk penggunaan interior • Bola lampu interior akan menurun secara signifikan keterandalannya jika digunakan diluar ruangan (eksterior), karena jenis lampu ini tidak dirancang untuk mengantisipasi fluktuasi perubahan suhu dan kelembaban yang tinggi di luar ruangan. Lampu ini dikatakan digunakan diluar kondisi operasi yang ditetapkan.

  5. Ringkasnya adalah … Peluang bola lampu ini tetap manyala adalah 0,02 Keterandalan Tidak dapat menyala lagi paling sedikit dalam rentang 1000 jam Kegagalan Digunakan dalam lingkungan rumah tangga yang normal Penetapan kondisi operasi

  6. Sistem Keterandalan Serial Perhatikan sebuah sistem yang tesusun atas sebuah saklar dan sebuah bola lampu. Ada dua komponen dalam sistem tersebut, yang keduanya harus berfungsi dengan baik agar sistem dapat berfungsi (lampu menyala). Ini adalah sebuah contoh sistem yang serial Saklar Bolamp

  7. Sistem Keterandalan Serial Jika saklar mempunyai keterandalan 0,90 dan bolamp keterandalanya 0,80, maka keterandalan sistem dihitung sebagai hasil kali keterandalan masing-masing komponennya 0,90 0,80 0,90 x 0,80 = 0,72 Keterandalan Sistem

  8. Sistem Keterandalan Serial Semakin meningkat jumlah komponen dalam sistem, semakin menurun keterandalan suatu sistem serial. Suatu sistem serial yang mempunyai ribuan komponen, maka semua komponen tersebut harus berfungsi baik agar sistem dapat berfungsi, apakah sistem demikian memiliki keterandalan yang tinggi Perhatikanlah sebuah pesawat jet dengan 1.000.000 komponen

  9. Sistem Keterandalan Serial Jika setiap komponen dalam pesawat tersebut mempunyai keterandalan 0,999999 (artinya hanya terjadi 1 kali gagal dalam 1 juta kesempatan) Keterandalan pesawat tersebut adalah 0,9999991.000.000 = 0,368 Apakah anda berani terbang dengan pesawat yang tingkat keterandalannya 1 dari 3 kesempatan? Bagaimana meningkat-kan keterandalannya?

  10. Paralel Redudansi • Jawabannya adalah dengan menyediakan komponen atau sistem tambahan sebagi cadangan (back-up), bagi komponen atau sistem utama • Pada dua sistem serial sebelumnya. Jika pada sistem dipasang saklar dan bolamp tambahan sebagai “back-up”, maka sistem akan tetap memberikan penerangan, jika salah satu dari komponen utama atau “back-up” berfungsi.

  11. Paralel RedudansiKomponen-komponen Cadangan • Diketahui suatu sistem semula mempunyai keterandalan 0,72 0,90 x 0,80 = 0,72 0,90 0,80 • Dengan paralel redudansi keterandalan sistem menjadi 0,9504 {0,90 + 0,90(1- 0,90)} x {0,80 + 0,80(1-0,80)} = 0,9504 Komponen Cadangan 0,90 0,80 Komponen Utama 0,90 0,80

  12. Paralel RedudansiKomponen-komponen Cadangan • Alternatif selain menambahkan komponen-komponen cadangan adalah dengan menambah-kan sistem cadangan Dengan menambahkan sistem cadangan, keterandalan sistem menjadi 0,9216 0,72 + 0,72(1-0,72) = 0,9216 Sistem Cadangan 0,90 0,80 Sistem Utama 0,90 0,80

  13. Keterandalan Saklar • Perhitungan sebelumnya berasumsi bahwa saklar aka bekerja setiap saat dalam mengaktifkan cadangan ketika komponen utama gagal, (dengan kata lain keterandalan saklar = 1,0). Kasus seperti ini amat jarang terjadi. Pada kasus sebelumnya, jika keteran-dalan dua saklar masing-masing adalah 0,95, maka keterandalan sistem menjadi 0,8577 0,90 0,80 saklar 0,90 0,80 {0,90 + 0,90(1- 0,90) x 0,95} x {0,80 + 0,80(1-0,80) x 0,95} = 0,8577 Keterandalan saklar

  14. Kurva Bathup • Bilamana beberapa unit produk diamati fungsinya pada suatu waktu bersamaan dan setiap unit yang gagal dicatat, maka laju kegagalan (failure rate) akan membentuk pola seperti bak mandi, yang disebut dengan kurva Bathup

  15. Rata-rata Waktu Antar Kegagalan • Data hasil uji waktu hidup dapat digunakan untuk menghitung rata-rata panjang waktu hingga gagal, untuk suatu produk yang tak dapat diperbaiki (misalnya bolamp). Hal ini dinamakan Mean Time To Failure (MTTF) • Untuk Produk yang dapat diperbaiki (repairable) rata-rata panjang waktu antar kegagalan dinamakan dengan Mean Time Between Failure (MTBF)

More Related