1 / 16

KETERLEKATAN PERILAKU EKONOMI

KETERLEKATAN PERILAKU EKONOMI. DALAM. HUBUNGAN SOSIAL. KONSEP KETERLEKATAN. PRILAKU DAN INSTITUSI. HUBUNGAN SOSIAL. G RANOVETTER (1985).

john
Download Presentation

KETERLEKATAN PERILAKU EKONOMI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KETERLEKATAN PERILAKU EKONOMI DALAM HUBUNGAN SOSIAL

  2. KONSEP KETERLEKATAN PRILAKU DAN INSTITUSI HUBUNGAN SOSIAL GRANOVETTER (1985) Merupakan tindakan ekonomi yang disituasikan secara sosial dan melekat dalam jaringan sosial personal yang sedang berlangsung di antara para aktor, tidak terbatas pada tindakan aktor secara individual tetapi menyangkut tindakan prilaku ekonomi yang lebih luas dalam jaringan hubungan sosial. Sebagai misal; dalam pembentukan harga dan penataan proses kelembagaan dalam masyarakat yang harus berpijak pada seluruh kepentingan masyarakat.

  3. KETERLEKATAN EKONOMI DALAM MASYARAKAT MODERN Masyarakat Pra-industri  Tatanan ekonomi pada masyarakat pra-industri melekat dalam institusi-institusi sosial, politik, dan agama. Dan diatur oleh resiprositas dan redistribusi, artinya mekanisme pasar tidak boleh mendominasi kehidupan ekonomi. POLANYI (1957) Masyarakat Modern  pasar yang menetapkan harga, dengan kata lain bahwa tindakan ekonomi tidak harus melekat pada masyarakat, dan manusia berperilaku dalam suatu cara tertentu untuk mencapai perolehan keuntungan yang maksimum.

  4. KONSEP “POLANYI” 3 Tipe proses dalam keterlekatan ekonomi Menunjuk pada gerakan diantara kelompok-kelompok simetris yang saling berhubungan (hub. Timbal balik). Sebagai misal kegiatan panen padi pada masayrakat desa. RESIPROSITAS Merupakan gerakan appropriasi yang bergerak kearah pusat kemudian dari pusat didistribusaikan kembali ke daerah. Sebagai misal ; pembayaran pajak yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah yang secara tidak langsung juga akan dirasakan hasilnya oleh masyarakat. REDISTRIBUSI PERTUKARAN Merupakan proses ekonomi yang berlangsung antara “tangan-tangan” dibawah sistem pasar. Mekanisme pasar diatur oleh pasar itu sendiri (permintaan dan penawaran)

  5. KETERLEKATAN DAN KETIDAK TERLEKATAN PADA MASYARAKAT PRA-INDUSTRI KETERLEKATAN EKONOMI DALAM ORGANISASI KETIDAKTERLEKATAN EKONOMI DALAM ORGANISASI HUBUNGAN EKONOMI DAN KOMUNITAS Resiprositas – ekonomi melekat dalam hubungan antar suku yang berpusat pada kewajiban terhadap komunitas. Redistribusi ekonomi melekat dalam komunitas politik yang terpusat Pasar – ekonomi tidak melekat pada komunitas institusi-intitusi seperti pasar dan hak milikpribadi Resiprositas-ekonomi melekat dalam pengaturan suku yang termaktub dalam adat. Redistribusi-ekonomi melekat dalam aparat politik negara yang terpusat dan kerajaan yang terbentuk melalui kontrol geo-politik. EKONOMI DAN PEMERINTAHAN Pasar-ekonomi tidak melekat pada pemerintahan melalui integritas legal dari individu dan perusahaan serta melalui kebebasan pasar dari dominasi politik. EKONOMI DAN RUMAH TANGGA Pasar-ekonomi tidak melekat pada rumah tangga dalam arti “kerja” dan “rumah”, “pekerjaan” dan “waktu luang” Resprositas-ekonomi maupun rumah tangga melekat dalam komunitas suku. Redistribusi-ekonomi dan rumah tangga melekat dalam komunitas politik yang terpusat.

  6. KRITIK GRANOVETTER & SWEDBERG (1992) POLANYI (Tingkat/derajat dari keterlekatan) Menegaskan bahwa tindakan ekonomi dalam masyarakat industri juga melekat sebagaimana yang terjadi dalam masyarakat pra-industri dengan tingkat dan level yang berbeda. Misalnya; dalam rekruitmen karyawan baru dalam sebuah lembaga perbankan memperhatikan referensi dari seseorang pejabat tertentu, sedangkan persyaratan lainnya hanya sebagai penimbang dan pelengkap persyaratan lamaran. ini adalah sebauah contoh keterlekatan pada masyarakat maju Semakin kuat tingkat keterlekatan yang memberikan referensi, semakin besar kemungkinan diterima.

  7. KETERLEKATAN VERSUS PILIHAN RASIONAL Secara umum teori pilihan rasionalmengasumsikan bahwa tindakan manusia mempunyai maksud dan tujuan yang dibimbing oleh hirarki yang tertata rapi dari referensi. • Aktor melakukan perhitungan dari pemanfaatan atau • referensi dalam pemilihan suatu bentuk tindakan. • Aktor juga menghitung biaya bagi setiap jalur • prilaku. • Aktor juga memaksimalkan pemanfaatan untuk • mencapai pilihan tertentu.

  8. PENERAPAN KONSEP KETERLEKATAN Contoh dalam prilaku ekonomi ? DEBITUR KREDITUR TRUST • Kepercayaan merupakan institusi sosial ; yang terjalin dari kekuatan politik, sosial, sejarah dan hukum. • Kepercayaan adalah sesuatu taruhan yang sangat mahal. • Selalu termotivasi oleh sikap rasional. • Hubungan kekeluargaan.

  9. JARINGAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN EKONOMI Jaringan sosial adalah merupakan rangkaian hubungan yang khas diantara sejumlah orang dengan sifat tambahan. Keterlekatan perilaku ekonomi dalam hubungan sosial dapat dijelaskan melalui jaringan sosial yang terjadi dalam kehidupan ekonomi.

  10. Dua pendekatan dalam memahami “Jaringan Sosial” ( POWELL DAN SMITH-DOERR ) • Pendekatan Analisis, dan • Pendekatan Preskriptif (Studi Kasus) • Pola informal dalam organisasi. • Perhatian pada lingkungan organisasi, yang meliputi segi-segi normatif dan budaya dari lingkungan suatu organisasi. • Sebagai suatu alat penelitian formal untuk menganalisis kekuasaan dan otonomi. Penekanan Pendekatan Analisisis

  11. Pendekatan ini memandang jaringan sosial sebagai pengaturan logika atau sebagai suatu cara menggerakkan hubungan-hubungan di antara para aktor ekonomi. Sehingga dipandang sebagai perekat yang menyatukan individu-individu secara bersama ke dalam suatu sistem yang padu. Penekanan Pendekatan Preskriptif • Keterlekatan, resiprositas, dan koneksi merupakan jaringan hubungan yang melekat dalam struktur sosial. • Pemakaian bahasa dan model tindakan, perlu dalam memberikan kepercayaan (trust) bagi resiprositas dalam jaringan sosial Persamaan dua Pendekatan

  12. Dalam melakukan research tentang jaringan sosial, terdapat empat bidang penelitian yang dapat dikerjakan oleh sosiolog antara lain ; 1. Jaringan informal dari akses dan kesempatan Pada bidang ini penelitian yang telah dilakukan difokuskan pada penggunaan jaringan sosial dalam pekerjaan (mencari kerja dan migrasi); mobilisasi (informasi dan akses terhadap modal) ; dan difusi (penyebaran praktek budaya dan organisasional). Jaringan sosial memainkan peranan penting dalam alokasi pekerjaan dalam pasar kerja, lemah dan kuatnya ikatan suatu jaringan sosial sangat menentukan perolehan pekerjaan.

  13. 2. Jaringan formal pengaruh dan kekuasaan Dalam pemikiran ini sangat mempercayai bahwa kekeuasaan melekat secara institusional, bersifat dinamis dan tidak stabil secara potensial. 3. Organisasi sebagai jaringan sosial Analisis jaringan organisasi didasarkan atas organisasi formal dan organisasi informal. Formal berarti sesuatu yang direncanakan dan disetujui atasannya, sedangkan informal berarti ikatan-ikatan yang spontan dan fleksibel diantara anggota-anggota yang dituntun oleh perasaan-perasaan dan kepentingan pribadi yang tidak dapat dipertahankan oleh kegiatan formal.

  14. 4. Jaringan sosial dari produksi Seperti juga jaringan yang lain, pada jaringan ini memandang penting arti dari suatu kepercayaan (trust). Misalnya; dalam suatu proses monitoring kegiatan produksi maka akan lebih mudah dan lebih alami serta sangat efektif apabila dilakukan oleh teman sejawat dibandingkan orang lain. Monitoring tidak hanya mengurangi kemungkinan “bermuka dua”, tetapi yang lebih penting adalah fungsi sebagai hubungan rutin antar bagian-bagian.

  15. Dalam memahami jaringan sosial dalam kekuasaan dapat didekati dengan tiga perspektif; Perspektif Pertukaran Sosialyaitu sangat meyakini bahwa meskipun individu silih berganti datang dan pergi diatas tampuk kekuasaan, namun distribusi kekuasaan dalam posisi tetap sama. Perspektif Ketergantungan Sumber Daya dalam konteks ini membahas tentang posisi suatu perusahaan dalam suatu jaringan. Suatu perusahaan akan mempunyai serangkaian dari hubungan-hubungan dan akan diikat oleh hubungan-hubungan lain atau posisinya dalam sistem jaringan yang lebih luas. Perspektif Kelas Sosial dalam analisis jaringan sosial berlandaskan suatu argumentasi bahwa hubungan ekonomi, politik, dan sosial diantara kelompok elit menciptakan suatu kekuasaan elit yang padu. Misalnya, pengusaha non-pribumi akan menempatkan anggota (keluarga) perwira pada suatu jabatan penting dalam perusahaan.

  16. ANY QUESTION.......?

More Related