1 / 20

SEDIAAN CAIR UNTUK PEMAKAIAN LUAR

SEDIAAN CAIR UNTUK PEMAKAIAN LUAR. YENI FARIDA S.FARM., APT. Sediaan untuk mengeluarkan kotoran. sekresi sebasea (minyak) + kelenjar keringat  Kotoran telinga  rasa gatal, sakit, gangguan pendengaran. Dulu. now.

jiro
Download Presentation

SEDIAAN CAIR UNTUK PEMAKAIAN LUAR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SEDIAAN CAIR UNTUK PEMAKAIAN LUAR YENI FARIDA S.FARM., APT

  2. Sediaan untuk mengeluarkan kotoran • sekresi sebasea (minyak) + kelenjar keringat Kotoran telinga  rasa gatal, sakit, gangguan pendengaran. Dulu now Trietanolamin polipeptide oleat dalam PG, karbamida peroksida dalam Gliserin anhidrat Minyak mineral, minyak nabati, H2O2

  3. GUTTAE AURICULARES/SOL.OTIC • Bahan pembawa bukan air, Syarat : Daya lekat baik sehingga kontak lebih lama • Umumnya gliserin & propilenglikol • Bahan pembawa lain, etanol,heksilenglikol, minyak nabati. • Bahan pengawet  klorobutanol (0,5%), timerosol (0,01%), kombinasi nipagin-nipasol.

  4. Lanjutan... • pH berkisar 5,0 – 6,0 • Larutan basa membuat bakteri dan fungi tumbuh dengan baik • pH basa tidak fisiologis sehingga akan mempermudah terjadinya radang • Bentuk cairan berupa larutan atau suspensi • Tujuan penggunaan : • Mengeluarkan kotoran • Antiinfeksi • Analgesik dan antiradang

  5. SEDIAAN ANTIINFEKSI, ANTINYERI, ANTIRADANG • Antiinfeksi  kloramfenikol,neomisin, polimiksin, nistatin. • Antinyeri  antipirin, benzokain, lidokain • Antiradang  deksametason, hidrocortison • Antipirin & benzokain sering dikombinasikan untuk meningkatkan kelarutan

  6. Formula R/ kloramfenikol 1 PG ad 10 ml mfla. gutt.auric Mengeluarkan kotoran R/ phenol 0,6 Glicerin 20 mfla.gutt.auric antiinfeksi R/ Benzocain 0,1 Antipirin 0,5 Alkohol abs. 1 Glycerin ad 10 mfla.gutt.auric Antinyeri

  7. Lanjutan... • Zat pensuspensi : sorbiton, polisorbat atau surfaktan lain. Kadar tidak boleh > 0,01% b/v • Zat pendapar : dapar pH 6,5 atau dibuat isotonis dengan penambahan NaCl qs • Zat pengawet : Benzalkonium klorida 0,01%-0,1% b/v • Penyimpanan dalam wadah tertutup

  8. Guttae nasales

  9. ketentuan • Dapat mengandung zat pensuspensi, pengawet dan pendapar (buffer) • Bahan pembawa air, tidak boleh menggunakan minyak lemak atau minyak mineral. • Persyaratan pH 5,5-7,5 • Kapasitas dapar sedang, • isotonis atau hampir isotonis (ekuivalen dengan NaCl 0,9%)

  10. FORMULA • R/ chlorotetracyclin HCl 0,050 Tragacan 0,500 Glucosi 2 Tween qs Aqua ad 50 ml S. Gutt.nasal • R/ Ephedrin HCL 0,2 • Lart. Fisiologis 1,6 • Aqua ad 15 • m.f.gutt.nassals • S.t.d.d gtt I

  11. Guttae ophtalmic

  12. Persyartan • Jernih • Steril  Bila tidak tahan pemanasan, digunakan pelarut steril dengan tehnik aseptis. • Sedapat mungkin isohidris • Sedapat mugkin isotonis • Dipilih pelarut yang sesuai • Idealnya tonisitas sama dengan NaCl • Kemasan sesuai

  13. Bahan Pembawa • Asam borat • Melarutkan 1,9 g + aqua ad 100 ml • Bersifat isotonis dan pH sedikit dibawah 5 • Asam borat khusus • Melarutkan 100 mg Na-sulfit anhidrat dalam pembawa asam borat 100 ml • Cocok digunakan untuk zat-zat yang mudah teroksidasi ex. Epinefrin, fisostigmin. • Fosfat isotonik • Melarutkan fosfat anhidrat 0,8% + Na-fosfat anhidrat 0,947% +NaCl qs sampai isotonis • Bersifat dapar dan pH dapat diatur sesuai keinginan

  14. Bahan pengawet • Fenil raksa II nitrat 0,002 % • Fenil raksa II asetat 0,002 % • Benzalkonium klorida 0,01% • Klorheksidin asetat 0,01% Pertimbangan : • Ketercampuran • Benzalkonium tidak cocok untuk tetes mata yang mengandung analgetik • Tidak boleh ditambahkan pada larutan mata untuk pembedahan iritasi jaringan

  15. Pembuatan tetes mata (FI III) • Obat dilarutkan dalam cairan pembawa dengan salah satu pengawet yang cocok saring masukan wadah dan tutup sterilisasi uap (115-116˚C)selama 30 menit dalam autoklaf • Obat dilarutkan cairan pembawa dengan salah satu pengawet yang cocok sterilkan dengan penyaring bakteri  wadah akhir yang steril • Obat dilarutkan cairan pembawa dengan salah satu pengawet yang cocokmasukan wadah dan tutup rapat sterilkan dengan pemanasan bakterisida (suhu 98-100˚C ) selama 30 menit.

  16. Lanjutan ... • Penyimpanan : wadah kaca atau plastik tertutup kedap • Tidak mengandung pengawet  max 24 jam setelah botol dibuka • Yang mengandung pengawet  max 7 hari • Etiket : • Harus tertera tulisan : Obat cuci mata • Masa penggunaan setelah dibuka

  17. formula R/ cocaini HCl 0,5 Sol.Acid borici 2% ad 10 ml S2dd gtt I ocul.d.et.s Contoh Pelarut yang sesuai :

  18. Larutan cuci mata • Syarat : jernih dan steril • Hipertonis  cairan mata keluar sehingga terjadi pencucian mata  kotoran mata ikut keluar • Pembuatan : - Obat dilarutkan dalam aqua saring hingga jernih  masukan wadah  tutup dan sterilkan.

  19. Thank you

More Related