1 / 22

perpajakan

perpajakan. Bab I : pengantar pajak. Definisi Tax Ratio. Tax ratio atau rasio pajak merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan pajak dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) suatu negara. Tax ratio dinyatakan dalam persen.

fayola
Download Presentation

perpajakan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. perpajakan Bab I : pengantar pajak

  2. Definisi Tax Ratio • Taxratio atau rasio pajak merupakan perbandingan antara jumlah penerimaan pajak dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) suatu negara. Taxratio dinyatakan dalam persen. • Tax ratio menunjukkan sejauh mana kemampuan pemerintah mengumpulkan pendapatan pajak atau menyerap kembali produk domestik bruto dari masyarakat dalam bentuk pajak. Logikanya, semakin tinggi taxratio suatu negara, maka akan semakin baik kinerja pemungutan pajak negara tersebut.

  3. Artikel Koran OLEH ACHMAD ARISBisnis Indonesia • JAKARTA Direktorat Jenderal Pajak mengaku kesulitan untuk merealisasikan tingkat tax ratio sebesar 13% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun ini seperti yang diusulkan DPR. • Direktur Jenderal Pajak Mochamad Tjiptardjo mengatakan sulit bagi institusinya untuk merealisasikan target tax ratio tahun ini karena realisasi penerimaan pajak selama kuartal 1/2010 masih rendah, terlebih dengan adanya kasus Gayus Tambunan."Kalau 13% secara jujur agak jauh dari kemampuan. Target [lama) yang Rp611 triliun saja susah, apalagi ada dampak kemarin [kasus Gayus]. Jadi mesti dilihat lagi dan dibahas dengan Dewan Perwakilan Rakyat," jelasnya kemarin.

  4. Jumlah Wajib Pajak Patuh VIVAnews – Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi provinsi yang paling patuh pada penyerahan surat pemberitahuan (SPT) pajak tahunan. Direktorat Jenderal Pajak mencatat, sebanyak 89,48 persen wajib pajak di provinsi ini telah menyerahkan SPT. Peringkat kedua adalah Kantor Jawa Tengah II (Solo) sebesar 78,49 persen, dan peringkat ketiga, Jateng I (Semarang) sebesar 75,04 persen. Sedangkan yang paling rendah Sumatera Utara I (Pematang Siantar) sebesar 38,06 persen. Kepala Sub Direktorat Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemantauan Liberti Padiangan mengatakan, pemerintah menargetkan terjadi peningkatan rasio penyerahan SPT tahunan PPh sebesar 62,5 persen pada tahun ini. “Jumlah wajib pajak terdaftar per Januari 2011, 18,116 juta,” kata dia di Jakarta, Jumat 4 Maret 2011. Berdasarkan data Dirjen Pajak, pada 2010 rasio kepatuhan tercatat 58,16 persen atau sekitar 8,2 juta. Sedangkan pada 2009 sebanyak 54,15 persen (5,4 juta) dan pada 2008 sebesar 33,06 persen (2,09 juta). “Maret merupakan bulan tersibuk bagi Ditjen Pajak, karena waktunya penyerahan SPT,” ujar Liberti. Penerimaan pajak pada 2010 tercatat sebesar Rp590 triliun. Dengan jumlah penduduk 237 juta jiwa, pajak per kapita Indonesia sebesar Rp2,48 juta. Ditjen Pajak menargetkan penerimaan pajak pada 2011 sebesar Rp708 triliun. Bila asumsi pertumbuhan penduduk 2 persen, maka pajak per kapita pada tahun ini sebesar  Rp2,9 triliun. Sumber: http://id.news.yahoo.com/viva/20110304/tbs-soal-spt-pajak-diy-paling-patuh-4791c3f.html

  5. Daerah yang tidak patuh JAKARTA, KOMPAS.com – Direktorat Jenderal Pajak mencatat daerah yang dinilai paling rendah tingkat kepatuhannya dalam menyampaikan surat pemberitahuan (SPT) pajak tahunan adalah Kantor Wilayah Sumatera Utara I. Dari seluruh wajib pajak yang diharuskan menyerahkan SPT tahun Pajak Penghasilan (PPh) yang ada di kawasan itu, hanya 38,06 persen yang menyerahkan SPT pada tahun 2010. “Daerah yang paling jeblok adalah Sumatera Utara I. Ini termasuk Pematang Siantar dan Tapanuli Selatan,” ujar Kepala Sub Direktorat Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemantauan, Direktorat Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan, Direktorat Jenderal Pajak, Liberti Pandiangan di Jakarta, Jumat (4/3/2011) saat berbicara dalam Ngobrol Santai dengan Media Massa. Rasio Penyampaian SPT Tahunan PPh pada tahun 2010 mencapai 58,16 persen.  

  6. JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 5.899.624 wajib pajak orang pribadi dan badan dilaporkan tidak patuh memenuhi kewajiban mereka menyampaikan surat pemberitahuan Pajak Penghasilan tahunan pada 2010. Mereka diperkirakan tidak memiliki waktu untuk menyampaikan SPT atau sengaja tidak melaporkan SPT karena merasa sudah kehilangan pekerjaan. ”Pada 2010, jumlah wajib pajak terdaftar mencapai 15.911.576 baik orang pribadi maupun badan, tetapi hanya 14.101.933 yang wajib menyampaikan SPT. Yang menyampaikan SPT masih 8.202.309 wajib pajak atau dengan tingkat kepatuhan 58,16 persen. Ini masih naik signifikan dibanding tahun 2008 yang hanya 33,08 persen dan 54,15 persen pada 2009,” ujar Kepala Subdirektorat Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemantauan, Direktorat Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Liberti Pandiangan di Jakarta, Jumat (4/3/2011).

  7. Lanjutan Menurut Liberti, tidak semua wajib pajak diwajibkan menyampaikan SPT. Wajib pajak itu biasanya pegawai pada perusahaan kerja sama antara negara (joint venture) atau bendahara instansi pemerintah. Wajib pajak juga tidak wajib melaporkan tempat usahanya yang melebihi satu. Dia hanya wajib melaporkan seluruh tempat usahanya atas nama satu wajib pajak. Namun, di antara wajib pajak yang wajib menyampaikan SPT, tingkat kepatuhan wajib pajak badan masih lebih rendah dibandingkan wajib pajak orang pribadi. Pada 2010, dari 1.608.337 wajib pajak badan yang terdaftar, hanya 1.534.933 yang wajib menyampaikan SPT. Dari jumlah wajib SPT itu, hanya 501.348 wajib pajak yang menyampaikan SPT. Dengan demikian, tingkat kepatuhan wajib pajak badan dalam menyampaikan SPT baru 32,66 persen atau turun dibandingkan tahun 2009, yakni 40,76 persen. Untuk wajib pajak orang pribadi, dari 14.303.239 wajib pajak yang terdaftar, hanya 12.567.000 orang yang wajib menyampaikan SPT. Dari jumlah itu, wajib pajak orang pribadi yang menyampaikan SPT pada 2010 mencapai 7.700.961 orang atau 61,28 persen. Tingkat kepatuhan itu merupakan tertinggi dibanding dua tahun sebelumnya, yakni 56,28 persen pada 2009 dan 32,91 persen pada 2008.

  8. DefinisiPajak Kontribusiwajibkepadanegara yang terhutangoleh orang pribadiataubadan yang bersifatmemaksaberdasarkanUndang-Undang, dengantidakmendapatkanimbalansecaralangsungdandigunakanuntukkeperluannegarabagisebesar-besarnyakemakmuranrakyat

  9. Karakteristikpajak • Pajakmerupakaniuranwajib • Dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang • Tidak diberikan imbalan langsung sebagai kontra prestasi kepada orang pribadi dan badan sebagai pembayar pajak dan • Digunakan untuk membiayai pembangunan negara.

  10. Fungsi Pajak fungsi mengatur (regulation function). • Pajak sebagai sumber penerimaan negara fungsi penerimaan (budgeter function) • Pajak sebagai instrument kebijakan fiskal

  11. Penerimaan pajak di Indonesia

  12. Fungsi mengatur: pajak sebagaiinstrumenfiskal • Cukaisebagaialatuntukmembatasikonsumsisuatubarang yang dipertimbangkandapatmerusak moral (immoral) • Cukaisebagaialatuntukmenekankonsumsiatasbarang-barang yang tidakprimer • Cukaisebagai alat mengurangidampaknegatif yang ditimbulkanakibatadanyasuatuproduksiataukonsumsiproduk-produktertentu. Misalnyacukaidikenakanatasproduk yang bisamenimbulkanpencemaranlingkungansekitardimanabarangtersebutdiproduksi

  13. Bentuk penggunaan uang dari penerimaan pajak yaitu: • pembayaran gaji pegawai sampai dengan berbagai proyek pembangunan • pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas dan kantor polisi, • pembiayaan lainnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.

  14. PenggolonganPajak: Pajak Lagsung dan Tidak Langsung Pajaklangsungadalahpajak yang bebannyaharusditanggungsendiriolehWajibPajak yang bersangkutandantidakdapatdialihkankepadapihak lain, contohnya: PajakPenghasilan Pajaktidaklangsungadalahpajak yang bebannyadapatdialihkanataudigeserkankepadapihak lain. ContohnyaPajakPertambahanNilai.

  15. Berdasarkansifatnya: pajaksubjektifdanpajakobjektif. Pajaksubjektifadalahpajak yang memperhatikankondisi/keadaanWajibPajak. ContohpajaksubjektifadalahPajakPenghasilan Pajakobjektifadalahpajak yang padaawalnyamemperhatikanobjek yang menyebabkantimbulnyakewajibanmembayar, kemudianbarudicarisubjeknyabaik orang pribadimaupunbadan. ContohpajakobjektifadalahPajakPertambahanNilaidanPajakPenjualanatasBarangMewah

  16. Lembagapemungutnya:pajakpusat/negaradanpajakdaerah Pajakpusat/negaraadalahpajak yang wewenangpemungutannyaadapadapemerintahpusat yang pelaksanaannyadilakukanolehDepartemenKeuanganmelaluiDirektoratJenderalPajak. Pajakdaerahadalahpajak yang wewenangpemungutannyaadapadapemerintahdaerah yang pelaksanaannyadilakukanolehDinasPendapatan Daerah.

  17. Perbedaan Pajak Dengan Retribusi dan Sumbangan Retribusi merupakan pembayaran wajib dari penduduk lepada negara karena adanya jasa tertentu yang diberikan oleh negara bagi penduduknya secara perorangan Sumbangan adalah pembayaran dari golongan tertentu penduduk kepada negara, karena mereka adalah satu golongan bersama, menikmati secara langsung balas jasa yang diberikan oleh negaranya; dimana yang menikmati balas jasa hanya satu golongan tertentu

  18. sumbangan dan retribusi langsung dapat ditunjuk secara individu atau golongan • retribusi dan sumbangan hanya berlaku untuk orang tertentu atau golongan tertentu, yaitu yang menikmati jasa pemerintah yang dapat ditunjuk. • pemungutan retribusi dan sumbangan didasarkan atas peraturan-peraturan yang berlaku umum, dan dalam pelaksanaannya dapat dipaksakan, yaitu barang siapa yang ingin mendapatkan suatu prestasi tertentu dari pemerintah maka harus membayar retribusi • retribusihanyadapatdipungutolehpemerintahdaerah. • kontraprestasi tidak dapat ditunjuk secara langsung. • kontraprestasi tidak dapat ditunjuk secara langsung. • pajak bersifat umum, artinya berlaku untuk setiap orang yang memenuhi syarat untuk dikenakan pajak • sifat paksaannya yuridis, artinya bahwa barang siapa melanggarnya akan mendapat sanksi hukuman. • pajak dapat dipungut oleh pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah.

  19. TeoriPembenaranPemungutanPajak TeoriAsuransi. Pajakyang dibayarolehmasyarakatdianalogikan sebagaipembayaranpremiasuransi Pajakyang dibayarolehmasyarakatmerupakankewajib iuranyang harusdibayarkankepada negara Dasarkeadilanpemungutanpajakterletakdalam jasa-jasa yang dibe diberikan oleh negara kepadawarganya, yaitu perlindungan harta dan bendanya Teoriyang mendasarkanpemungutanpajak pada hubunganantara negara denganrakyatyang dinaunginya T Teoriinidisamakandengankerjasebuah pompa, yaitumengambildayabelidarirumahtangga-rumahtanggadalammasyarakat. Teori Gaya Pikul Teori Kepentingan TeoriKewajibanPajakMutlak Teori Azas DayaBeli

  20. Jenis – JenisPajak • PajakPenghasilan, • PajakPertambahanNilai, PajakPenjualan • PajakBumidanBangunan, • Cukai • Bea Meterai • PajakKendaraanBermotor; • Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; • Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; • Pajak Air Permukaan; dan • PajakRokok. • PajakHotel; • PajakRestoran; • PajakHiburan; • PajakReklame; • PajakPeneranganJalan; • Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; • PajakParkir; • Pajak Air Tanah; • PajakSarangBurungWalet; • Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan • Bea PerolehanHak atas Tanah dan Bangunan.

  21. EqualitydanEquity atauasaspersamaandankeadilan. Equality mengandungartibahwakeadaan yang samaatau orang yang beradadalamkeadaan yang samaharusdikenakanpajak yang sama. • Certaintyataukepastianhukum. KepastianhukummerupakantujuansetiapUndang-Undang. • Convinienceof paymentatauasaskenymananpembayaran. Pajakharusdipungutpadasaat yang tepat, yaitupadasaatWajibPajakmempunyaiuang. • Economics of Collectionatauasasefisiensi. Dalampembuatanundang-undangpajak, perludipertimbangkanbahwabiayapemungutanharuslebihkecildariuangpajak yang masuk. Asas Pemungutan Pajak

  22. TarifTetap • Tarif Proposional • Tarif Progresif Tarif DegresifTarifPajak

More Related